“We shall defend our island, whatever the cost may be, we shall fight on the beaches, we shall fight on the landing grounds, we shall fight in the fields and in the streets, we shall fight in the hills; we shall never surrender.” – Winston Churchill
Mungkin
sebagian besar sudah pernah ke Kepulauan Seribu baik yang di Pulau
Pramuka dan sekitarnya, maupun di Pulau Tidung dan sekitarnya (yang
belum pernah, cobain dulu kali ya, gw udah pernah tulis di artikel ini).
Nah, kali ini Puppy mau share trip ke Kepulauan Seribu bagian utara
yang pusatnya ada di Pulau Kelapa-Pulau Harapan. Masih sedikitnya
pengunjung di sini menjadi nilai plus bagi Puppy. Benar-benar damai…
Kepulauan
Seribu utara ini banyak sekali pulaunya, tapi banyak pula yang sudah
menjadi resort alias berbayar!!! Lha terus gimanaaaaa????
Perjalanan
Seperti
biasa kami berangkat dari Bintaro. Agak terlalu lebay sebenarnya kami
berangkat pukul 04.00 pagi. Habis pengalaman sebelumnya kalo long
weekend ke Kepulauan Seribu pasti penuh banget kapalnya. Gepeng lah
badan ini berdesak2an. Caboot…
Kalo naik
taksi habis nya bisa Rp200ribu-an lebih, ya udah akhirnya kita charter
angkot saja Rp150.000 (atau Rp 170.000 kalo termasuk bayar tolnya).
Pukul 05.15, sampailah kami di muara angke. Hmm… di luar perkiraan kami
ternyata gak seramai yang dikira sebelumnya. Mungkin karena hari itu
bertepatan dengan Hari Natal jadi banyak yang memilih merayakan Natal
bersama keluarga kali ya?
Kru kapal
yang ke Pulau Pramuka nanya ke kami, mau kemana? Kami jawab mau ke Pulau
Kelapa. Dia menawarkan ke kami untuk mengantarkan ke Pulau Kelapa
dengan biaya Rp40.000. Jelaslah kami tolak, karena kami sudah tau kalo
ongkos kapal ke Pulau Kelapa cuman Rp35.000. Akhirnya, setelah nego,
mereka pun setuju kami bayar Rp35.000 untuk mengantarkan kami ke Pulau
Kelapa.
Pukul 06.26, kapal berangkat dari Muara Angke. Setelah transit ke Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, kapal kami sampai di dermaga Pulau Kelapa pada pukul 10.00 atau kira-kira butuh waktu 3,5jam. FYI, kapal yang sebenernya dari Muara Angke ke Pulau kelapa ini berangkatnya setelah kapal yang gw tumpangi ini . Intinya adalah, kalo mau ke Pulau Kelapa bisa naik kapal ke Pulau Kelapa atau kapal ke Pulau Pramuka. Tinggal nego aja cywiiiinn..
Jadwal:
Day 1: Bintaro – Muara Angke – Pulau Kelapa – Pulau Harapan – Pulau Papa Theo – Pulau Putri – Pulau Perak – Pulau Panjang Kecil
Day 2: Pulau Bulat, Pulau Semut, Pulau Tongkeng, Pulau Kayuangin Bira, Pulau Bira Besar, Pulau Belanda, Pulau Putri Barat,
Day 3: Pulau Kelapa – Muara Angke – Bintaro
Pulau Kelapa dan Pulau Harapan
Pulau
Kelapa ini adalah pulau tempat besandarnya kapal dari Muara Angke. Di
dermaga sudah menunggu Pak Rambo, orang paling terkenal bagi backpacker
yang ingin berlatih tembak-menembak.. ooppss.. Ya enggaklah, itu Rambo
yang si Sylvester Stalone. Kalo Pak Rambo yang ini nama aslinya Pak
Samsudin. Walopun namanya nampak sangar, tapi orangnya baik banget kok…
very very helpful.. Mangkanya banyak yang jadiin beliau jadi contact
person (CP) Pulau Kelapa-harapan ini . www.pulauseribu.co bukan com
Pulau
Kelapa dan Pulau Harapan sebenernya adalah dua pulau yang terpisah. Tapi
keduanya nampak menyatu karena dibangun jalan selebar kurang lebih 3
meter yang orang di sini menyebutnya sebagai “jembatan”. Pulau Kelapa
dan Pulau Harapan juga masing-masing membawahi administrasi pulau-pulau
yang berbeda.
Perjalanan
dari dermaga Pulau Kelapa ke tempat penginapan kami di Pulau Harapan
ini lumayan jauh cyiiin.. Gemporlah kaki ambo di awal trip. Gw
mikir,wah.. trus nanti jemputan kapal untuk muter dari pulau ke pulau
harus balik ke Pulau Kelapa gitu? Kok menderita ya… Dan ternyata, salah
dugaan gw. Kapal jemputan yang nanti buat hoping island itu ada di
dermaga Pulau Harapan. Deket ama penginapan!
Pulau Patondan Kecil/Pulau Papa Theo
Pulau ini
nama aslinya adalah Pulau Patondan Kecil Utara. Tapi lebih populer
disebut Pulau Papa Theo. Pulau ini sebenarnya pulau resort. Nampak
beberapa bangunan dan landscape pulau yang sangat tertata. Namun, pada
saat kesana tidak ada penghuni kecuali penjaga pulaunya. Kami memberi
Rp20.000 untuk “uang rokok” penjaga pulau tersebut.
Pasir
putih lembut, air yang sangat jernih, landscape pulau dengan pohon
kelapa yang menjulang, bangunan resort, dan landscape yang tertata
benar-benar bisa menjadi objek fotografi yang bagus.
Pulau Putri
Pulau
Putri adalah pulau resort juga. Terdapat akuarium bawah laut disini.
Cuman karena harganya agak mahal bagi gw, yaitu Rp50.000, ya uwislah
kagak jadi masuk. Ke
Pulau Putri pun kami juga cuman masuk ke kantin karyawan buat beli
minuman+snack. “Uang rokok” seperti biasa buat masuk pulau resort
sebesar Rp20.000.
Pulau Perak
Pulau ini
dermaganya cocok sekali bagi yang ingin loncat-loncatan. Yang pengen
mandi2 dan sekedar nyebur2 juga bisa di sepanjang pantai pulau ini. Kami
mandi dan nyebur2 di sini. Pulaunya sepertinya gak berpenghuni.
Berpasir putih bersih, sepi, benar-benar damai dah…
Pulau Panjang Kecil
Pulau ini
sangat cocok buat ngelihat sunset. Pulaunya kecil memanjang sesuai
namanya. Bersebelahan dengan kakak kandungnya Pulau Panjang Besar. “Uang
rokok” pulau ini juga Rp20.000.
Pulau Bulat
Kami berada di pulau ini pada hari kedua. Memang hari kedua ini kami fokuskan ke snorkeling doank,
jadi tidak banyak cerita tentang pulau-pulaunya. Snorkeling di Pulau
Bulat ini bagi yang pernah ke Pulau Air mungkin masih bagusan Pulau Air.
Karang-karangnya masih lumayan bagus memang, tapi ikannya masih kurang
beragam
Pulau Semut
Snorkeling
di Pulau Semut ini mengingatkan saya pada softcoral Pulau Panggang.
Karang-karangnya sangat rimbun dan “kribo”. Jenis dan ragam ikannya
lumayan banyak.
Pulau Tongkeng
Kami makan siang di pulau ini yang telah disediakan sebelumnya oleh Pak Rambo. Pulau resort yang indah juga. Benar-benar bersih dan tertata. Makan
siang dipinggir laut yang dibawahnya banyak ikan2 yang berenang. Eh pas
gw lempar nasi, ikannya pada kroyokan. Alhasil, gw makan cuman 3/4
nasinya karena seneng ngeliat ikan rebutan 1/4 nasi gw. Dan seperti
biasa, kalo masuk pulau resort kudu bayar “uang rokok” Rp 20.000.
Pulau Putri Barat
Pulau ini
pulau resort yang dikelola manajemen Pulau Putri juga. Pulaunya
sebenarnya sangat indah dan nyaman buat tidur-tiduran. Apalagi ada yang
jual kelapa muda Rp10.000 per buahnya. Heaven!
Tapi
tiba-tiba neraka itu muncul. Si “satpam” Pulau Putri datang menghampiri
kita, bertanya-tanya, memberi wejangan-wejangan, dan mempersilakan kami
meninggalkan pulau. Intinya adalah kami DIUSIR!! hahaha… ya udah cuek
aja, kalo diusir ya pergi.. beres…
Pulau Kayuangin Bira
Keliling-keliling di Kepulauan Seribu Utara, pasti mata langsung tertuju ke pulau ini.
Penampilannya paling berbeda dibanding pulau-pulau lainnya. Pasir
putihnya yang luas sangat mencolok dan mudah dikenali. Snorkeling disini
juga harus hati-hati. banyak sih ikan dan bintang lautnya, tapi bulu
babinya juga benar-benar membabi buta jumlahnya… Luar biasa banyak…
Pulau Bira Besar
Pulau
ini pulau resort juga sebenarnya. Tapi kurang begitu terawat. Ada kolam
renangnya, tapi airnya kotor. Mungkin dibersihkan kalo ada penyewanya
kali ya.. Tauk deh… Dan ga bosen2 gw sampaikan, pulau resort = uang rokok Rp20.000.
Pulau Belanda
Konon di
pulau ini bisa terlihat lumba2. Tapi kemarin pas gw kesana gak nemuin
lumba-lumba. Kata guide gw sih lumba-lumba ini muncul kalo cuaca lagi
hujan atau malem2 pake petromax. Yah, gak menarik donk…
Keramba
Di dekat
Pulau Harapan juga ada keramba yang menjual ikan segar. Namun beda
dengan keramba yang dikelola secara profesional di Pulau Pramuka,
keramba disini dikelola secara tradisional.
Daftar Pulau-pulau yang Sering Dikunjungi
Tiga hari
dua malam rasanya belum cukup untuk mengelilingi seluruh pulau di
Kepulauan Seribu Utara ini. Masih banyak pulau-pulau yang belum kita
kunjungi. Ini daftar pulau-pulau yang sering dikunjungi wisatawan:
1. Pulau Putri
2. Pulau Panjang Besar
3. Pulau Tongkeng
4. Pulau Macan Gundul
5. Pulau Belanda
6. Pulau Perak
7. Pulau Gosong Panggang
8. Pulau Semut
9. Pulau Pemagaran
10. Pulau Bulat
11. Pulau Bidadari
12. Pulau Sepa
13. Pulau Gosong Laga
14. Pulau Karang Congkak
15. Pulau Karang Kroja
2. Pulau Panjang Besar
3. Pulau Tongkeng
4. Pulau Macan Gundul
5. Pulau Belanda
6. Pulau Perak
7. Pulau Gosong Panggang
8. Pulau Semut
9. Pulau Pemagaran
10. Pulau Bulat
11. Pulau Bidadari
12. Pulau Sepa
13. Pulau Gosong Laga
14. Pulau Karang Congkak
15. Pulau Karang Kroja
16. Pulau Bira Besar
17. Pulau Bira Kecil
17. Pulau Bira Kecil
18. Kayuangin Bira
19. Pulau Macan
Ada lagi
pulau yang sangat jauh di utara, yaitu Pulau Sebira. Kata sekretaris
kelurahan, Pulau Sebira ini dihuni oleh suku Bugis. Jaraknya mau tau?
katanya masih 4 jam dari Pulau Kelapa!!!
FYI
1. Gw
bingung banget dengan penamaan pulau-pulau di sini. Kok ada besar, ada
kecil, ada embel-embel kayuanginnya. Nanya-nanya deh gw ke guide gw.
Info yang gw peroleh dari guide gw adalah sebagai berikut: Pulau utama
biasa disebut Pulau “blablabla” besar, misalnya Pulau Bira Besar. Pulau
kecil di dekat pulau besar biasanya diseebut pulau “blablabla” kecil,
misalnya Pulau Bira Kecil. Pulau yang cuman terusan dari pulau utama
disebut kayuangin “blablabla” misalnya Kayuangin Bira.
2. Pulau
yang jadi resort ini sebenernya gak boleh dimasukin orang biasa. Harus
ijin dan bayar ke manajemen resortnya. Jadi kalo nekad ya siap2 diusir
kayak kita kemarin. Kalo lagi gak ada pengunjungnya, sebenernya bisa aja
masuk pulau dengan ngasih “uang rokok” Rp20.000 untuk seluruh
rombongan.
Tips:
1.
Masukkan sendal/sepatu kalo malam hari karena banyak kejadian sendal
hilang. temen gw kemarin mengalaminya, sepertinya sendal gunung yang
diincer.
2.
Kepulauan Seribu Utara terkenal dengan cuacanya yang tidak menentu
(walopun kemarin kami tidak mengalaminya sih), jadi bawa alat pelindung
hujan aja (Dry Bag, Payung, Jas hujan, etc)
3. Pak
Rambo juga bisa menyiapkan barbeque party di pinggir dermaga. Jadi kita
tinggal menyantap ikan bakar di pinggir dermaga ditemani semilir angin
malam.
4. Persiapkan juga dana cadangan buat mengganti alat snorkeling rusak. Kemarin ada beberapa alat snorkeling kami yang rusak.
5. Buku
sumbangan. Kalo geng kami ngetrip ke Kepulauan Seribu selalu menyumbang
buku, entah itu baru atau bekas. Maksud kami adalah agar terjadi
pemerataan ilmu pengetahuan antara Jakarta daratan dan Jakarta Kepulauan
*halah*
Sumber : puppytraveler.com