pulau pramuka adalah sebuah pulau kecil yang berada di kepulauan seribu ibu kota jakarta.
untuk mencapai pulau pramuka banyak transportasi umum, dengan tujuan pulau pramuka
mulai dari kapal cepat hingga kapal tradisional. kalau saya mengunakan kapal tradisional karena jauh lebih murah. hanya dengan 33 rebu anda sudah bisa ke pulau pramuka. dari palabuahan perikanan muara angke dengan waktu tempuh tiga jam. banyak wisata yang di tawarkan di pulau pramuka mulai dari snorkeling diving jetsky dll. pulau pramuka adalah pusat pemarintahan kepulauan seribu. sebenarnya pulau pramuka merupakan tempat persinggahan atau pusat bagi para wisatawan yang ingin berlibur di sekitar kepulauan seribu. di pulau pramuka juga banyak berdiri resort.hotel dan homestay.dengan harga terjangkau .pulau pramuka mempunyai pantainya yang indah dengan hamparan pasir putihnya seakan menggoda untuk berenang. tapi sayang keindahan pantainya sudah tidak alami lagi. karena sebagian pulau sudah di beton untuk mencegah abrasi.itu semua bukan rintangan untuk anda yang yang ingin berkunjung ke pulau pramuka.karena pulau ini sungguh sangat indah dan mempesona.
.






informasi cuaca perairan kepulauan seribu


dermaga pulau pramuka


masjid yang berada di pulau pramuka...tampak megah



peta lokasi...


rumah,kami menginap...semuanya penginapan penuh


alun alun pemerintahan...di pulau pramuka



pantai...pulau pramuka



pulau pulau di sekitar pulau pramuka



hamparan karang yang luas



pulau panggang dari pulau pramuka



pulau pramuka



pesona pulau pramuka



air sangat jernih...



pulau pramuka kepulauan seribu



pantai berpasir putih


perahu cepat....









tampak sebuah kapal penumpang tradisional


restoran apung di tengah laut..jaraknya dekat dengan pulau pramuka


pulau panggang di lihat dari jauh

Kelanjutan dari rasa ingin tahu akan kehidupan bawah laut. Ku sebenarnya adalah seorang yang tak bisa berenang. Sudah mencoba beberapa kali untuk belajar berenang, tapi hasilnya masih 20%. Setidaknya rasa berani dan pikiran tak akan tenggelam, slalu tertanam di hati :D.
Meindaklanjuti rasa penasaran akan hal itu, akhirnya aku dapat merasakan sensasi Diving, ya walaupun hanya di dalam kehidupan bawah laut artifisial. he.e...e.e.. hal ini udah dibahas pada " my first time diving ".
Berlanjut dari diving, kini akhirnya aku bisa merasakan snorkeling di laut yang sebenarnya. Sabtu pagi, 10 April 2010 aku meluncur ke Dermaga Muara Angke jam 05.00 pagi dan tiba di sana jam 06.00 pagi. Dimana teman-teman aku sudah tiba terlebih dahulu. Setelah anggota komplit, kami menuju ke kapal penumpang yang akan membawa kami ke Pulau Pramuka. Perjalanan dari Muara Angke - Pulau Pramuka sekitar 2,5 jam. Kapal berangkat jam 07.00 WIB dan tiba di sana jam 09.30 WIB, Alhamdulillah cuaca sangat bagus, hingga kami tiba dengan selamat.

Subhanallah, begitu indahnya alam laut ciptaan-Mu ya Allah. Pulau Pramuka adalah pusat pemerintahan administrasi Kepulau Seribu. Luas Pulau Pramuka adalah 81 hektar. Warna lautnya yang begitu indah, hijau degradasi biru. Wooowww kerennnn!! Terumbu karang jernih terlihat. jika tinggal disini puas rasanya, bisa kapanpun dan dimanapun ketika ingin berenang seperti kolam renang yang amat luas tak terhingga. Amazing! kata yang paling ku suka ketika mendeskripsikan keindahan alam.

Kegiatan selanjutnya setelah menaruh barang2 di homestay dan istrihat sejenak untuk makan siang adalah Snorkeling. Yap!!! it's a show time. Dengan perlengkapan snorkeling yang lengkap, aku, kawan2 dan 2 instruktur siap meluncur ke perahu yang akan membawa kami ke spot2 indah tuk snorkeling. Berlayarlah kami ke pulau Semak daun, di sana kami akan diberi ilmu pengetahuan snorkeling ( hahhahaha...bahasanya ). Hal ini tidak menyulitkan bagiku karena pengenalan alat dive sudah ku dapat ketika aku diving fun. Penggunaan alat2 snorkeling tidak beda jauh dengan alat dive. KEtika kita dalam air, bernafas sepenuhnya menggunakan mulut. Serta cara-cara penanganan masalah selama kita snorkeling. Dari Pulau semak daun, beranjak lah kita ke spot berikutnya yaitu Pulau Kotok Besar, di pulau ini adalah tempat rehabilitasi elang laut dan bondol. Pulau ini tak berpenghuni masyarakat. Hanya ditempati oleh LSM yang peduli akan satwa yang dilindungi, sehingga ia membuat tempat rehabilitasi elang. Elang2 yang ada disini rata2 memiliki histori yang mengenaskan. Ada seekor elang laut yang di rehabilitas disini memiliki kedua sayap yang sudah dipatahkan oleh pemiliknya dahulu, sehingga ia tidak bisa terbang. Kini ia hanya seperti ayam, yang terbang2 kecil dan berjalan biasa. Konon katanya, sayap dipatahkan oleh pemiliknya supaya tidak terbang jauh2. Jahat banget ya pemiliknya itu.. hiksss!!! Ia adalah burung yang pnya nurani untuk hidup bebas tanpa kekangan. Sama hal nya seperti manusia. Elang laut ini memiliki masa pemulihan yang sangat kecil untuk dirilis. Dirilis artinya siap lepas bebas ke alam dengan kondisi yang sudah baik. Banyak ilmu ku dapat disini mengenai kehidupan Elang. Intinya suatu lingkungan/ekosistem itu masih terjaga kelestariannya dengan adanya burung2 yang hingap di lingkungan tersebut. Dan mirisnya lagi ketika LSM ini mulai berdiri dan bekerjasama dengan pemerintahan setempat melakukan observasi sepanjang Kepulauan Seribu hanya diketemukan 3 ekor elang yang hidup di kawasan ini. hikssss...sedih banget ya. Oleh karena itu, mari kita dukung program rehabilitasi elang ini dengan memberikan kunjungan atau perhatian. Atau setidaknya kita tidak memelihara elang dirumah. Jika masih ada yang memelihara hendaknya serahkan lah pada pemerintah. Elang adalah satwa yang harus kita jaga dan lindungi...:)





Pulau Air! Yap, berikutnya pulau Air. Subhanallah, baguss banget. Kayak diluar negeri. Keren deh pkoke. Airnya hijauuu bangettt.. jernih...bersih...mantabbbbb!!! snorkeling deh....serasa milik sendiri itu pulauu..bebas berenanggg!!
selanjutnya tempat yang kita kunjungi yaitu :
- Softcoral, letaknya antara Pulau Air dan Pulau Panggang
- Area Perlindungan Laut, disini ada ikan hiu....
Banyak deh mahluk hidup laut yang ku temukan disini...sueeenaaangggnyaa!!!



Uhuyyy...Pulau Semak Daun memiliki pantai yang landai dan warna laut laut yang hijau jernih, menambah rasa semangat ku untuk segera terjun dan menari2 di air. hahhahhaa...Mulai lah kita menikmati keindahan bawah laut itu.

Pokoke seharian puas dengan snorkeling! Bisa liat secara langsung yang namanya sekelompok ikan pisau2 yang bentuknya sangat unik dan menawan, liat ikan2 yang indah lainnya, terumbu karang yang bentuk dan aneka ragam yang indah. Tks ya Allah SWT telah memberi kesempatan pada ku untuk melihat kehidupan itu. Atas cuaca-Mu yang sangat mendukung, tanpa kekurangan sesuatu apapun. Apalagi mengingat ketika kami melakukan snorkeling di sana, ada seorang penyelam yang ingin seritifikasi menginggal dunia yang diduga kehabisan oksigen, lokasi di antara Pulau Panggang dan Pulau Balik Layar. Semoga segala amal ibadahnya diterima Allah SWT dan ditempatkan pada sisi terbaik Nya. Amin. Dia adalah seorang wanita , Nurul Soraya usia 35 Tahun. Mendengar kabar itu, kami langsung terdiam dan merinding. Karena kami sempet ketemu rombongan mereka yang ingin diving di Pulau Kotok. Kejadian pada pukul 16.15 sore, dan pada saat itu kami masih snorkeling di soft coral. Ombak saat itu sungguh sangat bersahabat. Maka tak putusnya kami berdoa atas keselamatan liburan kami pada saat itu.

Wejangan yang kami dapat dari para instruktur kami adalah diving dan snorkeling memang memiliki resiko masing2, keduanya sebenarnya akan berjalan baik2 saja selama kegiatan jika kita mengikuti peraturan yang ada dan tidak pernah lepas dari rombongan selama berada di laut. Dan terakhir, memang itu sudah takdir dari Allah SWT.
( ketika menulis ini sambil menarik napas panjang dan terus bersyukur, mengingat ketika aku izin untuk berlibur snorkeling pada ortu, mereka tidak memberi izin secara ikhlas, mereka terpaksa membiarkan aku pergi. hikssss...makasi mama. yang penting aku selalu butuh doamu, dan yang terpenting aku dan kawan2 selamat. Memang tak enak rasanya pergi berlibur dengan rasa was-was dan gelisah karena ortu..:(( )
Ini pengalaman yang sungguh luar biasa dan tak akan ku lupakan. Terima Kasih ya Allah SWT, Mama dan keluarga, Ayank, kawan2 ku yang asik2, dan para guide kami Micky, Dahlia dkk.

Sumber : sipirah




Kepulauan Seribu is one of Indonesia's marine nature conservation areas and it is located 45 km north of Jakarta. 

The 78 coral islands, both large and small, with an average altitude of not more than 3 m asl, form a chain. Hundreds of years ago, the islands were formed upon colonies of dead coral. These colonies initially grew on shallow sea beds; their upper layers breached the surface and were weathered. Later, pioneer plants such as bushes and several tree species began to grow on the coral. The surface of the islands is quite different from soil-covered ground, and this is reflected in their diverse plant and animal life.

In general, the plants that grow in the Park are dominated by coastal species like coconut palm (Cocos nucifera), pandan (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), cangkudu (Morinda citrifolia), butun (Barringtonia asiatica), mangrove (Bruguiera sp.), sukun (Artocarpus altilis), ketapang (Terminalia cattapa), and kecundang (Cerbena adollam).
Sea vegetation commonly found in the Park consists of seaweed divisions like Rhodophyta, Chlorophyta and Phaeophyta as well as classes of sea grasses like Halimeda sp., Padina sp., Thalasia sp., Sargasum sp., and Caulerpa sp.
The dominant animals in the Park include 54 sea biota species which form part of the coral reef ecosystem, 144 species of fish, 2 species of giant clam, 6 species of sea grass, sea worms of various colours and 17 species of coastal bird.
This Park forms a hatching site for hawksbill turtle (Eretmochelys imbricata), and green turtle (Chelonia mydas). The hawksbill turtle is an endangered species and is rarely found in other waters. These turtles are bred on Pramuka Island. This activity is aimed at recovering the turtle population, which had almost reached extinction. Breeding activities include egg hatching in a semi-natural way and caring for the baby turtles till they are ready to be released into their natural habitat.
Most coastal areas of this Park are surrounded by mangrove forest, where iguanas, golden ring snakes and pythons can be found.
The Kepulauan Seribu chain is a place of enchanting natural beauty. The symphony of calls of the creatures on these small green islands, combined with the sound of thundering waves and golden sunshine at dusk bring a sense of calm and tranquillity to all those who visit the Park.
Kotok Island
Interesting locations/attractions:
Pramuka, Semak Daun, Kelapa, and Panggang Islands: turtle breeding, observing animals, and marine tours.
Pramuka, Opak, and Karang Congkak Islands: wreck diving.
Panjang, Putri, Pelangi, and Perak Islands: marine tours organized by a private company.
Semut, Karang Congkak, Karang Kroja, Kotok Besar, Kotok Kecil, and Gosong Laga Islands: diving and snorkelling.
Best time of year to visit: March to August.
How to reach the Park: For those wishing to take a marine tour around the islands, a boat leaves every day from the Jaya Ancol Marina. The journey time is 1-2 hours. Muara Angke-Pramuka Island, about 2.5 hours by ferry.
Nepthea sp and Oxycomanthus bennetti
Office: Jl. Salemba Raya 9, Jakarta Pusat 10440
Tel. : +62-21-3915773
Fax. : +62-21-3103574
E-mail: tnlks@indo.net.id

Declared : Minister of Agriculture, in 1982
Designated : Minister of Forestry, SK.No. 6310/Kpts-II/2002,

a total area of 107,489 hectares
Location Province of DKI Jakarta
Temperature 21° - 34° C
Rainfall 3,000 mm/year (on average)
Altitude 0 - 2 m asl.
West season November - February
East season May - August
Geographical location 106°25' - 106°37'E; 5°23' - 5°40' S



Sumber : http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/kepulauanseribu_NP.htm



Pukat Harimau Marak, Nelayan Kepulauan Seribu ResahRibuan nelayan di Kepulauan Seribu resah  akibat maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan jaring pukat harimau (jaring trawl).

Untuk itu mereka mendesak pihak pemerintah khususnya Pemkot Kabupaten Kepulauan Seribu dan aparat keamanan terkait guna mengambil langkah-langkah menindak para pelakunya.

Hal itu diungkapkan oleh Hasbullah, 35, seorang nelayan dari Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Menurut dia, penangkapan ikan dengan menggunakan jaring pukat harimau itu selain menghambisi habitat ikan yang belum waktunya dipanen.

Selain itu juga merusak keindahan terumbu karang yang ada di bawah laut Kepulauan Seribu.

“Kami warga disini minta secepatnya pihak Kabupatan Kepulauan Seribu  dan pihak Kepolisian untuk segera menindak tegas para nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat jarring troll,” jelasnya.

Dia menambahkan, penangkapan ikan dengan menggunakan alat tersebut memang akhir-akhir ini semakin marah. Namun, kenapa sampai saat ini belum ada tindakan yang berarti dari pemerintah maupun pihak  kepolisian yang bertanggungjawab di perairan di Kepulauan Seribu.

Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh Anto, nelayan lainnya, dia menyayangkan pelaku penangkapan ikan itu dengan menggunakan jaring pukat harimau.

Selain merusak habitat laut, para pelaku itu beraksinya pulau-pulau  yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. ” Ini benar-benar sudah keterlaluan, mereka itu menangkap ikan didekat dengan pulau-pulau pemukiman warga,” katanya.

Sementara itu, secara terpisah Wakil Bupati Kepulauan Seribu Natsir  Sabara berjanji akan melakukan upaya penertban nelayan yang melakukan penangkapan ikan itu dengan menggunakan alat pukat harimau yang sering beroprasi di perairan Kepulauan Seribu.

Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah menertibkan para pelaku penangkapan ikan dengan menggunakan jaring trawl.


“kami akan berkordianasi dengan pihak-pihak keamanan serta  mengintruksikan unit terkait untuk meningkatkan patroli laut. Memang penangkapan ikan dengan alat tersebut sangat merugikan, nelayan  lainnya dan terumbukarang yang ada di Kepulauan Seribu yang indah ini. Untuk itu kami bersama aparat keamanan akan mengambil langkah-langkah untuk menertibkan mereka,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga menghimbau kepada para nelayan untuk ikut serta mengawasi bersama-sama keberadaan para nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan alat pukat harimau.

Namun begitu, pihaknya tidak dapat melakukan penangkapan karena kewenangan ada kepolisian. Pemkab Kepulauan Seribu mengimbau kepada nelayan segera menginformasikan bila mengetahui adanya praktik penangkapan ikan dengan pukat harimau. 



Sumber : poskota.co.id



Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu