Paska rampungnya pembangunan dermaga sisi timur Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, membuat kunjungan wisatawan ke pulau itu semakin ramai. Untuk memberikan keamanan sekaligus kenyamanan para wisatawan, Sudin Perhubungan Kabupaten Kepulauan Seribu melarang kapal wisata maupun kapal ojek (tradisional) untuk bersandar di dermaga sisi timur Pulau Tidung. Dermaga itu hanya boleh digunakan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang saja.

Kepala Sudin Perhubungan Kepulauan Seribu, Murtingsih mengatakan, tidak diperbolehkannya kapal-kapal itu bersandar lantaran di sekitar dermaga terdapat kegiatan wisata air seperti, snorkling, banana boat, dan lain sebagainya. "Kalau ada kapal yang bersandar di dermaga itu tentu akan menganggu para wisatawan yang sedang menikmati wisata air. Jadi kapal-kapal hanya diperbolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang," ujar Murtiningsih, Selasa (29/1).

Meski begitu, kata Murtiningsih, pihaknya tetap memperbolehkan kapal-kapal untuk bersandar di dermaga utama Pulau Tidung yang terletak di sisi selatan atau berjarak dua kilometer dari dermaga di sisi timur. "Kalau penumpang kapal diturunkan di dermaga utama sisi selatan, mereka akan jauh menuju Jembatan Cinta. Tapi, kalau di dermaga sisi timur dekat dengan jembatan yang menjadi ikon wisata masyarakat Pulau Tidung," kata Murtiningsih.

Dikatakan Murtiningsih, dermaga sisi timur Pulau Tidung selesai direnovasi pada pertengahan Oktober 2012. Dermaga ini memiliki panjang sekitar 40 meter dengan lebar 4,5 meter dan mampu menampung sebanyak dua kapal. "Dermaga ini juga menjadi ikon wisatanya, sehingga kapal ojek tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di dermaga ini. Untuk kapal ojek hanya diperbolehkan bersandar dan menaikkan atau menurunkan penumpang di dermaga utama sisi selatan Pulau Tidung," katanya.

Untuk mengantisipasi kapal yang bersandar di dermaga itu, lanjut Murtiningsih, pihaknya telah memasang papan larangan bersandar bagi kapal disekitar dermaga sisi timur. "Kami juga mengerahkan dua anggota disekitar dermaga. Bila ada kapal yang bersandar kami akan berikan terguran," tuturnya.

Pihaknya, tambah Murtiningsih, tahun ini berencana mengusulkan untuk memperbaiki dermaga sisi utara dan dermaga utama di sisi selatan Pulau Tidung, Dermaga Pulau Kelapa, dan Dermaga Pulau Panggang, serta Dermaga Pulau Untung Jawa. "Perbaikan ini dilakukan dengan pergantian dermaga dari berbahan kayu ke beton hingga pengerukan di sekitar dermaga. Anggarannya belum diketahui karena masih usulan," tandasnya.  


Sumber : beritajakarta.com

 
Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu menawarkan jalur laut untuk proses evakuasi maupun penyaluran bantuan bagi korban banjir di wilayah Pluit, Muarabaru, Kapukmuara dan Muara Angke. Pasalnya, proses evakuasi maupun penyaluran bantuan melalui darat sejauh ini cukup terkendala oleh tingginya banjir yang merendam keempat wilayah tersebut. Setidaknya, sebanyak 13 kapal milik Pemkab Kepulauan Seribu telah disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Bupati Kepulauan Seribu, Ahmad Ludfi mengatakan, banjir yang melanda lima wilayah kota di Jakarta membuat prihatin warga Kepulauan Seribu. Terlebih, banjir yang terjadi di wilayah Pluit, Kecamatan Penjaringan yang hingga kini masih terjadi. "Kami sudah tawarkan PMI Jakarta Utara menggunakan kapal-kapal kami melakukan evakuasi maupun menyalurkan bantuan logistik melalui jalur laut. Sebab, upaya yang dilakukan melalui darat terkendala oleh tinggi banjir," ujar Ahmad Ludfi, Rabu (23/1).

Dikatakan Ludfi, Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu sendiri memiliki 11 kapal motor dimana 6 diantaranya merupakan kapal patroli Satpol PP Kepulauan Seribu. Jumlah itu, masih ditambah 2 unit kapal milik PMI Kepulauan Seribu yang disiagakan di Dermaga Bahtera Jaya Ancol. 

Belasan kapal-kapal itu, kata Ludfi, dapat menyalurkan logistik melalui Dermaga Bahtera Jaya Ancol dan Pantai Marina ke lokasi banjir seperti Pluit, Muara Baru, Muara Angke dan Kapuk Muara. "Melalui jalur laut diharapkan dapat membantu petugas dalam menyalurkan logistik maupun mengevakuasi korban banjir," katanya.

Tak hanya itu, sebagai bentuk solidaritas dan bentuk keprihatinan, pihaknya berhasil mengumpulkan sebanyak 50 dus mie instan, 131 karung berisi pakaian layak pakai dan uang tunai sebesar Rp 2 juta untuk korban banjir yang disalurkan melalui PMI Jakarta Utara. "Bantuan ini dari warga Pulau Seribu yang dikumpulkan sejak dua hari yang lalu sebagai bentuk kepedulian warga. Berikutnya kami akan memberikan bantuan lagi," ucapnya.

Sumber : beritajakarta.com

KM. Krapu
Setelah sempat tidak beroperasi selama beberapa hari, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akhirnya kembali mengoperasikan kapal cepat miliknya di Pelabuhan Muara Angke untuk melayani penumpang dari maupun ke Pulau Seribu, Minggu (6/1). Adapun biaya operasional enam unit kapal tersebut untuk sementara berasal dari dana swakelola Dishub DKI.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono memastikan, keenam kapal cepat milik Dishub DKI di Pelabuhan Muara Angke sudah berooperasi kembali hari ini. "Untuk biaya operasional kami gunakan dana swakelola atau dana internal Dishub DKI," ujar Pristono, Minggu (6/1).

Dikatakan Pristono, nantinya setelah pengesahan APBD DKI, operator untuk mengooperasikan keenam kapal itu akan dilelang kembali. Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pengesahan APBD 2013 akan diketok palu pada khir Januari. "Setelah ketok palu, baru kita bisa lakukan lelang," katanya.

Dana sementara yang digunakan ini akhirnya dapat dibunakan setelah Dishub DKI Jakarta bertemu Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI. Sebab anggaran untuk operasional keenam kapal cepat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari maupun menuju Pulau Seribu. "Yang penting jalan dulu, proses lelang akan menyusul," katanya.

Seperti diketahui, lantaran molornya pengesahan APBD 2013, enam unit kapal cepat milik Dishub DKI di Pelabuhan Muara Anggke tidak beroperasi. Kontrak operator kapal cepat itu telah habis per tanggal 31 Desember 2012. Keenam kapal cepat itu yakni, dua unit Kapal Motor (KM) Lumba-lumba dan empat unit KM Kerapu. Masing-masing kapal cepat itu berkapasitas dapat mengangkut 30 penumpang.

Selama kapal-kapal cepat ituu tidak beroperasi, perjalanan dari maupun menuju Pulau Seribu dilayani dengan kapal tradisional dan kapal motor milik swasta.  

Sumber : beritajakarta.com 


Tingginya intensitas hujan serta cuaca buruk yang kerap terjadi di wilayah Kepulauan Seribu membuat penyelesaian perbaikan Jembatan Cinta di Pulau Tidung menjadi terhambat. Hal ini tentu saja membuat warga serta pengunjung pulau tersebut menjadi kecewa. 

Mukti (31), salah seorang warga Pulau Tidung menuturkan, penyelesaian pengerjaan jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil ini tak sesuai dengan yang dijanjikan yakni akhir Desember 2012. Alhasil, karena molornya penyelesaian perbaikan jembatan itu, warga mupun pengunjung Pulau Tidung tidak dapat merayakan pergantian tahun di jembatan yang sudah menjadi ikon wisata Pulau Tidung itu. "Banyak warga saat merayakan tahun baru kemarin jadi tidak bisa menikmati dan melintas dari Tidung Besar ke Tidung Kecil menggunakan Jembatan Cinta, padahal pengunjungnya membludak," ujar Mukti, Rabu (2/1).

Bahkan, dikatakan Mukti, banyak pengunjung yang menungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa menikmati Jembatan Cinta yang masih dalam proses perbaikan. Pengunjung hanya bisa menikmati Jembatan Cinta dari Pulau Tidung Besar, sepanjang kurang lebih 100 sampai 200 meter saja. "Dari nilai estetikanya sendiri, banyak pengunjung yang menyayangkan jembatan terbuat dari beton. Seharusnya, bisa mempertahankan nilai seni dan keindahan jembatan yang terbuat dari kayu seperti sebelumnya," katanya.

Menanggapi hal itu, Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Seribu, Sorimuda Harahap mengatakan, saat ini pengerjaan Jembatan Cinta telah masuk ke tahapan penyelesaian (finishing), dan rencananya baru akan rampung satu pekan lagi. "Sudah 100 persen dikerjakan, tinggal finishing-nya saja. Sudah disusun dan dipasang plat beton, sekarang tinggal dirapikan," tuturnya.

Dalam memperbaiki Jembatan Cinta, lanjut Sorimuda, pihaknya menemukan berbagai kendala, seperti cuaca buruk dimana terjadi angin kencang, hujan lebat maupun air laut pasang. Bahkan, pernah juga bahan material yang diperlukan tertahan lama di Kalibaru karena cuaca buruk. Jembatan Cinta, kata Sorimuda, memiliki panjang sekitar 635 meter dngan lebar 2,5 meter. "Anggaran perbaikan jembatan sekitar Rp 5,7 miliar. Tapi hanya 83,4 persen dari anggaran itu (sekitar Rp 5 miliar) yang dipakai. Sisanya (sekitar Rp 700 juta) masuk ke kas negara," katanya.

Mengenai desain jebatan yang tak lagi menggunakan kayu, dikatakan Sorimuda, untuk memperpanjang umur jembatan. Sebab, jika tetap menggunakan kayu, dikhawatirkan akan kembali rusak dengan cepat karena korosi air laut yang bisa menyebabkan kayu keropos. Meski begitu, tidak semua jembatan itu dibeton, karena masih ada 25 meter bagian jembatan yang berada disisi melengkung masih berbahan kayu, sehingga tidak menghilangkan estetikanya. "Jembatan dibeton agar lebih kuat dan tahan lama, serta tidak mudah rapuh," ucapnya.

Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi menambahkan, secara teknis, Jembatan Cinta sudah dibangun. Hanya saja, belum sampai bisa menghubungkan Tidung Besar dan Tidung kecil atau sebaliknya. "Kemarin sebelum tahun baru saya sudah melintasi. Memang belum sampai ke Pulau Tidung Kecil, tapi sudah bisa dilintasi sejauh 200 hingga 300 meter," katanya.


Sumber : beritajakarta.com 

 
Foto bersama di pantai Pulau Melinjo, kepulauan seribu utara
“Tahukah kamu bahwa 50% penduduk Indonesia berusia di bawah 27 tahun? Ini artinya Indonesia memiliki banyak anak muda yang berpotensi memberikan kontribusi untuk negara Indonesia menjadi negara yang maju dan hebat. Sekarang adalah saatnya generasi muda mengambil peran. Ekspresikan aksimu yang dapat atau telah kamu lakukan untuk Indonesia yang lebih baik. Tuangkan melalui tulisan di blog kamu dan ikuti kompetisi nge-Blog Lintas.Me!” Membaca tulisan diatas membuat saya berani untuk mulai melakukan sesuatu untuk negara Indonesia untuk menjadi negara yang semakin maju dan hebat. 

Aksi ini saya lakukan berawal dari kecintaan saya terhadap keindahan alam bawah laut Indonesia dan keperihatinan saya terhadap kerusakan yang terjadi pada terumbu karang dan biota bawah laut kawasan wisata bahari di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pulau yang indah dan beserta isinya sudah menjadikan Indonesia yang terkenal dengan kekayaan alam dan budaya yang memikat para wisatawan lokal dan turis dari negara lain berbondong-bondong mengunjungi Indonesia. 
Data tahun 2009 menyebutkan pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Sangat disayangkan jika pariwisata di Indonesia tidak terjaga dengan baik dan kekayaan alam serat budaya tidak di jaga dengan baik dan semakin tercemari dan rusak, kekhawatiran ini membuat saya berani untuk melakukan Aksi untuk Indonesiaku.
Aksi saya adalah membuat sebuah spanduk yang memberi penyuluhan tentang tata cara seseorang yang berada di kawasan wisata bahari snorkeling atau diving tentang bagaiman menjaga sikap, memperhatikan lingkuangan sekitar dan membantu memeliharanya agar tidak merusak terumbu karang disekitar mereka. Saya masih mulai melakukan aksi ini dari kawasan wisata yang berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan akan terus saya lakukan dan sebarkan kemanapun saya berpergian.

Saya banyak melihat para wisatawan yang mengunjungi pulau kawasan wisata bahari yang melakukan kegiatan snorkeling ttetapi tidak memperhatikan area tempat mereka berada, masih banyak yang merusak terumbu karang dengan disengaja atau tanpa disengaja serta kurangnya penyuluhan dan antisipasi dari pemandu wisata lokal tersebut. Dengan aksi ini saya menyampaikan kepada mereka tentang bagaimana mereka harus memperhatikan setiap tingkah mereka berada didalam air, tidak boleh menyentuh atau memegang terumbu karang yang dapat membahayakan mereka atau terumbu karang, membuat mereka lebih peduli terhadap lingkungan tempat wisata agar dapat terjaga selalu keindahan dan kekayaan alam Indonesiaku ini sehingga dapat meningkatkan tingkat pariwisata Indonesia serta menjaga mereka agar kelak anak dan cucu kita masih tetap dapat melihat keindahan dan kekayaan alam Indonesia ini.

Aksi kecil untuk Indonesiaku
Saya dan teman-teman seperjalanan yang memiliki kecintaan yang sama terhadap keindahan bawah laut melakukan perjalanan dari Jakarta menuju kepulauan seribu bagian utara untuk kegiatan berkemah serta melihat dan mengamati kondisi biota bawah laut dan memberi pengetahuan serta penyuluhan kepada orang lokal serta wisatawan tentang bagaimana untuk menjaga kawasan wisata bahari tersebut jika ada tamu yang sedang melakukan kegiatan air dan snorkeling agar mereka tidak merusak dan dapat ikut membantu menjaganya agar tetap sehat. Dengan adanya spanduk aksiku ini, saya berharap setiap wisatawan yang datang ketempat ini dapat membaca dan mengerti tentang apa yang harus mereka lakukan dan mereka jaga. ”Om swastiastu, mohon untuk membantu kami menjaga terumbu karang kita agar tetap sehat”.
Lihat dan jaga selalu alam Indonesia kita
Aksi ini tidak akan berhasil tanpa partisipasi dan dukungan dari teman-teman semua, sebagai generasi muda dan terpelajar, belajarlah untuk lebih peduli terhadap lingkungan yang bukan hanya disekitar Anda tetapi dimanapun Anda berada, itulah yang harus selalu kita jaga. Bukan bisa atau tidak bisa Anda melakukannya tetapi yang penting mau atau tidak mau Anda melakukannya.
Sumber : freediverindonesia 
Camp site utara Pulau Melinjo
Pulau Seribu lagi? Mungkin untuk sebagian orang sudah merasa bosan untuk mengunjungi pulau seribu lagi, tetapi berbeda dengan saya dan teman-teman. Sebagian orang merasa bosan karena pulau yang biasa mereka kunjungi hanya-hanya pulau yang tersohor namanya oleh para wisatawan. Berbeda dengan kami yang lebih suka dengan kegiatan berkemah di pulau-pulau yang masih belum banyak dikunjungi oleh wisatawan dan tidak berpenghuni serta jauh dari kehidupan ibukota Jakarta, jika beruntung kami diperbolehkan untuk mengujungi pulau pribadi yang dimiliki oleh para jutawan ibukota.

Jumlah pulau yang berada di kepulauan seribu sekitar 342 pulau yang dibagi menjadi empat zonasi, yaitu; zona inti Taman Nasional dan zona Perlindungan Taman Nasional adalah zona yang hanya untuk kegiatan penelitian dan merupakan zona yang dilindungi; zona Pemanfaatan Wisata Taman Nasional dan zona Pemukiman Taman Nasional merupakan zona yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Melinjo, ini bukanlah nama buah ‘melinjo’ tetapi nama sebuah pulau yang kami kunjungi yaitu Pulau Melinjo. Luas pulau ini adalah 0.116 km2 yang terletak dibagian barat kepulauan seribu utara, waktu tempuh dari Pulau Harapan memakan waktu sekitar satu setengah jam tergantung kondisi ombak dan cuaca. Dahulu pulau ini digunakan sebagai pos pengintai Bea Cukai. Pulau Melinjo memiliki daratan yang landai dengan pantai berpasir putih. vegetasi dominan terdiri dari kelapa dan bakau, terdapat habitat beberapa hewan seperti biawak, elang gondol, camar, dan gagak hitam. Pulau Melinjo merupakan pulau yang tidak berpenduduk dan tidak terdapat fasilitas yang menunjuang pariwisata, dan pulau Melinjo merupakan pulau pribadi milik Sanjaya / O. Sanjaya.
Akses menuju Pulau Melinjo
Tidak ada transportasi umum untuk menuju pulau Melinjo seperti Anda mengunjungi Pulau Pari, Pramuka, Tidung ataupun Harapan. Terlebih dahulu Anda harus mengunjungi Pulau Harapan menggunakan kapal ojek atau kapal cepat dari pelabuhan Muara Angke Lama atau Baru. Dari Pulau Harapan Anda harus menyewa kapal kecil yang biasa digunakan untuk kegiatan snorkeling. Selama perjalanan menuju Pulau Melinjo Anda akan melewati beberapa pulau yang masih bagus, tidak ada salahnya untuk mengunjungi beberapa pulau terlebih dahulu sebelum sampai ke tujuan Anda. Anda dapat mengunjungi Pulau Kayuangin Bira hanya untuk sekedar berfoto-foto atau kegiatan snorkeling. Pulau-pulau lain yang dapat Anda kunjungi juga seperti, Pulau Kayuangin Melintang, Pulau Putri Gundul, Pulau Tongkeng dan pulau-pulau lainnya.

Pulau Matahari
Pulau Macan
Pulau Kayu Angin Melintang
Kami tidak banyak mengunjungi pulau-pulau disini karena cuaca saat itu agak mendung maka kami memutuskan untuk mengunjungi Pulau Kayuangin Bira lalu melanjutkan perjalanan langsung ke Pulau Melinjo untuk memdirikan tenda kami.
Pulau Kayu Angin Bira
Pulau Kayu Angin Bira
Sesampai di Pulau Melinjo terlebih dahulu meminta ijin kepada penjaga yang berada di pulau ini, beruntung saat itu kami diijinkan untuk menginap semalam disana. Kami langsung menurunkan barang-barang bawaan kami dan mengelilingi pulau untuk mencari spot untuk berkemah, sebelah barat dan timur serta utara merupakan tempat yang bagus untuk berkemah, kami memilih untuk berkemah di bagian utara karena suasana yang lebih tenang dan tidak terlalu jauh dari dermaga.

Pantai Cermin Raksasa pemandangan dari tempat berkemah
Tidak lama kami sudah selesai membangun tenda, masing-masing dari kami dibagikan tugas, saya yang membangun tenda, teman-teman yang lain mencari kayu bakar untuk api unggun kami, sedangkan yang wanita sibuk dengan peralatan dapur mereka yang sederhana. Begitu malam menjelang sekitar jam 6 telinga Anda akan terusik oleh suara-suara kelelawar yang bergelantungan diatas pohon. Sekajap suasana pulau ini menjadi begitu sangat ramai karena suara kelelawar yang baru bangun tidur dari ‘malam’ mereka.

Api unggun dengan musik  klasik yang menemani malam kami
Melewati malam dengan penuh canda tawa ditemani oleh suara musik klasik serta terang rembulan dan hangatnya api unggun kala itu membuat suasana malam itu terasa begitu indah, namun alam sedang bercanda dengan kami, sekitar jam 9 malam hujan pun datang membasahi seluruh pulau ini, masing-masing dari kami kabur kedalam tenda. Hujan malam itu sangat awet hingga subuh menjelang, diusik juga oleh nyamuk-nyamuk yang sangat usil mengganggu tidur saya.

Sunset yang tertutup awan mendung di depan dermaga
Pagi hari itu disambut oleh nyanyian kicauan burung-burung yang membangunkan kami dari tidur, beberapa kali juga Anda dapat mendengar suara gagak hitam. Begitu semua terbangun mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, ada yang langsung memasak air panas untuk membuat secangkir kopi, ada yang mencuci muka dan gosok gigi, ada yang masih mengumpulak nyawa dari mimpi sedangkan saya sibuk sendiri mengabadikan momen-momen pagi itu.
Setelah menghabiskan sarapan pagi itu yaitu nasi goreng ala kadarnya kami melanjutkan kegiatan fun reef freediving, dari depan dermaga kami langsung menulusuri dan menikmati indahnya terumbu karang dan biota bawah laut pulau Melinjo. Kami melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan beberapa kali menyelam ke kedalaman 10 meter sambil menahan nafas, setelah merasa tubuh sudah beradaptasi dengan laut kami melanjutkan fun reef checking ke arah kanan dari dermaga, struktur terumbu karang disini masih bagus dan terdapat banyak jenis ikan yang masih dengan mudah ditemui seperti, Lionfish, Morai Eel, Batfish, Penyu, Ikan badut alias Nemo, ikan kotak serta masih banyak biota bawah laut lainnya, tidak perlu menyelam terlalu dalam untuk melihat pemandangan ini, hanya sekitar 5 – 10 meter saja.

Nasi Goreng sarapan pagi itu
Siap-siap nyemplung
Dino dengan gaya "no fin" doi
Mario lagi ngintip ikan
Anemonefish di dekat dermaga
Lionfish
Ada banyak lionfish disini
Nudibranch
Seafan
Lionfish lagi
Melihat awan mendung yang semakin tebal dan ombak yang makin tak menentu, kami memilih untuk kembali ke daratan dan bersiap-siap untuk menuju Pulau Harapan. Baru sampai di dermaga kami sudah diguyur hujan deras diserta angin kencang, alhasil kami mandi hujan saja sambil menunggu hujan reda untuk melipat tenda. Sekitar jam 10 pagi hujan sudah agak reda dan kapal yang menjemput kami menuju pulau Harapan sudah sampai, kami segera melipat tenda dan membawa semua barang-barang ke atas kapal, tidak lupa untuk pamit dengan penjaga pulau atas keremahan mereka menerima kami semalam disini.
Perjalanan kembali ke pulau Harapan ditemani hujan gerimis dan ombak yang tinggi, sekitar jam 12 siang kami sudah sampai di pulau Harapan. Disini kami mengganti baju kami yang sudah basah kuyup di WC umum yang berada di Taman Terpadu sambil makan siang di warung nasi. Sekitar jam 1 siang kapal ojek KM Bahtera sudah meninggalkan dermaga pulau Harapan menuju pelabuhan Maura Angke di Jakarta dan perjalanan akhir pekan kami pun sudah berakhir dengan penuh kenangan dan pengalaman baru.
Info, tips dan trik
- Bagi Anda yang tidak menyukai kegiatan berkemah, ada terdapat banyak homestay di Pulau Harapan.
- Jika Anda hanya sekedar melakukan kegiatan snorkeling di Pulau Melinjo, Anda tidak harus berkemah disini, Anda juga boleh mengunjungi pulau ini selama kegiatan hopping island dan snorkeling.
- Di pelabuhan Muara Angke ini tersedia jasa penitipan motor dan mobil, untuk keamanan masih terjamin, harga permalam untuk motor Rp.25.000,- dan mobil Rp.50.000,-
- Jam keberangkatan kapal ojek tidak begitu teratur karena sesuai muatan, saya menyarankan untuk datang lebih awal sekitar pukul 6 pagi untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman.
- Ingat untuk selalu membeli asuransi dari petugas Jasamarga yang memakai seragam Jasamarga dengan harga Rp.2.000,-/orang
- Di Pelabuhan Muara Angke Baru tersedia kapal cepat KM Kerapuh, jadwal keberangkatan kapal yaitu jam 8 pagi dan 1:30 siang. Anda harus mengantri tiket untuk jadwal jam 8 pagi dari subuh karena sangat banyak orang yang mengantri tiket kapal cepat ini. Untuk jadwal yang siang tidak begitu remain tetapi Anda juga harus mengantri dari pagi hari. Harga tiket kapal cepat ini adalah Rp.30.000,- ditambah dengan asuransi Jasamarga rp.2.000,-
- Jika sedang ada petugas laut yang sedang bertugas (saya lebih suka menyebutnya ‘razia di laut’), mohon untuk selalu memakai pelampung (lifejacket) dan jangan duduk di depan kapal dan diatas dek kapal agar kapal yang Anda naiki tidak dipulangkan dan kena ‘razia’ karena tidak sesuai dengan prosedur keamanan. Mohon kesadaran diri masing-masing ya.
- Selalu membawa obat pribadi dan minum antimo bagi yang mudah mabuk laut.
- Jangan membangun tenda dihamparan pasir yang luas tanpa ada pohon sebagai penghalang angin, disamping resiko angin yang kencang malam hari juga agar tenda Anda tidak dibanjiri air laut saat pasang malam hari.
- Jangan membuat api unggun dekat dengan tenda Anda, perhatikan arah angin jangan sampai asap dan api terbawa kea rah tenda Anda. Ingat untuk selalu membersihkan tempat bekas api unggun dengan menyingkirkan kayu yang masih tersisa serta menimbun abu dengan pasir. Jadilah pendatang yang selalu memperhatikan kebersihan dan keindahan tempat yang Anda kunjungi.
- Selalu menyediakan kantong sampah dan jangan membuang sampah kelaut atau disembarang tempat, ingat utuk selalu membawa pulang semua sampah bekas Anda berkemah karena pulau tidak berpenghuni berarti tidak akan ada orang yang membersihkan sampah Anda.
- Jangan membuang sampah apa saja kelaut mau itu sampah besar seperti botol dan plastic sampai dengan sampah kecil seperti punting rokok.
Membaca perilaku untuk snorkeling, freediving atau diving disini dulu ya.
- Di Pulau Melinjo hanya ada 2 orang penjaga pulau, disini masih ada 1 pondok rumah kecil yang dipakai oleh penjaga pulau. Di pulau ini juga masih ada sumur yang berada di belakang pondok rumah penjaga, rasa airnya tidak asin tetapi payaw.
- Jadwal kapal dari Pulau Harapan menuju Pelabuhan Muara Angke hanya ada 1 kali perjalanan dalam sehari yaitu jam 1 siang. Pilihan lain yaitu kapal cepat KM Kerapuh yang berangkat dari dermaga Pulau Kelapa pada pukul 2 siang, harga tiketnya juga sama dengan kapal ojek seharga Rp.35.000,-

Sumber : freediverindonesia

Terumbu karang merupakan salah satu biota laut yang sangat menakjubkan, mempunyai bentuk yang unik, dan bagaikan mahakarya seni yang indah. Terumbu karang mempunyai banyak bentuk, dari yang bulat, lonjong, panjang, kecil dan besar, dan sebagainya. Ternyata nih, terumbu karang juga bisa dijadikan sebagai ajang pengembangan karya seni. Kita tinggal ngumpulin beberapa terumbu karang yang menurut kita unik, lalu kita bentuk sesuai keinginan. Seperti, menempelkan satu terumbu karang dengan yang lainnya. tapi dalam proses pengumpulan terumbu karang harus dengan cara yang baik, bukannya merusak di dalam laut.

Tapi sayangnya kini banyak kerusakan terumbu yang menghambat pertumbuhan biota laut ini. Seperti terumbu karang yang terdapat di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta dengan potensi yang dimilikinya telah menjadi magnet yang menarik berbagai pihak melakukan eksploitasi kepentingan masing-masing. Tingkat kerusakan terumbu karang yang tinggi akibat kegiatan penangkapan ikan dengan bahan peledak dan sianida yang dulu banyak dilakukan oleh nelayan.

Inventarisasi oleh Yayasan Terangi, diketahui bahwa penutupan terumbu karang di Kepulauan Seribu pada tahun 2007 adalah 29%, menurun dari tutupan tahun 2005 yaitu 33,2%. Salah satu dari dampak negatif yang mengemuka dan perlu mendapat perhatian akibat berlangsungnya kegiatan eksploitasi tersebut adalah ancaman terhadap kelestarian terumbu karang. Menurut penelitian Wagio dan Prohoro (1993) di perairan Karimunjawa bahwa penurunan kondisi terumbu karang dari sangat baik ke kondisi rusak menyebabkan penurunan kepadatan ikan sebesar 61%. Kegiatan penangkapan ikan karang hias yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

Semakin meningkatnya pemanfaatan terumbu karang di wilayah pulau panggang Kepulauan Seribu DKI Jakarta, dengan aktifitas kegiatan manusia, tentu akan memberikan tekanan bagi kawasan – kawasan habitat hidup bagi berbagai organisme yang bersimbiosis dengan terumbu karang, seperti ikan hias dan ikan- ikan karang dan biota-biota lain yang bergantung pada kelestarian terumbu karang, yang jika terjadi degradasi pada kawasan terumbu karang tentu juga akan berpengaruh bagi pendapatan nelayan ikan hias di kawasan tersebut.

Kerusakan terumbu karang gak cuma karena ulah manusia. Secara tidak langsung, ada hal lain juga yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan terumbu karang, yakni: kenaikan muka laut. Kenaikan muka laut merupakan dampak dari pemanasan global. Pemanasan global akibat efek rumah kaca atau meningkatnya karbondioksida (CO2) dalam atmosfir. CO2 bila terlalu banyak maka bumi akan menjadi lebih hangat, ditambah lagi kurangnya pepohonan, semakin banyaknya asap kendaraan, polusi, lengkap deh semuanya.

Dampak yang dapat terjadi akibat naiknya permukaan laut diantaranya: meningkatnya abrasi pantai, banjir di wilayah pesisir, tergenangnya lahan basah pada wilayah pesisir, meningkatnya salinitas estuaria, berubahnya kisaran pasang surut di sungai dan teluk, dan tenggelamnya terumbu karang. Dampak ini juga mengancam kehidupan manusia.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Seperti, penyusunan berbagai kebijakan terkait pengelolaan lingkungan hidup beorientasi pada upaya pengurangan laju pemanasan global. Tapi kalau untuk masyarakat umum lebih mudahnya kita menjaga pelestarian hutan, dengan begitu akan mengurangi akibat dari naiknya paras laut. Bagi para nelayan nakal, janganlah merusak tumbuhan atau biota laut hanya karna kepuasan akan hasil yang diraih semata, demi keuntungan. Menggunakan bahan peledak dalam laut akan merusak kehidupan dalam laut, nantinya ikan pada mati, terumbu karang rusak. Tuhan menciptakan makhluknya dan alam senantiasa untuk kita nikmati dan bersyukur atas kebesaran-Nya. Sudah selayaknya kita ikut menjaga kelestarian alam. Karena nantinya yang menikmati alam ini juga kita. Semakin indah Negara kita, semakin indah pula perjalanan hidup kita.
Sumber : theglobejournal.com 

Ilustrasi kapal motor.
Kapal
Kewajiban mengoperasikan kembali kapal tersebut dikarenakan adanya aturan di dalam Peraturan Gubernur terkait dana cadangan DKI.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta diwajibkan untuk kembali mengoperasikan kapal yang menjadi penghubung dari Pelabuhan Muara Angke menuju pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu besok, Sabtu (05/01).

Perintah tersebut dikatakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan di Blok G, Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (04/01).

Fadjar mengatakan bahwa kewajiban mengoperasikan kembali kapal tersebut dikarenakan adanya aturan di dalam Peraturan Gubernur terkait dana cadangan DKI, termasuk di dalamnya adalah anggaran bahan bakar minyak (BBM) angkutan transportasi laut di Kepulauan Seribu.

“Ada Pergub kita yang mengecualikan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak bisa ditunda, seperti diantaranya gaji pegawai, jasa kebersihan, dan kebutuhan angkutan laut masyarakat Kepulauan Seribu. Jadi itu tidak harus menunggu APBD disahkan baru bisa dioperasikan lagi,” katanya.

Menurut Fadjar, berhentinya operasional enam kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta dikarenakan pihak Dishub yang terlambat mengajukan permohonan pembayaran kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.

“Untuk itu, tadi kita sudah minta Dishub untuk menyerahkan kode rekening kepada BPKD sore ini juga, supaya dapat langsung dicairkan segera. Besok sudah harus berjalan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BPKD DKI Jakarta, Endang Widjajanti mengatakan terkait permohonan pengajuan anggaran tersebut sudah didiskusikan dengan Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono.

“Sebenarnya itu tergantung dari Kadisnya saja. Kalau sudah diajukan, proses di BPKD sebenarnya hanya dua jam saja sudah bisa dicairkan,” kata Endang di tempat yang sama.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi mengaku meskipun Dishub DKI Jakarta menghentikan operasional enam buah kapalnya, namun hal tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat dari dan ke Kepulauan Seribu.

“Kita punya 26 kapal tradisional yang beroperasi setiap hari di samping kapal dishub, jadi memang tidak berpengaruh apa-apa kalau mereka tidak beroperasi,” kata Achmad.

Dirinya menjelaskan bahwa kapal tradisional tersebut memiliki tarif sebesar Rp32.000 dengan daya angkut 150 orang per kapal ditambah dengan barang-barang seperti sembako.

“Yang memang jadi sulit adalah, kapal-kapal tradisional kami ini belum boleh bersandar di Kali Adem (tempat kapal Dishub DKI bersandar), saat ini kami hanya boleh bersandar di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Muara Angke saja,” tegasnya.

Sumber : beritasatu.com 

Kepulauan Seribu terus dipercantik untuk sedot wisatawanSalah satu daerah tujuan wisata di Ibu Kota Jakarta adalah wilayah Kepulauan Seribu terus dipoles untuk lebih cantik. Memasuki tahun 2013 sejumlah kerusakan infrastruktur di beberapa titik akan diperbaiki.

Kasudin PU Kepulauan Seribu, Sorimuda Harahap mengatakan rencana proyek perbaikan lima pulau pemukiman dengan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) sudah dilakukan.

"Usulan yang ada di antaranya, pembangunan Jl Lingkar dan tanggul di Pulau Lancang, perbaikan jalan, tanggul, dan pemecah ombak di Pulau Kelapa, pemecah ombak di Pulau Tidung, pembangunan tanggul di Pulau Panggang, pembangunan tanggul dan pemecah ombak di Pulau Harapan," katanya saat dihubungi, Jakarta, Jumat (4/1).

Apalagi, saat ini masih banyak sebagian jalan di pulau tersebut yang memang sudah rusak karena faktor usia. Selain itu yang lebih krusial, tanggul yang sudah korosi lantaran terkena ombak, dan juga rencananya ada penambahan tanggul secara vertikal sebanyak 2,5 meter, dan secara horizontal hingga ratusan meter.

Padahal tahun 2012, pihak Pemkab Kepulauan Seribu pernah membuat pembangunan baru hingga pemeliharaan sejumlah fasilitas yang ada. Anggaran yang dikeluarkan pun hingga puluhan miliar.

"Rehabilitasi Jembatan Cinta di Pulau Tidung, perbaikan Jl Singa Laut di Pulau Pramuka, perbaikan Jl RW 01 dan RW 02, pembangunan pemecah ombak, dan perbaikan tanggul di depan SD 01 di Pulau Untung Jawa, perbaikan Jl Balong Terusan, perbaikan Jl Sisi Utara Lapangan Upacara di Pulau Pramuka, dan pembangunan tanggul pengaman pantai di Pulau Sabira," ujarnya.
Sumber : merdeka.com 

 

Alam Bawah Laut Pulau Pari

detikTravel Community - 
Dengan jalanan yang macet, siapa pun akan merasa penat tinggal di Jakarta. Jika ingin melepas kepenatan tersebut, datanglah ke Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Ikan-ikan berwarna-warni dan terumbu karang menanti Anda!

Siang itu, perahu tua membawa saya meninggalkan Pulau Tikus di Kepulauan Seribu. Entah, bagaimana perahu tua ini membawa saya sampai ke tempat tujuan berikutnya. Semuanya dilakukan manual tanpa sistem navigasi. Mungkin, inilah kelebihan punya nenek moyang seorang pelaut.

Perahu itu membawa saya menuju ke spot Area Perlindungan Laut (APL) di sekitar Pulau Pari. Spot tersebut memang menjadi primadona bagi wisatawan untuk snorkeling. APL merupakan area laut dangkal (perkiraan saya sekitar 3 meter saja) yang memiliki pemandangan biota bawah laut nan indah.

Snorkeling merupakan kegiatan menjelajahi keindahan bawah laut yang dangkal. Bagi yang jago berenang, snorkeling pun bisa dilakukan tanpa bantuan alat, hanya cukup memakai kaca mata renang biasa.

Tapi bagi yang amatiran seperti saya dan tidak bisa berenang, saya sungguh membutuhkan alat-alat tersebut. Alat-alat itu adalah kacamata renang besar, fin, dan pelampung.

Sampai di spot APL, ada perasaan deg-degan dan rasa takut dalam diri saya. Bisakah pelampung ini menahan beban berat tubuh saya? Walau ditemani seorang life guide pun, perasaan takut itu tetap ada. Dan akhirnya, byurrr! Saya langsung menyeburkan diri ke laut.

Subhanallah! Sungguh luar biasa pemandangan bawah laut yang saya lihat. Yang dulu hanya bisa dilihat di televisi, kini saya menyaksikan pemandangan bawah laut tersebut di depan mata. Di depan saya ada terumbu karang dan ikan kecil berwarna-warni yang membentuk simfoni visual. Sungguh cantik dan menggagumkan!

Terlepas dari kepuasan bisa melihat keindahan bawah laut, kegiatan snorkeling benar-benar menguras tenaga saya. Saya harus berusaha berenang melawan arus gelombang untuk tetap tidak berada jauh dari perahu. Sesekali terbawa gelombang menjauh dari perahu, berarti ada tenaga ekstra yang harus dikeluarkan untuk mendekati perahu lagi. Sangat menguras tenaga tapi sangat menyenangkan!

Sumber : detik.com 

Alam Bawah laut

Alam Bawah Laut Pulau Pari

Snorkeling

Basuki: Masalah di Muara Angke Bisa Pakai Anggaran BerjalanTerganggunya transportasi laut Muara Angke-Kepulauan Seribu membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara. Ia meminta Kepala Dinas Perhubungan menggunakan anggaran yang tersedia untuk menyelesaikan permasalahan itu.

"Sebetulnya bisa menggunakan anggaran berjalan, cuma kepala dinasnya saja yang tidak tahu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (2/1/2013).

Untuk diketahui, lambatnya pengesahan APBD DKI 2013 mulai menimbulkan masalah. Enam kapal motor yang biasa melayani penyeberangan warga dari Muara Angke ke Kepulauan Seribu dan sebaliknya terpaksa berhenti beroperasi karena masa kontrak dengan operator telah selesai sejak 31 Desember 2012. Pembuatan kontrak baru menjadi sulit dilakukan lantaran pihak Dinas Perhubungan mengaku tak memiliki dana untuk menutupi biaya kontrak.

Dihubungi terpisah, Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Drajad Adhyaksa mengaku akan melakukan pertemuan dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bappeda DKI Jakarta) untuk mencari solusi atas masalah ini. Ia menyampaikan, meski kebingungan, pihaknya tak ingin gegabah dalam menentukan solusinya.

"Ya nanti kita ketemu Bappeda, koordinasi untuk menyelesaikannya," ujar Drajad.

Sementara ini, alternatif yang ditempuh agar transportasi di wilayah itu tetap berjalan adalah dengan meminta pengelola kapal swasta untuk fokus melayani penumpang di rute tersebut. Hal ini dilakukan setidaknya sampai APBD 2013 cair dan Pemerintah Provinsi DKI dapat menjalin kontrak dengan operator.

Sebagai informasi, sedikitnya ada lima kapal motor milik swasta yang memiliki rute perjalanan ke Kepulauan Seribu. Tiga kapal yang dilengkapi AC itu mengangkut penumpang dari Pantai Marina Ancol, dan sisanya mengangkut penumpang dari Muara Angke. Tiap-tiap kapal swasta ini dapat mengangkut 300 penumpang untuk sekali perjalanan dengan tarif Rp 125.000 untuk tiap penumpangnya.

Tarif kapal ini lebih mahal karena tarif kapal motor yang disubsidi, yakni hanya Rp 50.000 ditambah biaya asuransi sebesar Rp 2.000. Adapun kapal motor yang disubsidi sedikitnya ada enam kapal. Keenam kapal itu adalah Kapal Motor Lumba-Lumba (KM Lumba-Lumba) sebanyak dua unit dan KM Kerapu empat unit. Tiap-tiap kapal tersebut mampu mengangkut 25 penumpang untuk satu kali perjalanan.

KM Lumba-Lumba dan KM Kerapu dikategorikan kapal cepat berfasilitas memadai. Jadwal penyeberangan kapal ini adalah dua kali sehari yaitu pukul 07.00 dan 13.00. KM Lumba-Lumba Lintasan 1 melintasi Muara Angke - Pulau Untung Jawa - Pulau Pramuka - Pulau Tidung (PP). KM Lumba-Lumba lintasan 2 melintas M Angke - P Untung Jawa - P Tidung (PP).

KM Kerapu Lintasan 1 melintasi M Angke - P Untung Jawa - P Pramuka - P Kelapa (PP). Sementara itu, KM Kerapu Lintasan 2 melintasi M Angke - P Untung Jawa - P Pari - P Pramuka - P Kelapa (PP).KM Kerapu Lintasan 3 melintasi M Angke - P Untung Jawa - P Lancang - P Payung - P Tidung (PP). Adapun KM Kerapu Lintasan 4 melintasi M Angke - P Untung Jawa - P Lancang - P Pari - P Pramuka (PP). 
 
Sumber : kompas.com 
 
 

Belum disahkannya APBD DKI Jakarta ternyata berdampak pada terhentinya subsidi bagi kapal-kapal milik Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang melayani rute Pelabuhan Muara Angke menuju Kepulauan Seribu. Kini, keenam kapal milik Dishub DKI itu untuk sementara tidak beroperasi karena kontrak dengan pihak ketiga telah berakhir 31 Desember 2012. Meski begitu, Dishub DKI memastikan penyeberangan ke Pulau Seribu tetap beroperasi dengan mengerahkan lima unit kapal milik operator dan swasta dan kapal tradisional. Hanya saja, harga tarif kapal milik swasta itu lebih mahal dibandingkan tarif kapal milik Dishub DKI.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, pelayanan angkutan laut di DKI Jakarta tidak terhenti meski kapal milik Dishub DKI tidak dioperasikan untuk sementara waktu. “Jadi, perjalanan ke Kepulauan Seribu tidak ada masalah. Karena memang kita selalu didukung oleh private sector tersebut,” ujar Pristono, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (3/1).

Dikatakan Pristono, meski hanya lima unit kapal yang beroperasi, tetap dapat memenuhi keperluan perjalanan laut. Sebab, kapasitas kapal cukup besar yakni mampu menampung 150 penumpang per kapal. Sedangkan kapal milik Dishub DKI hanya berkapasitas 30 penumpang saja.

Tidak dioperasikannya kapal milik Dishub DKI, dikatakan Pristono, dikarenakan Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk membayar kontrak lanjutan dengan operator yang mengoperasikan kapal penghubung. Sebab APBD DKI Jakarta hingga saat ini belum disahkan. Padahal masa kontrak dengan pihak ketiga telah habis pada 31 Desember 2012.

Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan dan Kepelabuhan Dishub DKI Jakarta, Drajad Adhyaksa menuturkan, untuk mengoperasikan kembali kapal-kapal bersubsidi, harus ada kontrak baru terlebih dahulu dengan pihak operator. Namun, kontrak itu hingga kini belum bisa dibuat lantaran ketiadaan anggaran.

Ia mengaku akan melakukan pertemuan dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta untuk membicarakan anggaran yang dibutuhkan. "Ya nanti kita ketemu Bappeda, koordinasi untuk menyelesaikannya," ujar Drajad.

Biasanya, kata Drajad, Pemprov DKI Jakarta menyediakan enam kapal cepat bersubsidi untuk melayani perjalanan ke Kepulauan Seribu. Kapal-kapal tersebut yakni dua Kapal Motor (KM) Lumba-lumba sebanyak dua unit dan empat KM Kerapu, dengan kapasitas 30 orang per kapal. Masing-masing penumpang kapal itu dikenakan tarif sebesar Rp 50.000 dan asuransi Rp 2.000 dengan waktu operasi sejak pukul 07.00 dan 13.00.

Untuk KM Lumba-Lumba Lintasan 1 melakukan melayani rute dari Muara Angke–Pulau Untung Jawa–Pulau Pramuka–Pulau Tidung (PP). KM Lumba-Lumba lintasan 2 melayani Muara Angke–Pulau Untung Jawa–Pulau Tidung (PP). Kemudian KM Kerapu Lintasan 1 melayani jalur Muara Angke–Pulau Untung Jawa–Pulau Pramuka– Pulau Kelapa (PP).

Sementara, KM Kerapu lintasan 2 melayani jalur Muara Angke–Pulau Untung Jawa– Pulau Pari–Pulau Pramuka–Pulau Kelapa (PP). Serta KM Kerapu lintasan 3 melayani jalur Muara Angke–Pulau Untung Jawa–Pulau Lancang–Pulau Payung–Pulau Tidung (PP). Sedangkan KM Kerapu lintasan 4 melayani Muara Angke–Pulau Untung Jawa–Pulau Lancang–Pulau Pari–Pulau Pramuka (PP). 





Tahun lalu Wisata Bahari mengajak wisatawan ke Pulau Pari, Kep. Seribu (Foto:Dewi/Okezone)Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena 75 persen wilayahnya berupa laut dengan keindahan yang diakui wisatawan dunia. Inilah yang coba diangkat agen tur Wisata Bahari.

Dengan konsep wisata laut, para wisatawan diajak melihat keindahan bawah laut dan hamparan pasir di sepanjang pantai. Ya, Indonesia memiliki banyak pulau yang tak kalah indah dengan pulau-pulau di luar negeri, namun sayangnya sebagian masyarakat belum begitu mengenalnya.

“Kami ingin lebih memperkenalkan budaya Indonesia melalui wisata laut karena masih banyak pulau yang belum terjamah. Di Wisata Bahari ini, pulau-pulau tersebut mulai diperkenalkan, salah satunya Pulau Pari yang lagi naik daun,” kata Happy Prasetya, Public Relations Wisata Bahari, di sela perayaan New Year’s Eve Bubble Party di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, kepada Okezone.

Sejak tiga tahun pendiriannya, Wisata Bahari telah menawarkan paket wisata domestik ke Kepulauan Sribu, Belitung, Derawan, Karimun Jawa, Sawarna, Lombok, Ujung Kulon, Bali, Umang, Kiluan Bay Lampung, Green Canyon, dan sekitarnya. Selain itu, beberapa wisata bahari internasional, seperti ke Phuket, Hong Kong, dan Singapura.

Paket yang ditawarkan tidak hanya tersedia bagi yang wisatawan berbujet tinggi, juga dengan anggaran terbatas. Intinya, mengajak siapapun bisa menikmati keidahan pulau dan laut Indonesia.

“Wisatawan tidak terus-menerus dari kalangan dengan bujet tinggi karena yang punya low budget juga bisa ke pulau-pulau di Indonesia yang tidak kalah indah dengan pulau-pulau di negeri lain,” jelasnya.

Dengan paket regular, selama 2 hari 1 malam wisatawan akan mendapatkan fasilitas berupa tiket perjalanan pulang-pergi, penginapan homestay, makan tiga kali termasuk barbaque, bersepeda, peralatan snorkeling dan kapal menuju area snorkeling, serta foto dokumentasi underwater tanpa batas. Khusus untuk VIP, untuk perjalanan laut akan menggunakan kapal cepat. 


Sumber : okezone.com 

 

Bubble Party di Pantai Perawan, Pulau Pari (Foto: Dewi/Okezone)KEPULAUAN SERIBU - Malam Tahun Baru dengan suasana outdoor memang terasa lebih menyenangkan. Meriahnya kembang api ditemani dentuman musik menjadi hal wajib bagi penggemar party.

Untuk pertama kalinya, New Year Eve Party menghentak Pulau Pari, Kepulauan seribu, dengan irama musik dari disc jockey performance. Sekira 200 peserta larut dalam kemeriahan Bubble Party sejak pukul 21.00 WIB.

Biasanya, di Pantai Perawan hanya digelar pesta kembang api dan acara bakar-bakaran. Kini berbeda karena area pantai disulap menjadi lantai dansa dengan germerlap lampu-lampu.

"Acara seperti ini baru pertama kali di Pulau Pari, biasanya hanya pesta kembang api, bakar-bakar sama dangdutan. Bagus juga jadi bisa sekalian mempromosikan Pulau Pari," kata Hasanuddin, pengelola wisata Pulau Pari.

Suasana semakin meriah dengan adanya bubble (gelembung sabun) yang menandakan tema pesta kali ini. Balon-balon dan tembakan glitter paper serta sesekali ledakan kembang api memeriahkan pemyambutan Tahun Baru di Pulau Pari.

"Kami mengambil bubble party karena semacam raft party, tetapi ada bubble-nya, jadi seru. Kami ingin mengambil konsep yang beda dari trip-trip sebelumnya. Biasanya kan wisatawan datang ke Pulau Pari; makan, snorkeling, dan bersepada saja, tapi tahun ini kami lebih ke raft party untuk hiburannya," sahut Happy Septya, Public Relations Wisata Bahari Tour.

Acara berlangsung hingga pukul 02.30 WIB di pagi pertama tahun 2013.  Paginya, peserta masih dapat menikmati keindahan Pantai Perawan di Pulau Pari yang memiliki pasir putih, bersih, dan jernih sebelum akhirnya meninggalkan dermaga Pulau Pari pada pukul 12.00 WIB.

"Kami juga memilih bahari karena masih banyak pulau yang belum terjamah di Indonesia yang ingin kita perkenalkan, sama seperti Pulau Pari yang sedang lagi naik daun," tutup Happy. 


Sumber : okezone.com 

Pesona keindahan Pulau Seribu tampaknya cukup menarik minat wisatawan untuk merayakan malam pergantian tahun di wilayah kepulauan tersebut. Hal ini terlihat dari membludaknya jumlah penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Seribu melalui Pelabuhan Muara Angke, Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/12). Ribuan penumpang terlihat memenuhi kapal-kapal milik Dishub DKI Jakarta maupun kapal tradisional.

Petugas Operator Pelabuhan Muara Angke, Kali Adem, Sunali mengatakan, beberapa hari terakhir jumlah penumpang kapal yang menyeberang dari Pelabuhan Kali Adem menuju Kepulauan Seribu membludak hingga dua kali lipat. Jika pada hari biasanya hanya terdapat 150 orang, kini bisa mencapai 300 orang dengan 3 Kapal Kerapu dan 2 Kapal Lumba-lumba yang berkapasitas 20 hingga 50 penumpang. "Para penumpang kebanyakan warga Jakarta dan sekitarnya yang merayakan malam tahun baru di Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka," ujar Sunali, Senin (31/12).

Dikatakan Sunali, hari ini pihaknya terpaksa membatalkan dua jadwal keberangkatan kapal, yaitu pukul 07.00 dan 12.00 dengan 3 Kapal Kerapu dan 1 Kapal Lumba-lumba karena cuaca buruk. Alhasil, ratusan penumpang yang sudah berada di pelabuhan tersebut, terpaksa dialihkan ke kapal tradisional (ojek) di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke dan Kapal Predator di Pantai Marina, Ancol dengan ukuran lebih besar.

"Tadi sebelum buka loket sudah banyak penumpang di sini, tapi karena cuaca buruk, kapal tidak beroperasi demi keselamatan penumpang. Kami sarankan mereka naik kapal tradisional. Sebagian ada yang pulang dan ada yang naik kapal tradisional. Saat ini sedang musim angin baratan sehingga kerap terjadi cuaca buruk di perairan," katanya.

Petugas Kapal Tradisional Muara Angke, Syaifulik (34) menuturkan, sejak Sabtu (29/12), jumlah penumpang kapal membludak setiap harinya. Bahkan, pada Minggu (30/12) kemarin, mencapai 8.000 penumpang dengan memberangkatkan belasan kapal. "Dari Sabtu kemarin sudah melonjak, puncaknya Minggu kemarin dengan memberangkatkan 8.000 penumpang. Hari ini sudah 1.000 penumpang dengan dilayani empat kapal berkapasitas masing-masing 300 penumpang. Biasanya, perhari cuma ratusan penumpang, sekarang bisa ribuan penumpang," ungkapnya.

Ditambahkan Syaiful, melonjaknya penumpang kapal tidak mempengaruhi harga tiket menjadi naik. Harga tiket tetap seperti biasa. Misalnya, harga tiket kapal tradisional dari Pelabuhan Muara Angke ke Pulau Untung Jawa Rp 25 ribu, Pulau Kelapa Rp 35 ribu, Pulau Pramuka Rp 30 ribu, dan Pulau Tidung Rp 33 ribu. "Kalau cuaca buruk biasanya kita tunggu, dan bersandar di antar pulau. Jadi, kalau ke Pulau Pramuka biasanya tiga jam, kalau cuaca buruk bisa sampai empat jam," katanya.

Kasudin Pariwisata Kepulauan Seribu, Suwarto menuturkan, pada pergantian malam tahun baru, pihaknya fokus di tiga titik seperti, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Untung Jawa. Sebab, ketiga pulau itu menyajikan hiburan musik, pagelaran kesenian, tari tradisional, pasar murah, bazar, pesta kembang api, snorkling, diving, banana boat, jet ski, outbound mini dan sepeda keliling.

"Biasanya di setiap pulau itu, pengunjung komunitas maupun pengelola home stay dan resort menggelar acara tahun baru. Tapi, kali ini kami fokus di tiga titik pulau itu. Acara dimulai dari jam 5 sore hingga jam 2 pagi," tandasnya.

Sumber : beritajakarta.com



Warga Pulau Harapan Tuntut Lurahnya Mundur Puluhan masyarakat Kelurahan Pulau Harapan di Pulau Seribu berunjuk rasa. Sekaligus menggalang tanda tangan menuntut mundurnya Lurah M Ali karena dinilai tidak bisa bekerja sebagai pelayan masyarakat Kelurahan Pulau Harapan Kab Kepulauan Seribu.

Haji Udin salah satu tokoh masyarakat Pulau Seribu mengatakan, bahwa kehadirannya di kantor lurah ingin silaturahmi dengan lurah dan sekaligus menyampaikan desakan masyarakat agar lurah M Ali Mundur.

“Coba perhatikan, dalam bulan Desember saja praktis hanya berkantor 4 kali dan lebih banyak menghabiskan waktunya di jakarta,” tutur Haji Udin, Tokoh masyarakat kepada LICOM, Minggu (30/12/2012).

Hal lain yang membuat warga Pulau Harapan geram terhadap lurah itu adalah, adalah lambannya pelayanan lurah dalam memberikan beras raskin kepada masyarakat. Bantuan-bantuan yang ia berikan tidak merata, contohnya bantuan korban puting beliung beberapa waktu lalu, yang memperoleh bantuan hanya orang- orang yang dianggap pro lurah namun warga yang sering memprotes kebijakannya pasti tidak kebagian. Hal ini dianggap oleh masyarakat pilih kasih dan sangat kontra dengan kebijakan gubernur baru.

Tanda tangan yang berhasil di galang oleh warga sebanyak 200 tanda tangan. Rencananya akan di sampaikan ke gubernur Jokowi Ahok sebagai sikap protes dan meminta agar lurah yang di Pulau Harapan segera diganti dengan lurah yang melayani bukan lurah yang memanfaatkan posisinya untuk kepentingannya secara pribadi. 



Hal senada di sampaikan oleh urbanisasi SH MH direktur LBH Garuda Jakarta bahwa, sejak bulan lalu puluhan bahkan ratusan warga masyarakat Pulau Harapan mendatanginya dan meminta dirinya agar membantu masyarakat atas sikap yang tidak adil oleh lurah M ali untuk diadukan ke Pemprov DKI. Buntut dari ketidak puasan warga, warga mengancam tidak akan mengizinkan pak lurah masuk Pulau Harapan dan akan mengusirnya bila dirinya tetap masih datang ke Pulau Harapan. “Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut, kami meminta agar Pemprov DKI lebih serius dalam menyelesaikan persoalan ini,” pungkas Urban
 
Sumber : lensaindonesia.com
Pesta pergantian tahun di Kepulauan Seribu dimeriahkan ribuan wisatawan yang memadati sejumlah pulau wisata berbasis pemukiman di Kepulauan Seribu. Sejumlah acara digelar untuk memeriahkan menyambut malam tahun baru itu cukup memuasakan wisatawan yang datang.

"Untuk memeriahkan pergantian tahun baru ini, kita siapkan acara untuk menghibur pengunjung yang datang ke Kepulauan Seribu," terang Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi kepada Beritapulauseribu.com, di Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Senin(31/12).

Menurut Ludfi, acara memeriahkan malam pergantian tahun itu tidak hanya diadakan di Pulau Pramuka saja, namun di beberapa pulau wisata pemukiman juga dilakukan hal yang sama. Seperti di Pulau Pari, Kelurahan Pulau Lancang, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, selain pesta kembang api, diadakan pula live Music Disk Joke (DJ) yang berlokasi di Pantai Pasir Perawan Pulau Pari.

"Di setiap destinasi wisata, khususnya lokasi wisata di pulau pemukiman, kita siapkan acara untuk memeriahkan malam tahun baru 2013, seperti di Pulau Pramuka ada Live musik yang disiarkan langsung oleh TVRI Jakarta," Jelasnya.

Nuni (23), salah seorang pengunjung yang akan melakukan perayaan malam pergantian tahun baru, mengaku, sangat antusias dengan acara-acara yang disiapkan untuk memeriahkan malam tahun baru di Pulau Pramuka.

"Bagus ya, buat saya yang baru pertama kali datang ke Pulau Pramuka, mudah-mudah tahun-tahun berikutnya lebih meriah lagi," katanya.

Selain pesta kembang api, malam pergantian tahun baru 2013 di Pulau Pramuka juga dimeriahkan live music dan disiarkan langsung oleh stasiun TV nasional TVRI.
 
 
 
http://raykhatours.files.wordpress.com/2012/02/speed-boat-pulau-tidung-miss-lee-raykha-tours.jpg?w=565Promo Gila - Gilaan dua hari satu malam di Pulau Pramuka mungkin baru pertama kali ada di Pulau Seribu, dengan harga super murah mendapatkan fasilas yang mewah. 

Bayangin aja dengan harga 300.000 rupiah sudah dapat fasilitas Tiket Kapal Cepat atau Speed Boat PP, Makan 3X Prasmanan, Snorkeling, alat snorkeling, kapal snorkeling sehari penuh untuk keliling ke beberapa spot snorkeling dengan dipandu Guide kami, mengunjungi aquarium jaring apung tengah laut atau restoran apung di tengah laut yang lebih dikenal dengan Nusa Resto.

Lebih gila lagi Penginapannya mengunakan Penginapan Kedaton, penginapan baru yang paling lengkap di Pulau Pramuka. Fasilitas penginapan kedaton antara lain terdapat lapangan yang berpasir putih, ruang karaoke, gazebo di depan penginapan tempat melamun sambil mendengarkan desiran ombak. Selain itu penginapan kedaton langsung dipinggir pantai dan menghadap ke laut.

Tunggu apalagi, dengan harga yang super gila-gilaan anda sudah bisa menikmati liburan bersama rekan kerja, keluarga, ataupun teman kampus, dan juga bersama pasangan anda.

Promo ini berlaku selama 3 bulan dari Januari 2013 sampai dengan bulan Maret 2013.

Harga Promo Gila-Gilaan Pulau Pramuka 2 hari 1 Malam:
- Minimal 6 orang  Rp. 300.000,-/orang

- Minimal 5 orang  Rp. 330.000,-/orang
- Minimal 4 orang  Rp. 360.000,-/orang
- Minimal 3 orang  Rp. 430.000,-/orang 
- Minimal 2 orang  Rp. 540.000,-/orang
- Minimal 1 orang  Rp. 970.000,-/orang


Harga Sudah Termasuk/ Include :
- Tiket Kapal Cepat/Speed Boat - Pulau Pramuka  (PP)
- Makan 3X Prasmanan - siang saat tiba, malam dan Sarapan Pagi
- Satu Penginapan Max untuk 5-6 orang ( AC, TV dan kamar mandi ). 
- Alat Snorkling - masker, snorkel, life jacket, fins
- Kapal untuk Snorkling - full day
- Snorkling ke Pulau Semak Daun dan lokasi yang menarik lainya

- Mengunjungi Nusa Keramba (aquarium tengah laut/restoran apung/penangkaran hiu)
- Tour Guide

SUSUNAN ACARA

HARI PERTAMA 
 07.00 - 07.30
 :
 Berkumpul di Dermaga 6 Marina Ancol, menuju ke Pulau Pramuka
 09.00 – 12.30
 :
 Tiba di Pulau Pramuka, Istirahat, Makan Siang
 12.30 – 13.00
 :
 Perjalanan menuju Pulau Semak Daun
 13.30 – 14.00
 :
 Latihan dan pembiasaan alat snorkeling di Pulau Semak Daun
  15.00 – 18.00
  :
 Snorkeling di Pulau Semak Daun, Pulau Air, Soft Coral, menikmati sunset,
 Mengunjungi Nusa Keramba (aquarium tengah laut/restoran apung)
 18.00 – 19.30
 :
 Istirahat, mandi, sholat
 19.30 – 20.30
 :
 Makan malam
 20.30 – Pagi
 :
- Acara bebas, Karaoke, jalan-jalan, gitaran, memancing di dermaga dan
- Bila cuaca cerah bisa melihat rasi bintang sambil tiduran di pinggir pantai
 HARI KEDUA


 05.00 – 07.00
 :
 Sholat bagi yang melaksanakan, menikmati sunrise dari depan Penginapan
 09.00 – 11.00
 :
 Mandi, Sarapan, keliling Pulau Cari Oleh - oleh 
 11.00 – 13.00
:
 Istirahat, Sholat bagi yang melaksanakan, Berkemas
 14.00
 :
 Stand by di dermaga menunggu kapal menuju Marina Ancol.
 15.30
 :
 Tiba di Marina Ancol, see you on the next vacation.

Tambahan :
  • Provider kartu GSM atau CDMA yang mendapat sinyal di pulau Pramuka antara lain Telkomsel, Indosat, XL, Tree, dan Telkom Flexi.
  • Litrik di Pulau Pramuka sudah menggunakan PLN dan bekerja  24 Jam .


Foto Kapal Cepat / Speed Boat di Dermaga 6 Ancol Klik Disini

Foto Penginapan Kedaton di Pulau Pramuka Klik Disini


Penginapan Kedaton Pulau Pramuka
Kapal Cepat di Dermaga 6 Marina Ancol
Snorkeling Salah Satu Kegiatan Promo Gila - Gilaan Pulau Pramuka



  

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu