Suasana pagi itu tidak begitu cerah, mendung tipis berada dilangit sehingga sedikit menutupi pancaran sinar matahari ke bumi. Ketika kami sampai di Dermaga Sembilan Pantai Marina Ancol, kapal cepat Sweet Memories sudah merapat di dermaga dan siap mengantar seluruh penumpang ke Pulau Putri ( Princess Island ). 

Sambil menunggu beberapa penumpang lain yang belum datang, kami menikmati pemandangan sekitar dermaga yang dipenuhi oleh kapal-kapal cepat yang sedang bersandar, berjejer rapi sekali enak dipandang mata. Setelah kursi penumpang yang berjumlah 60 kursi telah terisi hampir penuh, nahkoda kapal segera menghidupkan mesin kapal untuk segera melaju ke Pulau Putri. Empat mesin V6 buatan Yamaha yang terletak di ekor kapal pun meraung-raung siap menembus lautan.

Beberapa menit kapal melaju, ayunan gelombang mulai terasa, anjrut-anjrutan, goyang kanan-goyang kiri, naik turun. Ombak laut memang agak besar, dikarenakan angin barat yang sedang melanda perairan Indonesia. Beberapa penumpang mulai mengalami mabuk laut, tak terkecuali penumpang laki-laki, penumpang perempuan maupun anak-anak. Anak Buah Kapal pun dengan sigap membagi-bagikan kantong plastik kepada seluruh penumpang.

Hampir kurang lebih satu jam lamanya Sweet Memories yang kami tumpangi melaju menerjang ombak. Namun setelah melewati Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Untung Jawa dan Jong Island ombak tidak begitu besar dan kapal pun melaju dengan tenang. Hal ini dikarenakan ombak yang datang tertahan oleh gugusan Kepulauan Seribu yang terletak sebelum Pulau Putri yaitu : Pulau Panggang, Pulau Simpul, Pulau Kelapa, Pulau Bira dan Pulau Matahari. Ketika memperhatikan jarum jam, perjalanan yang kami lakukan untuk melewati gugusan kepulauan seribu kurang lebih 140 menit sebelum akhirnya dari kejauhan sudah terlihat hijaunya pohon Pulau Putri.

Apalagi nahkoda kapal yang berteriak kecil, “Kita sudah hampir sampai di Pulau Putri, hamparan pulau di depan adalah pulau yang akan kita tuju”. Ternyata pulau tersebut betul-betul seperti putri. Beberapa kapal cepat yang sedang bersandar di dermaga kayu terlihat anggun dari kejauhan. Pasirnya yang putih, serta sambutan beberapa petugas yang ramah semakin menambah riang gembira suasana hati. Setelah turun dari kapal kami sengaja duduk beberapa saat di dermaga untuk menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi serta melihat birunya laut di sekitar pulau. Karena air lautnya yang jernih, beberapa ikan kecil yang berwarna-warni terlihat dari atas dermaga.

Setelah melapor ke petugas, welcome drink yang berupa orange jus siap diminum untuk menghilangkan rasa dahaga. Melihat-lihat lobi Pulau Putri, walaupun ada di tengah lautan lepas, pusat informasi Pulau Putri ini boleh dikatakan sangat bagus, rasanya tidak kalah dengan lobi hotel berbintang lima. Lantainya yang bersih, sofa tunggu yang nyaman, di sebelah kiri lobi terdapat aquarium dengan berbagai jenis ikannya, diantaranya adalah : Blue Fish ( Pomatomus Salratrix ), Black Drum ( Pogonias Cromis ), Bonefish ( Aibula Uulpes ), Snook ( Centropomus Undecimalis ) dan lain-lain. di sebelah aquarium terdapat restaurant yang tertata rapi sekali. Di depan lobi terdapat sebuah aquarium botol ( karena bentuknya seperti botol ) yang di dalamnya terdapat belut-belut laut.
Sebetulnya dari paket one day tour yang kami ambil, sudah termasuk glass bottom boat untuk menikmati karang laut sekitar Pulau Putri. “Sayang pagi itu kami termasuk rombongan kedua yang berangkat ke Pulau Putri, sehingga kami ketinggalan glass bottom boat” Kata Pak Rudi salah satu staff pegawai Pulau Putri. Perjalanan keliling pulau dengan berjalan kaki pun segera kami lanjutkan. Tujuan pertama kami adalah undersea aquarium yang terletak bersebelahan dengan dermaga. Undersea aquarium adalah sebuah aquarium yang terletak di bawah air laut. Kita harus menuruni beberapa anak tangga untuk sampai d terowongan aquarium.
Begitu sampai di terowongan aquarium, pemandangan karang laut yang berwarna-warni terlihat begitu indah. Berbagai jenis ikan terlihat melintas ke kanan dan ke kiri seakan-akan mengucapkan selamat datang kepada para pengunjung. Walaupun ada di bawah laut, berlama-lama di terowongan ini tidak terasa panas karena adanya dua pintu bulat di ujung terowongan yang membuat sirkulasi udara menjadi lancar. Boleh dikatakan, ketika berada di dalam terowongan ini, kita sedang bersnorkeling ria tanpa basah kuyup.

Masih di sekitar area undersea aquarium, tersedia berbagai jenis alat permainan pantai yang siap pakai. Diantaranya adalah Banana boat dengan ongkos sewa dua ratus dua puluh ribu rupiah per lima orang selama lima belas menit. Water bee dengan ongkos sewa seratus tiga puluh dua ribu rupiah per empat orang selama satu jam. Kano dengan ongkos sewa empat puluh empat ribu per dua orang selama satu jam. Dan tak ketinggalan bagi yang suka dunia bawah laut, alat snorkeling dengan ongkos sewa empat puluh empat ribu rupiah per orang selama satu hari.

Kami melanjutkan perjalanan mengelilingi Pulau Putri yang kata petugas hanya butuh waktu sekitar empat puluh menit dengan jalan santai. Di sisi barat dan utara ternyata banyak berdiri villa-villa mewah dengan berbagai kelas dan fasilitas. Di tengah-tengah villa terdapat lapangan tenis dan kolam renang yang siap pakai. Air kolam renang terlihat begitu bersih yang bisa menggoda siapa saja untuk segera menceburkan diri. Pada saat kami melintas, ada beberapa wisatawan manca negara yang terlihat sedang berenang dan tampak tersenyum menyambut kehadiran kami. 

Sedang asyik-asyiknya menikmati pemandangan sekitar kolam renang, kami dikejutkan oleh kemunculan biawak yang tiba-tiba dari semak-semak. Kontan saja kami kaget, namun segera saja petugas kolam renang memberikan penjelasan, “kalau memang di dekat lapangan tenis terdapat Mini Zoe yang berisi beberapa biawak dan burung”. “ dan para biawak tersebut tidak berbahaya selama dia tidak diganggu”. Langsung saja kami menuju Mini Zoe tersebut dan memang terlihat tiga sampai lima ekor biawak yang sedang berendam di air. Biawak-biawak tersebut memang dilepas pagi hari, sore hari biasanya mereka akan kembali ke kandangnya sendiri.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.45 ketika kami selesai mengelilingi Pulau Putri. Karena perut sudah terasa lapar, segera saja kami mempercepat langkah menuju restaurant untuk makan siang. Dengan sistim prasmanan, segera saja kami mengambil makanan yang sudah tersaji di tempanya masing-masng. Walaupun menurut kami racikan makanannya tidak terlalu enak, namun cukup lezat untuk ukuran makan di tengah pulau. Kami pun makan dengan lahapnya, jangan khawatir dengan masalah tagihan karena sudah termasuk ke dalam paket one day tour yang diambil.

Di tengah-tengah restaurant tampak terlihat alat musik lengkap yang siap kapan saja untuk dimainkan. Ternyata pihak pengelola biasanya menggelar live music di malam weekend atau hari-hari libur nasional ketika banyak pengunjung yang bermalam di pulau tersebut. Sambil makan kami bisa memandangi ikan hiu yang berenang di aquarium restaurant yang terletak di sisi belakang, di sisi depan juga terbentang lautan luas yang membuat pandangan mata kita menjadi lepas.

Dengan keindahan pantainya, keasrian alamnya dan berbagai fasilitas yang dimiliki rasanya pantas sekali kalau pulau ini disebut dengan Princess Island. Tak salah kalau pulau ini dijadikan sebagai alternatif utama oleh para wisatawan domestik ataupun manca negara. Kalau pihak pengelola terus mempertahakan fasilitas yang dimiliki saat ini, atau bahkan meningkatkannya, bisa jadi Pulau Putri dan gugusan Kepulauan Seribu lainnya akan menjadi primadona wisata Indonesia di masa-masa mendatang. ( By AMGD )
Oleh : AMGD


FOTO - FOTO PULAU SERIBU


Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu