Tak selamanya satwa liar bisa hidup di alam bebas. Hal itulah yang dialami dua monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), sitaan Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Monyet yang dinamai Opa dan Oma ini bakal kesulitan bertahan hidup di alam bebas karena sudah tua dan cacat. Keduanya memerlukan habitat yang nyaman dan tak memiliki persaingan hidup keras.

Atas pertimbangan itu, Opa dan Oma ditempatkan di rumah barunya yakni rumah jompo satwa di Pulau Penjaliran Barat di kawasan Kepulauan Seribu. Tempat tersebut dinilai sebagai habitat yang cocok bagi primata karena banyak pohon dan buah-buahan. Persaingan hidup pun tak terlalu keras lantaran masih jarang penghuni.
Menurut Manajer Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur, Femke den Haas, sudah tiga kelompok monyet yang dilepaskan di Pulau Penjaliran. Saat ini, rumah jompo tersebut dihuni 11 ekor monyet. Rencananya, Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur bakal melepas siamang (Symphalangus syndactylus) dan owa (Hylobates muelleri). Selain melestarikan populasi satwa, rumah jompo satwa ini juga menjadi daya tarik wisata Kepulauan Seribu. (bima)

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu