Kepeduliannya
terhadap kelestarian lingkungan nampaknya berbuah manis buat bagi
Bahroni (26). Warga Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan ini,
berhasil melenggang mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam pemilihan
Pemuda Pelopor tingkat nasional Tahun 2011.
Ya, Bahroni yang seorang tenaga pengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pulau Tidung ini terpilih lantaran dengan keikhlasan dan tanpa mengharap balasan dia menanam ribuan pohon mangrove di sekitar pantai Pulau Tidung. Itu dilakukan sejak Tahun 2009 hingga saat ini.
Saat berbibcang dengan beritapulauseribu.com, Kamis (26/10), pemuda yang akrab disapa Oni ini mengungkapkan, awal menanam mangrove dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Karena, kegiatannya dianggap sia-sia.
"Dulu dianggap saya main-main. Saya sering diejek karena mengerjakan sesuatu yang sia-sia," ungkap Oni. Namun begitu, anak ke sembilan dari 10 saudara pasangan M. Nur dan A. Kati ini tak ambil pusing dan tetap melakukan kegiatannya menanam mangrove.
Keseriusan dan ketekunannya menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam mangrove lama kelamaan mulai mendapat dukungan, utamanya rekan sejawat di sekolah tempatnya mengajar. "Para murid juga mulai membantu dan merewat bibitan mangrove," katanya.
Dari sikap tak pantang menyerah yang ditunjukkannya itu, kini Oni memetik buahnya. Selain terpilih sebagai wakil Pemuda Pelopor di tingkat nasional. Dia juga kerap mendapat tawaran kerja sama untuk kegiatan penanaman mangrove dari pihak lain.
Seiring dengan itu, Pulau Tidung kini menjadi tujuan wisata pemukiman yang sangat diminati di Kepulauan Seribu. Oni memanfaatkan kegiatannya sebagai paket wisata berbasis kepedulian lingkungan. "Ya, saya pernah diajak bersama salah satu sekolah menanam pohon mangrove di Pulau Tidung," katanya seraya tertawa.
Meski begitu, Oni mengaku tidak memasang harga tinggi untuk paket wisata yang dimilikinya. "Yang terpenting bagi saya, wisatawan yang datang mau menjaga dan peduli terhadap kelestarian lingkungan di pulau ini," jelasnya.
Kedepannya, pemuda kelahiran 17 September 1984 ini terobsesi untuk mengajak pemuda Kepulauan Seribu mau dan peduli dengan lingkungannya. "Banyak hal untuk menjaga kelestarian lingkungan kita. Untuk itu, pemuda harus menjadi garda terdepan," katanya.
Ya, Bahroni yang seorang tenaga pengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pulau Tidung ini terpilih lantaran dengan keikhlasan dan tanpa mengharap balasan dia menanam ribuan pohon mangrove di sekitar pantai Pulau Tidung. Itu dilakukan sejak Tahun 2009 hingga saat ini.
Saat berbibcang dengan beritapulauseribu.com, Kamis (26/10), pemuda yang akrab disapa Oni ini mengungkapkan, awal menanam mangrove dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Karena, kegiatannya dianggap sia-sia.
"Dulu dianggap saya main-main. Saya sering diejek karena mengerjakan sesuatu yang sia-sia," ungkap Oni. Namun begitu, anak ke sembilan dari 10 saudara pasangan M. Nur dan A. Kati ini tak ambil pusing dan tetap melakukan kegiatannya menanam mangrove.
Keseriusan dan ketekunannya menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam mangrove lama kelamaan mulai mendapat dukungan, utamanya rekan sejawat di sekolah tempatnya mengajar. "Para murid juga mulai membantu dan merewat bibitan mangrove," katanya.
Dari sikap tak pantang menyerah yang ditunjukkannya itu, kini Oni memetik buahnya. Selain terpilih sebagai wakil Pemuda Pelopor di tingkat nasional. Dia juga kerap mendapat tawaran kerja sama untuk kegiatan penanaman mangrove dari pihak lain.
Seiring dengan itu, Pulau Tidung kini menjadi tujuan wisata pemukiman yang sangat diminati di Kepulauan Seribu. Oni memanfaatkan kegiatannya sebagai paket wisata berbasis kepedulian lingkungan. "Ya, saya pernah diajak bersama salah satu sekolah menanam pohon mangrove di Pulau Tidung," katanya seraya tertawa.
Meski begitu, Oni mengaku tidak memasang harga tinggi untuk paket wisata yang dimilikinya. "Yang terpenting bagi saya, wisatawan yang datang mau menjaga dan peduli terhadap kelestarian lingkungan di pulau ini," jelasnya.
Kedepannya, pemuda kelahiran 17 September 1984 ini terobsesi untuk mengajak pemuda Kepulauan Seribu mau dan peduli dengan lingkungannya. "Banyak hal untuk menjaga kelestarian lingkungan kita. Untuk itu, pemuda harus menjadi garda terdepan," katanya.