- 20.19.00
- Unknown
- Pulau Harapan, Seribu Cerita
Hiruk pikuk Ibu Kota membuat semua warganya merasa jenuh, kerjaan yang menumpuk, macet dan belum lahi skripsi yang tak kunjung selesai. Sebagian orang memutuskan untuk berlibur ke luar negeri, tapi saya dan teman-teman memutuskan untuk berlibur di dalam negeri saja.
Akhirnya kami memutuskan liburan ke Pulau Harapan. Siapa bilang pantai-pantai cantik dan indah cuma ada di Bali, di ujung kota Jakarta masih banyak pantai-pantai yang bertaburan pasir putih, lautan biru, dan ombak yang tenang.
Pulau Harapan adalah pulau penduduk atau pulau untuk wisatawan singgah. Untuk mencapai Ke Pulau Harapan bisa di tempuh dengan naik kapal dari Muara Angke atau Marina Ancol. Perjalanan yang ditempuh dari Muara Angke sekitar 4 jam, yaa memang agak lama tapi semuanya akan terbayar sesampainya disana.
Saya berangkat dari rumah temen di daerah Slipi pukul 05.00 sampai di Muara Angke jam 05.30
Ini sesampainya di pom bensin Muara Angke. Setelah selesai sarapan saya menuju ke dermaga. Jalan menuju dermaga becek dan banyak genangan air, bau amis ikan pun juga sangat menyengat jadi saya saranin untuk pakai masker biar bau amis ngga terlalu tercium. Setelah mencari-cari akhirnya ketemu dengan Kapal Bahtera, kapal yang akan membawa saya dan teman-teman menuju Pulau Harapan. Ini dia suasana di dalam kapal.
Untuk yang ngga terbiasa naik kapal saya saranin minum Antimo, karena klo ga minum Antimo nanti bisa mabok laut hehehe. Kami menghabiskan waktu di kapal dengan bercerita dan sampai akhirnya semua tertibur lelap di kapal. Sesekali saya keluar untuk menghirup udara segara di lautan.
Setelah 4jam akhirnya saya sampai di dermaga Pulau Kelapa, lalu lanjut ke Pulau Harapan dengan berjalan kaki. Jalan kaki dari Dermaga Pulau Kelapa ke homestay sekitar 15menit.
Yeaaaaah akhirnya sampai juga di Pulau Harapan. Setelah sampai di homestay kami sudah disediakan makan siang oleh guide, btw guide kami disana orangnya sik banget, baik pula namanya Pak Ilham atau biasa kami sebut Pak Bro hehehe.
Hari pertama kami hanya jalan-jalan sekitaran Pulau Harapan, dan mulai eksplore pulau di hari kedua. Ini dia homestay kami selama di Pulau Harapan.Selesai makan siang dan bersih-bersih kami main di laut samping homestay, yaa homestay kami persis di pinggir laut tapi saya pinggir lautan di pulau ini dibeton semua jadi tidak ada pantai.
Puas bermain di laut dekat homestay saya dan teman-teman berkeliling Pulau Harapan. Pulaunya masih sepi walaupun sudah banyak rumah penduduk, tapi saya jarang sekali bertemu dengan penduduk sekitar, mungkin pada di dalam rumah kali ya. Kami berjalan-jalan sampai ujung pulau, dan menenukan dermaga kecil. Udara yang sejuk, penduduk yang ramah, membuat saya betah liburan di pulau ini.
Di ujung dermaga banyak anak kecil yang berenang, ngeliat anak kecil yang pada berenang teman saya si Ricko juga ikutan renang hadeeeeh
Hari kedua pun tiba, kami berdelapan sudah siap-siap berkeliling kepulauan seribu. Tujuan pertama adalah snorkeling, tapi saya lupa nama tempat kami snorkeling itu apa hehehe
Tempat kedua kami mampir di Pulau Kayu Angin Panjang, fyi pulau ini punya Pak Tri Sutrisno
Dari Pulau Kayu Angin Genteng Panjang kami menuju Pulau Kayu Angin Genteng, di antara pulau-pulau lain ini adalah pulau favorit saya, pulau ini udah dikelola oleh resort atau pihak swasta tapi sayang kayanya udah ngga keurus, padahal cottegenya masih bagus.
Puas foto-foto lalu dilanjutkan dengan makan siang, makan siang kali agak berbeda karenan banyak anjing yang ikutan makan juga hehehe.Di pulau ini banyak anjingnya, katanya sih memang sengaja di tinggal pemiliknya buat ngejagain pulau ini, tapi kasian mereka semua pada kelaperan.
Selesai makan siang seperti biasa si Ricko klo liat air pasti bawaannya pengen berenang, yaa akhirnya dia nyeburlah di sekitaran dermaga.
Bolehlah agak narsis sedikit hehehe
Dari Pulau Kayu Angin Genteng kami lanjut ke Pulau Putri. Pulau Putri ini adalah pulau yang sudah dikelolah pihak swasta, yaa sebagian pulau-pulau di kepulauan seribu memang sudah di kelolah pihak swasta maupun milik pribadi. Klo mau masuk ke Pulau Putri anda harus bayar tiket masuk sebesar Rp.50.000, bukan cuma bisa menikmati pemandangan pantai di pulau ini tapi anda juga bisa masuk ke aquarium bawah laut.
Aquarium bawah laut di Pulau Putri mirip kaya seaworld di Jakarta, bedanya ya ini bener-bener di bawah laut hehehe. Oh ya saya dan teman-teman juga sempat bikin Harlemshake di tunnel aquarium hehe. Puas liat-liat kita, lalu kita di ajak berkeliling Pulau Putri oleh guide (Pak Ilham), di pulau ini masih banyak hutan dan ada biawak. Waaaah pertama kali ketemu biawak kami semua agak takut, tapi anehnya biawaknya malah takut sama Ricko hahaha, anjing di Pulau Kayu Angin Genteng aja takut sama Ricko, biawak juga takut, mungkin klo setan ketemu Ricko bisa kabur juga tuh hahaha.
Capek berkeliling nyari biawak akhirnya kami ketemu kolam renang, tanpa pikir panjang kami semua lansung nyebur.
Sudah puas berenang, kami melanjutkan perjalanan lagi. Kami menuju Pulau Gosong, dari namanya aja udah kebayang gimana nantinya kami semua jadi gosong hehehe. Pulau cuma ada tumpukan pasir putih dan ngga ada sama sekali pepohonan..
Tanning di Pulau Gosong
Puas panas-panasan di Pulau gosong yang membuat badan makin gosong, saya lanjut ke Pulau Bira Besar. Pulau Bira Besar punyanya Patra Jasa sebuat perusahaan, tapi sayang pulaunya udah ngga terawat.
Senja pun tiba, kata Pak Ilham klo mau liat sunset lebih bagus di Pulau Bulat dan akhirnya kami menuju Pulau Bulat. Pulau ini punyanya Pak Soeharto lho! tapi yaa sama dengan pulau milik PatraJasa, pulau ini juga udah ngga keurus cuma aja penjaganya aja.
Sunset di Pulau Bulat menandakan berakhirnya liburan saya huuuh, sedih sih tapi yaa mau gimana lagi.
Sumber : iraaldira