Sejak
menjabat sebagai Lurah Pulau Tidung pertengahan Tahun 2010, Bunyamin
dikenal sebagai figur yang loyal dengan bawahan dan mengayomi
warganya. Lelaki kelahiran Pulau Harapan Tahun 1963 lalu ini juga
dikenal tegas dan memiliki konsestensi dalam menjalakan pemerintahannya
serta tak segan membangun kebersamaan dengan semua elemen di Pulau
Tidung.
Karenanya, lurah berkumis tebal ini seakan tahu apa-apa yang dibutuhkan untuk membangun Pulau Tidung yang kini menjadi trend mark pulau wisata pemukiman di Kepulauan Seribu. "Saat ini Pulau Tidung telah menjadi primadona wisata pulau pemukiman. Kondisinya berbeda saat saya masih Sekretaris Kelurahan (Setkel) dulu," ungkap Bunyamin membuka perbincangan dengan beritapulauseribu.com, Rabu (7/9).
Karenanya, lurah berkumis tebal ini seakan tahu apa-apa yang dibutuhkan untuk membangun Pulau Tidung yang kini menjadi trend mark pulau wisata pemukiman di Kepulauan Seribu. "Saat ini Pulau Tidung telah menjadi primadona wisata pulau pemukiman. Kondisinya berbeda saat saya masih Sekretaris Kelurahan (Setkel) dulu," ungkap Bunyamin membuka perbincangan dengan beritapulauseribu.com, Rabu (7/9).
Bapak tiga orang anak ini mengungkapkan, keinginnya menjadikan kawasan
wisata Pulau Tidung kedepan bisa dikenal hingga International. "Tiap
minggunya, tak kurang tiga ribu wisata datang mengunjungi Pulau
Tidung. Hal ini tidak menutup kemungkinan kawasan wisata Pulau Tidung
di kenal hingga keluar Negeri," ungkap penghobi olah raga Bulutangkis
ini.
Dalam upaya memajukan warga pulau, lulusan STIA YTIAMI jurusan Admimistrasi Negara tahun 2007 ini mengaku fokus untuk selalu dekat dengan warga, pemuda serta toko masyarakat. "Hal ini harus tetap terjaga, sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa tersampaikan," ungkap anak pasangan dari Abdul Kadir dan Masitho ini.
Tidak hanya dekat kepada kaum laki-laki saja, mantan Lurah Pulau Kelapa ini juga sangat dekat dengan kaum ibu, ia sering mengajak agar kaum ibu di wilayahnya lebih aktif datang ke musolah untuk mengadakn Majlis Taklim sambil mendengarkan siraman rohani dan pengajian. "Dengan adanya kegiatan yang positif bisa membantu suami untuk menghidupi keluarga," ungkapnya.
Dalam upaya memajukan warga pulau, lulusan STIA YTIAMI jurusan Admimistrasi Negara tahun 2007 ini mengaku fokus untuk selalu dekat dengan warga, pemuda serta toko masyarakat. "Hal ini harus tetap terjaga, sehingga apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa tersampaikan," ungkap anak pasangan dari Abdul Kadir dan Masitho ini.
Tidak hanya dekat kepada kaum laki-laki saja, mantan Lurah Pulau Kelapa ini juga sangat dekat dengan kaum ibu, ia sering mengajak agar kaum ibu di wilayahnya lebih aktif datang ke musolah untuk mengadakn Majlis Taklim sambil mendengarkan siraman rohani dan pengajian. "Dengan adanya kegiatan yang positif bisa membantu suami untuk menghidupi keluarga," ungkapnya.