Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara merupakan salah satu pulau yang mengandalkan
pemasukannya dari hasil pertambangan dan budidaya ikan. Lokasinya yang
strategis ditambah berkembangnya pola budidaya ikan dikawasan tersebut
membuat sejumlah investor kepincut memulai usaha budidaya ikan di
kecamatan yang memiliki gugusan 76 pulau yang dibagi menjadi lima
peruntukan. Hampir seluruh masyarakatnya mengandalkan penghasilan dari
sumber daya laut atau nelayan. Pemerintah Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu (Pemkab Kep. Seribu) sendiri mencatat, 70 persen
penghuni Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berprofesi sebagai nelayan.
Pembentukan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara sendiri merupakan tindak
lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 55 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Selanjutnya, pada
27 September 2001 melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta
No 4 Tahun 2001, Kepulauan Seribu Utara ditetapkan menjadi satu
kecamatan. Kecamatan ini sendiri dihuni 13.103 jiwa yang tersebar di
tiga kelurahan yakni Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan,
dan Kelurahan Pulau Panggang.
Secara geografis Kecamatan Kepulauan Seribu Utara mempunyai kordinat
batas wilayah yang terbagi dalam empat bujur, yaitu batas utara
berkordinat 05' 10" 00" Lintang Selatan dan 106' 44' 50" Bujur Timur,
batas timur berkordinat 05' 47" 00" Lintang Selatan dan 106' 26" 00"
Bujur Timur, batas selatan berkordinat 05' 47" 00" Lintang Selatan dan
106' 19 30" Bujur Timur, dan batas barat 05, 10" 00" Lintang Selatan
dan 106' 19' 30" Bujur Timur. Luas wilayah darat dan laut 565 Hektar
dan terdiri dari 79 gugusan pulau.
Sedangkan Topografis wilayah kecamatan ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian hanya 1 meter dpl (diatas permukaan laut). Mengenai tekstur tanahnya, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara didominasi pasir dengan suhu udara berkisar 27 - 32 derajat celcius. Berdasarkan hasil pendataan terbaru jumlah penduduknya mencapai 13.103 jiwa. Dengan alokasi yang nyaris sama antara laki-laki dan perempuan, seperti 6.714 laki-laki dan 6.374 perempuan. Menangkap ikan merupakan sumber ekonomi yang menopang kehidupan penduduknya sehingga hampir 70 % penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Untuk menempuh wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dapat menggunakan transportasi jalur laut yakni menggunakan kapal speed boad dari Marian Jaya Ancol (MJA) atau melalui kapal penumpang (ojek) dari pelabuhan Muara Angke Pluit. Garis lurus batas selatan di mulai dari Pulau Gosong Sekati Kelurahan Pulau Panggang hingga ke utara diakhiri di Pulau Sabira Kelurahan Pulau Harapan.
Uniknya, di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdapat gugusan 76 pulau yang dibagi menjadi 5 bagian peruntukannya menjadi enam pulau pemukiman, delapan pulau resort, lima pulau bidang budidaya ikan, dan satu pulau pertambangan. Sedangkan sisanya diperuntukkan sebagai pulau pelindungan ekosistem. Pulau resort yang hingga kini masih berjalan diantaranya Pulau Kotok, Pulau Putri, Pulau Sepa, dan Pulau Pantara. Sementara itu, pulau lainnya telah beralih fungsi menjadi pulau peristirahatan.
Kian berkembangnya pola budidaya ikan di Kepulauan Seribu akhir-akhir ini membuat sejumlah investor asing mencoba peruntungan dengan menanam sahamnya dibidang budidaya ikan. Ini dapat terlihat di beberapa tempat perairan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berdiri perusahan budidaya berskala sedang yakni budidaya ikan bandeng laut yang dikelola PT Nusa Keramba di perairan Pulau Karya, Budidaya bawal putih oleh PT Lucky Samudera di Pulau Kelapa Dua, dan budidaya ikan kakap di Pulau Jukung. Sementara itu, di Pulau Pabelokan terdapat pertambangan yang kini dieksploitasi oleh PT CNOOC (China National Oil Offshore Company).
Dibidang pendidikan, kecamatan ini juga tak kalah dengan wilayah lain di Jakarta, sedikitnya terdapat 7 Sekolah Dasar (SD), 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menegah Atas (SMA). Bahkan, di kecamatan ini terdapat SMA 69 Jakarta yang berlokasi di Pulau Pramuka Kelurahan Pulau Panggang merupakan SMA satu-satunya di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Sosial budaya wilayah ini hampir 80 % menginduk dengan budaya Jakarta dan untuk keagamaan penduduknya 100% menganut agama islam. (***)
Sedangkan Topografis wilayah kecamatan ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian hanya 1 meter dpl (diatas permukaan laut). Mengenai tekstur tanahnya, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara didominasi pasir dengan suhu udara berkisar 27 - 32 derajat celcius. Berdasarkan hasil pendataan terbaru jumlah penduduknya mencapai 13.103 jiwa. Dengan alokasi yang nyaris sama antara laki-laki dan perempuan, seperti 6.714 laki-laki dan 6.374 perempuan. Menangkap ikan merupakan sumber ekonomi yang menopang kehidupan penduduknya sehingga hampir 70 % penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan.
Untuk menempuh wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dapat menggunakan transportasi jalur laut yakni menggunakan kapal speed boad dari Marian Jaya Ancol (MJA) atau melalui kapal penumpang (ojek) dari pelabuhan Muara Angke Pluit. Garis lurus batas selatan di mulai dari Pulau Gosong Sekati Kelurahan Pulau Panggang hingga ke utara diakhiri di Pulau Sabira Kelurahan Pulau Harapan.
Uniknya, di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara terdapat gugusan 76 pulau yang dibagi menjadi 5 bagian peruntukannya menjadi enam pulau pemukiman, delapan pulau resort, lima pulau bidang budidaya ikan, dan satu pulau pertambangan. Sedangkan sisanya diperuntukkan sebagai pulau pelindungan ekosistem. Pulau resort yang hingga kini masih berjalan diantaranya Pulau Kotok, Pulau Putri, Pulau Sepa, dan Pulau Pantara. Sementara itu, pulau lainnya telah beralih fungsi menjadi pulau peristirahatan.
Kian berkembangnya pola budidaya ikan di Kepulauan Seribu akhir-akhir ini membuat sejumlah investor asing mencoba peruntungan dengan menanam sahamnya dibidang budidaya ikan. Ini dapat terlihat di beberapa tempat perairan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berdiri perusahan budidaya berskala sedang yakni budidaya ikan bandeng laut yang dikelola PT Nusa Keramba di perairan Pulau Karya, Budidaya bawal putih oleh PT Lucky Samudera di Pulau Kelapa Dua, dan budidaya ikan kakap di Pulau Jukung. Sementara itu, di Pulau Pabelokan terdapat pertambangan yang kini dieksploitasi oleh PT CNOOC (China National Oil Offshore Company).
Dibidang pendidikan, kecamatan ini juga tak kalah dengan wilayah lain di Jakarta, sedikitnya terdapat 7 Sekolah Dasar (SD), 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menegah Atas (SMA). Bahkan, di kecamatan ini terdapat SMA 69 Jakarta yang berlokasi di Pulau Pramuka Kelurahan Pulau Panggang merupakan SMA satu-satunya di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Sosial budaya wilayah ini hampir 80 % menginduk dengan budaya Jakarta dan untuk keagamaan penduduknya 100% menganut agama islam. (***)
Sumber / Link : PulauSeribu.co