Pada jamannya, Pulau Kotok hanya berupa gugusan salah satu pulau yang
masuk wilayah Kepulauan Seribu dengan keindahan pemandangan bawah laut
yang menakjubkan. Saat itu, masyarakat yang belum begitu mengerti kalau
pesona bawah lautnya dapat dijadikan sebagai obyek wisata malah
memanfaatkan pulau tersebut menjadi satu area besar peternakan ayam.
Karena saat itu tak memiliki nama, akhirnya masyarakat Kepulauan Seribu
menjuluki pulau tersebut sebagai Pulau Kotok atau "Pulau Ayam" yang
terkenal hingga sekarang.
Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pemekaran wilayah dengan menjadikan Kepulauan Seribu sebagai sebuah Kabupaten Administrasi, Pulau Kotok akhirnya disulap menjadi pulau resort yang banyak menyedot perhatian wisatawan mancanegara. Pemandangan bawah laut dengan terumbu karang yang masih terjaga keasliannya, menjadi salah satu andalan obyek wisatanya sehingga menjadi perbincangan turis asing begitu usai pelesir di Pulau Kotok.
Masih terjaganya habitat laut seperti terumbu karang dan aneka keragaman hayati lainnya membuat Pulau Kotok begitu diminati wisatawan mancanegara. Airnya yang jernih dan pantai yang landai, menjadi salah-satu alasan kenapa Pulau Kotok begitu diminati sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan. Tak salah memang, jika banyak wisatawan mengidentikan Pulau Kotok dengan olahraga diving.
Tidak hanya pemandangan bawah lautnya yang mempesona, yang lebih membuat Pulau Kotok begitu istimewa adalah pulau ini dijadikan pusat penangkaran Elang Bondol (Haliastur Indus) sebelum dilepas kehabitat aslinya. Elang Bondol ini merupakan salah satu maskot DKI Jakarta yang keberadaannya sudah nyaris punah sehingga pemprov begitu serius menjaga kelestariannya. Tentu, bagi masyarakat Jakarta sendiri, gambaran burung elang tersebut memang terkesan asing. Begitu asingnya, sampai-sampai jarang sekali ada yang mengetahui bahwa keberadaan burung Elang Bondol itu sangat dilindungi oleh negara. Beruntung pemprov begitu peduli dengan burung jenis pemangsa mamalia dan ikan ini hingga keberadaannya di alam liar terus bertambah. Tapi jangan salah, sebelum dilepas ke habitat aslinya, Elang Bondol dipersiapkan dahulu di Pulau Kotok sehingga pesona Elang Bondol menjadi pemandangan tersendiri dalam wisata bahari di Pulau Kotok.
Untuk mencapai Pulau Kotok tak sulit, cukup menunggu di dermaga 15 Pantai Marina Ancol, dalam tempo 90 menit beberapa kapal cepat siap mengantarkan wisatawan kepesona pemandangan bawah laut yang tak ada di pulau resort lainnya. Patut diingat, datanglah sebelum pukul 08.00 dan pada hari-hari libur atau weekend jika tidak ingin tertinggal. Karena setelah pukul 08.00 semua kapal sudah berangkat ke Pulau Kotok sedangkan pada hari-hari biasa, semua kapal cepat tak melayani wisatawan perorangan kecuali datang secara rombongan.
Begitu menginjakan kaki di dermaga, wisatawan bakal disuguhi dengan minuman khas penyambutan. Minuman ini berupa juice kelapa yang mempunyai keunikan rasa tersendiri. Jika perut terasa keroncongan, sejumlah menu spesial seperti nasi goreng spesial yang bakal menggugah selera, bahkan meski perut sudah terisi sarapan pagi tadi.
Usai melepas penat, biasanya para pelancong tak sabaran berkeliling pulau yang hanya berukuran sekitar 14 hektar. Namun jangan terkejut jika berpapasan dengan banyak sekali biawak di Pulau Kotok karena tempat ini memang dijaga ekosistemnya dengan membuat tempat penangkaran biawak. Selama bertahun-tahun pula, biawak ini tak pernah mengganggu wisatawan sehingga antara pelancong dan biawak seperti saling melengkapi.
Pesona bawah laut yang kesohor dengan taman terumbu karang yang terjaga keasliannya, ditambah air lautnya yang jernih menjadi kombinasi menarik untuk menantang wisatawan segera melepas pakaiannya dan bersalin dengan perangkat diving. Seperti diketahui, terumbu karang merupakan biota laut yang dilindungi untuk menjaga ekosistem bawah laut dan biasanya memiliki pemandangan yang menakjubkan.
Ditempat ini pula, hidup ratusan spesies ikan hias yang terkenal memiliki warna-warna cerah. Pada kedalaman tertentu, wisatawan bisa menikmati pemandangan menarik berupa pergerakan beberapa jenis terumbu karang yang berpadu dengan segerombolan ikan hias seperti sebuah orkestra. Untuk menikmati surga bawah laut ini, wisatawan tak perlu repot-repot membawa peralatan diving sendiri karena pengelola resort telah menyiapkan semuanya. Bekerjasama dengan sekolah diving ternama, pengelola resort menawarkan paket diving berikut lisensinya bagi wisatawan yang kepincut dengan olahraga bawah air ini.
Saking terkenalnya Pulau Kotok sebagai surganya pecinta diving, tak jarang ditempat ini diselenggarakan lomba diving antar pengunjung atau wisatawan. Sayangnya, mayoritas peserta merupakan atlit dari benua lain bukannya dari dalam negeri. Bisa jadi, karena olahraga diving belum begitu familiar dimata kebanyakan orang Indonesia.
Nuansa Alam Penuh Ketenangan
Usai ber-diving seharian, tentunya pelancong memerlukan istirahat cukup untuk melakukan pengembaraan berikutnya. Meskipun sudah dijadikan pulau resort, jangan khawatir wisatawan tidak menemukan ketenangan usai bercengkerama di laut. Karena nyaris semua resort didisain sedemikian rupa dengan nuansa pedesaan yang penuh ketenangan dan natural.
Ambil contoh dengan penginapan yang dibangun diatas pohon yang menjadi penginapan paling digemari wisatawan, disini pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar Pulau Kotok yang indah. Bahkan, ratusan ikan laut yang beraneka warna dengan latar terumbu karang dapat terlihat jelas dari penginapan ini karena air lautnya yang begitu jernih.
Jika tak kebagian penginapan diatas pohon, tak perlu khawatir, pengelola resort menyiapkan penginapan yang tak kalah naturalnya dengan yang diatas pohon. Hanya berdinding kayu , penginapan ini tidak dilengkapi dengan pintu kayu tetapi hanya berupa tirai dari bambu sehingga benar-benar bernuansa pedesaan. Bahkan lantainya hanya berupa pasir laut yang putih bersih dengan penerangan lampu obor sehingga memberi kesan tersendiri.
Lengkingan Elang Bondol
Suara lengkingan elang bondol dipagi hari seperti memecahkan lamunan untuk memulai pengembaraan selanjutnya. Dengan ukuran tubuh sekitar 45 centimeter, maskot Jakarta ini kerap berputar-putar di angkasa berburu mencari mangsa. Dominasi warna putih dibagian kepala hingga leher dan kecoklatan dari sayap hingga ekornya begitu kentara ketika menukik berusaha mencengkeram ikan-ikan yang sedang berenang di permukaan laut.
Elang bondol dapat terlihat terbang sendirian atau berada dalam kelompoknya hanya untuk berputar-putar di angkasa atau berburu mencari mangsa seperti ikan, mamalia kecil, reptil, dan katak. Burung pemangsa yang tengah dijaga kelestariannya ini mampu terbang bebas mencapai ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.
Untuk menjaga habitat liarnya, beberapa elang bondol yang akan dilepas kembali ke alam liar dipelihara dahulu didalam kandang bambu berukuran sekitar 30x20 meter dengan tinggi 20 meter. Kandang itu dibangun di pesisir pantai, dengan beberapa bagian menjorok ke laut. Sebagian besar lantainya yang terendam air laut ditutup rapat dengan jaring agar biawak tidak menyantap makanan elang itu.
Saat ini, ada sekitar 13 ekor elang bondol yang siap dilepas ke alam liar. Bukan tak mungkin, kala wisatawan bertandang ke Pulau Kotok menjadi saksi moment penting bagaimana elang bondol yang tadinya hidup dalam kandang dilepas dan berbaur dengan kerabatnya di alam liar. Pesona bawah laut yang dipadu dengan lengkingan Elang Bondol, memang layak jadi gunjingan para wisatawan mancanegara usai pelesir di "pulau ayam" (risna)
Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pemekaran wilayah dengan menjadikan Kepulauan Seribu sebagai sebuah Kabupaten Administrasi, Pulau Kotok akhirnya disulap menjadi pulau resort yang banyak menyedot perhatian wisatawan mancanegara. Pemandangan bawah laut dengan terumbu karang yang masih terjaga keasliannya, menjadi salah satu andalan obyek wisatanya sehingga menjadi perbincangan turis asing begitu usai pelesir di Pulau Kotok.
Masih terjaganya habitat laut seperti terumbu karang dan aneka keragaman hayati lainnya membuat Pulau Kotok begitu diminati wisatawan mancanegara. Airnya yang jernih dan pantai yang landai, menjadi salah-satu alasan kenapa Pulau Kotok begitu diminati sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan. Tak salah memang, jika banyak wisatawan mengidentikan Pulau Kotok dengan olahraga diving.
Tidak hanya pemandangan bawah lautnya yang mempesona, yang lebih membuat Pulau Kotok begitu istimewa adalah pulau ini dijadikan pusat penangkaran Elang Bondol (Haliastur Indus) sebelum dilepas kehabitat aslinya. Elang Bondol ini merupakan salah satu maskot DKI Jakarta yang keberadaannya sudah nyaris punah sehingga pemprov begitu serius menjaga kelestariannya. Tentu, bagi masyarakat Jakarta sendiri, gambaran burung elang tersebut memang terkesan asing. Begitu asingnya, sampai-sampai jarang sekali ada yang mengetahui bahwa keberadaan burung Elang Bondol itu sangat dilindungi oleh negara. Beruntung pemprov begitu peduli dengan burung jenis pemangsa mamalia dan ikan ini hingga keberadaannya di alam liar terus bertambah. Tapi jangan salah, sebelum dilepas ke habitat aslinya, Elang Bondol dipersiapkan dahulu di Pulau Kotok sehingga pesona Elang Bondol menjadi pemandangan tersendiri dalam wisata bahari di Pulau Kotok.
Untuk mencapai Pulau Kotok tak sulit, cukup menunggu di dermaga 15 Pantai Marina Ancol, dalam tempo 90 menit beberapa kapal cepat siap mengantarkan wisatawan kepesona pemandangan bawah laut yang tak ada di pulau resort lainnya. Patut diingat, datanglah sebelum pukul 08.00 dan pada hari-hari libur atau weekend jika tidak ingin tertinggal. Karena setelah pukul 08.00 semua kapal sudah berangkat ke Pulau Kotok sedangkan pada hari-hari biasa, semua kapal cepat tak melayani wisatawan perorangan kecuali datang secara rombongan.
Begitu menginjakan kaki di dermaga, wisatawan bakal disuguhi dengan minuman khas penyambutan. Minuman ini berupa juice kelapa yang mempunyai keunikan rasa tersendiri. Jika perut terasa keroncongan, sejumlah menu spesial seperti nasi goreng spesial yang bakal menggugah selera, bahkan meski perut sudah terisi sarapan pagi tadi.
Usai melepas penat, biasanya para pelancong tak sabaran berkeliling pulau yang hanya berukuran sekitar 14 hektar. Namun jangan terkejut jika berpapasan dengan banyak sekali biawak di Pulau Kotok karena tempat ini memang dijaga ekosistemnya dengan membuat tempat penangkaran biawak. Selama bertahun-tahun pula, biawak ini tak pernah mengganggu wisatawan sehingga antara pelancong dan biawak seperti saling melengkapi.
Pesona bawah laut yang kesohor dengan taman terumbu karang yang terjaga keasliannya, ditambah air lautnya yang jernih menjadi kombinasi menarik untuk menantang wisatawan segera melepas pakaiannya dan bersalin dengan perangkat diving. Seperti diketahui, terumbu karang merupakan biota laut yang dilindungi untuk menjaga ekosistem bawah laut dan biasanya memiliki pemandangan yang menakjubkan.
Ditempat ini pula, hidup ratusan spesies ikan hias yang terkenal memiliki warna-warna cerah. Pada kedalaman tertentu, wisatawan bisa menikmati pemandangan menarik berupa pergerakan beberapa jenis terumbu karang yang berpadu dengan segerombolan ikan hias seperti sebuah orkestra. Untuk menikmati surga bawah laut ini, wisatawan tak perlu repot-repot membawa peralatan diving sendiri karena pengelola resort telah menyiapkan semuanya. Bekerjasama dengan sekolah diving ternama, pengelola resort menawarkan paket diving berikut lisensinya bagi wisatawan yang kepincut dengan olahraga bawah air ini.
Saking terkenalnya Pulau Kotok sebagai surganya pecinta diving, tak jarang ditempat ini diselenggarakan lomba diving antar pengunjung atau wisatawan. Sayangnya, mayoritas peserta merupakan atlit dari benua lain bukannya dari dalam negeri. Bisa jadi, karena olahraga diving belum begitu familiar dimata kebanyakan orang Indonesia.
Nuansa Alam Penuh Ketenangan
Usai ber-diving seharian, tentunya pelancong memerlukan istirahat cukup untuk melakukan pengembaraan berikutnya. Meskipun sudah dijadikan pulau resort, jangan khawatir wisatawan tidak menemukan ketenangan usai bercengkerama di laut. Karena nyaris semua resort didisain sedemikian rupa dengan nuansa pedesaan yang penuh ketenangan dan natural.
Ambil contoh dengan penginapan yang dibangun diatas pohon yang menjadi penginapan paling digemari wisatawan, disini pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar Pulau Kotok yang indah. Bahkan, ratusan ikan laut yang beraneka warna dengan latar terumbu karang dapat terlihat jelas dari penginapan ini karena air lautnya yang begitu jernih.
Jika tak kebagian penginapan diatas pohon, tak perlu khawatir, pengelola resort menyiapkan penginapan yang tak kalah naturalnya dengan yang diatas pohon. Hanya berdinding kayu , penginapan ini tidak dilengkapi dengan pintu kayu tetapi hanya berupa tirai dari bambu sehingga benar-benar bernuansa pedesaan. Bahkan lantainya hanya berupa pasir laut yang putih bersih dengan penerangan lampu obor sehingga memberi kesan tersendiri.
Lengkingan Elang Bondol
Suara lengkingan elang bondol dipagi hari seperti memecahkan lamunan untuk memulai pengembaraan selanjutnya. Dengan ukuran tubuh sekitar 45 centimeter, maskot Jakarta ini kerap berputar-putar di angkasa berburu mencari mangsa. Dominasi warna putih dibagian kepala hingga leher dan kecoklatan dari sayap hingga ekornya begitu kentara ketika menukik berusaha mencengkeram ikan-ikan yang sedang berenang di permukaan laut.
Elang bondol dapat terlihat terbang sendirian atau berada dalam kelompoknya hanya untuk berputar-putar di angkasa atau berburu mencari mangsa seperti ikan, mamalia kecil, reptil, dan katak. Burung pemangsa yang tengah dijaga kelestariannya ini mampu terbang bebas mencapai ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.
Untuk menjaga habitat liarnya, beberapa elang bondol yang akan dilepas kembali ke alam liar dipelihara dahulu didalam kandang bambu berukuran sekitar 30x20 meter dengan tinggi 20 meter. Kandang itu dibangun di pesisir pantai, dengan beberapa bagian menjorok ke laut. Sebagian besar lantainya yang terendam air laut ditutup rapat dengan jaring agar biawak tidak menyantap makanan elang itu.
Saat ini, ada sekitar 13 ekor elang bondol yang siap dilepas ke alam liar. Bukan tak mungkin, kala wisatawan bertandang ke Pulau Kotok menjadi saksi moment penting bagaimana elang bondol yang tadinya hidup dalam kandang dilepas dan berbaur dengan kerabatnya di alam liar. Pesona bawah laut yang dipadu dengan lengkingan Elang Bondol, memang layak jadi gunjingan para wisatawan mancanegara usai pelesir di "pulau ayam" (risna)
FOTO - FOTO PULAU KOTOK