Kegiatan
memancing di laut disamping sebagai sumber mata pencarian bagi nelayan
dapat juga digunakan sebagai kegiatan wisata atau hiburan bagi
orang-orang tertentu yang mempunyai hobi memancing. Bahkan, ada yang
menggolongkan memancing sebagai kegiatan olah raga dan dapat dilombakan
seperti jenis olah raga lainnya.
Beberapa tahun terakhir ini memancing di laut sebagai sarana wisata bahari terus digalakkan. Kegiatan ini ditujukan untuk menunjang pariwisata bahari di Indonesia. Bahkan, sering di lakukan lomba yang bersifat lokal ataupun nasional. Lomba internasional baru diselenggarakan pada tahun 1992 dan mengambil lokasi di perairan Manado dan Selat Sunda.
Beberapa tahun terakhir ini memancing di laut sebagai sarana wisata bahari terus digalakkan. Kegiatan ini ditujukan untuk menunjang pariwisata bahari di Indonesia. Bahkan, sering di lakukan lomba yang bersifat lokal ataupun nasional. Lomba internasional baru diselenggarakan pada tahun 1992 dan mengambil lokasi di perairan Manado dan Selat Sunda.
Dengan
diadakannya lomba memancing di laut, diharapkan wisatawan dari
mancanegara tertarik untuk berkunjung ke Indonesia. Mereka, disamping
menikmati keindahan pantai dan dasar laut negeri ini, dapat juga
menyalurkan hobi memancingnya.
A. Sarana
Beberapa sarana harus dilengkapi sebelum memancing di laut. Sarana yang diperlukan tergantung pada lokasi pemancingannya. Di perairan dekat pantai misalnya, tentu tidak dibutuhkan kapal. Disini hanya perlu pancing dan perlengkapannya. Lain lagi dengan memancing di perairan yang jauh dengan pantai, sarana kapal mutlak diperlukan. Tanpa adanya kapal mustahil kita dapat melakukan pemancingan di laut lepas yang mempunyai kedalaman puluhan bahkan ratusan meter.
1. Kapal
Sebenarnya semua jenis kapal dapat di gunakan untuk memancing di laut asalkan laik laut. Meskipun demikian, ada kapal-kapal khusus yang memang didesain untuk keperluan rekreasi termasuk memancing. Jenis kapal ini umumnya lebih nyaman dibanding kapal nelayan,tetapi sudah barang tentu ongkos sewanya cukup mahal.
Kapal yang khusus disewakan untuk rekreasi atau memancing umunya berukuran kecil,antara 10-20 groos tone (GT),dan terbuat dari bahan fiberglas. Kapal seperti ini di lengkapi peralatan navigasi seperti peta,kompas,alat pengukur kecepatan angin,dan sebagainya. Bahkan, ada yang mempunyai alat navigasi canggih seperti alat pengukur kedalaman yang otomatis (echosounder)dan alat penentuan posisi laut yang dikenal dengan sebutan GPS (Global positioning system).
GPS dapat digunakan untuk menentukan posisi kapal dilaut (beberapa derajat bujur dan lintang). Dengan alat in, kemungkinan kapal tersesat di laut menjadi kecil. Di samping itu, pemancing juga dapat menandai lokasi dimana pernah tertangkap jenis ikan tertentu pada suatu perairan.
Demi kenyamanan dan keselmatan memancing di laut, alangkah baiknya jika kapal dilengkapi dengan atap atau tenda agar pemancing tidak kehujanan atau kepanasan. Atap ini dapat di pasang secara permanen atau sementara. Atap demikian biasanya dibutuhkan bagi kapal sewaan dari nelayan yang memang bukan didesain untuk kebutuhan rekreasi, sedangkan kapal untuk rekreasi umumnya sudah dilengkapi dengan atap.
Biaya untuk memiliki sebuah kapal memang cukup mahal apalagi jenis kapal rekreasi. Meskipun demkian, bagi yang mempunyai hobi rekreasi di laut, termasuk pemancing, tidak perlu berkecil hati. Kapal untuk keperluan memancing dapat di sewa di tempat penyewaan, terutama di tempat rekreasi, misalnya Ancol, Pelabuhan Ratu, Anyer, Manado dan Kepulauan Seribu. Ongkos sewa kapal seperti ini mencapai ratusan sampai jutaan rupiah setiap harinya, tergantung ukuran dan kenyamanan kapalnya.
Apabila kita memancing di daerah yang bukan tempat rekreasi, kita dapat menyewa perahu atau kapal nelayan setempat. Ongkos sewa perahu nelayan tentunya lebih murah, juga tergantung pada besar kecilnya kapal. Sebagai contoh, di daerah Labuan, Jawa Barat, ongkos sewa kapal motor antara Rp 50.000,00-Rp 200.000,00 per hari. Ongkos ini tidak termasuk bahan bakar dan upah nelayan yang bertindak sebagai pemandu.
2. Pancing
Semua jenis pancign dapat digunakan untuk memencing di laut. Untuk memencing di dekat pantai, dapat di gunakan pancing tegeg, golong, spining, maupun bait casting. Untuk memacing di laut dalam bisa di gunakan golong, spining, atau bait casting.
3. Sabuk tempat joran
Sabuk ini bisa terbuat dari plastik atau sejenis parasut. Pada bagian tengahnya dilengkapi lubang sebagai tempat untuk meletakkan pangkal joran (rod holder). Pemancing memakai alat ini pada saat menghajar ikan. Saat menarik ikan, pangkal joran dimasukan kedalam lubang sabu, baru gulungan yang ada di joran diputar berlahan-lahan sehingga tali pancing akan menggulung dan ikan akan mendekat ada lambung kapal. Sabuk seperti ini diperlukan untuk memancing di laut lepas, terutama untuk pancing tonda yang menggunakan joran.
4. Ganco dan serok
Ganco diperlukan untuk memudahkan mengangkat ikan besar seperti marlin, tuna, atau layaran yang dipancing dari laut lepas. Jenis ikan ini sulit dinaikan ke atas kapal dengan menggunakan tangan karena disamping berat, tenaga yang dimiliki juga kuat sehingga membahayakan pemancing.
Ganco berbentuk seperti alat pengait yang ujungnya dibuat tajam dan berbentuk melengkung. Tangkai ganco bisa dibuat dari kayu sepanjang maksimum 2,43 m. Demi keamanan, tangkai ganco bisa diikat dengan tali pengaman. Tali ini berfungsi sebagai pengaman. Apabila ikan tangkapan lepas bersama ganconya, tali pengaman masih berada di kapal sehingga mudah ditarik kembali. Panjang tali ini menurut aturan game fishing tidak melebihi 9,14 m.
Serok umumnya digunakan untuk mengangkat ikan kecil yang dipancing di perairan pantai yang dangkal. Serok dibuat dari jaring bermata kecil 2-2,5 cm dan dibentuk seperti kantong. Mulut serok diberi kerangka besi berbentuk bundar. Untuk memudahkan penggunanya, serok dilengkapi dengan tangkai kayu sepanjang 1-1,5 m.
5. Tempat menyimpan ikan
Agar ikan hasil pancingan tidak mudah busuk, perlu disediakan tempat penyimpanan khusus. Untuk pemancingan yang dilakukan kurang dari satu hari atau beberapa jam saja, ikan bisa disimpan/diletakkan pada kantong jaring atau anyaman bambu yang dinamakan kepis. Alat ini dilengkapi dengan tali dan dimasukkan ke dalam air sehingga ikan yang tertangkap bisa tetap segar. Peralatan ini sering digunakan untuk pemancingan diperairan dekat pantai seperti di dermaga.
Untuk pemancingan di perairan lepas pantai yang menggunakan kapal dan membutuhkan waktu lebih dari satu hari, perlu adanya tempat khusus untuk menyimpan ikan hasil pancingan. Untuk kapal yang telah dilengkapi palka ikan (tempat untuk menyimpan ikan), ikan langsung dimasukkan ke tempat tersebut. Untuk kapal kecil yang tidak dilengkapi palka, bisa menggunakan kotak pendingin (cold box). Alat ini dapat digunakan untuk menyimpan es dalam waktu yang agak lama. Dengan demikian, ikan yang dimasukan ke dalam kotak ini tidak akan membusuk. Ada beberapa ukuran cold box di pasaran, yaitu 0,5 m3, 0,75 m3 dan 1 m3.
6. Umpan
Umpan berfungsi untuk memikat ikan agar terkait pada mata pancing. Terkaitnya ikan terhadap umpan disebabkan oleh rangsangan berupa bau, rasa, bentuk, gerakan dan warna. Umpan yang digunakan untuk memancing ikan di laut berbeda dengan umpan yang digunakan untuk memancing ikan di air tawar.
Umpan yang sering digunakan untuk memancing ikan di laut ada beberapa macam, yaitu umpan palsu atau tiruan dan umpan sungguhan(baik yang hidup maupun yang mati). (puser)
A. Sarana
Beberapa sarana harus dilengkapi sebelum memancing di laut. Sarana yang diperlukan tergantung pada lokasi pemancingannya. Di perairan dekat pantai misalnya, tentu tidak dibutuhkan kapal. Disini hanya perlu pancing dan perlengkapannya. Lain lagi dengan memancing di perairan yang jauh dengan pantai, sarana kapal mutlak diperlukan. Tanpa adanya kapal mustahil kita dapat melakukan pemancingan di laut lepas yang mempunyai kedalaman puluhan bahkan ratusan meter.
1. Kapal
Sebenarnya semua jenis kapal dapat di gunakan untuk memancing di laut asalkan laik laut. Meskipun demikian, ada kapal-kapal khusus yang memang didesain untuk keperluan rekreasi termasuk memancing. Jenis kapal ini umumnya lebih nyaman dibanding kapal nelayan,tetapi sudah barang tentu ongkos sewanya cukup mahal.
Kapal yang khusus disewakan untuk rekreasi atau memancing umunya berukuran kecil,antara 10-20 groos tone (GT),dan terbuat dari bahan fiberglas. Kapal seperti ini di lengkapi peralatan navigasi seperti peta,kompas,alat pengukur kecepatan angin,dan sebagainya. Bahkan, ada yang mempunyai alat navigasi canggih seperti alat pengukur kedalaman yang otomatis (echosounder)dan alat penentuan posisi laut yang dikenal dengan sebutan GPS (Global positioning system).
GPS dapat digunakan untuk menentukan posisi kapal dilaut (beberapa derajat bujur dan lintang). Dengan alat in, kemungkinan kapal tersesat di laut menjadi kecil. Di samping itu, pemancing juga dapat menandai lokasi dimana pernah tertangkap jenis ikan tertentu pada suatu perairan.
Demi kenyamanan dan keselmatan memancing di laut, alangkah baiknya jika kapal dilengkapi dengan atap atau tenda agar pemancing tidak kehujanan atau kepanasan. Atap ini dapat di pasang secara permanen atau sementara. Atap demikian biasanya dibutuhkan bagi kapal sewaan dari nelayan yang memang bukan didesain untuk kebutuhan rekreasi, sedangkan kapal untuk rekreasi umumnya sudah dilengkapi dengan atap.
Biaya untuk memiliki sebuah kapal memang cukup mahal apalagi jenis kapal rekreasi. Meskipun demkian, bagi yang mempunyai hobi rekreasi di laut, termasuk pemancing, tidak perlu berkecil hati. Kapal untuk keperluan memancing dapat di sewa di tempat penyewaan, terutama di tempat rekreasi, misalnya Ancol, Pelabuhan Ratu, Anyer, Manado dan Kepulauan Seribu. Ongkos sewa kapal seperti ini mencapai ratusan sampai jutaan rupiah setiap harinya, tergantung ukuran dan kenyamanan kapalnya.
Apabila kita memancing di daerah yang bukan tempat rekreasi, kita dapat menyewa perahu atau kapal nelayan setempat. Ongkos sewa perahu nelayan tentunya lebih murah, juga tergantung pada besar kecilnya kapal. Sebagai contoh, di daerah Labuan, Jawa Barat, ongkos sewa kapal motor antara Rp 50.000,00-Rp 200.000,00 per hari. Ongkos ini tidak termasuk bahan bakar dan upah nelayan yang bertindak sebagai pemandu.
2. Pancing
Semua jenis pancign dapat digunakan untuk memencing di laut. Untuk memencing di dekat pantai, dapat di gunakan pancing tegeg, golong, spining, maupun bait casting. Untuk memacing di laut dalam bisa di gunakan golong, spining, atau bait casting.
3. Sabuk tempat joran
Sabuk ini bisa terbuat dari plastik atau sejenis parasut. Pada bagian tengahnya dilengkapi lubang sebagai tempat untuk meletakkan pangkal joran (rod holder). Pemancing memakai alat ini pada saat menghajar ikan. Saat menarik ikan, pangkal joran dimasukan kedalam lubang sabu, baru gulungan yang ada di joran diputar berlahan-lahan sehingga tali pancing akan menggulung dan ikan akan mendekat ada lambung kapal. Sabuk seperti ini diperlukan untuk memancing di laut lepas, terutama untuk pancing tonda yang menggunakan joran.
4. Ganco dan serok
Ganco diperlukan untuk memudahkan mengangkat ikan besar seperti marlin, tuna, atau layaran yang dipancing dari laut lepas. Jenis ikan ini sulit dinaikan ke atas kapal dengan menggunakan tangan karena disamping berat, tenaga yang dimiliki juga kuat sehingga membahayakan pemancing.
Ganco berbentuk seperti alat pengait yang ujungnya dibuat tajam dan berbentuk melengkung. Tangkai ganco bisa dibuat dari kayu sepanjang maksimum 2,43 m. Demi keamanan, tangkai ganco bisa diikat dengan tali pengaman. Tali ini berfungsi sebagai pengaman. Apabila ikan tangkapan lepas bersama ganconya, tali pengaman masih berada di kapal sehingga mudah ditarik kembali. Panjang tali ini menurut aturan game fishing tidak melebihi 9,14 m.
Serok umumnya digunakan untuk mengangkat ikan kecil yang dipancing di perairan pantai yang dangkal. Serok dibuat dari jaring bermata kecil 2-2,5 cm dan dibentuk seperti kantong. Mulut serok diberi kerangka besi berbentuk bundar. Untuk memudahkan penggunanya, serok dilengkapi dengan tangkai kayu sepanjang 1-1,5 m.
5. Tempat menyimpan ikan
Agar ikan hasil pancingan tidak mudah busuk, perlu disediakan tempat penyimpanan khusus. Untuk pemancingan yang dilakukan kurang dari satu hari atau beberapa jam saja, ikan bisa disimpan/diletakkan pada kantong jaring atau anyaman bambu yang dinamakan kepis. Alat ini dilengkapi dengan tali dan dimasukkan ke dalam air sehingga ikan yang tertangkap bisa tetap segar. Peralatan ini sering digunakan untuk pemancingan diperairan dekat pantai seperti di dermaga.
Untuk pemancingan di perairan lepas pantai yang menggunakan kapal dan membutuhkan waktu lebih dari satu hari, perlu adanya tempat khusus untuk menyimpan ikan hasil pancingan. Untuk kapal yang telah dilengkapi palka ikan (tempat untuk menyimpan ikan), ikan langsung dimasukkan ke tempat tersebut. Untuk kapal kecil yang tidak dilengkapi palka, bisa menggunakan kotak pendingin (cold box). Alat ini dapat digunakan untuk menyimpan es dalam waktu yang agak lama. Dengan demikian, ikan yang dimasukan ke dalam kotak ini tidak akan membusuk. Ada beberapa ukuran cold box di pasaran, yaitu 0,5 m3, 0,75 m3 dan 1 m3.
6. Umpan
Umpan berfungsi untuk memikat ikan agar terkait pada mata pancing. Terkaitnya ikan terhadap umpan disebabkan oleh rangsangan berupa bau, rasa, bentuk, gerakan dan warna. Umpan yang digunakan untuk memancing ikan di laut berbeda dengan umpan yang digunakan untuk memancing ikan di air tawar.
Umpan yang sering digunakan untuk memancing ikan di laut ada beberapa macam, yaitu umpan palsu atau tiruan dan umpan sungguhan(baik yang hidup maupun yang mati). (puser)