Jika light action, waktu fight akan sangat lama. Terlalu hard action pemancing akan kehabisan tenaga ketika masih work the jig. Joran jigging biasanya lebih pendek dibandingkan joran popping. Panjang joran ini sebenarnya variatif, tergantung siapa yang memakai. Untuk kita, sama dengan kebanyakan saudara-saudara kita di Asia lainnya, biasanya antara 5' hingga 7'.

Joran harus cukup ringan agar pemancing gampang memainkannya sehingga tenaga pemancing tidak terlalu terkuras. Tujuannya adalah ketika akhirnya terjadi strike lalu fight, tenaga pemancing masih cukup banyak. Joran jigging meski cenderung lebih kaku, bagian ujung umumnya cukup sensitif agar mampu mendeteksi gerakan jig ataupun sambaran dari ikan.

Batang yang besar tentunya lebih enak karena daya 'tancapnya' tidak setajam yang kecil ketika di pasang di gimbal. Batang besar juga memiliki daya congkel yang besar. Pegangan joran yang memiliki panjang yang pas bisa membuat mancing semakin efektif. Joran yang pegangan sepanjang 13 inchi biasanya hampir selalu cocok untuk banyak pemancing karena kita bisa menjepitnya di bawah ketiak dan memainkan ril dengan enak karena ril akan selalu dekat dengan badan kita.

Jigger kelas dunia Nicola Zingarelli, yang bersama Lamiglas mendesain joran jigging Tropic Pro mengatakan bahwa ukuran pegangan terbaik antara 14 hingga 16 inchi tergantung panjang lengan pemancing. Sedangkan pegangan sepanjang 12 inchi merupakan pilihan terbaik yang suka jigging dengan belt. Mengenai pegangan joran, meski Shimano mengklaim bahwa pegangan joran yang oval lebih enak saat dijepit, pegangan joran yang bundar terbukti masih yang paling populer.

Enak dipakai work the jig sekaligus memiliki lifting power yang besar adalah prasyarat berikutnya untuk sebuah jigging rod. Ini berbeda dengan joran popping yang selain harus memiliki lifting power yang baik joran juga harus enak dikasting (dilontar). Ada korelasi yang erat antara berat jig dengan ujung joran. Jika jig yang digunakan ringan, joran light action mungkin paling pas. Tetapi jika jig memiliki berat yang lumayan tentunya joran medium action atau heavy action yang harus kita gunakan. Joran yang terlalu panjang juga tidak terlalu baik untuk digunakan karena akan mengilangkan sense kita pada joran. Jika jig yang digunakan semakin berat, hendaknya joran yang kita pakai semakin pendek. Kombinasi yang pas berapa berat jig yang cocok untuk rod kita biasanya telah gamblang dijelaskan di spesifikasi rod.

Menentukan joran jigging dengan aksi seperti apa yang paling baik sebenarnya gampang-gampang susah. Karena lagi-lagi ini harus melihat konteksnya dahulu. Tetapi untuk kita orang Indonesia tampaknya joran medium action lebih pas. Pilihan pada joran light, medium atau bahkan hard action sebenarnya masalah selera masing-masing pemancing. Tetapi jika hitung-hitungannya efektifitas semestinya joran jigging yang kita pilih adalah yang medium atau hard action. Jenis joran seperti ini ditandai jika dia melengkung dia pasti mentok di tengah-tengah joran. Konon joran jigging seperti ini mampu menyediakan aksi tip yang terbaik. Gambarannya begini, ketika anda memompa joran, ujung seharusnya kembali pada posisi dimana dia tetap mampu menjaga kepala jig menghadap dan bergerak ke atas. Karena jika tidak begitu, jig akan kehilangan gerak terbaiknya dan sambaran akan semakin sulit. Ketebalan dan penempatan material yang bervariasi sepanjang blank juga menentukan aksi joran.

Joran jigging medium/hard action dimaksudkan agar waktu fight tidak terlalu lama dan agar tenaga pemancing tidak terkuras terlalu banyak. Bayangkan jika kita harus fight dengan dogtooth tuna di kedalaman ratusan meter dengan joran light action yang lifting power-nya yang rendah. Bisa-bisa kita dibawakan gunting oleh sesama rekan mancing kita karena mereka semua menjadi tidak bisa mancing. Ini adalah masalah efektifitas. Dengan joran light action, jig yang kita mainkan semakin terasa beratnya. Belum kalau lautan tempat mancing arusnya lumayan deras. Kemudian strike yang terjadi bisa-bisa terlewatkan oleh kita saking lembutnya joran. Yang terakhir adalah masalah efektifitas waktu fight seperti diucapkan oleh Wiwied Jabricks di atas.

Lifting power juga berpengaruh pada hal-hal lain yang mungkin tidak pernah terbayang sebelumnya seperti misalnya masalah konservasi. Jika pemancing hendak me-release hasil mancing misalnya biasanya ikan yang dipancing dengan joran light action cenderung lebih lelah kondisinya karena kehabisan tenaga. Ini tentunya berbahaya terhadap kemampuannya bertahan ketika kita lepaskan kembali.

Seperti telah disebutkan, joran jigging ringan lebih enak dibandingkan yang berat. Keduanya bisa disebut baik dalam artian kualitas. Joran ringan 'meangganti' pemangkasan berat dengan harga yang tinggi (dan kualitas bahan yang lebih baik). Joran yang berat 'mengkomepensasi' berat dengan harga yang jelas lebih murah (tetapi bahan kualitasnya dikurangi). Sebenarnya mana yang terbaik?

Kalau pembicaraannya adalah kualitas bahan dan performa, jelas yang ringan lebih unggul. Tetapi jika pertanyaannya dirubah menjadi apakah joran berat berarti tidak bisa dipakai lagi (karena ada yang ringan dan mahal itu), jawabnya adalah tidak. Bukankah kita tinggal melatih saja otot-otot kita daripada memaksa membeli joran ringan yang mahal itu?

Pemancing trolling menggunakan fighting chair dan gimbal untuk membantu mereka bertarung dengan ikan, makanya joran yang berat pun tak masalah. Tetapi pemancing jigging harus berdiri memeluk jorannya ketika work the jigs dan saat fight. Tak heran produsen seperti Shimano, Quantum, Lamiglas, Van Staal berusaha keras agar mampu menyuguhkan 'ramuan' paling pas antara ringan, kekuatan dan kenyamanan. Joran berbahan Graphite yang diperkuat dengan fiberglass salah satu ramuan pas itu.

Konstruksi joran Shimano yang dibuat dari TC4 dua lapis dengan proses T-glass yang ditumpuk di antara lapisan luar dari bahan high-modulus carbon adalah salah satu contoh. Rod blank yang hanya terbuat dari satu lapis high-modulus carbon biasanya tidak akan cukup kuat. TC4 meski ringan tetapi menyediakan pulling power yang baik tanpa mengorbankan performa ujung joran untuk merespon jig dengan semestinya.

Seperti telah disebutkan Nicola Zingarelli bersama Lamiglas telah memproduksi joran jigging yang diberi nama Tropic Pro. Menurut Lamiglas National Sales Manager John Posey, joran ini sangat cocok digunakan di perairan yang temperaturnya hangat seperti di Indonesia. Joran ini dibuat dengan teknologi Tri-Flex dicampur graphite dan fiberglass. “Ini membuat joran memiliki kekuatan yang dahsyat untuk mengangkat ikan”, ucap John Posey kepada penulis melalui email. Mau mencoba atau pilih merk yang sudah “terkenal” saja?(MR)
  

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu