(dok. Telapak)
Ada pemandangan baru yang bisa Anda lihat ketika menyelam di perairan Kepulauan Seribu. Ada monas yang dikelilingi terumbu karang di tengah laut Kepulauan Seribu. Tidak percaya? Coba lihat langsung.

Monas tidak hanya bisa Anda lihat di Jakarta Pusat, tetapi juga di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Pramuka. Monas yang ada di Kepulauan Seribu memang berbeda dengan Monas di Jakarta Pusat. Monas di Kep. Seribu berada di perairan laut dengan kedalaman 5 meter.Â

Tidak percaya? Coba saja menyelam langsung di daerah Gosong Pramuka. Anda pun bisa melihat monas berdiri tegak di perairannya. Monas versi Kepulauan Seribu cukup unik, karena dikelilingi oleh rak-rak terumbu karang yang di budidayakan.

â€Å“Monas yang di laut ini tingginya 2,5 meter. Ada di kedalaman 5 meter saja, jadi bisa dilihat oleh siapa saja yang sedang snorkeling atau pun diving,” kata Koordinator Coral Day, Erry Damayanti , Sabtu (12/5/2012).

Monas ini memang baru didirikan di Kepulauan Seribu oleh parah LSM sebagai salah satu rangkaian acara Coral Day, di Pulau Pramuka, Kep. Seribu.

Jika menyelam atau pun snorkeling di sekitar Gosong Pramuka wilayah area perlindungan laut sebelah utara, Anda bisa melihat Monas yang dikelilingi terumbu  karang. Monas dan terumbu karang disekelilingnya pun disebut dengan Jakarta Coral Garden

Jakarta Coral Garden memang sengaja dibuat sebagai wujud kepedulian pada kerusakan terumbu karang, terutama Kep. Seribu. Terumbu karang di Kep. Seribu memang semakin memprihatinkan, sampah yang menumpuk menyebabkan kematian pada terumbu.

Untuk meningkatkan kepedulian, terutama penyelam di Kep. Seribu, maka dibangunlah Jakarta Coral Garden. Â Terumbu karang yang ditanam di sekitar Monas diletakkan dalam rak. Ada kurang lebih 12 rak yang mengelilingi Monas, masing-masing rak berisi 16 bibit terumbu.

Menyelam di Kepulauan Seribu kini semakin menyenangkan dengan adanya Jakarta Coral Garden. Selain melihat Monas di tengah laut, Anda juga bisa melihat rak-rak terumbu yang dibudidaya. Anda pun bisa ikut menyumbang terumbu karang untuk menyelamatkan laut.
 
Sumber : detik.com 
 
 
Mulai Direhab, Terumbu Karang di Pulau SeribuSekitar 2500 lebih dari 5000 hektar trumbukarang di Kepulauan Seribu yang mengalami kerusakan mulai di rehab.

Selain itu, Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Pemerintah Adminitrasi, Kepulauan Seribu menggandeng para nelayan dan warga sekitar.

Hal ini diungkapkan oleh Kasudin Kelautan dan Pertanian Lilik Litasari Kepada Pos Kota Selasa (20/7). Ini dilakukan tujuannya supaya ekosistem yang sampai saat ini masih terlindungi ada akan tetap dapat dilestarikan.

“Selain melakukan perbaikan dengan cara membangun rumah-rumahan untuk ikan, kami juga bekerja sama dengan warga untuk ikut tetap terjaga kelestariannya. Memang hasilnya cukup memuaskan, trumbu-trumbu karang yang tadinya rusak saat ini mulai tumbuh hampir 20 persen,” ungkap Lilik.

Diakui oleh Lilik saat ini trumbu karang yang berada di Kepulauan Seribu itu hanya sekitar 6 persen masih dilestarikan sampai saat ini. Dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Kelapa, Pulau Panggang, Pulau Tidung dan Pulau Pari.

Dengan masih bagusnya kondisi trumbu karang itu pihaknya terus meningkatkan sosialisasi tentang menjaga keindahan dibawah laut. “Selain melakukan sosialisasi kami juga meningkatkan patroli. Ini tujuannya supaya kepedulian masyarakat tetap tinggi dengan sumbar daya alam yang berada di Kepulauan Seribu,”imbuhnya.

Dengan masih asrinya trumbu karang itu diharapkan wisatawan terus meningkat. Jika banyak wisatawan yang datang otomasi pendapatan warga juga akan meningkat. Masyarakat yang tadinya sebagai nelayan secara pelan-pelan berubah profesi antara lain gait dan ojek kapal.

Lilik juga menambahkan, kerusakan trumburangan itu 80 persen disebabkan faktar manusia yang melakukan penangkapan ikan secara sembarangan. Selain itu juga diakibatkan pencemaran limbah pabrik. “Sasaran patroli kami adalah para nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara pakai bom dan potensium. Dua cara itulah banyak mengakibatkan kerusakan trumbukarang,”katanya
 
Sumber : poskota.co.id 
 
 
Secara teori pemancingan di laut dapat dilakukan dalam setiap waktu, mengingat kegiatan memancing dapat dilakukan kepada berbagai jenis ikan secara acak. Kita tentu tahu bahwa ikan di laut memiliki kebiasaan makan yang berlainan, ada yang mencari makan di siang hari dan ada pula yang memiliki kebiasaan makan di malam hari. Sehingga tentu saja pencarian ikan dengan cara memancing sebenarnya dapat dilakukan kapan saja baik siang maupun malam.

Pengaruh utama pemancingan di siang hari adalah adanya sinar matahari yang menyebabkan suhu air meningkat. Umumnya jika air semakin panas, ikan akan turun dan berada di tengah perairan dan bahkan berada di dasar perairan serta di sela – sela karang yang dijadikan perlindungan bagi ikan tersebut. Semakin terang matahari menyinari dan semakin tinggi suhu maka ikan mencari perlindungan di dalam air. Namun jika udara terlalu dingin, ikan juga menjadi malas makan. Suhu sedang antara 25 – 35 derajat celsius merupakan suhu terbaik bagi pemancingan.

Biasanya ikan memiliki rasa lapar yang sangat jika pagi hari mulai datang, saat ia bangun dari tidurnya dan sedang aktif – aktifnya mencari makan ia akan menjadi agresif terhadap umpan ikan. Para pemancing yang memancing di laut biasanya menggunakan momen ini sebagai saat yang tepat untuk memancing karena biasanya ikan yang lapar akan memakan umpan kita dengan lebih cepat, dan jika beruntung anda bisa mendapatkan ikan sampai siang harinya terutama jika cuaca cerah.

Sore dan malam hari adalah saat tersulit untuk memancing, penggunaan lampu dan alat penerang lain seperti petromaks dapat dijadikan alat untuk menarik perhatian cumi – cumi sehingga mudak dipancing. Pemancingan ikan dimalam hari hanya bisa dilakukan kepada ikan karang seperti ikan kakap, kerapu dan berbagai ikan karang lain semacam hiu totol. Cara pemancingan jenis jigging mungkin masih bisa dilakukan dengan umpan yang luminous atau berpendar di saat gelap.

Pemancingan memang tujuannya adalah untuk bisa mendapatkan ikan, dan dengan mengetahui pola waktu makan ikan yang tepat, kita bisa menentukan kapan kita bisa memancing, termasuk umpan apa saja yang dapat kita pakai untuk memancing. Kapanpun kita mau memancing asal mengetahui pola makan ikan, maka kita bisa mendapatkan ikan pancingan yang kita inginkan. Salam strike (pmc/puser)

Sumber : PulauSeribuNet

Joran antenna adalah jenis joran yang memiliki bentuk seperti antenna televisi jaman dahulu yaitu bisa dipendekkan panjangnya. Dengan adanya joran antenna maka peralatan memancing bisa dibuat menjadi lebih ringkas saat membawanya. Joran ini dapat dibawa kemana – mana dengan mudah karena dapat dimasukkan ke dalam tas pancing atau digabungkan dengan peralatan out door yang lain.

Joran antenna terdapat dalam bentuk joran khusus air tawar maupun air laut. Joran antenna untuk air laut sedikit lebih mahal karena biasanya terbuat dari bahan yang lebih kuat seperti dari karbon maupun dari titanium. Penggunaan bahan yang kuat dan lentur tersebut dimaksudkan untuk menahan beban pancingan terutama pada saat memancing ikan di laut yang memang besar – besar. Joran untuk pemancingan laut biasanya sudah dilengkapi dengan pegangan dan spool sebagai penahan senar. Untuk dapat digunakan sebagai peralatan memancing, joran antenna laut sebaiknya juga menggunakan penggulung yang kuat untuk memudahkan pemancing saat menangkap ikan.

Namun penggunaan jenis antenna pada joran laut agak kurang disukai karena dengan joran ini kekuatannya sudah jauh berkurang mengingat terdapat sambungan diantara ruas – ruasnya. Dan karena biasanya joran memancing di laut tidak terlalu panjang dan lebih mengutamakan kekuatan pada batangnya dan umumnya pendek, maka para pemancing lebih menyukai bentuk yang tanpa sambungan.

Joran antenna pada pemancingan tawar

Joran antenna yang digunakan untuk pemancingan air tawar bentuknya lebih sederhana, hanya terdiri dari beberapa ruas dan tanpa spool. Panjang joran tawar biasa ditawarkan dengan panjang mulai 1,8 m – 3,6 m dapat diringkas dan di pendekkan menjadi hanya kira – kira 60 cm saja. Dengan model pendek seperti ini joran memancing dapat di bawa ke mana – mana dengan lebih mudah.

Joran antenna tawar sekarang sudah dapat dibeli dengan harga yang murah di bawah kisaran 50 ribu per stick. Dan sekarang joran ini sudah menggantikan keberadaan joran lama yang menggunakan bambu atau stick yang ukurannya panjang. Segi kepraktisan dari sebuah joran antenna menjadi pilihan utama para pemancing. Merk - merk yang bagus untuk joran air tawar yaitu Maguro, Falcon dll. Biasanya joran ini tersedia dalam dua bahan yaitu dari fiber glass dan dari karbon yang tentu saja harganya lebih mahal. Sebaiknya anda mencari yang anti petir sehingga aman dipakai di pemancingan alam bebas. Selamat memancing (pmc/puser)
Sumber : PulauSeribuNet
Jenis ikan yang menjadi sasaran pada pemancingan di lapisan tengah tidak berbeda dengan pemancingan di dekat permukaan. Dengan demikian, lokasi pemancingannya pun tidak berbeda sehingga penentuan lokasinya hampir sama. Memancing di lapisan tengah sering dilakukan di perairan yang telah diketahui ada ikannya seperti di perairan yang memiliki karang atau disekitar rumpon. Oleh karena itu, jenis ikan yang tertangkap adalah jenis ikan yang senang hidup di perairan tersebut seperti ikan tuna, sunglir, dan lemadang. Tidak jarang memancing di lapisan tengah dilakukan di sekitar bagan milik nelayan. Kapal di ikatkan pada bagan sementara si pemancing dapat melakukan aktivitasnya.

Kapal untuk memancing di lapisan tengah tiadak perlu di desain khusus, kecuali untuk pemancing ngocer. Karena pemancingan ngocer menggunakan umpan hidup, maka kapal harus dilengkapi dengan tempat penyimpanan umpan. Tempat ini sebaiknya berada di dalam kapal dan memungkinkan air laut bisa diatur sirkulasinya. Dengan sirkulasi air yang baik, umpan akan bertahan hidup dalam waktu yang agak lama.

Jenis kapal apa saja dapat digunakan. Disini kapal hanya berfungsi sebagai sarana transportasi dan tempat berteduh saat memancing. Apalagi pemancingan yang dilakukan di sekitar rumpon, kapal sering kali diikatkan pada rumpon. Bahkan, untuk rumpon yang mempunyaipelampung cukup kuat, sering kali si pemancing melakukan kegiatannya ditas pelampung/rakit rumpon.

Pancing dan umpan

Jenis pancing ulur gulung sangat cocok digunakan untuk memancing dilapisan tengah. Pancing ulur ini tidak dilengkapi dengan joran, hanya terdiri dari gulungan, tali pancing, dan mata pancing. Besarnya pancing yang digunakan tergantung pada jenis ikan yang akan dipancing. Dalam satu tali pancing bisa digunakan lebih dari satu mata pancing. Pemancingan akan berhasil bila menggunakan umpan sungguhan, baik berupa potongan ikan, ikan kecil, cumi-cumi, atau udang. Namun, kadang-kadang ada juga yang menggunakan umpan tiruan dari bulu ayam atau tali rafia.

Ngocer juga sering dilakukan pada pemancingan dilapisan tengah. Pancing yang digunakan untuk ngocer dapat dilengkapi dengan joran atau tanpa joran. Yang menjadi ciri khusus pemancingan ngocer adalah digunakannya umpan hidup. Umpan bisa berupa ikan kembung, layang, cumi-cumi, atau udang. Umpan hidup ini dapat dibeli pada nelayan yang mengoperasikan bagan atau sero di laut.

Cara memancing

Memancing di lapisan tengah, sekitar rumpon, sangat mudah. Kapal bisa ditambatkan pada rakit rumpon, kemudian pemancing dapat melakukan kegiatannya. Pemancingan bisa dilakukan dari atas kapal atau rakit rumpon. Pemancingan pancing ulur atau golong dimulai dengan memasang umpan pada mata pancing. Setelah umpan terpasang baru diturunkan ke laut sambil diulur talinya. Panjang tali pancing yang digunakan tergantung pada kedalaman ikan yang menjadi sasaran.

Tidak semua jenis ikan pelagis senang hidup di dekat permukaan. Kadang-kadang ikan ini berada di perairan yang lebih dalam. Oleh karena itu, penentuan panjang tali pancing sangat menentukan jenis ikan yang tertangkap. Untuk ikan kembung,tongkol, cakalang, dan lemadang tali pancing tidak perlu diulur terlalu panjang. Akan tetapi, untuk ikan tuna dan marlin diperlukan tali pancing yang lebih panjang karena ikan jenis ini kadang-kadang berenang di lapisan pertengahan.

Pada teknik pemancingan ngocer kegiatan dimulai dengan pemasangan umpan hidup. Umpan hidup dikaitkan pada mata pancing, lalu dimasukan ke laut. Bersamaan dengan itu tali pancingnya diulur. Karena masih hidup, maka umpan akan berenang ke sana ke mari sehingga dapat menarik perhatian ikan pemangsa yang berada di sekitar kapal. Ngocer sebaiknya dilakukan pada perairan yang telah diketahui ada ikannya seperti di perairan karang atau di dekat rumpon. Pemancingan seperti ini juga sering dilakukan setelah menonda, apabila banyak ikan yang mengikuti jalannya kapal.

Penarikan tali pancing pada pemancingan di lapisan tengah hampir sama dengan penarikan tali pancing tonda karena jenis ikan yang tertangkap hampir sama. Demikian juga dengan penanganan ikan setelah dinaikan di atas kapal. Memancing ikan di lapisan tengah bisa dilakukan pada siang ataupun malam hari. (puser)

Sumber : PulauSeribuNet

Berwisata ke Kepulauan Seribu memang tak melulu dengan berenang, snorkeling atau menyelam, Salah satu aktifitas yang bisa kita lakukan adalah memancing. Untuk memancing, tentunya ada teknik-teknik atau kiat-kiatnya.

Mancing dasar, Koncer, Tonda, Casting, Popping dan Garong adalah teknik-teknik yang bisa digunakan ketika kita memancing. Dibagi dalam tiga tulisan, pulauseribu.net menyajikan kepada pembaca agar pembaca lebih memahami teknik-teknik ini.

Mancing dasar atau bottom fishing, adalah teknik yang paling umum dilakukan dalam memancing. Teknik ini biasa dilakukan untuk mendapatkan / memancing ikan yang berada / hidup didasar baik itu laut, sungai, danau dan empang atau tambak. Intinya, teknik memancing ini bisa kita terapkan mulai dari perairan dangkal seperti rawa atau empang sampai kedalaman laut ratusan meter.
Mancing dasar juga bisa kita lakukan tanpa joran hand line atau dengan joran & reel. Cara mancing dasar dengan menggunakan hand line adalah cara yang paling umum dilakukan oleh nelayan pancing dinegeri kita ini.

Prinsip dari teknik memancing ini adalah menenggelamkan umpan ke dasar dengan mengunakan pemberat/ timah. Ada bermacam macam rangkaian yang biasa digunakan untuk mancing dasar, mulai dari rangkaian timah di tengah dan kail dibawah (glosor), atau timah dibawah dan kail ditengah, pada rangkaian kumis.

Untuk rangkaian timah dibawah, bisa menggunakan satu atau lebih kumis. Peraturan IGFA mengijinkan penggunaan maksimal 2 buah kumis yang tidak boleh saling bersinggungan. Rangkaian mancing dasar juga seringkali ditambah alat bantu seperti pelampung atau ranggung (spreader).

Untuk menggoda ikan yang berada agak jauh dari umpan atau mengumpulkan ikan, kita bisa melakukan chumming / bom dengan rebon atau teri, atau cincangan ikan. Chumming untuk mancing dasar dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yang paling umum adalah dengan menggunakan timah yang tengahnya berlubang.

Ikan yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan teknik ini seperti Kakap Merah, Kuwe, Krapu, dan beberapa ikan dasar lainnya. Terkadang Tenggiri dan Barracuda juga bisa kita pancing dengan cara ini.

Teknik kedua yang bisa kita pakai untuk memancing di Kepulauan Seribu adalah Koncer atau Live Bait. Istilah umum untuk teknik ini adalah memancing dengan umpan hidup.

Cara memancing dengan teknik ini cukup unik. Kita tidak memerlukan timah/ pemberat. Kenur utama dipasang kili-kili peniti, kemudian disambungkan dengan mata kail dengan kawat nikelin sepanjang 10cm. Umpan yang digunakan mutlak umpan hidup seperti : selar, tembang, layang, como, kembung, sangir, bahkan baby barracuda.

Umpan hidup dibiarkan berenang menjauhi kapal, menuju lokasi yang paling akurat (tohor), sambil menunggu ikan pamangsa, seperti Tenggiri dan Barracuda menyambar umpan hidup tadi.

Terkadang kita menggunakan balon, agar ikan tidak berenang ke bawah, sehingga ikan selalua berada di permukaan (1-2m dari permukaan). Tehnik ini yang sangat efisien dan efektif untuk mancing tenggiri di Kep. Seribu. (dari berbagai sumber/tommy bernadus)
Sumber : PulauSeribu.Net
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/0/09/Marlin_strike.jpgDi tulisan sebelumnya, pulauseribu.net sudah menjelaskan dua teknik memancing yaitu mancing dasar (bottom fishing) dan Koncer (Live Bait). Di tulisan ini, pulauseribu.net akan menjelaskan teknik memancing Tonda dan Casting.

Teknik Tonda atau Trolling ini adalah cara memancing yang dinamis. Artinya, selama umpan dilempar kapal akan selalu bergerak. Untuk teknik ini digunkan umpan hidup yang segar (live bait), atau boleh juga memakai umpan tiruan (lure). Umpan dipasang lalu dilempar. Joran dibiarkan di belakang (atau samping) perahu, sementara kapal bergerak maju pada kecepatan yang cenderung lambat. Umpan buatan yang bisa kita pakai adalah rapala, king getter, spoon dan slainnya.

Trolling biasanya sangat menarik bagi penghobi yang memburu target ikan-ikan besar. Karena
gerakan riak air akan mengundang ikan predator-predator yang umumnya ganas dan besar. Sayangnya teknik memancing ini kurang efektif bila digunakan di daerah Kepulauan Seribu.

Teknik lainnya adalah teknik casting yang bisa kita lakukan di pinggir laut sepeti dermaga, batuan, bahkan diatas kapal yang sedang berhenti / jalan dengan pelan. Umpan yang digunakan biasanya tiruan, dengan berat sekitar 7-20gram. Caranya adalah umpan dilempar sejauh mungkin, kemudian reel digulung dengan cepat. Dan hal ini dilakukan berulang-ulang sampai ikan menyambar maupun sampai tangan pegel. Istilah ini biasanya dikenal dengan "ngotrek". Ikan yang bisa didapatkan seperti kuwe, tenggiri kecil, kembung dan bahkan cumi-cumi.

Teknik memancing ini banyak digunakan para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu atau penggemar mancing yang datang ke kepulauan seribu tetapi lebih memilih untuk memancing dari dermaga saja. Orang banyak memancing dengan teknik ini sekedar untuk menghabiskan waktu.(dari berbagai sumber/ tommy bernadus)
Ketika kita hendak memancing di Kepulauan Seribu, kita juga jangan hanya bermodalkan alat pancing, mulai dari rod hingga kotak alat pancing dan tidak ketinggalan uang untuk menyewa kapal apabila kita tidak punya kapal sendiri.

Saat kita pergi memancing ikan di laut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam faktor. Seperti dikutip oleh pulauseribu.net dari wikipedia berikut sekelumit tentang faktor cuaca atau alam tersebut.
Faktor Cuaca di atas permukaan laut

Matahari dan Bulan

Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang mempengaruhi kegiatan ikan. Memancing yang baik adalah saat menjelang pagi atau subuh, dimana secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan. Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa adanya mendung dan gelap.

Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar. Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari atas permukaan air.

Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering dilakukan pada malam hari justru disaat ada bulan adalah saat yang paling baik, karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan cumi-cumi.

Angin, Ombak dan Awan

Kecepatan angin juga mempengaruhi kegiatan ikan, karena besar tidaknya ombak adalah akibat dari tiupan angin. Dari tiupan angin akan mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh kepada ada atau tidaknya awan. Jika memancing di tengah teluk yang curam disaat ombak besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari mangsa.

Aliran angin juga tergantung dari cuaca dan musim. Jika mendung dan matahari terhalang atau redup, ikan laut juga biasanya akan berenang dan berada lebih kedalam air atau bahkan ke dasar laut. Disaat hujan atau musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena salinitas air laut atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan oleh banyaknya air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh aliran muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi dikarang. Sedangkan jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi ketika hujan baru reda kadang ikan akan bertambah lapar dan agresif.

Faktor Cuaca di dalam air laut

Suhu air laut

Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan, jika terlampau panas ikan akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif dalam mencari makan. Sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin, ikan akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut daerah tropis berkisar antara 26 - 35 derajat celcius sedangkan pada daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.

Arus air laut

Arus air dipengaruhi oleh keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada saat situasi angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin kencang arus air dalam laut justru lemah. Jadi arus air tidak dipengaruhi oleh angin.

Jika arus air laut kencang dapat terlihat pada mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah pemberat umpan pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut. Kadang mata kail dapat bergeser sangat jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih besar. Seperti layaknya udara, air laut bergerak dari yang bersuhu dingin menuju ke suhu yang lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua arus inilah biasanya ikan banyak berkumpul.

Kejernihan air laut

Faktor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut diperhitungkan. Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah dapat menyebabkan ikan berkurang. Saat yang lebih baik adalah pada keadaan laut sekitarnya bening dan berwarna biru terang dan matahari bersinar terik. Kadang perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar matahari yang redup atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air laut terlihat keruh.

Nah, selamat memancing!
Sumber : www.pulauseribu.net
Doyan mancing? Selain fishing rod (joran), reel, pemberat dan peralatan lainnya, yang tidak kalah penting dalam memancing adalah umpan. Umpan ini berguna untuk menarik ikan. Kalau umpan kita menarik ikan, ditambah faktor-faktor lainnya, pasti langsung hap.... umpan kita akan dimakan ikan.

Tapi sebenarnya apa sih umpan itu dan bagaimana jenisnya? Umpan adalah bagian dari alat pancing. Umpan berfungsi untuk menarik perhatian ikan sasaran sehingga ikan tersebut tertarik untuk memakan atau mengigitnya.
Jenis-jenis umpan mancing
Umpan dapat dibagi dalam 2 kategori besar, yaitu umpan alami dan umpan tiruan.
  1. Umpan alami (bait) adalah umpan yang sama atau secara kimiawi mirip dengan makanan ikan tersebut di habitat aslinya. Umpan alami dapat berupa cacing, udang, ikan, cumi, pelet, umpan esence dan sebagainya.
  2. Umpan tiruan (lure) adalah umpan khusus untuk ikan-ikan predator baik air tawar maupun air laut yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk dan gerakannya menyerupai makanan alami ikan tersebut di habitat aslinya. Beberapa tipe umpan tiruan meliputi  :  minnow, popper, metal jig, konahead, spoon, crankbait, stckbait, spinner, jig head, soft plastic lure, sabiki (kotrekan), feather jig,dll.
Kalau kita pergi memancing di Kepulauan Seribu, tentunya kita ingin mendapatkan ikan. Nah salah satu ikan yang ingin kita dapatkan adalah Ikan Kakap Merah. Ikan kakap merah merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Ikan kakap merah yang mempunyai nama inggris red snapper hampir bisa ditemui semua lokasi di Indonesia bahkan di dunia.

Ikan yang biasanya memiliki nama latin depannya Lutjanus termasuk dalam family Lutjanidae. Soal jenisnya kakap sendiri ada banyak macam spesiesnya, namun pada rubrik ini kami hanya membahas spesies kakap pada umumnya. Lantaran warna ikan ini merah, orang-orangpun menyebutnya dengan nama kakap merah.

Bentuk tubuhnyanya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya. Sebagai ikan penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengkoyak mangsanya. Karakternya dalam menyergap mangsanya, ikan kakap biasanya bersembunyi di balik karang atau rumpon dan mengambil lokasi tepat di muka arus.

Ketika ada makanan apa saja yang hanyut langsung disergapnya untuk mengisi perutnya. Ikan-ikan yang paling besar di kawasanya selalu berada paling depan untuk memburu makanan, sedangan yang ukuran sedang memilih ‘sisa-sisa’ setelah yang besar puas makan. Maka janganlah heran bila memancing ikan kakap merah, bila pertama kali pancingan putus, ikan kakap yang besar akan kabur dan panik lantas diikuti dengan kawan ikan yang lebih kecil untuk bersembunyi.

Kejadian ini oleh mania mancing sering disebut dengan cara guyonan si kakap manggil ‘kodim’ alias ‘komandan distrik-nya’ untuk kabur. Karakternya yang suka menyergap mangsa dari balik batu karang tempat persembunyiannya lalu kembali bersembunyi itulah, membuat ada ungkapan peribahasa soal penjahat kelas kakap, alias memangsanya tidak tanggung-tanggung. Ikan kembung, como, tembang, cumi utuh bisa dicaploknya sekaligus. Cara makannya pun tergolong unik. Ikan ini tidak menyergap namun menghisap dengan mulut lebarnya.

Lokasi kakap merah Ikan kakap memang senang menempati tandes, karang, kapal tenggelam maupun rumpon. Sebagai ‘penguasa’ lokasi tersebut ikan kakap merah dengan leluasanya berkembang biak dan mencari makan di sana. Jika lokasi tersebut tidak disambangi oleh mania mancing ikan kakap akan terus beranak pinak hingga jumlahnya sangat banyak. Namun kenyataannya para mania mancing lebih pintar untuk mendeteksi dimana lokasi ikan tersebut berada dengan menggunakan depth sounder warna.

Biasanya jika di sekitar dasar perairan berupa lumpur (tampak campuran warna merah, kuning , hijau dan biru) terdapat struktur karang (warna dominan merah), biasanya merupakan lokasi mancing potensial. Jika anda menemukan ciri-ciri lokasi terdapat struktur karang, di sekitar lumpur yang bentuknya menyerupai kerucut terbalik, atau oleh mania mancing disebut dengan nama tandes buntut, maka biasanya yang menghuni adalah ikan kakap merah berukuran besar dengan bobot 5 kg – 8 kg, namun jumlahnya kurang dari 10 ekor. Paling mudah menemukan lokasi kakap adalah di rumpon atau kapal tenggelam. Jika rumpon terawat bagus, bisa terisi oleh ratusan kakap merah ukuran 2 – 4 kg.

Mancing Kakap Merah Untuk memancing kakap merah, kita harus menguasai teknik mancing dasar (bottom fishing) seperti pada umumnya. Kaidah pertama, jika anda ingin sukses maka kapal sebaiknya dilengkapi dengan Global Position System (GPS) sebagai penunjuk koordinat rompon, tandes, karang, kapal tenggelam atau lokasi yang lainnya.

Selain itu, kapal juga harus dilengkapi dengan depth sounder (kalau bisa warna) untuk mengetahui struktur dasar perairan. Kaidah kedua adalah saat kapal berjalan sebaiknya anda tetap menghidupkan depth sounder maupun GPS. Fungsinya adalah ketika kapal melintasi lokasi-lokasi yang dihuni kakap yang ditunjukkan oleh depth sounder maka kita bisa langsung merekamnya dalam memori GPS. Kaidah ketiga, jika ciri-ciri tandes, karang, rumpon atau kapal tenggelam terekam dalam fish finder segera lakukan perekaman koordinat dalam GPS.

Setelah itu, pastikan pastikan dan periksa lokasi tersebut dengan cara kapal memutar dan mendeteksi sekali lagi. Kaidah keempat, setelah lokasi yang menjadi ciri ikan kakap berada ditemukan selanjutnya adalah anda harus menyiapkan pelontang yang terdiri dari plontang utama dan anak plontang. Masing-masing plontang sebaiknya dilengkapi dengan bendera sebagai penunjuk arah angin. Setelah plontang disiapkan dengan tali sesuai kedalaman, suruhlah kru kapal untuk bersiap melemparkan plontang ketika kapal melintas tepat di atas lokasi yang kita temukan. Kaidah kelima, adalah melabuh jangkar.

Dalam hal melabuh jangkar kapten kapal harus berpedoman pada plontang. Plontang utama akan tersambung ke anak plontang menunjukkan arah arus. Dimana arah arus selalu menuju dari plontang utama ke anak plontang. Jadi dalam hal melabuh jangkar, kapal harus lurus berada di depan plontang utama. Untuk jaraknya dekat dan jauh labuh jangkar harus disesuaikan dengan arus. Semakin arusnya kencang maka labuh jangkar harus agak jauh. Pertimbangannya adalah umpan harus tepat jatuh di lokasi tandes, rumpon atau kapal tenggelam. Jika umpan jatuhnya terlalu kejauhan atau kependekan, maka ikan tidak mudah kita dapatkan. Nah, jika semua kaidah dijalankan dengan besar, peluang keberhasilan mendapat ikan kakap merah besar.

Peralatan Mancing
Meski ikan kakap merah bisa dipancing dengan menggunakan semua kelas piranti mancing atau bahkan dengan cara handline bisa, namun untuk mendapatkan sensasi dalam pertarungan melawan ikan kakap merah sebaiknya menggunakan piranti mancing kelas ringan (light tackle) dengan kenur kelas 2 – 10 kg. Dalam kelas ringan gunakan juga light spinning dengan 2 – 12 ball bearing. Joran biasanya memiliki panjang 180 – 230 cm. Pilihlah joran degan bahan grafit yang terdiri dua atau satu batang, dengan aksi melengkung dari tengah sampai ujung (untuk kelas 2-4 kg) atau hanya melengkung di ujngu untuk kelas 6 – 10 kg. Untuk kenur mono sudah cukup dan sebaiknya menggunakan kenur “IGFA Class”, siapa tahu ikan kakap yang kita pancing masuk rekor sehingga kekuatanya sudah di test. Sedangkan kail sebaiknya yang berbahan karbon dengan ukuran 3/0-7/0. Setelah semua peralatn siap, lalu pasang jenis umpan baik yang hiduop atau mati namun segar. Umpan yang biasa digunakan ialah cumi-cumi, udang. Sedangkan ikan hidup yang sering digunakan adalah gurisi, kembung, tembang, selar dan lain-lainnya. Setelah umpan diturunkan bersiaplah untuk bertarung dengan kakap merah. Ketika umpan tersambar sekarang tinggal anda sebagai mania mancing untuk memenangkan pertarungan. Ajarlah ikan dengan tenang. Pompa joran ke atas ketika menurunkan joran ikuti dengan menggulung kenur. Lakukan demikian secara terus menerus secara sabar dan tidak usah terburu sampai anda mendapat ikan kakap merah. (ikan mania)

Empat teknik sudah diulas di dua tulisan sebelumnya. Namun teknik memancing bukan hanya itu saja. Ada teknik memancing yang tidak kalah serunya untuk kita coba atau kita lakukan yaitu teknik Popping atau Jigging dan, Memancing dengan Layang-layang serta Garong.


Sebutan Popping ini karena efek dari popper yang ditarik sehingga menimbulkan bunyi pop…, pop…, pop. Popping adalah teknik mancing menggunakan umpan popper. Popper adalah umpan buatan yang bahan dasarnya dari kayu.

Cara memancingnya dengan teknik kasting yaitu melempar umpan popper kemudian menariknya. Bentuk popper sendiri menyerupai umpan trolling misalnya konahead. Kalau kita perhatikan bentuk popper itu seperti umpan trolling namun kalau popper kegunaannya untuk mancing kasting.


Teknik ini banyak digunakan di daerah Bali, dan banyak dilakukan oleh orang asing, seperti Jepang dan Korea. Namun, tak ada salahnya kalau kita mencobanya di Kep. Seribu. Keduanya hampir sama caranya, adalah dengan mengayunkan umpan tiruan, maupun menggulung reel dengan cepat, kemudian berhenti dan menggulungnya lagi. Kesemuanya bertujuan agar umpan tiruan tersebut mirip ikan umpan alami, sehingga ikan mau menyambar.


Mancing dengan Layang-Layang biasanya sering dijumpai di pinggiran Kepulauan Seribu. Nelayan memancing dengan menggunakan layan-layang. Target ikannya adalah cendro. Bagaimana caranya ? Sepertinya ikan cendro ditangkap dengan tali laso, tanpa menggunakan pancing.


Teknik terakhir adalah "Mancing GARONG". Disebut demikian karena memang NGGARONG ikan. Jadi pancing tidak selalu berada di mulut ikan, tetapi terkadang ada di pipi, di pundak, perut, buntut dsb. Dan pancingnya pun disebut pancing GARONG, yang terdiri dari 6 rangkaian mata pancing, yang berbentuk matahari, menggunakan joran TEGEK, sepanjang 4-6meter.


Target ikan adalah keluarga RABBIT FISH, seperti Baronang, Botana, dan terkadang juga ikan Kakak Tua. Tehnik ini terakhir ini sangat unik, eksentrik, sulit dan murah. (dari berbagai sumber/tommy bernadus)
http://www.fishnet.com.au/content/fishnet/images/gallery/804a1cdf-910a-44f9-a162-6d60215b41c3_original.jpgMemancing di laut terbagi dalam dua kategori yaitu MEMANCING DARI DARATAN (Inshore) dan MEMANCING DI TENGAH LAUT (Offshore). Sebelum membahas teknik atau kiat memancing yang dipakai untuk memancing di tengah laut (offshore) alangkah baiknya kita membahas memancing dari daratan. Kalau kita tengah berlibur di Kepulauan Seribu, memancing di daratan ini banyak dilakukan oleh wisatawan.


Memancing di daratang atau inshore ini terbagi dalam berbagai kegiatan yakni : "Surfishing" atau memancing dari pinggir pantai, "Pierfishing" atau memancing di dermaga dan "Rockfishing" atau memancing dari atas batu karang.

Nah, ini dia penjelasannya :
1. SURFISHING (Memancing dari pantai): Biasanya dilakukan di pinggir pantai berpasir, dan piranti SPINNING adalah yang umum dipakai disini. Bisa juga menggunakan jenis piranti yang lainnya, bergantung pada jenis ikan yang anda inginkan. Kepiting kecil, cacing laut, udang, irisan ikan, ikan hidup dan juga umpan tiruan dapat digunakan sebagai umpan. Pada lokasi yang potensial, anda mungkin dapat memancing ikan yang cukup besar.


2. PIERFISHING (Memancing dari dermaga): Memancing dari pelabuhan, dermaga kayu atau penahan gelombang. Kebanyakan pemancing dari dermaga melakukannya untuk rekreasi, juga dengan membawa serta keluarga mereka. Tetapi andapun boleh mencobanya, karena bukan tidak mungkin mendapatkan ikan-ikan besar seperti hiu, pari, kakap putih, dll. Piranti yang umum dipakai adalah type SPINNING, karena mudah di gunakan. Umpan yang dipakai sama dengan SURFISHING.


3. ROCKFISHING (Memancing dari batu karang): Dari namanya sangat jelas bahwa kegiatan memancing dilakukan dari lokasi yang berbatu karang. Saya pernah menyaksikan film tentang memancing dari batu karang, dan sebagai target pancingan adalah ikan Marlin. Marlin bukanlah merupakan target yang lazim dalam ROCKFISHING, dan saya belum pernah menyaksikan sebelumnya dan ternyata sangat mendebarkan dan seru. Biasanya pada ROCKFISHING bisa mendapatkan ikan yang lebih besar jika dibandingkan dengan SURFISHING dan PIERFISHING. Baik piranti maupun umpan yang digunakan masih sama seperti SURFISHING dan PIERFISHING, namun kegiatan memancing dilakukan dari pantai yang berkarang terjal dan juga agak sulit dicapai pada beberapa lokasi.


(berbagai sumber/tommy bernadus)
Mancing by rahimahjalil.Memancing tentunya memerlukan tips, tricks dan kiat jitu. Tidak hanya sekedar pergi ke pantai, di dermaga atau ditengah laut, kemudian menyiapkan alat, memasang kail, memasang umpan, mencari spot memancing yang banyak ikan melempar kail dan kemudian menangkap ikan.


Kami sajikan untuk anda, lima trick dasar memancing dan hal-hal dasar yang perlu diperhatikan ketika kita memancing.
a) Ikan:


Inilah sasaran utama memancing ialah menjinakkan ikan, sotong, ketam dan udang. Tanpa ada sasaran, mungkin usaha menjadi sia-sia dan alias tidak dapat dikecapi.


b) Umpan:


Memancing memerlukan umpan untuk menarik perhatian ikan. Umpan terdiri dari umpan hidup, mati maupun tiruan seperti gewang, jig dan plastik lembut. Tanpa umpan ikan buruan tentu tidak akan menjamah pancing.


c) Waktu:


Waktu makan ikan ada waktu-waktu yang tepat. Sama ada siang dan malam, ketika air berarus atau tidak berarus.


d) Peralatan dan Kemahiran:


Setiap kawasan dan jenis ikan buruan mesti disesuaikan dengan peralatan yang sesuai.Gagal memilih peralatan seimbang dan sesuai tentu akan menyebabkan kita akan pulang dengan tangan kosong. Pemilihan, penggunaan dan bawaan terhadap peralatan pula memerlukan kemahiran. Kemahiran boleh dicermati melalui pengalaman dan petunjuk agar selain melalui berbagai referensi seperti majalah dan tidak terlupakan, internet.


e) Nasib:


Nasib bukan satu pintu rezeki tanpa ia diusahakan terlebih dulu. Sebagai contoh, jika kita menaiki prahu memancing, jangan harap ikan meloncat masuk ke dalam perahu dengan sendirinya. Konsep memancing memang tidak dapat lari daripada ungkapan ‘kita tidak tahu di mana ikan, kalau bernasib baik kita boleh dapat’.


Jika kita memancing di kawasan yang sama (satu bot misalnya duduk sebelah menyebelah) dengan peralatan, umpan dan teknik sama. Tiba-tiba hanya rakan di sebelah yang menaikkan ikan sedangkan umpan anda langsung tidak disentuh. Jika ini terjadi, maka dia memang lebih bernasib baik daripada anda.


Tapi jika anda sedang bertarung dengan 'strike' ikan yang sama menggunakan peralatan yang sama, tiba-tiba anda gagal atau ikan terlepas ataupun tali putus sedangkan rekan anda sukses menaklukan ikan tersebut. Ini boleh katakan kemahiran pula menentukan kesuksesan.Jika hanya umpan berlainan maka diet atau umpan menjadi faktor. Jika umpan yang sama digunakan di lokasi yang sama tetapi memancing pada waktu berlainan siang dan malam contohnya, masa pula menjadi elemen penentu.

Dari berbagai sumber
http://wb4.indo-work.com/pdimage/97/322197_baronang.jpgSalah satu ikan yang sangat ingin didapatkan adalah ikan baronang. Bagi para pemancing yang sudah ahli atau "suhu" memancing, tentunya sangat mudah untuk menangkap ikan yang berbentuk seperti kipas kecil, berukuran setelapak tangan.


Memancing ikan yang mempunyai nama lain Kitang-kitang atau Bronang ini tentunya membutuhkan kiat tersendiri. HsGautama di situs blognya mengatakan, ikan ini adalah ikan sepanjang musim. Namun, waktu yang terbaik untuk memancing ikan ini adalah Bulan Agustus, September, Oktober dan Desember.

Arus yang besar membuat ikan ini "ngumpet" di dermaga dekat tiang beton karena dianggap aman dari arus. Pantai sedalam tiga meter atau lebih dan dipenuhi karang serta lumut, merupakan habitat Ikan Baronang. Maklum, Baronang merupakan pemakan lumut dan anak udang atau rebon.


Di Fishy Forum, diungkapkan bahwa apabila kita ingin memancing baronang, spot memancing yang strategis adalah :


   1. Dermaga, biasanya garonang senang bersembunyi di dekat tiang tiang dermaga
   2. Rumpon kerang Hijau , baronang sangat menyukai kerang
   3. Sekitar karang atau batrean atau pemecah ombak ( terutama yg banyak lumut )
   4. Kapal karam


Untuk peralatan memancing, yang diperlukan adalah mata kail pancing garong, timah lembaran, pelampung, dan joran tegek atau cukup satu gulung kenur extra kecil (untuk kelas 1 kiloan). Pancing garong adalah 5 matakail yg disolder jadi satu sehingga bentuknya mirip jangkar payung terbalik. Pancing garong memang khusus untuk memancing ikan dengan mulut kecil dan cara makan seperti kelinci.


Peralatan wajib mancing baronang secara spesifik adalah


   1. Tegeg ( sebaiknya panjang antara 4,5 - 6 meter )
   2. Pelampung ( ada ufo , diamond dan bola ... tergantung selera )
   3. Kenur ( 8 - 12 lbs )
   4. Garong ( tergantung selera mau ukuran kecil atau besar )


Umpan yang dipakai untuk memancing baronang bermacam-macam. Ada yang suka memakai lumut , ada yang lebih suka memakai nasi dan malah ada yg menggunakan ketan. Uniknya lagi, kita bisa memakai bakwan atau lontong


Sebenarnya, semuanya bisa dipakai karena Ikan Baronang termasuk ikan rakus, tapi sebelum menentukan umpan yg efektif sebaiknya lihat spotnya dulu. Apabila memancing di sekitar batrean lebih baik pakai umpan lumut, karena sekitar itu banyak lumut yg merupakan habitat baronang.


Memancing di dermaga lebih baik menggunakan nasi, bakwan ataupun lontong. Biasanya banyak kapal membuang sisa makanan di dekat dermaga, sehingga memakai nasi lebih efektif dibandingkan dengan memakai lumut.


Untuk memancing disekitar Bagan kerang hijau, sebaiknya umpan yang dipakai adalahumpan kerang hijau , karena baronang disekitar bagan tersebut lebih doyan memakan kerang hijau.


Nah sebelum memancing, rangkaikan kail dengan kenur dan joran tegek. Usahakan memakai kenur tipe flouro-carbon karena punya index bias yg sama dengan air (kenur seolah lenyap dari pandangan ikan). Pasang pelampung disitu dengan jarak cukup sesuai kedalaman yg diinginkan.


Jepitkan lumut laut diantara lembaran timah lalu tekuk. Lemparkan itu kearah kumpulan ikan baronang. Jika terasa ada yg "nyosor" dan pelampung bergetar terus berkali kali dengan konstan, sentakan joran. Biasanya ikan sudah meronta diujung kail.


Ketika kawanan baronang rakus asyik melahap kepalan nasi atau lumut, tanpa dia sadar dibawah dagunya ada ujung mata kail tajam. Saat disentak pelan, ikan sudah terpancing dengan sukses. (HsGautama/ Fishy Forum/Tommy Bernadus)
Jika light action, waktu fight akan sangat lama. Terlalu hard action pemancing akan kehabisan tenaga ketika masih work the jig. Joran jigging biasanya lebih pendek dibandingkan joran popping. Panjang joran ini sebenarnya variatif, tergantung siapa yang memakai. Untuk kita, sama dengan kebanyakan saudara-saudara kita di Asia lainnya, biasanya antara 5' hingga 7'.

Joran harus cukup ringan agar pemancing gampang memainkannya sehingga tenaga pemancing tidak terlalu terkuras. Tujuannya adalah ketika akhirnya terjadi strike lalu fight, tenaga pemancing masih cukup banyak. Joran jigging meski cenderung lebih kaku, bagian ujung umumnya cukup sensitif agar mampu mendeteksi gerakan jig ataupun sambaran dari ikan.

Batang yang besar tentunya lebih enak karena daya 'tancapnya' tidak setajam yang kecil ketika di pasang di gimbal. Batang besar juga memiliki daya congkel yang besar. Pegangan joran yang memiliki panjang yang pas bisa membuat mancing semakin efektif. Joran yang pegangan sepanjang 13 inchi biasanya hampir selalu cocok untuk banyak pemancing karena kita bisa menjepitnya di bawah ketiak dan memainkan ril dengan enak karena ril akan selalu dekat dengan badan kita.

Jigger kelas dunia Nicola Zingarelli, yang bersama Lamiglas mendesain joran jigging Tropic Pro mengatakan bahwa ukuran pegangan terbaik antara 14 hingga 16 inchi tergantung panjang lengan pemancing. Sedangkan pegangan sepanjang 12 inchi merupakan pilihan terbaik yang suka jigging dengan belt. Mengenai pegangan joran, meski Shimano mengklaim bahwa pegangan joran yang oval lebih enak saat dijepit, pegangan joran yang bundar terbukti masih yang paling populer.

Enak dipakai work the jig sekaligus memiliki lifting power yang besar adalah prasyarat berikutnya untuk sebuah jigging rod. Ini berbeda dengan joran popping yang selain harus memiliki lifting power yang baik joran juga harus enak dikasting (dilontar). Ada korelasi yang erat antara berat jig dengan ujung joran. Jika jig yang digunakan ringan, joran light action mungkin paling pas. Tetapi jika jig memiliki berat yang lumayan tentunya joran medium action atau heavy action yang harus kita gunakan. Joran yang terlalu panjang juga tidak terlalu baik untuk digunakan karena akan mengilangkan sense kita pada joran. Jika jig yang digunakan semakin berat, hendaknya joran yang kita pakai semakin pendek. Kombinasi yang pas berapa berat jig yang cocok untuk rod kita biasanya telah gamblang dijelaskan di spesifikasi rod.

Menentukan joran jigging dengan aksi seperti apa yang paling baik sebenarnya gampang-gampang susah. Karena lagi-lagi ini harus melihat konteksnya dahulu. Tetapi untuk kita orang Indonesia tampaknya joran medium action lebih pas. Pilihan pada joran light, medium atau bahkan hard action sebenarnya masalah selera masing-masing pemancing. Tetapi jika hitung-hitungannya efektifitas semestinya joran jigging yang kita pilih adalah yang medium atau hard action. Jenis joran seperti ini ditandai jika dia melengkung dia pasti mentok di tengah-tengah joran. Konon joran jigging seperti ini mampu menyediakan aksi tip yang terbaik. Gambarannya begini, ketika anda memompa joran, ujung seharusnya kembali pada posisi dimana dia tetap mampu menjaga kepala jig menghadap dan bergerak ke atas. Karena jika tidak begitu, jig akan kehilangan gerak terbaiknya dan sambaran akan semakin sulit. Ketebalan dan penempatan material yang bervariasi sepanjang blank juga menentukan aksi joran.

Joran jigging medium/hard action dimaksudkan agar waktu fight tidak terlalu lama dan agar tenaga pemancing tidak terkuras terlalu banyak. Bayangkan jika kita harus fight dengan dogtooth tuna di kedalaman ratusan meter dengan joran light action yang lifting power-nya yang rendah. Bisa-bisa kita dibawakan gunting oleh sesama rekan mancing kita karena mereka semua menjadi tidak bisa mancing. Ini adalah masalah efektifitas. Dengan joran light action, jig yang kita mainkan semakin terasa beratnya. Belum kalau lautan tempat mancing arusnya lumayan deras. Kemudian strike yang terjadi bisa-bisa terlewatkan oleh kita saking lembutnya joran. Yang terakhir adalah masalah efektifitas waktu fight seperti diucapkan oleh Wiwied Jabricks di atas.

Lifting power juga berpengaruh pada hal-hal lain yang mungkin tidak pernah terbayang sebelumnya seperti misalnya masalah konservasi. Jika pemancing hendak me-release hasil mancing misalnya biasanya ikan yang dipancing dengan joran light action cenderung lebih lelah kondisinya karena kehabisan tenaga. Ini tentunya berbahaya terhadap kemampuannya bertahan ketika kita lepaskan kembali.

Seperti telah disebutkan, joran jigging ringan lebih enak dibandingkan yang berat. Keduanya bisa disebut baik dalam artian kualitas. Joran ringan 'meangganti' pemangkasan berat dengan harga yang tinggi (dan kualitas bahan yang lebih baik). Joran yang berat 'mengkomepensasi' berat dengan harga yang jelas lebih murah (tetapi bahan kualitasnya dikurangi). Sebenarnya mana yang terbaik?

Kalau pembicaraannya adalah kualitas bahan dan performa, jelas yang ringan lebih unggul. Tetapi jika pertanyaannya dirubah menjadi apakah joran berat berarti tidak bisa dipakai lagi (karena ada yang ringan dan mahal itu), jawabnya adalah tidak. Bukankah kita tinggal melatih saja otot-otot kita daripada memaksa membeli joran ringan yang mahal itu?

Pemancing trolling menggunakan fighting chair dan gimbal untuk membantu mereka bertarung dengan ikan, makanya joran yang berat pun tak masalah. Tetapi pemancing jigging harus berdiri memeluk jorannya ketika work the jigs dan saat fight. Tak heran produsen seperti Shimano, Quantum, Lamiglas, Van Staal berusaha keras agar mampu menyuguhkan 'ramuan' paling pas antara ringan, kekuatan dan kenyamanan. Joran berbahan Graphite yang diperkuat dengan fiberglass salah satu ramuan pas itu.

Konstruksi joran Shimano yang dibuat dari TC4 dua lapis dengan proses T-glass yang ditumpuk di antara lapisan luar dari bahan high-modulus carbon adalah salah satu contoh. Rod blank yang hanya terbuat dari satu lapis high-modulus carbon biasanya tidak akan cukup kuat. TC4 meski ringan tetapi menyediakan pulling power yang baik tanpa mengorbankan performa ujung joran untuk merespon jig dengan semestinya.

Seperti telah disebutkan Nicola Zingarelli bersama Lamiglas telah memproduksi joran jigging yang diberi nama Tropic Pro. Menurut Lamiglas National Sales Manager John Posey, joran ini sangat cocok digunakan di perairan yang temperaturnya hangat seperti di Indonesia. Joran ini dibuat dengan teknologi Tri-Flex dicampur graphite dan fiberglass. “Ini membuat joran memiliki kekuatan yang dahsyat untuk mengangkat ikan”, ucap John Posey kepada penulis melalui email. Mau mencoba atau pilih merk yang sudah “terkenal” saja?(MR)
  
ImageStrike adalah saat yang sangat mengasyikkan. Kesempatan itu pasti tak akan disia-siakan. Sekuat tenaga pemancing akan mengerahkan kemampuan tenaga dan tekniknya untuk melayani perlawanan ikan. Dan jika sudah menyerah ikan biasanya akan dinaikkan ke kapal sekedar untuk diambil gambarnya. Saat bertarung dan mengangkat ikan tangan memegang peranan yang sangat-sangat penting.

Tahukah Anda, jika tak terlalu berhati-hati, bukan ikan yang akan Anda naikkan malah bisa jadi tangan Anda yang akan terluka terkena sabetan tali pancing jika salah pegang dan atau terkena goresan sirip atau ekor ikan yang untuk beberapa spesies tajamnya mengalahkan ketajaman pisau dapur.

Ini adalah masalah safety. Sarung tangan tidak hanya menghindarkan pemancing terluka akibat lilitan atau sabetan tali pancing. Sarung tangan juga mampu melindungi kita dari benda tajam saat memancing. Seperti kail, gunting atau pisau bahkan gigi dan sirip ikan. Lebih dari itu, sarung tangan ternyata dapat pula mencegah telapak tangan agar tidak kapalan atau menghitam akibat sengatan sinar matahari. Dan, saat menaikkan ikan, sarung tangan adalah alternatif lain jika kita tak membawa grip.

Beragam sarung tangan yang khusus untuk para pemancing, saat ini dengan mudah dapat kita temukan pada toko-toko pancing. Ada sarung tangan yang khusus untuk mengajar ikan, mengangkat sampai merilis ikan. Materialnya juga macam-macam. Nah, sebagai pemancing, tentu kita menginginkan sarung tangan yang multi fungsi atau one for all. Lebih praktis dan ekonomis. Toh, dalam trip memancing tak mungkin kita bergonta-ganti sarung tangan hanya untuk mengajar, mengangkat atau merilis ikan. Ada beberapa sarung tangan yang memenuhi spesifikasi tersebut.
Total Fishing Gear Neoprene Gauntle Gloves
Image






Sarung tangan yang bercorak kayu ini terbuat dari bahan neoprene. Suatu bahan yang terbukti anti air dan angin. Kemampuan ini membuat Neoprene banyak digunakan sebagai material berbagai benda mulai dari laptop, remote control, jendela di gedung bertingkat, atau sepatu boot. Pengaplikasian pada sarung tangan mancing sebenarnya sangatlah pas. Khususnya bagi anda yang tak menginginkan telapak tangan terkena air. Kesan kaku memang terlihat dari bentuk sarung tangan ini. Namun saat kita menggunakannya, cukup lentur dan nyaman juga.
Pelagic Battle Glove Fishing Gloves
Image
Sarung tangan ini tidak tertutup semuanya. Bagian atas jari terbuka semuanya. Maksudnya agar lentur saat mengajar ikan. Hingga saat kita memutar ril relatif lebih terasa. Padahal komposisinya terbuat dari Kevlar, yang notabene banyak digunakan sebagai rompi anti peluru. Kevlar inilah yang sekaligus melindungi tangan dari unsur tajam saat kita memancing. Sarung tangan ini juga tampak sangat fashionable karena desain dan pilihan warnanya yang beragam.
Cabela’s Windproof WindShear
Image
Sesuai dengan namanya, sarung tangan ini berguna pula untuk mencegah udara dingin saat kita memancing. Nilai plus disamping untuk menggentak ikan pastinya. Komposisi bahannya mirip dengan Neoprene, hanya saja relatif lebih tipis sehingga kita menjadi lebih cekatan saat menggulung ril. Performance sarung tangan buatan Cabela’s ini benar-benar macho. Nyaman dan pas di tangan. Apalagi warnanya pun hitam.
Wire Max
Image
Wire Max diperuntukkan saat kita mengajar ikan-ikan besar. Materialnya gabungan antara neoprene dan kulit sintetis. Material tersebut tak membatasi gerakan tangan seseorang saat memancing. Malah, bagian atasnya yang berpori-pori membuat tangan tak akan kegerahan karena asupan udara yang masuk cukup. Sarung tangan ini tersedia dalam aneka ukuran, dari small, medium, large, x-large dan xx-large.(PS)

Sumber : Mancing on Line

Ngobor kerap dilakukan oleh nelayan di Kepulauan Seribu. Menangkap ikan cara ini cukup mudah, hanya menggunakan lampu Patromak sebagai alat penerang serta Tombak untuk menangkap ikan. Kegaiatan menagkap ikan seperti ini biasanya dilakukan pada malam hari dan ketika air laut sedang surut (kering).


Trik menagkap ikan pada malam hari yang di lakukan oleh masyarakat Kepulauan Seribu cukup ampuh. Dimana mereka percaya pada malam hari Ikan biasanya tertidur dan bersembunyi di karang. Kesempatan ini yang di ambil untuk menangkap ikan dengan cara menombak ikan dengan Tombak yang sudah di kemas sedemikian rupa sehingga ketika ikan yang mereka tangkap tidak bisa lepas dari tombakannya.
Menagkap ikan seperti ini pun biasanya dilakukan lebih dari 1 orang. Biasanya mereka membuat kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang, satu orang untuk memegang bahan penerang (Patromak), Tombak dan tempat Penampung ikan.


Hasilnya cukup menjanjikan dan jenis ikannya pun beragam, mulai dari Ikan Baronang, Ikan Kerapu, Kepiting dan Gurita. Biasaya mereka bisa membawa pulang hasil tangkapannya 5 hingga 10 kilo tiap malamnya.


Bisanya mereka berangkat pada jam 12 malam dan pulang pagi hari, ketika ikan suadah sulit mereka tangkap lagi. Namun sayangnya menagkap ikan cara ini (Ngobor) sudah mulai di tinggalkan. Karena masyarakat banyak yang lebih memilih menagkap ikan menggunakan perahu (motor laut) yang penghasilan jauh lebih banyak. Serta banyak juga yang sudah beralih dari nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya. 
Godaan terbesar dalam dua hari ini adalah pengen memancing Baronang. Gile, sampe mikir kesana sini wadaw, “kaco laut” dah, hahaha  
Mancing baronang adalah satu hal yg mengasikan.  Ikan ini seperti kipas kecil, setelapak tangan, dan rasa dagingnya luarbiasa lezat. Nama populernya baronang, orang bugis menyebutnya sebagai “bronang”, dan ada yang bilang “ikan kitang-kitang”, dagingnya empuk putih dan sangat gurih. Cara paling enak buat menyantap baronang adalah dengan cara dibakar. Gak bohong deh, asli enak mampus dilidah.
Baronang adalah ikan sepanjang musim. Selalu ada disetiap waktu. Tapi, musim terbaik untuk menggaet dia adalah lewat dari bulan Agustus, yakni ketika semua bulan sudah berakhiran dengan kata “ber” misal September, Oktober, dan seterusnya. Angin dibulan serba “ber” sangat keras dan membuat arus besar sehingga menggiring si ikan mulut mungil ini  bersembunyi dengan menempel dikarang atau tiang dermaga pelabuhan.
Saya sendiri lebih suka bilang “temukan lobangnya dulu, baru digoyang”. Betul kok, sebagai ikan yg suka bergerombol dalam lingkup sosialnya (kayak emak emak arisan deh), lokasi berkumpulnya mereka ibarat sebuah lobang yg penuh dengan puluhan kawanan baronang seperti baronang lada, baronang susu, dll. Begitu lobangnya ketemu, masukan kail kesana dan mainkan terus, selanjutnya tinggal panen ikan hingga satu coolbox penuh. Ada dibeberapa spot mancing yang justru paling banyak dapat baronang ketika puncak air pasang lalu masuk kesaat surut.
Salah satu tempat favorit Baronang bersembunyi dari arus keras tentu saja dermaga pelabuhan (dekat dengan tiang beton). Tidak heran, lokasi dermaga adalah tempat ideal untuk memancing. Hal ini menguntungkan, karena memancing dari tepian pantai jelas tidak membuat “kantung bocor” karena mengeluarkan uang sekian juta untuk menyewa perahu hingga ketengah laut. Mudah dan murah.
Baronang suka makan lumut pantai (atau rebon). Pantai sedalam 3 meteran dan penuh karang yg banyak lumut lautnya adalah ciri dimana habitat baronang ada disana. Ada juga yg berpendapat bahwa dia adalah pemakan segala. Apalagi jika tinggalnya didekat muara sungai, maka ia akan melahap  apa saja termasuk sampah yg mengalir dari pemukiman penduduk akibat terbawa arus sungai kelaut. Cara makan ikan ini adalah nyosor dan meng-kerikit mirip kelinci. Jika terasa pancing di“tunyul-tunyul” begitu, itulah kerjaan Baronang, ikan kakaktua, atau keluarga ikan Botana yg disebut sebagai “ikan kelinci” (makannya mirip cara makan kelinci). Jika mau memancing, gunakan lumut laut yang dijepit dengan timah lembaran (timah kertas), jika gak ada, bisa pakai nasi yg dilumat lalu  dikepal dimata kail.
Peralatan mancing Baronang tergolong murmer kok. Cukup dengan mata kail pancing garong, timah lembaran, pelampung, dan joran tegek atau cukup satu gulung kenur extra kecil (untuk kelas 1 kiloan). Biayanya cuma 30 ribuan, atau 150 an. Hemat duit lah.  Pancing garong adalah 5 matakail yg disolder jadi satu shg bentuknya mirip jangkar payung terbalik. Pancing garong memang khusus buat mancing ikan dengan mulut kecil dan cara makan seperti kelinci.
Rangkaikan kail dengan kenur dan joran tegek. Jika bisa pakai tipe kenur flouro-carbon karena punya index bias yang sama dengan air (kenur seolah lenyap dari pandangan ikan). Pasang pelampung disitu dengan jarak cukup sesuai kedalaman yang diinginkan. Jepitkan lumut laut diantara lembaran timah lalu tekuk. Lemparkan itu kearah kumpulan ikan baronang. Jika terasa ada yg nyosor dan pelampung bergetar terus berkali kali dengan konstan, sentakan joran. Biasanya ikan sudah meronta diujung kail. Ketika kawanan baronang rakus asik melahap kepalan nasi atau lumut, tanpa dia sadar dibawah dagunya ada ujung mata kail tajam. Saat disentak pelan, ikan sudah terpancing dengan sukses.
Baronang dialam aslinya berwarna coklat terang, ada juga yg putih gemerlap diimbuhi warna coklat totol totol. Namun ketika terpancing dia akan berubah warna menjadi coklat kelam. Duri dipundaknya akan mekar saat ia merasa dalam bahaya. Hati hati, jangan sampai tangan terkena duri baronang. Tidak mematikan, dan belum pernah ada yg mati kena sengat duri ikan ini, tapi lukanya lumayan bikin demam senut senut saat malam mau tidur. Buat yg alergi berat dg bisa duri ikan, ini bisa merepotkan dan bikin acara mancing berantakan. (HsGautama)




Oleh : HsGautama
Mancing baronang dari kapal memang tidak populer dan lebih sulit dibandingkan mancing baronang dari dermaga ataupun ngoyor. Salah satu tantangannya adalah ombak yang tak pernah membuat kapal diam yang membuat pemancing lebih sulit mengamati gerakan pelampung dan juga saat akan melakukan fight.

Memahami teknik ini sangat penting agar saat baronang di spot karang dangkal yang luas seperti di Pulau Pari, yang akan merepotkan jika dipancing dengan cara ngoyor, Anda tetap bisa menaikkan baronang. Berikut tips dari salah seorang pemancing baronang yang cukup kawakan Ikshan “Ichang” Setianto.
  • Tambatkan kapal (lego jangkar) dengan arah depan-belakang kapal mengikuti arah angin. Posisi spot baronang ada di sisi kanan/kiri kapal dengan jarak sepanjang ukuran tegeg (3-6 meter). Usahakan menggunakan jangkar depan & belakang agar posisi kapal tidak berubah (berpindah) dari posisi semula.
  • Atur posisi pemancing senyaman mungkin (stabil tidak miring / terlalu goyang) sehingga mudah mengakali jika berhasil strike/fight dan mengangkat ikan ke atas kapal.
  • Siapkan perlengkapan pendukung untuk melepaskan ikan dengan cepat & aman (kain lap atau sarung tangan) juga tang penjepit.
  • Bom spot baronang dengan menggunakan umpan bom yang sudah disiapkan sebelumnya (nasi, lumut, teritip, kerang, rebon, udang kupas, dll).
  • Memancing baronang dapat menggunakan teknik pelampung celup (mengapung/mengambang) ataupun teknik pelampung gantung. Teknik pelampung celup relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik pelampung gantung karena tidak begitu terpengaruh dengan goyangan kapal setiap saat.
  • Jika menggunakan teknik pelampung celup, amati setiap gerakan pelampung yang tidak biasa selain gerakan pelampung saat tersapu ombak (pelampung bergetar di permukaan air atau bahkan langsung tenggelam begitu umpan dimakan ikan). Gunakan pelampung khusus celup yang biasanya berukuran lebih besar & lebih lonjong serta lebih ringan.
  • Jika menggunakan teknik pelampung gantung, amati dengan lebih seksama lagi setiap gerakan pelampung yang mencurigakan (tidak biasa) karena pelampung akan selalu bergerak baik itu akibat goyangan kapal (pelampung bergerak vertikal – turun naik) atau akibat tiupan angin (pelampung bergerak horizontal – kiri kanan depan belakang). Gerakan pelampung saat umpan dimakan ikan pasti berbeda dengan gerakan pelampung akibat goyangan kapal maupun tertiup angin.
  • Jangan ragu2 untuk menggentak tegeg begitu ada gerakan yang mencurigakan (tidak biasa). Prinsip dasar mancing baronang yaitu GGB (Gentak Gak Bayar) masih terbukti mumpuni untuk teknik mancing dari kapal. Pemancing baronang biasanya sering "kecolongan" karena umpan sudah habis lebih dulu dimakan ikan tanpa sempat mendeteksi getaran pelampung yang terjadi. Karena mancing baronang darui perahu lebih sulit, prinsip GGB harus lebih sering dipraktekkan.
  • Jika suatu spot sudah dicoba beberapa lama dan kemungkinan tidak menunjukkan "tanda2 kehidupan", jangan ragu2 untuk pindah spot lain yang mungkin lebih potensial.
  • Terakhir, siapkan segala keperluan logistik (makanan, minuman dll) bagi pemancing sehingga tidak "kapiran" (kelaparan & kehausan) saat sedang menikmati acara mincing yang "menantang" ini.(MR/puser)
Anda penggila pancing, atau ingin mulai belajar memancing dan ingin memancing di Kepulauan Seribu? Sebelum kita memancing, tentunya kita harus mengetahui seluk beluk alat pancing. Kalau kita ingin memancing di Kepulauan Seribu dan target kita ikan dengan berat di bawah 10 kilogram, alat yang kita butuhkan pertama adalah Jorang atau Rod.

Joran yang kita pilih sebaiknya tanpa sambungan (one piece), atau maksimal sambung dua (two pieces). Untuk Joran ini, Bahan yang banyak digunakan adalah fibre glass,Carbon, Grafit, Boron atau Kevlar. Panjang joran yang ideal antara 120 cm hingga 180 cm. Ukuran yang umum digunakan berkisar 5 feet 6 inch s/d 6 feet atau sekitar 168 hingga 180 cm.
Sebaiknya, kita memilih joran yang ringan dan sedikit kaku (fast taper) untuk reaksi cepat dan akurat. Dan untuk pemilihan joran ini, terserah anda dan sesuaihttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/98/Fishing_reel.jpg/800px-Fishing_reel.jpg dengan buget anda. Disarankan untuk memilih yang tidak terlalu mahal, dan yang pasti jangan yang teleskopik untuk hasil yang maksimal.

Alat kedua yang kita perlukan adalah Penggulung atau Reel. Dalam hal ini, kita cukup menggunakan sebuah penggulung Spinning Type. Tipe Reel yang baik yang ringan dan memiliki minimal 3 bantalan roda (ball bearing), semakin banyak bantalan roda, semakin baik, dan memilih reel dengan kapasitas kenur 200-400m.

Untuk peralatan yang satu ini, berlaku pepatah : Money never lies. Sebaiknya kita jangan membeli penggulung yang tanggung-tanggung, terlebih lagi bukan dari merk ternama seperti. Daripada kita kecewa dan menyesal, lebih baik mengumpulkan uang dan membeli yang bagus.

Kita juga untuk memancing sudah pasti membutuhkan senar atau lines (kenur). Untuk Senar, Kenur atau Lines yang umum dan layak digunakan adalah ukuran 8-20 lbs. Untuk pemilihan merk kenur ini, disesuaikan juga dengan kondisi keuangan. Untuk memancing dasar atau bottom fishing dan koncer.

Peralatan pancing lainnya yang dibutuhkan adalah kail atau hook. Untuk memancing dengan target ikan dengan berat di bawah 10 kilogram, mata kail yang
biasa digunakan adalah no.1,2,5,6,7. (tiap merk terkadang berlainan nomornya).

Gantilah mata kail yang telah berkarat atau tumpul; atau carilah mata kail yang cukup tajam, tetapi relative murah sehingga kita bisa menggunakannya dan membuangnya (disposable / sekali pakai))

Kail atau Hook lain yang lainnya dikenal dengan Sabiki atau Kotrek.Sabiki adalah rangkaian beberapa mata kail (minimal 5 kail) yang dibuat sedemikian menarik, menyerupai makanan ikan sehingga ikan dengan segera menyambar rangkaian pancing ini.

Biasanya SABIKI sangat efektif untuk mancing ikan umpan seperti : selar, tembang, layang, kembung, como, dll. Untuk mancing ikan-ikan ini digunakan nomor 5,6,7 . Untuk jenis ini, harga berkisar 5000-15000 ribu.

Kita juga membutuhkan timah untuk pemberat.Timah atau pemberat yang biasa digunakan adalah nomor 1-3-5-8, dan gunakanlah bentuk memanjang seperti peluru, karena bentuk timah yang bulat oval, mengakibatkan melintirnya kenur.

Yang tidak kalah pentingnya adalah Kili-kili. Kili-kili ini ada dua macam yaitu kili-kili peniti dan kili-kili biasa. Disarankan agar kita selalu memakai kili-kili di setiap sambungan kenur Utama dengan tali pandu (leader). Ini berguna agar senar atau kenur tidak melintir

Tidak ketinggalan juga kita harus menyiapkan Nikelin. Nikelin atau kawat yang tersedia di semua toko pancing, sangat bermanfaat ketika kita memancing ikan bergigi tajam seperti barracuda dan tenggiri Untuk mancing di Kepulauan Seribu, gunakanlah yang SOFT nomor 25-30.

Dimana peralatan kita disimpan agar tidak berserakan? Kita bisa menyimpannya di Kotak Pancing atau Tackle Box. Kotak ini berguna untuk membawa semua peralatan ketika kita hendak memancing di laut.

Tersedia berbagai macam pilihan model dan merk kotak pancing ini. Kita sebaiknya memilih dan membeli yang terlalu kecil, karena anda akan beli lagi dan beli lagi karena kotak pancing anda kekecilan. Paling tidak panjang 40-60cm. Ketika kita membeli pastikan semua peralatan pancing anda (selain joran) dapat masuk dengan leluasa dalam kotak ini. (fishing indonesia)
Cara mancing laut berpelampung lebih sederhana dibanding mancing dasaran. Teknik ini dilakukan untuk menghindari dari tersangkutnya umpan dari karang atau objek lain di dasar laut.

Gunakan joran berukuran panjang lebih dari dua meter dan bahkan lebih agar bisa melempar umpan jauh ke tengah saat mancing dari pinggir laut dan di atas karang. Dan gunakan joran yang berukuran panjang cukup agar lebih leluasa melempar umpan dari tengah laut di atas kapal/perahu mancing.

Pilih ril yang mampung senar sepanjang 200 hingga 300 meter dengan senar berdiameter 4 lbs hingga 20 lbs (sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokasi) sepanjang kira-kira 1 hingga 2 meter.

Berbagai macam umpan yang bisa digunakan untuk mancing berpelampung, mulai dari udang hidup/mati, ikan hidup/mati, cumi mati/potongan penuh bahkan hingga ikan mati/potongan. Lempar ikan ke tengah laut dan biarkan ikan mengambang terbawa arus (gunakan light stick pada saat mancing malam hari untuk mengetahui posisi pelampung).

Ulur umpan berpancing secukupnya dan stel drag ril dengan ukuran sangat ringan, hal tersebut dilakukan agar pada saat ikan menyambar umpan, ikan tidak curiga. Apabila umpan tadi disambar ikan, maka ril akan berderit kencang dan spol berputar dengan senar yang mengulur keluar.  
Biarkan hal tersebut hingga ikan berhenti menarik untuk menelan umpan, barulah kemudian kencangkan setelan drag ukuran sedang untuk melakukan posisi strike. Nikmati perlawanan dan lumpuhkan ikan jangan sampai umpan dibawa lari ke karang atau objek pengganggu lainnya. (IFT/Mancing Mania)

Illustrasi membuat rangkaian kail 3 cabang

Cara membuat rangkaian pancing :
  • Sediakan kenur leader (pengikat kail) sekitar 50 cm dan kili-kili, masukkan ujung kenur dua kali (2x), sisi yang berujung pendek +/- 15 cm. (gambar “a”).

  • Dengan sisi yang panjang, lilitkan sebanyak 10x (b) masukkan ujungnya ke celah tekukan kenur. Tahan sisi pendek tarik sisi panjang sampai mengetat (c).

  • Simpulkan kedua ujungnya secara renggang +/- 20 lilitan simpul (d). Buat celah di tengah lilitan simpul tadi, lalu masukkan mulai dari kili-kilinya hingga rapat di batas ikatan pertama yang mengetat (e).

  • Tarik perlahan-lahan kedua ujungnya, bantu meratakan dengan jari sampai ketat (f). Sampai di sini berarti telah dapat dihasilkan rangkai pancing 2 cabang.

  • Untuk membuat 3 cabang dst. Ambil bagian kenur yang panjang, tekuk kenur simpulkan 3~5x (g), atur jarak ikatan ini dengan kili-kili ini lebih pendek dari sisi yang satunya. Ketatkan simpul tersebut, potong rata hingga seperti gambar (h).

  • Ulangi menyimpul renggang 20 lilitan seperti pada (d) tadi dan masukkan ke celah lilitan mulai dari kili-kili hingga batas ikatan mengetat yang kedua (i).

  • Tarik kedua ujung perlahan-lahan, ratakan hasil ikatan yang mengetat bila perlu bantu dengan jari. Hingga akhirnya terbuatlah rangkaian 3 cabang (j).

  • Untuk membuat 4, 5 cabang dst., gunakan kenur leader lebih panjang lagi dan pada saat membuat simpul seperti gambar (g) potonglah kenur hingga menghasilkan sisi pendek kira-kira 15 cm dan sisanya menjadi sisi yang panjang untuk membuat cabang selanjutnya.















































    Text Widget

    Popular Posts

    Recent Posts

    Sample Text

    Unordered List

    Pulau Seribu