Weekend kemarin saya menginjakkan kaki ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu untuk yang ketiga kali. Seperti biasa setiap weekend wisatawan backpakers berbondong-bondong mengunjungi pulau tersebut. Saya pergi dengan tiga orang teman, semuanya perempuan, dengan tujuan penelitian. Penelitian kami berhubungan dengan wisatawan, oleh sebab itu kami tidak stay lama di sana, hanya weekend saja berhubung wisatawan ramai hanya pada waktu weekend.

Siang hari tiga orang teman saya melakukan aktivitas di laut, snorkelling. Kebetulan kemarin saya memang sedang nggak mood untuk ber-snorkelling-ria, saya hanya menunggu di kapal dan melihat mereka berenang ria. Sebelumnya, saya nggak pernah melewatkan kegiatan snorkelling, entah kenapa kemarin rasanya males banget dan kemarin cuacanya puanassss buanget. Sebulan yang lalu, laut bersih, terumbu karang bagus-bagus dan sangat beragam dan banyak ikan-ikan lucu yang belum pernah saya lihat sebelumya. Tetapi kemarin lautnya banyak sampah yang berseliweran, teman saya bilang ikan-ikannya juga nggak begitu banyak (mungkin karena angin barat). Kami pindah ke spot lain (di soft coral), teman saya bilang lumayan ikannya agak banyak, walaupun lautnya agak keruh. 

Kalo yang pernah dan hobi berenang di laut pasti tau yang namanya bulu babi atau diadema setosum, yaitu binatang laut berwarna hitam yang seluruh tubuhnya dipenuhi duri-duri, Setelah kunjungan ketiga, saya baru tau kalau air seni bisa menetralisir racun akibat tertusuk duri bulu babi tersebut. Kalau dari cerita pengelola cottage di sana, beberapa waktu lalu ada yang tertusuk duri bulu babi. Penanggulangannya dengan cara menumbuk-numbuk bagian yang terkena duri, agar hancur, karena duri yang sudah menempel sulit di cabut, duri tersebut sangat rapuh. Setelah itu oleh si pengelola, bagian yang terkena luka tersebut disiram dengan air seni. Setelah beberapa jam lukanya sembuh dan korban bisa berjalan kembali. Sebelumnya pernah dilakukan penelitian bulu babi yang masih hidup disiram air seni, kemudian keluar cairan berwarna (saya lupa warnanya apa ya ?). Tidak berapa lama duri-duri tersebut melunglai alias letoy..he2..lalu bulu babi tersebut di masukkan lagi ke dalam laut dan ternyata binatang tersebut mati selamanya.

Menurut seorang teman (dia diver), telur bulu babi atau yang dikenal dengan ‘uni’ sangat digemari orang Jepang. Kalo saya sih ngeliat binatangnya aja udah ngeri ‘n menjijikkan….yuuuuuckkk…

Oiya, ternyata banyak juga wisatawan di sana nggak tau kalo di P. Pramuka itu ada pelestarian penyu sisik, mangrove, tanaman lamun (sea grass), dan pelestarian terumbu karang. Padahal penting banget lho untuk kelestarian ekosistem yang ada di sana. (puser)

Pengirim / Sumber : kairafi
 
 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu