TAK perlu jauh meninggalkan Kota Jakarta untuk bisa
menikmati pengalaman wisata air. Taman Nasional Kepulauan Seribu bisa
menjadi pilihan Anda dan keluarga.
Apakah Anda suka pantai berpasir, snorkeling di
antara beragam warna mencolok dari habitat laut, menyelam di antara
terumbu karang yang eksotis, berlayar dan memancing di antara hamparan
karang, menjelajahi pulau, menikmati keramahan budaya masyarakat
nelayan, dan menemukan spesies endemik yang indah, tetapi tidak memiliki
banyak waktu dan biaya? Taman Nasional Kepulauan Seribu menawarkan
semuanya untuk Anda.
Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS)
merupakan salah satu tujuan utama wisatawan selam di Indonesia. TNKpS
pasti akan memuaskan Anda, memenuhi impian paling liar Anda di bawah
air. Lebih dari 19 titik selam menyelam di berbagai kawasan TNKpS, mulai
dari Pulau Semak Daun, Gosong Pramuka, Karang Lebar, Pulau Kotok,
Karang Balik Layar, dan sebagainya.
Terdapat lebih dari 130
genera keanekaragaman hayati terumbu kasar tersebar, baik di Zona
Pemukiman, Zona Pemanfaatan Wisata, Zona Perlindungan, dan Zona Inti.
Potensi biota laut lainnya, adalah 242 jenis ikan karang dengan
kelimpahan lebih dari 49.000 ekor per hectare.
Banyak spesies langka
endemik dan biota laut, seperti kima raksasa, kima pasir, abalon, kuda
laut, lobster, ikan flasher, nudibren (kelinci laut), penyu, udang
mantis, dan kelompok ikan renyok dengan jumlah yang menakjubkan. Apabila
beruntung, Anda dapat menyaksikan sekelompok lumba-lumba atau penyu
sisik yang sedang muncul di permukaan untuk bernapas.
Lebih jauh lagi, bagi Anda yang suka tantangan, TNKpS dengan keunikan arus lautnya memungkinkan Anda melakukan penyelaman drift pada musim-musim tertentu, wreck diving, dan night diving. Sementara untuk penghobi fotografi, ekspresikan jiwa seni Anda melalui berbagai pengambilan gambar maupun video.
Konservasi penyu laut
Banyak
penduduk asli Kepulauan Seribu masih melestarikan cara hidup dan
nilai-nilai tradisional leluhur mereka, menjadikan daerah ini tujuan
wisata yang menarik. Anda dapat menghadiri acara “selamatan laut” pada
waktu tertentu setiap tahunnya, melihat aktivitas bongkar muat hasil
tangkapan ikan, cara membuat jarring, dan anak-anak nelayan yang bermain
bebas di laut tanpa takut akan terseret arus.
Tidak hanya
keanekaragaman alam bawah laut yang ada di TNKpS, ekosistem pantai
Kepulauan Seribu mengandung pula keanekaragaman hayati yang tak kalah
menarik. Sebagai kawasan konservasi kegiatan pariwisata (ekowisata
bahari), pengunjung TNKpS akan diajak menanam mangrove, lamun, dan
belajar mengenal cara transplantasi karang.
Dan yang paling
mengasyikkan adalah mengenal hewan menggemaskan, yaitu penyu sisik.
Bahkan bila memungkinkan, Anda dapat melepaskan tukik penyu ke laut.
Akses menuju TNKpS
Saat ini, seperti dirilis dari situs tnlkepulauanseribu,
transportasi menuju TNKpS telah tersedia setiap harinya dengan biaya
terjangkau sekira Rp35.000. Akses dari Pelabuhan Muara Angke dengan
kapal kayu sambil melihat aktivitas pelelangan ikan tradisional menjadi
tambahan daya tarik yang Anda nikmati. Akses juga bisa melalui Marina
Ancol dengan speedboat.
Perjalanan membutuhkan waktu 1
sampai 2,5 jam Anda akan dihibur dengan pemandangan laut, nelayan
melaut, pulau-pulau sangat kecil, burung beterbangan liar, dan bila
beruntung dapat melihat kelompok lumba-lumba.
Akomodasi penginapan
Bagi
Anda yang ingin menginap, pengelola TNKpS menyediakan resor nyaman,
seperti di Pulau Patri, Pelangi, Sepa, Kotok, dan Pantara. Pilihan lain
yang tersedia apabila Anda ingin tinggal di tengah masyarakat setempat,
adalah Wisma TNKpS, Villa d’lima, Villa Dermaga, juga homestay, seperti
Mega, Laylad, dan Regar.
Dari banyak akomodasi yang ada, rata-rata hanya 5 sampai 15 menit naik perahu untuk menuju lokasi menyelam atau snorkeling di
mana Anda dapat menikmati keindahan bawah laut atau sekadar menikmati
pemandangan laut di tepi pantai sambil menunggu matahari terbenam.
Biaya masuk
Untuk
memasuki kawasan TNKpS, mulai 1 Juli 2009 tetap diterapkan biaya masuk
sebesar Rp2.500 per orang untuk wisatawan lokal dan Rp20 ribu untuk
wisatawan mancanegara. Selain karcis masuk, pengunjung juga harus
memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) yang dapat
diperoleh di Kantor Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu tanpa dipungut
biaya (gratis).
Sumber : okezone.com