Camp site utara Pulau Melinjo |
Jumlah pulau yang berada di kepulauan seribu sekitar 342 pulau yang
dibagi menjadi empat zonasi, yaitu; zona inti Taman Nasional dan zona
Perlindungan Taman Nasional adalah zona yang hanya untuk kegiatan penelitian
dan merupakan zona yang dilindungi; zona Pemanfaatan Wisata Taman Nasional dan
zona Pemukiman Taman Nasional merupakan zona yang dapat dikunjungi oleh
wisatawan.
Melinjo, ini
bukanlah nama buah ‘melinjo’ tetapi nama sebuah pulau yang kami kunjungi yaitu
Pulau Melinjo. Luas pulau ini adalah 0.116 km2 yang terletak
dibagian barat kepulauan seribu utara, waktu tempuh dari Pulau Harapan memakan waktu sekitar
satu setengah jam tergantung kondisi ombak dan cuaca. Dahulu pulau ini digunakan
sebagai pos pengintai Bea Cukai. Pulau Melinjo memiliki
daratan yang landai dengan pantai berpasir putih. vegetasi dominan terdiri dari
kelapa dan bakau, terdapat habitat beberapa hewan seperti biawak, elang gondol,
camar, dan gagak hitam. Pulau Melinjo merupakan pulau yang tidak berpenduduk
dan tidak terdapat fasilitas yang menunjuang pariwisata, dan pulau Melinjo
merupakan pulau pribadi milik Sanjaya / O. Sanjaya.
Akses menuju Pulau Melinjo
Tidak ada transportasi umum untuk
menuju pulau Melinjo seperti Anda mengunjungi Pulau Pari, Pramuka, Tidung ataupun
Harapan. Terlebih dahulu Anda harus mengunjungi Pulau Harapan menggunakan kapal
ojek atau kapal cepat dari pelabuhan Muara Angke Lama atau Baru. Dari Pulau
Harapan Anda harus menyewa kapal kecil yang biasa digunakan untuk kegiatan
snorkeling. Selama perjalanan menuju Pulau Melinjo Anda akan melewati beberapa
pulau yang masih bagus, tidak ada salahnya untuk mengunjungi beberapa pulau
terlebih dahulu sebelum sampai ke tujuan Anda. Anda dapat mengunjungi Pulau
Kayuangin Bira hanya untuk sekedar berfoto-foto atau kegiatan snorkeling.
Pulau-pulau lain yang dapat Anda kunjungi juga seperti, Pulau Kayuangin
Melintang, Pulau Putri Gundul, Pulau Tongkeng dan pulau-pulau lainnya.
Pulau Matahari |
Pulau Macan |
Pulau Kayu Angin Melintang |
Kami tidak banyak mengunjungi
pulau-pulau disini karena cuaca saat itu agak mendung maka kami memutuskan
untuk mengunjungi Pulau Kayuangin Bira lalu melanjutkan perjalanan langsung ke
Pulau Melinjo untuk memdirikan tenda kami.
Sesampai di Pulau Melinjo
terlebih dahulu meminta ijin kepada penjaga yang berada di pulau ini, beruntung
saat itu kami diijinkan untuk menginap semalam disana. Kami langsung menurunkan
barang-barang bawaan kami dan mengelilingi pulau untuk mencari spot untuk
berkemah, sebelah barat dan timur serta utara merupakan tempat yang bagus untuk
berkemah, kami memilih untuk berkemah di bagian utara karena suasana yang lebih
tenang dan tidak terlalu jauh dari dermaga.
Tidak lama kami sudah selesai
membangun tenda, masing-masing dari kami dibagikan tugas, saya yang membangun
tenda, teman-teman yang lain mencari kayu bakar untuk api unggun kami, sedangkan
yang wanita sibuk dengan peralatan dapur mereka yang sederhana. Begitu malam
menjelang sekitar jam 6 telinga Anda akan terusik oleh suara-suara kelelawar
yang bergelantungan diatas pohon. Sekajap suasana pulau ini menjadi begitu sangat
ramai karena suara kelelawar yang baru bangun tidur dari ‘malam’ mereka.
Api unggun dengan musik klasik yang menemani malam kami |
Sunset yang tertutup awan mendung di depan dermaga |
Setelah menghabiskan sarapan pagi
itu yaitu nasi goreng ala kadarnya kami melanjutkan kegiatan fun reef
freediving, dari depan dermaga kami langsung menulusuri dan menikmati indahnya
terumbu karang dan biota bawah laut pulau Melinjo. Kami melakukan pemanasan
terlebih dahulu dengan beberapa kali menyelam ke kedalaman 10 meter sambil
menahan nafas, setelah merasa tubuh sudah beradaptasi dengan laut kami
melanjutkan fun reef checking ke arah kanan dari dermaga, struktur terumbu
karang disini masih bagus dan terdapat banyak jenis ikan yang masih dengan
mudah ditemui seperti, Lionfish, Morai Eel, Batfish, Penyu, Ikan badut alias
Nemo, ikan kotak serta masih banyak biota bawah laut lainnya, tidak perlu
menyelam terlalu dalam untuk melihat pemandangan ini, hanya sekitar 5 – 10
meter saja.
Nasi Goreng sarapan pagi itu |
Siap-siap nyemplung |
Dino dengan gaya "no fin" doi |
Mario lagi ngintip ikan |
Anemonefish di dekat dermaga |
Lionfish |
Ada banyak lionfish disini |
Nudibranch |
Seafan |
Lionfish lagi |
Melihat awan mendung yang semakin
tebal dan ombak yang makin tak menentu, kami memilih untuk kembali ke daratan
dan bersiap-siap untuk menuju Pulau Harapan. Baru sampai di dermaga kami sudah
diguyur hujan deras diserta angin kencang, alhasil kami mandi hujan saja sambil
menunggu hujan reda untuk melipat tenda. Sekitar jam 10 pagi hujan sudah agak
reda dan kapal yang menjemput kami menuju pulau Harapan sudah sampai, kami
segera melipat tenda dan membawa semua barang-barang ke atas kapal, tidak lupa
untuk pamit dengan penjaga pulau atas keremahan mereka menerima kami semalam
disini.
Perjalanan kembali ke pulau
Harapan ditemani hujan gerimis dan ombak yang tinggi, sekitar jam 12 siang kami
sudah sampai di pulau Harapan. Disini kami mengganti baju kami yang sudah basah
kuyup di WC umum yang berada di Taman Terpadu sambil makan siang di warung
nasi. Sekitar jam 1 siang kapal ojek KM Bahtera sudah meninggalkan dermaga
pulau Harapan menuju pelabuhan Maura Angke di Jakarta dan perjalanan akhir
pekan kami pun sudah berakhir dengan penuh kenangan dan pengalaman baru.
Info, tips dan trik
- Bagi Anda yang tidak menyukai
kegiatan berkemah, ada terdapat banyak homestay di Pulau Harapan.
- Jika Anda hanya sekedar
melakukan kegiatan snorkeling di Pulau Melinjo, Anda tidak harus berkemah
disini, Anda juga boleh mengunjungi pulau ini selama kegiatan hopping island
dan snorkeling.
- Di pelabuhan Muara Angke ini
tersedia jasa penitipan motor dan mobil, untuk keamanan masih terjamin, harga
permalam untuk motor Rp.25.000,- dan mobil Rp.50.000,-
- Jam keberangkatan kapal ojek
tidak begitu teratur karena sesuai muatan, saya menyarankan untuk datang lebih
awal sekitar pukul 6 pagi untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman.
- Ingat untuk selalu membeli
asuransi dari petugas Jasamarga yang memakai seragam Jasamarga dengan harga
Rp.2.000,-/orang
- Di Pelabuhan Muara Angke Baru
tersedia kapal cepat KM Kerapuh, jadwal keberangkatan kapal yaitu jam 8 pagi
dan 1:30 siang. Anda harus mengantri tiket untuk jadwal jam 8 pagi dari subuh
karena sangat banyak orang yang mengantri tiket kapal cepat ini. Untuk jadwal
yang siang tidak begitu remain tetapi Anda juga harus mengantri dari pagi hari.
Harga tiket kapal cepat ini adalah Rp.30.000,- ditambah dengan asuransi
Jasamarga rp.2.000,-
- Jika sedang ada petugas laut
yang sedang bertugas (saya lebih suka menyebutnya ‘razia di laut’), mohon untuk
selalu memakai pelampung (lifejacket) dan jangan duduk di depan kapal dan
diatas dek kapal agar kapal yang Anda naiki tidak dipulangkan dan kena ‘razia’
karena tidak sesuai dengan prosedur keamanan. Mohon kesadaran diri
masing-masing ya.
- Selalu membawa obat pribadi dan
minum antimo bagi yang mudah mabuk laut.
- Jangan membangun tenda
dihamparan pasir yang luas tanpa ada pohon sebagai penghalang angin, disamping
resiko angin yang kencang malam hari juga agar tenda Anda tidak dibanjiri air
laut saat pasang malam hari.
- Jangan membuat api unggun dekat
dengan tenda Anda, perhatikan arah angin jangan sampai asap dan api terbawa kea
rah tenda Anda. Ingat untuk selalu membersihkan tempat bekas api unggun dengan
menyingkirkan kayu yang masih tersisa serta menimbun abu dengan pasir. Jadilah
pendatang yang selalu memperhatikan kebersihan dan keindahan tempat yang Anda
kunjungi.
- Selalu menyediakan kantong
sampah dan jangan membuang sampah kelaut atau disembarang tempat, ingat utuk
selalu membawa pulang semua sampah bekas Anda berkemah karena pulau tidak
berpenghuni berarti tidak akan ada orang yang membersihkan sampah Anda.
- Jangan membuang sampah apa saja
kelaut mau itu sampah besar seperti botol dan plastic sampai dengan sampah
kecil seperti punting rokok.
Membaca perilaku untuk
snorkeling, freediving atau diving disini dulu ya.
- Di Pulau Melinjo hanya ada 2
orang penjaga pulau, disini masih ada 1 pondok rumah kecil yang dipakai oleh
penjaga pulau. Di pulau ini juga masih ada sumur yang berada di belakang pondok
rumah penjaga, rasa airnya tidak asin tetapi payaw.
- Jadwal kapal dari Pulau Harapan
menuju Pelabuhan Muara Angke hanya ada 1 kali perjalanan dalam sehari yaitu jam
1 siang. Pilihan lain yaitu kapal cepat KM Kerapuh yang berangkat dari dermaga
Pulau Kelapa pada pukul 2 siang, harga tiketnya juga sama dengan kapal ojek
seharga Rp.35.000,-Sumber : freediverindonesia