Atas inisiatif dari mas Edi, supervisor Inbound, maka diadakanlah acara jalan jalan. Dan lokasi yang dituju adalah Pulau Seribu/ Kepulauan Seribu, Jakarta.
Di sela sela kesibukan kantor yang luar biasa, kami jadi berangkat ke
Pulau Seribu. Kira kira jam 6 pagi saya dan 5 orang teman lainnya naik
Transjakarta (busway) dengan tarif Rp.3500 menuju ke arah Ancol. Rutenya
dari Daan Mogot-Harmoni-Senen-Ancol (kalo nggak salah ). Dan inilah pengalaman pertama saya naik Busway, saya baru tahu kalau dengan Rp.3500 kita bisa berkeliling jakarta.
Perjalanan berlangsung aman terkendali. Setelah kurang lebih 1 jam kami tiba di Ancol, kemudian membayar biaya masuk ke Ancol Rp.10000 (tahun 2007).
Untuk ke Kepulauan Seribu kita harus menuju Ke Dermaga marina Ancol yang masih di area Kawasan wisata Ancol. Setelah berjalan kaki 15 menit, kami sampai di dermaga. Disitu berjejer dari dermaga 1 sampai dengan dermaga 23 (paling ujung).
Saya lupa di dermaga mana jika harus ke
Kepulauan Seribu, anda bisa bertanya kepada orang orang yang ada disitu.
Belakangan saya baru tahu, ternyata kita juga bisa pergi ke Kepulauan Seribu melalui Muara Angke.
Kami harus naik speedboat untuk sampai ke kepulauan seribu. Satu persatu kami mulai masuk ke Speedboat, setelah terisi sekitar 30 penumpang, speedboat mulai melaju ke Kepulauan Seribu. Meskipun dilengkapi dengan pelampung, tapi ini adalah pengalaman pertama naik speedboat di laut lepas, saya agak takut juga he he.
Kami harus naik speedboat untuk sampai ke kepulauan seribu. Satu persatu kami mulai masuk ke Speedboat, setelah terisi sekitar 30 penumpang, speedboat mulai melaju ke Kepulauan Seribu. Meskipun dilengkapi dengan pelampung, tapi ini adalah pengalaman pertama naik speedboat di laut lepas, saya agak takut juga he he.
Berapa tarifnya saya nggak tahu, karena saya
sudah bayar 125.000 untuk biaya selama jalan jalan ke Kepulauan Seribu
meliputi, transport, penginapan, makan dll.
Perlahan lahan Speedboat meninggalkan kota Jakarta, gedung gedung tinggi sudah mulai hilang dari pandangan, berganti dengan birunya air laut. Dan kepenatan, kesibukan kota Jakarta sejenak terlupa seiring menjauhnya Speedboat kami. Selama perjalanan, ternyata hujan turun cukup lebat, karena takut maka hampir semua penumpang mulai memakai pelampung yang sudah disediakan. Kami bisa melihat air hujan yang jatuh kelaut begitu derasnya dan terkadang justru menakutkan, bayangan akan indahnya lautan lenyap saat itu. Terkadang speedboat kami juga bertabrakan dengan ombak.
Perlahan lahan Speedboat meninggalkan kota Jakarta, gedung gedung tinggi sudah mulai hilang dari pandangan, berganti dengan birunya air laut. Dan kepenatan, kesibukan kota Jakarta sejenak terlupa seiring menjauhnya Speedboat kami. Selama perjalanan, ternyata hujan turun cukup lebat, karena takut maka hampir semua penumpang mulai memakai pelampung yang sudah disediakan. Kami bisa melihat air hujan yang jatuh kelaut begitu derasnya dan terkadang justru menakutkan, bayangan akan indahnya lautan lenyap saat itu. Terkadang speedboat kami juga bertabrakan dengan ombak.
Setelah 2 jam mungkin, kami tiba juga di Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu.Kami turun dari Speedboat dan berjalan 300 m menuju ke penginapan
kami, yang ternyata terletak di depan dermaga Pulau Pramuka. Jarak
dermaga hanya 50 m dari penginapan kami. Waaah senengnya punya rumah
dekat dengan laut.
Ganti baju saya langsung aja menceburkan diri di perairan dermaga Pulau Pramuka, yang kebetulan sedang sepi, Ditemani anak anak kecil yang mungkin sudah terbiasa dengan laut. Huahh..Seger badan bisa mandi dilaut. Ehggak taunya gatal kena ubur ubur….
Setelah makan siang dengan menu makanan laut, kegiatan dimulai dengan snorkeling di Pulau Semak Daun. Dari Pulau Pramuka, kami naik ojek menuju kearah Pulau Pramuka. Tak lupa kami menyewa perlengkapan Snorkeling. Perlahan Ojek perahu dengan 20an penumpang mulai meninggalkan Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun.
Setelah makan siang dengan menu makanan laut, kegiatan dimulai dengan snorkeling di Pulau Semak Daun. Dari Pulau Pramuka, kami naik ojek menuju kearah Pulau Pramuka. Tak lupa kami menyewa perlengkapan Snorkeling. Perlahan Ojek perahu dengan 20an penumpang mulai meninggalkan Pulau Pramuka menuju Pulau Semak Daun.
Dari perahu saya melihat hamparan laut biru
yang membentang begitu luasnya. Terasa nyaman, saat wajah tersapu angin
dan sesekali percikan air membasahi wajah. Ketika perahu berjalan pelan,
tak tahan, saya mencelupkan kaki di perairan Pulau Seribu. Teman teman
yang sudah siap dengan peralatan snorkeling bahkan segera menceburkan
diri karena sudah tidak sabar.
Saya yang baru kali ini akan melakukan
snorkeling menunggu sampai perahu berhenti. Dalam waktu yang relatif
singkat, kami tiba di Pulau Semak Daun. Inilah foto Pulau Semak
Daun.(saya tidak sempat mendokumentasi, gambar saya ambil dari sini, )
Ternyata memang benar pulau ini hanya terdiri dari semak dan daun.
Kami diarahkan oleh pemandu wisata ke pulau ini, karena kondisi pulau
ini cocok untuk para pemula belajar snorkeling. Lagi lagi saya menatap
hamparan laut biru dengan kerlipan cahaya matahari yang terpantul.
Pokoknya kereen..
Kemudian
saya memakai perlengkapan snorkeling yang terdiri dari masker, snorkel, dan kaki katak. Dan mulailah saya mengelilingi perairan sekitar Pulau Semak Daun. Saya memang hobi renang, tapi baru kali ini melakukan snorkeling.
saya memakai perlengkapan snorkeling yang terdiri dari masker, snorkel, dan kaki katak. Dan mulailah saya mengelilingi perairan sekitar Pulau Semak Daun. Saya memang hobi renang, tapi baru kali ini melakukan snorkeling.
Rasanya memang benar benar melihat keindahan
lain dari lautan Indonesia. Rasanya seperti melihat aquarium, tapi
aquarium raksasa, ada ikan ikan kecil yang sesekali lewat. sedang asyik
menikmati pemandangan bawah laut, samar samar terdengar ada yang kakinya
tertusuk bulu babi. “Bulu Babi”
adalah suatu binatang laut yang 95% tubuhnya terdiri dari duri-duri.
Duri-duri yang “sedikit” beracun ini sangatlah rapuh. Dan kalau terkena
kaki/ tangan cara mengobatinya adalah dengan urin? ha Urin yang bener?
air kencing ya? ya ya bener. Karna Urin mengandung amoniak.
Kalau di Pulau semak daun saja sudah begitu bagusnya, bagaimana kira
kira di lokasi lain ya?.Penginnya sih ke Seluruh Pulau di Pulau Seribu,
tapi hari sudah sore, dan ojek perahupun tiba menjemput kami. Sebelum
pulang kami mampir ke pabrik pengolaha atau pasar ikan ya? Yang jelas
pasar ikan ini terapung di tengah laut.
Setelah sholat, mandi, acara malam hari adalah
makan malam dengan menu laut, yang sayang sekali saya tidak begitu
suka, tapi temen temen lain begitu lahap menyantap makanan laut itu.
Kami baru pulang dari Kepulauan seribu besok paginya. Kembali melihat gedung gedung Jakarta, dan terbayang macet dan sibuknya kota Jakarta. Tapi dalam hati berkata “kapan kapan saya akan ke Pulau seribu lagi”…
Kami baru pulang dari Kepulauan seribu besok paginya. Kembali melihat gedung gedung Jakarta, dan terbayang macet dan sibuknya kota Jakarta. Tapi dalam hati berkata “kapan kapan saya akan ke Pulau seribu lagi”…
Sumber : arif.rahmawan.web.id