Delapan kapal penumpang Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melayani rute Muara Angke-Kepulauan Seribu yakni Kapal Lumba-lumba dan Kapal Kerapu, menjadi pilihan warga karena waktu tempuhnya lebih cepat.
Sahidin,
penumpang asal Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kamis
(8/11/2012), mengatakan, tarif jarak jauh untuk rute Muara Angke-Pulau
Pari Rp 52.000 mulai 1 November 2012, naik dibandingkan sebelumnya Rp
32.000. Namun, warga tetap memilihnya karena waktu tempuhnya lebih
cepat.
"Perahu lain yang dioperasikan swasta tarifnya Rp
27.000, tetapi waktu tempuhnya 4-5 jam. Sementara Kerapu dan Lumba-lumba
rata-rata 1-2 jam untuk jarak tempuh sekitar 30 mil," kata Sahidin.
Kepala
Pelabuhan Muara Angke Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syarif Hidayat,
mengatakan, kenaikan tarif tak berpengaruh pada penurunan jumlah
penumpang.
Sejak naik 1 November lalu, rata-rata penumpang 160 orang pada Senin-Jumat dan 200-220 orang pada Sabtu-Minggu.
Menurut
Syarif, faktor waktu tempuh menjadi kelebihan Kapal Kerapu dan
Lumba-lumba. Dari sisi jumlah armada, kapasitas kursi memenuhi kebutuhan
transportasi masyarakat Kepulauan Seribu.
Kekurangan kursi hanya terjadi pada akhir pekan dan hari libur nasional.
"Saat
libur dan akhir pekan ada kapal-kapal penumpang milik swasta yang
beroperasi. Meski relatif mahal, Rp 125.000 per orang untuk sekali
jalan, kapal-kapal swasta tetap terisi penumpang karena dibutuhkan saat
musim libur," kata Syarif.
Sumber : kompas.com