Pulau seribu mungkin salah satu aset Indonesia yang harus dilestarikan. Sebagai sebuah negara kepulauan, kita harusnya bangga memiliki garus pantai terpanjang di dunia, atau memiliki stok pantai yang sangat indah yang tak akan pernah habis indahnya dipandang mata. 

Karena itu, aku dan teman-teman sekelasku memutuskan untuk pergi ke sana: Kepulauan Seribu. Berbekal semangat dan sedikit bumbu nekat, berangkatlah kami sore itu, Sabtu, 21 November 2009, selepas maghrib, menuju teluk naga. Karena keterbatasan dana, kami pun menyewa sebuah truk milik TNI AD, padahal waktu itu sempat tidak diizinkan untuk dipinjam, tapi kami memakai alasan bahwa truk akan digunakan untuk mengangkut hewan kurban (saat itu menjelang hari raya Haji). Disamakan dengan hewan kurban tidak apalah, asal kita bisa sampai dengan selamat. 



truk angkutan
truk angkutan
Di dalam truk ini, kami terkantuk-kantuk, merasa sangat lelah dan bosan, ingin segera sampai di tempat tujuan. Apalagi saat itu aku belum mandi, hehehe. Rencananya kita mau mandi di sana aja. Setelah sekitar 2 jam, kami akhirnya sampai di teluk naga di Tangerang. Teluk naga ini semacam transit yang umum digunakan bagi para pelancong atau penduduk setempat dari dan ke kepulauan seribu. 

Kami sempat menunggu beberapa saat setelah akhirnya dijemput sebuah kapal tradisional berkapasitas kurang lebih 150 orang. Dari teluk naga ini kita udah bisa melihat gemerlap lampu Pulau Untung Jawa--pulau terdekat dari pulau jawa. Wah, semakin tidak sabar kaki ini menginjakkan jejaknya di sana. Tapi sayang, kerinduan itu harus diberi cobaan dengan ombak yang menderu sepanjang perjalanan yang 30 menit itu. Apalagi kami masih sangat awam dengan alat transportasi air yang satu ini. Alhasil, doa adalah satu-satunya hal yang bisa kami lakukan sepanjang perjalanan laut--selain taking picture of course.. hahaha.

di atas kapal menuju untung jawa
di atas kapal menuju untung jawa

Akhirnya sampailah kita di pulau Untung Jawa!!!



sampai di pulau untung jawa
sampai di pulau untung jawa

Badan sangat berminyak meminta untuk mandi. Untungnya kami langsung disambut oleh "ibu kost" kami : pemilik homestay di sana. Setelah diantarkan ke homestay, kami dipersilakan untuk bersih-bersih dulu sebelum makan malam. Lumayan, dua homestay dengan masing-masing satu kamar tidur ber-AC, satu kamar mandi kecil, satu ruang tamu plus televisi, semua seharga Rp 500.000 untuk 1 malam (24 jam).


Sholat dan mandi sudah selesai kita laksanakan, untuk itu kita berjalan menuju rumah makan "ibu kost" kami. Untuk yang belum tahu, air tawar di dekat pantai otomatis berasa asin, jadi agak menghambat kemauan untuk wudhu dan sikat gigi. Kemudian kami mengakalinya dengan membeli sebotol air mineral yang paling besar, dan kemudian menggunakannya untuk urusan muka dan mulut (cuci muka juga pake air mineral, soalnya kulitnya akan terasa kering banget).


Setelah beberapa pose norak dan gila kami, kami pun menikmati makan malam yang lumayan lezat itu. Paling engga perut ini ngga lagi keroncongan meminta jatah. Dan malam pun berlanjut dengan jagung bakar yang lezat, ditemani angin pantai yang bener-bener kencang dan dingin (jangan lupa bawa jaket) dan permainan Truth or Dare.



Kuno ya? Tapi itulah tujuan kami, di penghujung tahun ini kami ingin lebih mengenal siapa diri kami, siapa teman-teman kami, dan segala hal tentang persahabatan. Romantis sekali lah pokoknya. Dan malam itu pun berakhir dengan kartu poker dan siaran sepak bola sampai larut malam.


Pagi harinya, kami bersemangat untuk mengejar keindahan sunrise di pulau Untung Jawa ini. Maka, walaupun mata masih ngantuk, tapi setelah melihat sunrise itu, rasa-rasanya kantuk ini menjadi hilaaaang gitu aja. Sayangnya pagi itu agak mendung, jadi suasana ngga bener-bener fresh. Apalagi dari ujung pulau, masih terlihat gedung-gedung bertingkat yang ada di Jakarta, jadi makin mengurangi kesegaran pagi. But it’s okay.. karena masih ada Pulau rambut yang menunggu. 




Pulau Rambut adalah pulau yang tidak berpenghuni. Pulau Rambut memang dikhususkan sebagai pulau kawasan berbagai burung langka Indonesia. Maka hati-hati, kamu bias-bisa terkena “bom kotoran: dari burung-burung yang melintas di kepalamu. Untuk sampai di pulau Rambut, hanya makan waktu sekitar 15 menit saja. Sebenarnya pantainya indah, ditambah dengan adanya habitat berbagai macam burung langka, biawak dan juga sebagai tempat tumbuhnya bakau. Sayangnya pulau ini penuh dengan sampah. Bener-bener penuh dan dimana-mana. Everywhere.




Setelah melewati jalan setapak yang di sepanjang jalan kamu bisa melihat berbagai burung, akhirnya sampai ke sebuah menara pandang setinggi 20m. Di sini kamu bisa lihat seuruh pulau dari atas, bahkan pulau Untung Jawa pun agak terlihat meskipun di kejauhan. Kami betah berlama-lama di sana, tentunya sambil bernarsis-narsis ria.

Pas di tengah hari kami pun mengakhiri petualangan kami di Pulau Rambut. Hati-hati dan selalu waspada ya kalau berada di sana, karena banyak ular juga ternyata. 



Dan dengan berakhirnya perjalanan kami di Pulau rambut, berakhir pula hari kami di Kepulauan seribu. Malam itu juga kami harus pulang. Dengan makan malam dan beres-beres homestay sebelumnya, kami meninggalkan Pulau Untung Jawa dengan berbagai kenangan, tawa dan duka, jadi satu dalam harunya Kepulauan Seribu.

p.s disarankan untuk meninggalkan pulau sebelum petang menjelang, karena ombak sangatlah besar, menghantam perahu, dan sepanjang perjalanan yang penuh ombang-ambing itu, kami hanya bisa berdoa, tanpa foto-foto. 


Selamat tinggal Kepulauan Seribu dan sejuta indahmu.




Sumber : sapidudunk


Elang Bondol
Benua asia dihuni sekitar 90 jenis raptor dan sekitar 71 (Sukmantoro, et al,2007) jenis raptor diurnal berada di indonesia dan sekitar 15 jenis merupakan jenis yang endemeiuk di Indonesia bahkan beberapa jenis adalah endemik pulau, seperti Elang Jawa(Spizaetus bartelsi). Semua jenis raptor diurnal dilindungi peraturan negara, misalnya oleh undang-undang No. 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya serta PP 7 dan 8.
Tentang Elang Bondol
sub species;
Elang bondol terbagi menjadi 4 sub species yaitu: H.i.flavirostris. Pulau solomon H.i girenera, MOLUCCAS, NEW GUINEA, Bismarck Archipelago, and AUSTRALIA; H. i. indus: PAKISTAN, INDIA, and SRI LANKA through southeastern ASIA to southern CHINA; H. i. intermedius: Malay Peninsula, GREATER and LESSER SUNDAS, SULAWESI, PHILIPPINES, and SULA ISLANDS (http://www.globalraptors.org).
Elang bondol berukuran sekitar 45 cm. Elang bondol memiliki warna putih dengan coretan hitam vertical dari kepala, leher sampai perut dan coklat kepirangan pada bagian punggung sayap sampai ekor. Elang bondol memiliki kebiasaan terbang melayang-layang sambil mengintai mangsanya dan jika mangsanya sudah terlihat maka elang bondol akan langsung terbang menukik untuk mengangkap mangsanya. Individu remaja berwarna coklat dengan coreta kuning di seluruh tubuhnya. Mirip dengan Elang Paria (Milvus migrans). 
Juvenile/remaja
Penyebaran
Daerah yang biasa di kunjungi elang bondol adalah daerah rawa, sungai, muara dan kepuluan sampai dangan daerah yang ketinggianya sampai 2800mdpl( di atas permukaan laut). Di indonesia sendiri elang bondol tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali.
Berbiak
Cara berkembang biak elang bondol sama seperti halnya dengan burung-burung pemangsa lainya. Elang bondol akan membangun sarang pada pohon yang tinggi menggunakan ranting-ranting pohon yang disusun rapi. Elang bondol bertelur 2-3 butir telur tapi biasanya yang menetas dan berhasil hanya satu ekor yang akan terus di kawal sama induknya sampai bisa hidup mandiri.
Dewasa
Makanan
Elang bondol dalam mencari hal mencari makan bukan hanya buruan yang masih segar. Tapi juga akan menangkap mangsa yang sudah menjadi bangkai yang biasanya adalah ikan-ikan yang mati dan mengambang di permukaan air.Selain memakan ikan, elang bondol juga biasa memakan katak, mamalia kecil dan insecta.
Lunch
Keberadaan Elang Bondol di Kepulauan Seribu
Dari hasil survey yang dilakukan selama dua minggu hanya di temukan dua ekor elang bondol yang melintas dan itu di tempat yang berbeda(PPS Tegal Alur, 2004). Padahal jika kita datang ke tempat/habitat yang populasi elang yang masih bagus terutama untuk jenis elang bondol mereka dapat terlihat terbang berkelompok dalam jumlah banyak. Sedangkan yang ada di kepulauan seribu memang benar-benar sangat memprihatinkan. Elang bondol, burung yang menjadi maskotnya ibukota Negara keberadaannya di alam dalam ambang kepunahan. Kepakan sayapnya, lengkingan suara yang seperti merengek meminta seekor ikan untuk mengisi perut kini menunggu kata”kenangan” dan tarian indah di angkasa bak laying-layang hanya akan menjadi dongeng jika keberadan tidak ada yang peduli.
Ancaman Kepunahan
Program pemerintah dalam mensejahterakan kehidupan masyarakatnya memang kadang sering melupakan yang ada di sekelilingnya. Pembukaan pulau-pulau di kepulauan seribu untuk pemukiman otomatis akan ada penebangan-penebangan pohon yang ada di pulau. Pembukaan tempat-tempat wisata bahari juga memicu rusaknya habitat yang menjadi rumah elang bondol maupun elang yang lain. Selain rusaknya dan makin berkurangnya habitat untuk elang bondol adalah perburuan yang masih saja dilakukan. Walaupun itu bukan orang/masyarakat asli kepulauan seribu karena di kepulauan seribu yang mayoritas penghasilannya dari menjadi nelayan, setiap harinya juga banyak nelayan yang dari luar daerah. Perburuan untuk memenuhi kebutuhan pasar maupun hanya sekedar untuk dipelihara juga salah satu pemicu hilangnya keberadaan elang bondol di kepulauan seribu. Yang terakhir adalah lambanya elang bondol dalam masa berkembang biak. Elang bondol biasanya akan bertelur dua tahun sekali. Elang bondol bertelur 2-3 butir telur dan yang akan menetas biasanya satu ekor. Elang bondol akan mengasuh anaknya sampai bisa hidup mandiri. Setelah itu elang bondol akan kembali kesarang yang lama untuk kembali bertelur.
Haruskah mereka hilang tuk selamanya?
Burung-burung pemangsa adalah salah satu jenis yang perkembang biakanya lambat. Perburuan yang marak dan rusaknya habitat bagi elang bondol dan jenis elang lain adalah dari sekian banyak faktor penyebab kepunahan mereka. Peranturan pemerintah dan per undang-undangan yang sudah ada masih belum cukup untuk meredam tingginya eksploitasi terhadap burung-burung pemangsa seperti elang bondol. Kepulauan seribu termasuk daerah yang paling dekat dengan ibu kota Negara. Bahkan masih dalam wilayah DKI Jakarta. Tapi kenyataan di kalangan masyaraktnya nyaris tidak mengetahui akan hal itu. Sosialisasi yang kurang jadi satu penyebab ketidaktahuan di kalangan masyarakat. Padahal kunci utama dalam perlindungan kawasan beserta isinya adalah masuarakat sekitar yang memang tahu akan kondisi dan kebutuhan yang di perlukan.
Dewasa Tampak bawah pada saat terbang
Elang bondol yang menjadi maskot ibu kota Negara Republik Indonesia, Jakarta keberadaanya di alam nyaris punah. Bahkan di kepulauan seribu sendiri yang masih di wilayah Jakarta. Haruskah mereka punah begitu saja? Tanpa kepedulian maka tak dapat di pungkiri elang bondol akan hilang dari habitatnya untuk selamanya. Satu jenis yang menjadi kebanggaan masyarakat DKI Jakarta harusnya akan tetap lestari dan hidup bebas di alam mengaringi angkasa dan birinya langit. Bukan di kandang yang sempit yang untuk bergerak mengepakan sayap saja susah.
Pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga terkait adalah pihak yang di harapkan bisa menyelamatkan mereka dan habitatnya.

Sumber : 4raptor
Seorang peneliti sedang mengukur lebar tempurung penyu
Berkarir di dunia terumbu karang memang bukan pilihan utama buat kebanyakan mahasiswa yang baru lulus. Imej akan tempat kerja yang terpencil, kerjanya tiap hari berpanas-panasan, kesepian (nggak ada teman, mall, tempat hang out, apalagi dugem), gajinya kecil pula! Apa benar semua karir dan peluang di terumbu karang demikian adanya? Indonesia sebagai pusat keanekaragaman terumbu karang dunia merupakan salah satu keuntungan (potensi) besar yang semestinya bisa mendatangkan berkah, rejeki, pendapatan, dan peluang bagi masyarakat indonesia pula. Nah, kira-kira apa saja ya, jalur yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pundi-pundi itu? Simak satu persatu yuk.

1. Dosen
Punya IPK tinggi, senang membagi ilmu, mendidik, dan memotivasi orang lain? Sering berfantasi selangit tentang riset dan inovasi masa depan? Menjadi dosen adalah jawabannya. Profesi ini cocok untuk para lulusan universitas yang punya prestasi akademik tinggi di bidang biologi laut, ilmu kelautan, kehutanan, dan perikanan. Senang membaca, menulis, dan presentasi adalah wajib hukumnya. Lalu ada satu lagi hal yang secara informal sangat mendukung untuk bisa berprofesi dosen, yaitu pandai-pandai dalam menyesuaikan diri dengan dosen seniornya.. J. Dijamin, kalo sudah memiliki kedekatan dengan dosen senior, ia pasti tidak sungkan-sungkan untuk membimbing juniornya. Menjadi dosen walaupun punya penghasilan ala kadarnya tapi bikin hati jadi tenang. Enaknya lagi, biasanya dosen punya “kursi khusus” untuk beasiswa sekolah lanjutan (S2, S3, atau Post Doc). Kalau mau lebih banyak pundi-pundinya dan jadi lebih ngetop, dosen bisa merangkap jadi peneliti untuk mendapatkan dana bantuan penelitian berupa grant/funding bagi proyek-proyeknya. Nah kalo sudah jadi peneliti top atau bahkan jadi guru besar, para perusahaan bahkan presiden pun tidak segan-segan untuk menjadikannya konsultan ahli dengan bayaran yang sangat lebih dari cukup.

2. Peneliti
Nggak jauh beda dengan dosen, seorang peneliti juga wajib baca, nulis, dan presentasi. Biasanya ia juga punya kursi/jalur khusus untuk beasiswa. Bedanya, peneliti bisa berdiri sendiri tanpa terikat lembaga apapun, atau sebagai staf peneliti di perusahaan/lembaga tertentu. Pola pikir “problem solver” secara sistematis dan selalu ingin tahu adalah karakter yang sebaiknya dimiliki oleh para peneliti. Pendidikan lanjutan (S2 dan seterusnya) juga diperlukan untuk lebih mendalami ilmu dan kajian yang diteliti serta menambah kepercayaan pemberi dana hibah. Terkadang, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti harus mengeluarkan kemampuan “ekstra” dibandingkan dosen, misalnya: menyelam (diving), fotografi, mendekati dan berinteraksi dengan masyarakat lokal (asli), bertahan di alam liar (survival), mengemudikan perahu, dsb.  Besar kecilnya pendapatan tergantung dari perusahaan/lembaga tempat bekerja, kreativitas dalam membuat proposal dan publikasi hasil penelitian, dan yang paling menggiurkan adalah royalti atas hak cipta/paten suatu temuan/karyanya yang kemudian banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan.

3. Staf LSM
Banyak LSM lokal, nasional, maupun internasional yang berlomba-lomba meneliti, memperbaiki, dan memberi  pendidikan tentang terumbu karang dan masyarakat pesisir di Indonesia. Sebagai suatu organisasi, banyak dibutuhkan tenaga dari berbagai latar belakang (lingkungan, akuntansi, pendidikan, hukum, geografi, manajemen, IT, dll) dengan syarat minimal (biasanya): berminat pada isu/bidang LSM tersebut, pengalaman organisasi, bisa bahasa inggris, dan sanggup kerja di lapangan. Ada lowongan untuk relawan, magang, tenaga kontrak, dan tenaga tetap dengan kriteria yang berbeda-beda. Besar kecilnya pendapatan tergantung cakupan wilayah kerja LSM tersebut (umumnya yang internasional lebih besar). Menjadi staf LSM dituntut untuk fleksibel, multitasking, dan target/program oriented. Enaknya sih, kalau sebagai staf di lapangan, kemungkinan jalan-jalan dan nyelam (gratis) keliling Indonesia dan/atau keluar negeri sangat terbuka lebar. Profesi yang satu ini cocok buat penggemar travelling.

4. PNS
Lowongan CPNS semakin bertambah saja tiap tahunnya dengan terbentuknya departemen-departemen yang beberapa program kerjanya makin berorientasi pada terumbu karang, misalnya: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP yang dulunya DKP), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Departemen Kehutanan (DepHut), Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Untuk yang mendambakan jaminan dan kepastian masa depan (tunjangan dan pensiun tentunya) profesi ini pas buat kamu. Kesempatan sekolah ke luar negeri berkat kerjasama G2G (antar pemerintah) juga menjadikan alasan CPNS sebagai salah satu profesi idaman. Namun, keharusan untuk bekerja dengan program yang dipatok sesuai APBN/APBD terkadang menjadi sesuatu yang membosankan bagi orang-orang yang kreatif dan menyukai tantangan. Belum lagi posisi yang ditawarkan mengharuskan pelamar memiliki ijazah/ilmu yang mutlak sebagaimana yang disyaratkan dalam lowongan CPNS. Misalnya, meskipun anda menyukai dan berpengalaman dalam bidang ekowisata dan terumbu karang, namun ijazah yang anda miliki adalah sarjana peternakan, maka jelas kamu langsung gugur dalam seleksi administratif tanpa mempertimbangkan keahlian, pengalaman, dan referensi yang kamu miliki.

Di tulisan berikutnya: Jadi staf HSE di perusahaan tambang, CSR, Penulis Ilmiah, atau Penulis Kreatif? Mana yang paling pas buat kamu?

Sumber : terumbukarang.net 


 
Akuarium air laut yang unik (reeftools.com)

9. Aquarium/ Reef Keeper
Mungkin pekerjaan ini belum banyak yang tahu. Tapi kalau kita maen ke Seaworld, atau ke suatu kebun binatang dan ada akuarium air tawarnya, biasanya selalu kita mendapati kaca akuarium dalam keadaan bersih, airnya jernih, ikan dan karangnya juga berwarna-warni dan terlihat sehat..

Sementara kalau punya akuarium di rumah, lebih sering kacanya buram, ikannya sakit, atau malah udah mati. Nah, Reef keeper bertugas memastikan akuarium dan tangki pemeliharaan beserta isinya dalam keadaan bersih dan sehat. Dengan bermacam-macam jenis ikan & karang yang membutuhkan suhu, makanan, kadar garam, arus, dan habitat yang berbeda, seorang Reef Keeper dituntut punya pendidikan dan keahlian yang sesuai.  Saya tidak tahu kualifikasi yang diperlukan untuk jadi Reef Keeper di Indonesia, tapi untuk Sea World dan Marine Parks di luar negeri biasanya membutuhkan Sarjana bidang biologi, perikanan, kelautan, dan dokter hewan dengan pengalaman magang sebelumnya. Tanpa gelar tersebut kadang bisa juga diterima asalkan memiliki minat dan keseriusan untuk mempelajari keahlian hal tersebut. Kalau mau magang, bisa saja mencoba memasukkan proposal ke Sea World atau Bali Safari & Marine Park. Pendapatan untuk Reef Keeper di luar negeri sangat lumayan baik untuk fresh graduate, maupun yang sudah berpengalaman (mungkin itu juga sebabnya tiket masuknya agak mahal hihihihi..).

10. Nelayan & Budidaya ikan karang
Merasa terampil dan ber”tangan dingin” dalam memelihara ikan kesayangan di rumah?  Bisa jadi kamu berbakat untuk melakukan bisnis ini. Tidak harus memiliki gelar di bidang ilmu perikanan, malah banyak pebisnis yang berhasil meskipun tanpa mengenyam pendidikan formal di bidang perikanan. Lalu, apa nilai tambah dengan mempelajari terumbu karang? Seperti yang kita tahu, harga jual ikan karang terutama ikan hias cukup tinggi, dan permintaan dari luar negeri juga semakin banyak, terutama setelah Walt Disney, Pixar, dan production house lain mulai banyak membuat film-film tentang penghuni terumbu karang. Saat film “finding Nemo” diputar, permintaan Clown/Anemon Fish langsung melonjak tajam. Namun, permintaan dari luar negeri juga semakin ketat, yakni antara lain: bebas penyakit dan ramah lingkungan, dari segi cara penangkapan maupun budidayanya. Nah, dengan mengetahui lebih dalam mengenai terumbu karang, kita jadi tahu: kapan saat terbaik menangkap ikan jenis tertentu serta habitat dan metode pemeliharaan yang sesuai.  Banyak peran sebenarnya yang bisa diambil dalam bisnis ini antara lain:
  • Menangkap ikan karang dengan cara yang ramah lingkungan, misalnya: jaring khusus ikan hias, atau dengan larutan garam jenuh.
  • Penampung ikan dari nelayan yang menggunakan cara penangkapan yang tidak merusak karang.
  • Pembenih ikan karang
  • Pembesaran ikan karang
  • Penyedia logistik (pakan, vitamin, obat-obatan)
  • Pemberian sertifikasi ikan ramah lingkungan (tidak merusak karang)
  • Eksportir ikan karang.
11. Budidaya karang
Eksotisnya keragaman jenis karang di negara kita juga merupakan daya tarik tersendiri bagi penggemar Reef Aquarium baik di dalam maupun luar negeri. Satu buah karang hasil budidaya di Amerika Serikat harganya berkisar puluhan hingga ratusan dolar. Padahal, sekali pengiriman nggak mungkin cuma satu buah kan? Budidaya karang saat ini banyak dilakukan oleh unit usaha (CV atau PT) maupun mantan nelayan lokal yang membentuk kelompok usaha dan mendapat pelatihan dan bimbingan dari LSM. Pada beberapa lokasi, terkadang ada program bagi wisatawan untuk dapat belajar dan berpartisipasi cara budidaya dengan teknik transplantasi.

Teknologi budidaya TK banyak jenisnya. Paling banyak adalah “menanam/ transplantasi” potongan karang dari indukan atau patah karena tidak disengaja, ke dalam pot semen/keramik kemudian dituang adonan semen campuran ke dalam pot tersebut. Konon, yang menjadi TOP SECRET perusahaan pembudidaya karang adalah ramuan dari campuran adonan semen tersebut, karena dengan adonan yang tepat, karang akan tumbuh sehat dan kuat. Kamu yang ingin menekuni usaha ini, sebaiknya memiliki latar belakang yang sesuai, misalnya perikanan, biologi, kelautan, dll, meskipun banyak pebisnis sukses yang tidak memilki latar belakang tersebut. Kuncinya ada pada kemauan belajar dan semangat pantang menyerah.

12. Aquarium landscaper
Hampir mirip dengan reef keeper, seorang aquarium landscaper juga harus memiliki dasar-dasar yang kuat mengenai terumbu karang, ikan karang, dan biota-biota lain. Bedanya, seorang landscaper lebih menonjolkan dan menjual nilai seni dan artistik dalam menampilkan sebuah akuarium yang indah. Padahal, kriteria indah itu tentu berbeda bagi setiap orang. Nah, disinilah letak tantangan seorang aquarium landscaper untuk harus mewujudkan keinginan pelanggan dalam menata akuariumnya agar cantik dan juga tetap menjaga kesehatan hewan-hewan yang ada di dalamnya. Pola berpikir “out-of-the box”, terampil berkomunikasi dengan pelanggan, dan memiliki selera artistik yang tinggi adalah modal dasar untuk sukses sebagai seorang aquarium landscaper.  Landscaper hampir mirip dengan desainer-desainer lain (arsitektur, interior, taman,dll). Pertama-tama harus rela membangun portfolio karya dengan harga “teman” malah kadang gratis. Tapi lama kelamaan seiring dengan jejaring teman dan pelanggan yang berkembang, karya kamu akan semakin berharga.

Terumbu karang merupakan salah satu potensi sumber daya laut yang sangat penting di Indonesia. Sumber daya terumbu karang merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan bagian dari hidup nelayan. Terumbu karang juga mempunyai nilai estetika sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat meningkatkan devisa negara. Secara fisik karang melindungl pantal dari degradasi dan abrasi.

Di samping itu terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah, mencari makanan, daerah asuhan dari berbagai biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah serta merupakan sumber berbagai makanan dan bahan baku substansi bioaktif yang berguna dalam bidang farmasi dan kedokteran.

Fungsi terumbu karang yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai sarana pendidikan dan penelitian, karena itu dilihat dari nilai pentingnya terumbu karang tersebut, maka perlu adanya konservasi dan pengelolaan untuk menjaga dan memelihara ekosistem tersebut dan habitat yang berasosiasi di sekitarnya agar berada dalam kondisi yang baik.

Pengelolaan terumbu karang secara lestari dan berkembang sangat penting, artinya ekosistem terumbu karang yang sangat produktif dapat mendukung kehidupan nelayan setempat.

Jika habitat terumbu karang tidak diusik maka fungsinya akan optimal dan produksi ikan karang akan dapat dipanen secara berkesinambungan dan memberi keuntungan secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat di seluruh Indonesia untuk masa kini dan masa yang akan datang sejalan pembangunan nasional.

Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dan produktif dengan tujuan dengan keanekaragaman jenis biota sangat tinggi. Indonesia merupakan pusat sebaran dari jenis karang yang ada di dunia. Variasi bentuk pertumbuhan karang di Indonesia sangat kompleks dan luas, sehingga dapat dipakai sebagai tempat tumbuh bagi biota yang lain. Karang membentuk kerangka kapur yang terdiri dari CaC03 dan di dalam polyp karang terdapat zooxanthella yang merupakan symbion karang. Zooxanthelia ini berupa algae bersel satu yang membantu dalam pembentukan kerangka kapur.

Pembentukan kapur ini sangat penting artinya dalam mengurangi jumlah karbon yang ada di udara. Karbon yang ada di udara akan diubah menjadi CaC03. Para pakar telah menghitung kemampuan karang mengambil karbon yaitu 111 juta ton/tahun yang ekivalen dengan 2 % dari seluruh karbon yang ada.

Diramalkan bahwa pada 50-100 tahun yang akan datang karang dapat menyerap 4 % dari jumlah karbon (C02) yang dilepas di udara, itu jika kondisi terumbu karang di dunia tidak mengalami kerusakan.

Secara umum terumbu karang hanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis, oleh karena itu karang memerlukan kondisi tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik seperti air yang jernih, dengan suhu antara 23-32 derajat celcius, dengan kedalaman karang dari 40 m. Salinitas yang optimum untuk pertumbuhan karang antara 32 - 36 % dengan pH 7,5 - 8,5.

Terumbu karang di Indonesia yang umum dijumpai adalah karang tepi (Fringing Reef), karang penghalang (Barrier Reef) dan karang cincin (Atoll). Karang tepi merupakan tipe karang yang paling umum dijumpai dan merupakan terumbu karang yang tumbuh di tepi pantai. Karang penghalang tumbuh sejajar dengan garis pantai dan dipisahkan oleh laut yang cukup dalam. Karang cincin merupakan tipe karang yang menyerupai cincin dengan goa di tengahnya.

Pemanfaatan terumbu karang yang kurang bijaksana dapat berakibat menurunnya kualitas terumbu karang. Kegiatan yang bersifat merusak antara lain penambangan karang untuk batu gamping dan bahan bangunan, penangkapan ikan dengan muroami, dan penggunaan bahan peledak, serta koleksi biota laut untuk hiasan dan penangkapan illo \"hib\" dengan kalium sianida (KCN).

Terumbu karang sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan baik yang bersifat fisik maupun kimia. Pengaruh itu dapat mengubah komunitas karang dan menghambat perkembangan terumbu karang secara keseluruhan. Kerusakan terumbu karang pada dasarnya dapat disebabkan oleh faktor fisik, biologi dan karena aktivitas manusia. Faktor fisik umumnya bersifat alami seperti perubahan suhu, dan adanya badai.

Faktor biologis seperti adanya pemangsaan oleh biota yang berasosiasi dengan terumbu karang seperti Bulu Seribu (Acanthaster olanci), sedangkan aktivitas manusia dapat berupa sedimentasi yang berasal dari penebangan hutan, penambangan karang, penangkapan berlebihan, pembangunan fasilitas, limbah industri, buangan kota dan rumah tangga, dan buangan minyak.

Mengkhawatirkan

Kondisi karang di Indonesia pada saat ini adalah 4% dalam kondisi kritis, 46% telah mengalami kerusakan, 33% kondisinya masih bagus dan kira-kira hanya 7 % yang kondisinya sangat bagus. Bertambahnya berbagai aktivitas manusia yarng berorientasi di daerah terumbu karang akan menambah tekanan dan sebagai dampaknya adalah turunnya kualitas terumbu karang. Jika kegiatan yang berhubungan dengan terumbu karang tidak segera dilakukan dengan baik maka persentase terumbu karang dengan kriteria kritis akan bertambah dengan cepat.

Pada saat ini pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah dan pihak swasta serta masyarakat masih sedikit sekali perhatiannya terhadap ekosistem terumbu karang dan habitat sekitar yang berasosiasi dengannya. Oleh karena itu pada saat ini dari segi pendidikan yang berwawasan lingkungan pada umumnya dan ekosistem terumbu karang pada khususnya perlu ditingkatkan. Program latihan dan pendidikan baik formal dan non formal perlu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan pemanfaatan masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya terumbu karang.

Konservasi dan pengelolaan ekosistem terumbu karang perlu segera dilakukan karena pada dewasa ini tekanan semakin bertambah besar dengan meningkatnya aktivitas pembangunan di wilayah pesisir. Terumbu karang di wilayah Timur Indonesia menjanjikan kesempatan untuk pengembangan wisata bahari. Tetapi perlu diingat bahwa sukses masa sekarang dalam memanfaatkan sumber daya karang dan kelangsungan hidup komunitas daerah pesisir dan usaha komersial yang berhubungan dengan terumbu karang akan tergantung dari kelangsungan hidup terumbu karang itu sendiri.

Melihat hal-hal tersebut serta besarnya peran terumbu karang, sebagai penyokong bagi biodiversity kelautan, maka membuat beberapa negara di dunia ini telah sepakat untuk berupaya terus melestarikan keseimbangan ekosistem karang. Sehingga ekosistem terumbu karang sebagai bagian penting dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui pengembangan paradigma, etika dan perilaku kehidupan individu, keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara, memiliki spirit yang handal untuk berkerjasama dengan berbagai pihak dalam mengelola ekosistem terumbu karang secara sistemik dan holistik, melampaui batas negara, suku, kelompok, agama, ras, dan sektor pembangunan memiliki kehandalan dalam penetapan hukum dan sosialisasi penaatan hukum di bidang lingkungan.

Belum Sadar

Berbagai praktek pemanfaatan sumber daya alam yang hanya memperhatikan keuntungan jangka pendek, seperti penangkapan ikan dengan bahan peledak dan beracun, penangkapan yang berlebihan, kegiatan wisata yang merusak, kegiatan pembangunan baik di darat maupun di laut yang tidak memperhatikan kelestarian ekosistem ini, serta terjadinya konflik penggunaan di dalam pemanfaatannya memperlihatkan masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai manfaat ekosistem ini.

Rendahnya kesadaran masyarakat akan berakibat rendahnya peran serta dari masyarakat dalam upaya pengelolaannya hal ini tercermin tidak adanya swakarsa masyarakat setempat, misalnya untuk menentukan daerah reservat perikanan yang dilindungi agar menjadi sumber bibit bagi lingkungan sekitarnya.

Terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya terumbu karang selain mencerminkan pemikiran yang bersifat sektoral, juga kurangnya kesadaran dan pengetahuan mengenai manfaat dan fungsi terumbu karang dari para pengambil keputusan.

Kegiatan di darat dan di laut yang tidak memperhatikan kelestarian ekosistem ini mencerminkan juga kekurangtahuan masyarakat (pengambil keputusan dan pengusaha) akan hubungan kait mengait antar ekosistem. Pengusaha pariwisata dan wisatawan juga karang menyadari manfaat dan fungsi terumbu karang.

Pembangunan fisik fasilitas wisata bahari serta kegiatan wisatawan seringkali jarang memperhatikan kelestarian terumbu karang yang justru merupakan aset utama kegiatan tersebut.

Harus Tegas

Masyarakat setempat memegang peran penting di dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan kawasan terumbu karang. Mereka hidup di atau dekat dengan kawasan terumbu karang dan mata pencahariannya sebagian besar tergantung pada sumber daya di sekitarnya. Pemanfaatan sumber daya terumbu karang dengan cara yang dapat membahayakan ekosistem terumbu karang akan merugikan masyarakat setempat.

Penegakan hukum secara tegas harus diterapkan terhadap perusak terumbu karang. Dengan memperhatikan hal-hal di atas jelas diperlukan usaha penangkapan kesadaran dan peran serta masyarakat penguna dan pemanfaat ekosistem terumbu karang. Hal serupa tidak kalah pentingnya dilakukan terhadap para pengambil keputusan.

Kawasan Konservasi Terumbu Karang

Secara umum, konservasi ekosistem terumbu karang di Indonesia telah dijalankan melalui upayaupaya pengembangan kawasan konservasi laut, antara lain melalui penunjukan penetapan kawasan suaka alam (Cagar Alam Laut dan Suaka Margasatwa Laut) dan kawasan pelestarian alam (Taman Nasional Laut dan Taman Wisata Alam Laut).

Kawasan Suaka Alam mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman jenis karang dan satwa beserta ekosistemnya, serta sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan. Di dalam Kawasan Suaka Alam ini dapat dilakukan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan yang menunjang, khusus untuk Suaka Margasatwa dan dapat pula dilakukan kegiatan wisata terbatas.

Kawasan Pelestarian Alam mempunyai fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Di dalam Kawasan Pelestarian Alam ini dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata alam dan kegiatan lain yang menunjang budidaya. Melalui program pengembangan kawasan konservasi laut di Indonesia, pemerintah telah mencanangkan seluas 30 juta hektar perairan laut Indonesia sebagai kawasan konservasi laut yang kemudian dikelola sesuai dengan masing-masing fungsi kawasan yang telah ditetapkan tersebut!

Dengan adanya penetapan seluas tersebut, diharapkan telah dapat mewakili semua sumber daya alam laut dan tipe ekosistem yang ada di seluruh Indonesia.
 
Ada Sukun "Najid" di Kepulauan Seribu Waktu mahasiswa di Yogya dulu ada semacam cangkriman(jw) atau quiz. Apa persamaannya buah Sukun dengan Sapi? Jawabnya kedua-duanya enak digoreng dan dijadikan abon. Lalu dasar anak Yogya, quiz dikembangkan bahwa celana juga bisa disulap menjadi mie godok Jawa yang nyemek-nyemek dengan kuah yang kental.

Siapa yang tidak pernah merasakan gorengan sukun (bread fruit), dibelah dan diiris seperti busur derajat, warnanya kuning kadang kuning keterlaluan sebab diberi pewarna (sial), rasanya empuk-gurih- dan nikmat apalagi dimakan masih hangat. Ada manis-manis jambu tersisa dilidah.

Ternyata buah sukun ada muacem muacem. Sebut saja sukun keleci, sukun talas, sukun cilacap dan yang ini agak menyinggung saya, ..... Sukun Botak... (wah).

Dari semua sukun dengan nama yang aneh tadi konon ada sukun yang paling enak dan enak sekali, yaitu sukun kuning. Sebab memang kalau dibelah warnanya kuning.

Pertanyaannya dimana didapatkannya sukun seribu nama, sepertinya sukun mirip keluih. Ternyata TKP-nya di pulau Seribu (sukun). Sebut saja Ny.Sukro, dia bilang, sukun kuning di pulau Pramuka bentuknya lonjong seperti nangka (tapi bukan) lantas ada durinya kecil-kecil seperti nangka (tapi bukan). Kalau dibelah warnanya kuning. Dan inilah sukun terenak di dunia persukunan.

Itu cerita enaknya, cerita nggak enaknya belum ada orang Jakarta yang berminat mengimpornya dari Pulau Pramuka.

Lalu resep menggorengnya ternyata ya biasa saja, "Paling dikasih garam, bawang putih dan dikecroti mecin," kata mpok Sukro. Rupanya sukun ini hanya dipetik kalau ada tamu jauh atau sekedar buat oleh-oleh.

Sukun Pramuka bisa dibuat kolak, atau dikukus dan diberi parutan kelapa. Atau yang nekat, dibuat dodol sukun, asal sukunnya sudah matang, jelas nyonya Sukro.

Menurut para ahli, Sukun mengandung protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, Vitamin C sehingga bisa dipakai sebagai alternatif pakan manusia selain terigu. Kandungan kalsiumnya saja cukup baik untuk orang hamil dan menyusui. Vitamin B1 dikenal sebagai pemelihara kornea mata, urat syaraf, jaringan kulit dan menurunkan kolesterol.  Dan sepertinya kreatif juga ini orang, dia bisa bikin sukun keprek. Sukun digoreng setengah matang lantas dikeprek-keprek. Habis dikeprek, digoreng lagi makannya dicelupkan susu hangat. "Lizad Zidaan..." kata orang keturunan Arab.

Menurut Ny Suhama, selain pulau Pramuka ternyata sukun bisa ditemukan di pulau Payung, pulau Tidung Besar, Untung Jawa, pulau Pari dan pulau lainnya.

Dulu di  Kepulauan Seribu pohon Sukun bisa dijumpai di mana-mana , namun ketika penduduk bertambah banyak, apalagi desakan menjual kawasan untuk turis, maka kasihan si sukun terdesak. Mereka ditebang untuk bahan pembuat rumah.

Kepulauan Seribu termasuk dalam provinsi DKI. Sekalipun diperutnya tersimpan 600 juta barrel minyak bumi, gas alam serta pasir laut tetapi pulau-pulau ini seperti terlupakan. Penduduknya tercatat 18400 jiwa pada tahun 2001, menjelang pemilu kemarin meningkat menjadi 20.000 lebih. Pulau yang termasuk di Kepulauan Seribu adalah Pulau Kelapa, Pulau Harapan, Pulau Panggang, Pulau Rambut. Provinsi Banten sudah mengklaim bahwa 22 pulau disana adalah masuk wilayahnya.

Karena sukun ini khusus Pulau Seribu, maka yang keburu kepingin lebih baik menahan selera (ngeces)  atau kalau kreatif seperti orang Kediri membuat rokok Sukun tetapi bahannya dari tembakau juga.

Sumber : wikimu.com

 
Potensi Besar Wisata Kepulauan Seribu Dewasa ini industri pariwisata nasional menggeliat lebih kencang semata karena adanya kisruh politis di Thailand. Hal ini tentu tidak boleh disiakan. Khususnya lagi oleh pelaku wisata di ibukota.

Kita tahu bahwa pengunjung ibukota datang dari beragam kalangan. Mulai dari pebisnis mancanegara dan nasional. Bahkan sampai dengan yang datang dari daerah senusantara untuk urusan pendidikan, berobat, silahturahmi, dan kedinasan kerja. Jakartalah pusat segalanya. Ini belum termasuk warga Jabodetabek yang memang sudah belasan juta jumlahnya.

Nah mereka ini sebenarnya adalah potensi pengujung pusat-pusat wisata di Jakarta. Hanya saja selama ini destinasinya masih terbatas tujuan konvensional seperti TMII, Taman Safari dan Wilayah Puncak, Ancol, dan wisata belanja Mangga Dua dan aneka mal.

Padahal ada satu potensi besar yang masih tertidur, yakni wisata pulau di Kepulauan Seribu. Bayangkan ternyata ada "alam lain" di Jakarta yang layak dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Alam lain ini berupa kehidupan dan keindahan pulau beserta taman laut bawah airnya di Kepulauan Seribu.

Di antara pulau yang unik dan indah itu adalah Pulau Pramuka dan Pulau Sepa. Pramuka dikenal sabagai pulau yang berpenduduk, sementara pulau Sepa adalah resor yang memiliki fasilitas lengkap.

Di pulau Pramuka bisa ditemui pelestarian penyu sisik serta penanaman mangrove. Selain tentunya kita bisa melihat langsung kehidupan penduduk pulau. aktifitas menarik yang bisa juga dilakukan adalah snorkeling di sekitar pulau yang memiliki aneka terumbu karang yang indah.

Di dekat pulau Pramuka juga ada pusat kuliner Restoran Apung "NUSA" yang unik. Selain berdiri di tengah laut, resto ini memiliki banyak keramba ikan bandeng, kerapu, kakap bahkan hiu. Kita bisa membeli aneka ikan tersebut sebagai oleh-oleh untuk orang rumah.

Sedangkan di resor pulau Sepa akan ditemui pantai berpasir putih bersih dan landai tanpa ombak. Dikelilingi oleh aneka terumbu karang yang indah dengan berbagai jenis ikan yang warna warni, menjadi pemuas dahaga melihat keindahan laut secara langsung.

Resor pulau Sepa juga dilengkapi juga resto dengan adanya live band, dan water sport. Bagi yang mau mancing juga bisa memancing ikan di dermaga yang disiapkan untuk para pemancing. Nah bagi yang hobby diving juga disediakan fasilitasnya.

Untuk dapat mengunjungi dua destinasi ini juga tidak sulit. PT.TENDER INDONESIA selaku salah satu operator wisata menyediakan paket one day trip dengan kapal yach super cepat. Berangkat dari Marina ANCOL hanya butuh 1 jam ke Pulau Pramuka dan 15 menit dari Pramuka menuju Sepa. Trip ini bertajuk "Backyar Adventure"... mengingatkan kita bahwa ada adventure nan indah di dekat rumah kita warga Jakarta.

Bahkan bukan saja group, trip ni juga melayani keberangkatan perorangan.

Sumber : wikimu.com

 
Pulau Tidung Dimanakah Pulau Tidung berada?
Pulau Tidung terletak di bagian barat Kepulauan Seribu, dan pulau Tidung ini terbagi menjadi 2 pulau yaitu pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil yang dikenal dengan keindahan terumbu karang dan ekosistem alam yang masih terjaga, di pulau ini juga bisa untuk melakukan kegiatan snorkeling atau diving di daerah tubir dan di sini sering dibuat penelitian untuk para mahasiswa atau pelajar.

Pulau Tidung Besar dan pulau Tidung Kecil ini dihubungkan oleh jembatan kayu yang sudah terlihat sudah ngga kokoh,awal dari jembatan ini akan ditemui yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana banyak para wisata melakukan aksi kegiatan andernaline mereka dengan meloncat kurang lebih dari ketinggian 5 meter. Buat para wisata, loncat dengan melakukan gaya-gaya yang aneh adalah suatu kesenangan sendiri dan jembatan ini pun terkenal dengan sebutan jembatan cinta.

Bagaimana cara untuk pergi ke pulau tidung?

Caranya gampang kok,
Cara untuk menempuh ke lokasi :
* Blok M (bus PPD 37) – Muara angke – dermaga (jalan kaki)- Pulau
  Tidung (kapal)
* Terminal Grogol (angkutan warna merah B01)-Muara angke-dermaga
   (jalan kaki)-Pulau Tidung (kapal)

Untuk menempuh ke pulau Tidung di pergunakan kapal dengan masing-masing waktu, sebagai berikut:
Dengan biaya Rp 35.000
   * pagi hari senin-jumat : jam 07:00
 Cuma ada 1 kapal saja pada pagi hari
        * Pagi hari sabtu minggu : jam 07:00 atau jam 10:00
 Ada 3 kapal untuk menuju pulau Tidung pada pagi hari
Waktu yang ditempuh oleh kapal untuk sampai di dermaga pulau Tidung sekitar 3 jam.

Bagaimana dengan penginapan di Pulau Tidung?
Penginapan di pulau Tidung kalau untuk sekarang ini harus dibooking dari jauh-jauh hari soalnya takut ga kebagian penginapan.

Makin lama pengunjung Pulau Tidung semakin ramai, penginapannya pun bukan di home stay tapi penginapannya ini berada di rumah warga,walapun begitu tetapi cukup nyaman juga kok dengan fasilitas kipas angin dan jamuan yang sopan dari warganya.

Apa aja yang dilakukan saat berada di pulau Tidung?
Bermain sepeda,  bakar-bakar ikan, berfoto-foto ria di pulau Tidung besar dan Tidung kecil, dan bersnorkling atau berkeliling di pulau-pulau yang dekat dengan Pulau tidung seperti pulau Karang Beras, pulau Aer,dan pulau Payung.

Untuk mencapai pulau-pulau ini diperlukan dengan jarak tempuh sekitar 20 menit dari dermaga pulau Tidung. Dengan menyewa kapal dari warga pulau Tidung,  anda sudah bisa ke leliling 3 pulau dan juga bisa melihat keindahan di dalam bawah laut. Biaya untuk penyewaan kapal ini berkisar 350.000 hingga 450.000

Dalam 2H 1M atau 3H 2M Pulau ini menjadi tempat yang bisa menyejukan kembali fikiran dan pulau ini akan menjadi pulau yang akan selalu dikenang dan diingat selalu.

Pulau apa saja yang ada di dekat Pulau Tidung ?

  • Pulau Payung
  • Pulau Air
  • Pulau Karang beras
  • Pulau Kongsi
  • Pulau Burung Indah
  • Pulau Lancang

Bagaimana sih cerita sejarahnya Pulau Tidung itu ?
Bagi warga Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mungkin tidak asing lagi mendengar nama Wa’Turup atau “Panglima Hitam” yang berasal Cirebon Banten Jawa Barat. Konon ceritanya beliau sudah lahir pada Jaman Kerajaan Syarif Hidayah Tullah dan dipercayai oleh masyarakat setempat adalah orang yang pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Tidung.

Berawal dari peperangan Kerajaan Syarif Hidayah Tullah melawan kolonial Belanda dan pasukan yang dipimpin oleh Panglima Hitam kalah dalam perang hingga akhirnya melarikan diri. Saat itulah Wa’ Turup dan beberapa prajurit lainnya melarikan diri ke pulau Tidung untuk mencari perlindungan dari serangan tentara Belanda. Hingga pada akhirnya Datuk dan beberapa sahabatnya memutuskan Pulau Tidung Besar ini dijadikan sebagai tempat persinggahan (tempat tinggal) hingga sampai akhir khayatnya.

Cerita ini bermula dari tabir mimpi Sugeng, salah satu warga Pulau Tidung Besar bertemu dengan si Panglima Hitam, dalam mimpinya ia diperintahkan untuk mencari makam orang pertama ini. Hingga pada tanggal 31 Desember 2006 makam tersebut ditemukan, terdapat di sebelah Timur Pulau Tidung Kecil tepatnya di bawah pohon kedondong besar serta oleh warga dibersihkan, makamnya pun dikeramik dan hingga sekarang dijadikan tempat Ziarah bagi masyarakat setempat. Peninggalannya pun yang masih tersisa hingga kini diabadikan didekat makamnya seperti keris, pedang, guci, kendi dan tempat beribadah sewaktu ia masih hidup.

Sumber : wikimu.com

 
Pemilihan Putra Putri Bahari Kepulauan Seribu merupakan ajang bergengsi dalam pemilihan duta wisata di kepulauan seribu, bagi anda yang berusia 15 s.d 20 tahun kesempatan ini merupakan kesempatan emas, karena bagi anda yang ingin exis di dunia modeling & entertaiment disinilah awal anda meniti karir…
Pemilihan Putra Putri Bahari Kepulauan Seribu di Selenggarakan setiap tahun oleh Ka.Sudin Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, ajang pemilihan duta Bahari ini rencananya akan bertarap internasional. selain itu selalu diselenggarakan BAHARIANS AWARD setiap tahunnya.
Audisi Pemilihan Putra Putri Bahari Kepulauan Seribu dilaksanakan di 2 (dua) tempat berbeda:

hari pertama dilaksanakan di Kepulauan Seribu (Kantor Sudin Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu @Pulau Karya), dan hari kedua dilaksanakan di Jakarta (Kantor Sudin Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu @Kuningan Barat).
=> Peserta Audisi Pulau Untung Jawa ;


=> Peserta Audisi Pulau Tidung ;
=> Pemenang Harapan II Putra Bahari 2010 ;


Bagi anda Putra Putri Kepulauan Seribu & DKI Jakarta  berusia 15 s.d 20 tahun, nantikan pemilihan Putra Putri Bahari Kepulauan Seribu 2011.

Sumber : kepulauan1000news


Perangkat diving disiapkan lagi, untuk penyelaman hari kedua…


…, namun hujan sedang turun jadi dihold dulu sekitar 30 menitan sampai hujan reda


Begitu hujan reda, langsung…



Set Sail…


..., cuaca masih mendung dengan laut masih bergolak, gak cerah seperti kemaren. Baling baling perahu sempet tersangkut potongan jala.


Spotting kapal hehehe (ini kan kapal yang ngaterin kami kemaren ke Pulau Pramuka),


Dan dan baru sadar kalo kita semua pada lupa sarapan semua hikzz (lapar)

Asiiikk inikah sarapan kita??? (seringkali senyuman2 terindah itu dimiliki oleh pemancing ikan yang baru mendapatkan hasil pancingannya )


Tak lama kemudian...,


kami tiba di diving site berikutnya, yang berbeda dari site kemaren. Dan lagi-lagi kameraku harus ditinggal di perahu, saya pun tidak bisa memotret apa2 yang justru menjadi ini dari Trip Report ini hikz...


Diving Site II



DIVE! DIVE!..... Ceburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!!



Daahh..

Menyelam kurang lebih sekitar 30 menitan, lalu dilanjut snorkeling yang cukup seru karena kali ini berenang cukup jauh dimana perahu kita juga pergi meninggalkan kita untuk menjemput Baba dkk yang diving di site yang lain. Berenang-nya mungkin ada sekitar 1-2km entahlah namun walaupun jauh gak begitu terasa juga sih, karena keindahan terumbu karang-nya bikin rada2 lupa kalo sedang ”ditelantarkan” di tengah lautan modal snorkeling doang, tapi karena kami juga bersama kawan2 ramai yang mereka dah berpengalaman dan mengenal daerah ini dengan baik ya kami tenang2 aja

Dan saat snorkeling itulah saya berjumpa ama Spongebob yang sebenarnya, yaitu hewan terumbu karang berupa spons yang dulu dipakai untuk cuci piring, cuman kalau di pasar sekarang ini lebih banyak spons sintesisnya. Hewan aslinya berbentuk seperti mangkok gede banget, gak seperti di kartunnya yang berupa kotak kuning seperti kalo bentuk produk spons cuciannya

Tak terasa setelah snorkeling cukup jauh tau2 saya melihat tali yang cukup dekat, jangkar perahu kami! rupanya perahu ini dah nungguin kita disini. Dan selesailah acara menyelam kami untuk hari ini, karena sudah jam 11 siang dan saatnya kembali ke Pulau Pramuka karena kapal jurusan Muara Angke yang akan mengantar kita pulang akan berangkat jam 2 siang ini



Dah lapar nih...., kapan kita makan nih hasil tangkapan pagi ini???








Perjalanan kembali ke Pulau Pramuka, dan mungkin karena hari Minggu ya jadi suasana wisata-nya cukup terasa disini





Setelah packing dan makan siang, tak terasa jarum arloji dah ”berbentuk” 13:15 aja..., saatnya kembali ke ”Jakarta Mainland”




Sumber : indoflyer.net

 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu