Bagi
setiap muslim dimana pun berada, pasti berkeinginan menuntaskan
keimanan dengan pergi ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan Ibadah Haji.
Demikian pun yang diimpikan seorang penjual mainan anak seperti Alek
(51) atau bernama asli Warga asal Desa Gintung Kidung, Cirebon Jawa
Barat.
Lelaki yang nampak masih terlihat mudah meski berusia lebih setengah abad ini, hampir 23 tahun berkeliling ke pulau-pulau pemukiman lainnya di Kepulauan Seribu menjajakan dagangannya. Banyak suka dan duka yang diungkapkan bapak empat anak ini saat berdagang mainan di Kepulauan Seribu.
Lelaki yang nampak masih terlihat mudah meski berusia lebih setengah abad ini, hampir 23 tahun berkeliling ke pulau-pulau pemukiman lainnya di Kepulauan Seribu menjajakan dagangannya. Banyak suka dan duka yang diungkapkan bapak empat anak ini saat berdagang mainan di Kepulauan Seribu.
"Saat pertama kali ke pulau saya masih lajang, berkeliling jual mainan
dari pulau satu ke pulau lainnya. Sekarang sih sudah enak
transportasinya lancar. Kalu dulu, kita satu minggu baru bisa
nyeberang," tutur Alek saat berbincang dengan beritapulauseribu.com di
pelataran masjid Al-Makmuriah Pulau Pramuka, Minggu (7/8).
Kata dia, banyak perubahan yang terjadi di Kepulauan Seribu, seperti bangunan sekolah yang sudah pada bagus dan terawat. Bangunan lainnya pun demikian. "Sekarang jauh lebih baik, Pulau Seribu tidak seperti dulu yang serba terbatas," kata Alek yang mengaku dari menjaul mainan dirinya berhasil menyekolahkan anak sulungnya hingga keperguruan tinggi.
Alek mengaku, bila dibandingkan dengan penghasilannya di masa lalu, saat ini jauh menurun. "Kalau dulu warga sulit mencari mainan untuk anaknya. Jadi, dagangan saya yang dibeli. Tapi sekarang sih enak, kalau mau beli mainan tinggal naik ojek kapal ke Muara Angke atau bisa satu hari balik lagi naik kapal kerapu ke Marina Ancol," ucapnya.
Namun demikian, pedagang yang kadung cinta dengan pulau ini tetap bersyukur dan terus berusaha agar impiannya menunaikan ibah Haji bisa terwujud. "Apalagi yang kita cari didunia selain ibadah. Semoga di bulan baik ini (Ramadhan) doa saya untuk berhaji diterima Allah SWT," katanya mengakhiri perbincangan.(berita pulau seribu)
Kata dia, banyak perubahan yang terjadi di Kepulauan Seribu, seperti bangunan sekolah yang sudah pada bagus dan terawat. Bangunan lainnya pun demikian. "Sekarang jauh lebih baik, Pulau Seribu tidak seperti dulu yang serba terbatas," kata Alek yang mengaku dari menjaul mainan dirinya berhasil menyekolahkan anak sulungnya hingga keperguruan tinggi.
Alek mengaku, bila dibandingkan dengan penghasilannya di masa lalu, saat ini jauh menurun. "Kalau dulu warga sulit mencari mainan untuk anaknya. Jadi, dagangan saya yang dibeli. Tapi sekarang sih enak, kalau mau beli mainan tinggal naik ojek kapal ke Muara Angke atau bisa satu hari balik lagi naik kapal kerapu ke Marina Ancol," ucapnya.
Namun demikian, pedagang yang kadung cinta dengan pulau ini tetap bersyukur dan terus berusaha agar impiannya menunaikan ibah Haji bisa terwujud. "Apalagi yang kita cari didunia selain ibadah. Semoga di bulan baik ini (Ramadhan) doa saya untuk berhaji diterima Allah SWT," katanya mengakhiri perbincangan.(berita pulau seribu)