Pulau Untung Jawa merupakan pulau kecil di gugusan kepulauan seribu yang dekat dengan pulau Bidadari.
dari Jakarta bisa ditempuh dengan waktu satu – 90 menit perjalanan,
kapal penyeberangan dapat dari muara Angke atau dari Tanjung Pasir
(tangerang), dari rute tanjung pasir – pulau untung jawa dapat ditempuh
hanya 15 – 20 menit perjalanan, kemudahan ini yang menjadikan pulau
Untung Jawa menjadi pilihan untuk berlibur bagi turis lokal /
backpacker.
Pulau Untung Jawa diusianya sang cukup tua, (sekitar 6 generasi), pulau Untung Jawa menyimpan “sekelumit sejarah”
seputar pemerintahan Hindia Belanda dan Jepang. Saat Indonesia dikuasai
Oleh Hindia Belanda , ternyata pulau-pulau di wilayah kelurahan Untung
Jawa sudah dikuasai oleh pribumi yang berasal dari pulau Jawa.
Sejak tahun 1920-an wilayah Untung Jawa dipimpin oleh seseorang ‘Bek‘ atau setingkat Lurah, Bek ini berdomisili di Pulau Kherkof ( sekarang Pulau Kelor)
Di penguasaan kolonial Belanda, pulau dikepulauan seribu diberi nama
yang berbau Belanda, kemudian pasca kemerdekaan RI nama nama tersebut
diubah, beberapa nama pulau yang diganti adalah sebagai berikut :
- Pulau Amiterdam menjadi Pulau Untung Jawa.
- Pulau Middbur menjadi Pulau Rambut (suaka margasatwa).
- Pulau Rotterdam menjadi Pulau Ubi Besar.
- Pulau Sehiedam menjadi Pulau Ubi Kecil.
- Pulau Purmerend menjadi Pulau Sakit diubah kembali menjadi Pulau Bidadari.
- Pulau Kherkof menjadi Pulau Kelor.
- Pulau Kuiper menjadi Pulau Cipir/Khayangan.
- Pulau Sibuk menjadi Pulau Onrust.
Pindah
Sekitar tahun 1930-an, karena kondisi daratan pulau yang Abrasi dimakan air laut, Bek Marah (nama Lurah tersebut) menganjurkan rakyatnya yang tinggal di Pulau Kherkof untuk pindah ke Pulau Amiterdam (Untung Jawa).
Sekitar tahun 1930-an, karena kondisi daratan pulau yang Abrasi dimakan air laut, Bek Marah (nama Lurah tersebut) menganjurkan rakyatnya yang tinggal di Pulau Kherkof untuk pindah ke Pulau Amiterdam (Untung Jawa).
Perjalanan dengan kapal layar sampailah di Pulau Amiterdam, dan penduduk asli pulau menerima dengan tangan terbuka . Nama asli penduduk Amiterdam tersebut antara lain Cule, Kemple, Deharman, Derahim, Selihun, Sa’adi, Saemin dll, mereka menganjurkan agar segera memilih lahan untuk langsung ‘digarap’. Akhirnya Pulau Amiterdam berganti nama menjadi “Pulau Untung Jawa” yang berarti keberuntungan bagi orang orang dari daratan pulau jawa saat itu.
Sumber : sejarahpulauuntungjawa.blogspot.com