Mancing
baronang dari kapal memang tidak populer dan lebih sulit dibandingkan
mancing baronang dari dermaga ataupun ngoyor. Salah satu tantangannya
adalah ombak yang tak pernah membuat kapal diam yang membuat pemancing
lebih sulit mengamati gerakan pelampung dan juga saat akan melakukan
fight.
Memahami teknik ini sangat penting agar saat baronang di spot karang dangkal yang luas seperti di Pulau Pari, yang akan merepotkan jika dipancing dengan cara ngoyor, Anda tetap bisa menaikkan baronang. Berikut tips dari salah seorang pemancing baronang yang cukup kawakan Ikshan “Ichang” Setianto.
Memahami teknik ini sangat penting agar saat baronang di spot karang dangkal yang luas seperti di Pulau Pari, yang akan merepotkan jika dipancing dengan cara ngoyor, Anda tetap bisa menaikkan baronang. Berikut tips dari salah seorang pemancing baronang yang cukup kawakan Ikshan “Ichang” Setianto.
- Tambatkan kapal (lego jangkar) dengan arah depan-belakang kapal mengikuti arah angin. Posisi spot baronang ada di sisi kanan/kiri kapal dengan jarak sepanjang ukuran tegeg (3-6 meter). Usahakan menggunakan jangkar depan & belakang agar posisi kapal tidak berubah (berpindah) dari posisi semula.
- Atur posisi pemancing senyaman mungkin (stabil tidak miring / terlalu goyang) sehingga mudah mengakali jika berhasil strike/fight dan mengangkat ikan ke atas kapal.
- Siapkan perlengkapan pendukung untuk melepaskan ikan dengan cepat & aman (kain lap atau sarung tangan) juga tang penjepit.
- Bom spot baronang dengan menggunakan umpan bom yang sudah disiapkan sebelumnya (nasi, lumut, teritip, kerang, rebon, udang kupas, dll).
- Memancing baronang dapat menggunakan teknik pelampung celup (mengapung/mengambang) ataupun teknik pelampung gantung. Teknik pelampung celup relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik pelampung gantung karena tidak begitu terpengaruh dengan goyangan kapal setiap saat.
- Jika menggunakan teknik pelampung celup, amati setiap gerakan pelampung yang tidak biasa selain gerakan pelampung saat tersapu ombak (pelampung bergetar di permukaan air atau bahkan langsung tenggelam begitu umpan dimakan ikan). Gunakan pelampung khusus celup yang biasanya berukuran lebih besar & lebih lonjong serta lebih ringan.
- Jika menggunakan teknik pelampung gantung, amati dengan lebih seksama lagi setiap gerakan pelampung yang mencurigakan (tidak biasa) karena pelampung akan selalu bergerak baik itu akibat goyangan kapal (pelampung bergerak vertikal – turun naik) atau akibat tiupan angin (pelampung bergerak horizontal – kiri kanan depan belakang). Gerakan pelampung saat umpan dimakan ikan pasti berbeda dengan gerakan pelampung akibat goyangan kapal maupun tertiup angin.
- Jangan ragu2 untuk menggentak tegeg begitu ada gerakan yang mencurigakan (tidak biasa). Prinsip dasar mancing baronang yaitu GGB (Gentak Gak Bayar) masih terbukti mumpuni untuk teknik mancing dari kapal. Pemancing baronang biasanya sering "kecolongan" karena umpan sudah habis lebih dulu dimakan ikan tanpa sempat mendeteksi getaran pelampung yang terjadi. Karena mancing baronang darui perahu lebih sulit, prinsip GGB harus lebih sering dipraktekkan.
- Jika suatu spot sudah dicoba beberapa lama dan kemungkinan tidak menunjukkan "tanda2 kehidupan", jangan ragu2 untuk pindah spot lain yang mungkin lebih potensial.
- Terakhir, siapkan segala keperluan logistik (makanan, minuman dll) bagi pemancing sehingga tidak "kapiran" (kelaparan & kehausan) saat sedang menikmati acara mincing yang "menantang" ini.(MR/puser)