Yeah, akhirnya tgl 14 Juli kemarin sampai 16 Juli, saya kembali mengunjungi pulau seribu untuk yang kedua kalinya. Hanya bedanya kali ini tidak dalam rangka kegiatan sekolah tetapi liburan! Bersama 7 orang teman saya, kami berangkat ke pulau seribu menggunakan kapal reguler jam 7 pagi. Kami berangkat dari citos (tmpt kumpul awal) pukul 5 pagi. Ini pertama kalinya saya merasakan naik kapal reguler, bersama dengan penumpang lain yg menuju pulau seribu. Tujuan utama di pulau seribu yaitu Pulau Pramuka. Harga sekali jalan kapal ini Rp 32000. Dan di liburan ke Pulau Seribu kali ini banyak yang ingin diceritakan. haha

Saya mulai dari awal, dimulai dari keberangkatan dari citos ke pelabuhan muara angke. Sebetulnya tidak semua berkumpul di citos, ada Agha yang memisah berangkat sendiri dan paling akhir tetapi sampai paling awal. Mengapa kumpul di citos? Karena saya tidak tahu jalan ke muara angke, hahaha. Jadi ngikut mobilnya Andes deh. Ternyata pas ngikutin kehilangan jejak, sempet ketemu lg. Tetapi kehilangan jejak lagi, trus nyasar (-_-”), yasudah kami yg ada di mobil saya (saya, titha, nanda) memutuskan untuk memisah mencari jalan sendiri bersama mas budi! hahahahaha :mrgreen: Di setiap belokan selalu nanya orang yang ada di situ “mas2, numpang nanya dong, muara angke dimana ya?” XD ada yang bengong, ada yang ngasih tau dimana. Dan UNTUNGNYA sampai jg di muara angke , seneng buangetz. hahaha bangga mencari jalan sendiri apa lagi bareng mas budi tercinta. ^^

Di jalan, kapal melaju lumayan cepat, tp yaaa agak mual sih. Akhirnya sampai di Pulau Pramuka setelah dua setengah jam perjalanan. Sampe2 seneng banget akhirnya bisa liat dermaga lagi, bisa liat banyak kapal nelayaaaan, uhuhuhu senangnya. Disitu disambut oleh hostparent nya, namanya Pak Mamo. Selama kita disitu, Pak Mamo baiiik banget. Bahkan kita dikenalkan dengan udang pengkok (klo g salah :P), kalau dilihat aslinya sebelum dimasak, bentuknya seperti ular. Udangnya disuguhkan pada saat sarapan, dan rasanya uenak tenaaan. Dagingnya seperti daging kepiting, dan ukurannya cukup besar meskipun isinya tidak sebesar badanya . haha Di hari pertama sampai, sorenya acara bakar-bakaran. Bakar-bakaran ikan, kalau tidak salah yang dibakar ikan tongkol. Malamnya saya dan kawan-kawan mencoba ke dermaga. Pengennya sih merasakan kembali teh susu dermaga, tapi tutup warungnya! Gara-gara PLN yang memang sedang menghemat listrik, jadi lampu-lampu di dermaga dimatikan. Alhasil sedikit lah orang yang nongkrong-nongkrong disana. Waaaaah, sial.

Keesokan harinya, sesuai dengan rencana, kami pergi snorkling. Awalnya mampir di Pulau Air, renang-renang, mencoba alat snorkling, mencoba kelapa disana. Pulaunya sepi, adem, sejuk, jernih, enak lah pokoknya. Setelah itu baru menuju tempat snorkling, ke tempat yang banyak terumbu karangnya. Asik bisa melihat-lihat terumbu karang, lebih puas, soalnya lebih lama dibandingkan dengan saat PLASA dari sekolah. Sayang, ada beberapa terumbu karang yang mati. Tapi saya sempat memegang bintang laut (patrick) biru dan mendapatkan cangkang kerang. Banyak ikan yang bisa dilihat disitu.

Puas dengan daerah itu, kami melanjutkan snorkling ke daerah yang lain, dekat dengan pulau pramuka. Di daerah ini berkumpul terumbu karang yang sengaja ditanam oleh orang pulau seribu. Lebih bervariasi warna dan bentuknya. Jika ada terumbu karang yang mati (ditandakan dengan memutih), akan diangkat dan dikeringkan. Saya membawa satu untuk dibawa pulang. Tetapi di daerah ini saya dan teman2 cewe lainnya tidak turun. Hanya cowo2 saja yang turun. Banyak bulu babinya (bulbab) haha

Di hari terakhir mulai mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang. Tetapi ternyata keripik sukun yang ditunggu-tunggu hanya ada sedikit. Ini dikarenakan belum musim sukun. Yaah, agak sedih, tp lumayan lah dapet beberapa bungkus untuk dibagikan. Pulangnya kami memilih jam siang, yaitu setengah 2 siang. Sampai di kapan sempat ada masalah sedikit yang dibawa sampai rumah di Jakarta, tapi untungnya sudah selesai hehe. Kapal untuk pulang berbeda lagi, ukurannya lebih besar, dan lebih cepat. Yaaaa, hanya saja mualnya lebih terasa. Jadi, lebih enak berbaring disana. Untungnya yang naik cuma dikit jadi bisa berbaring meskipun agak harus melipat-lipat badan.

Oya, ada satu lagi cerita seru. Jadi setiap malam disana, anak-anak cowo pasti melakukan sebuah rutinitas. Kita sebut saja lomba lawak-lawakan. Mereka saling memberikan tebak-tebakan (khususnya mugi, bowie, andes). Dan yang paling berhasil dari 2 malam itu adalah bowie. Karena berhasil membuat mugi asma. Satu yang paling kita ingat adalah ULANG TAHUN TARZAN, yang masih sering dijadikan lawakan sampai sekarang. Bosen sih awalnya, tapi setelah dipikir-pikir lucu juga. :P

Yaaah, begitulah liburan ke Pulau Seribu kali ini. Pengen balik kesana lagi deh, tetapi bisa mencoba teh susu dermaga. :mrgreen:

Pengirim / Sumber : abelmanu.wordpress.com
 
 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu