Pulau Tidung
- Bagi warga Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mungkin tidak asing
lagi mendengar nama Wa’Turup atau “Panglima Hitam” yang berasal
Cirebon Banten Jawa Barat. Konon ceritanya beliau sudah lahir pada
Jaman Kerajaan Syarif Hidayah Tullah dan dipercayai oleh masyarakat
setempat adalah orang yang pertama kali menginjakan kakinya di Pulau
Tidung.
Berawal
dari peperangan Kerajaan Syarif Hidayah Tullah melawan Kolonial
Belanda dan pasukan yang dipimpin oleh Panglima Hitam kalah dalam
perang hingga akhirnya melarikan diri. Saat itulah Wa’ Turup dan
beberapa prajurit lainnya melarikan diri Kepulau Tidung untuk mencari
perlindungan dari serangan tentara Belanda. Hingga pada akhirnya Datuk
dan beberapa sahabatnya memutuskan Pulau Tidung Besar ini di jandikan
sebagai tempat persinggahan (tempat tinggal) hingga sampai akhir
khayatnya.
Cerita
ini bermula dari tabir mimpi Sugeng, salah satu warga Pulau Tidung
Besar bertemu dengan si Panglima Hitam, dalam mimpinya ia di
perintahkan untuk mencari makam orang pertama ini. Hingga pada tanggal
31 Desember 2006 makam tersebut ditemukan, terdapat disebelah Timur
Pulau Tidung Kecil tepatnya di bawah pohon kedongdong Besar serta oleh
warga dibersihkan, makamnya pun di Keramik dan hingga sekarang di
jadikan tempat Ziarah bagi masyarakat setempat. Peninggalannya pun yang
masih tersisah hingga kini diabadikan didekat makamnya seperti
Keris,Pedang,Guci, Gendi dan tempat beribadah sewaktu ia masih hidup.
Tidak
hanya menjadi tempat Ziarah bagi masyarakat Pulau Tidung saja, makam
Wa’Turup (Panglima Hitam) ini juga menjadi salah satu objek wisata
sejarah yang mengasikkan bagi warga Jakarta yang berkunjung Kepulau
ini. Seperti yang di lakukan oleh anak-anak Universitas Unindra yang
bertempat di Pasar Rebo Jakarta Timur mereka asik mengabiskan masa
liburan di Pulau Tidung Kecil ini. “selain memancing dan berenang di
laut, kami juga bisa mengetahui sejarah di Pulau Tidung ini”, kata Rio
salah satu mahasiswa yang ikut berlibur. Ia juga merasa sangat senang
bisa berlibur di Pulau Tidung ini. Selain itu hamparan pasir putih dan
deru ombak menambah asiknya berlibur di Pulau yang tidak kalah bagusnya
dengan wisata yang ada di Bali.