
Pulau
Ayer, banyak yang salah sebut “Anyer”. Pulau Ayer (“aer”) adalah salah
satu dari banyak pulau di Kepulauan Seribu. Pulau ini relatif dekat dari
Jakarta. dapat ditempuh dalam beberapa menit (30menit) dengan
menggunakan perahu cepat. Tidak sejauh P.Pramuka ato Pulau Bidadari.
Pertengahan Mei kemaren diriku mendapat
kesempatan untuk mengunjungi P.Ayer ini. Berangkat dari Bandung pukul 5
pagi menggunakan 2 bis. Cukup banyak memang karena hampir seluruh
anggota lab dan keluarga di ikut sertakan dalam acara ini, terimakasih
buat Pak Mino.
Bis melaju menuju Pantai Ancol untuk
kemudian menyebrang ke P.Ayer (bukan bisnya, tapi penumpangnya saja).
Kami juga di bagi 2 kelompok, dengan kapal berbeda, bukan karena
dibedakan antara para tetua dengan pemuda berbadan gelap, cuma memang
kapasitas kapal hanya 40orang.
Setelah 30 menit di ombang-ambing (halah)
sampai juga. Kesan pertama, “waah cepat sekali? lho.. kok pantainya
kotor?”. Ya itu yang pertama terbesit di pikiranku. Walaupun pantainya
kotor jika siang hari, namun kala pagi hari tidak terlalu kotor, nggak
tau kmana itu sampah2 ya?? satu lagi, jika kita ke kepulauan seribu
biasanya identik dengan wisata bawah laut, eh disini kok nggak ada
tempat snorkling-nya ya???
tapi yah lumayan terobati karena rame2,
dan banyak permainan yang bisa dilakukan disana, mulai dari Volley,
volley air (di kolam renang), sampe mainan anak2 TK. Selain itu
permainan jetski juga patut di coba, meski harganya nggak sesuai dengan
dompet mahasiswa. 175ribu selama 15 menit. untung ada OmBos yang
mbayarin, jadi sempat lah kita coba sebentar.
makan malam dilakukan di bawah pohon2
yang cukup rindang. oh ya pulau ini cukup rindang karena banyak pohon
besar yang ditanam disana. pada acara makan malam ini dibagikan
doorprize yang cukup menggiurkan, dari sepeda, hp, kamera digital,
hinggal leptop. hooo… sayang namaku nggak muncul. ya bukan rejeki.
sehabis makan malam (makan malamnya
habis, ndak ada yg bisa dimakan lagi). teman-teman mencari kesibukan
dengan acara masing-masing, mulai dari karaoke, tiudr sampe memancing.
diriku mencoba untuk ikut memancing.
dengan alat pancing seadanya, hanya
benang pancing dan kail, tanpa gagang pancing, kucoba nyemplungin umpang
di pinggir dermaga. eh cukup mengagetkan, akulah diantara para
pemancing yang pertama mendapat ikan, walopun ikannya kecil sekali,
mungkin anak ikan.

waktu 1hari satu malam, terasa cepat
sekali, hingga tiba2 sudah saatnya kami beranjak pulang untuk menemui
segala macam pekerjaan di depan monitor komputer. yah cukup untuk
refreshing lah. terimakasih Pak Mino.
Sumber : pamumpuni