Pemprov DKI akan berupaya meningkatkan pelayanan wisata bahari yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadikan Pulau Seribu menjadi salah satu destinasi wisata nasional bersama Kota Tua dari beberapa destinasi wisata nasional Indonesia.
Deputi Gubernur DKI bidang Pariwisata Sukesti Martono mengatakan, pembangunan yang dilakukan di Kepulauan Seribu harus lebih tertata, lebih rapi dan lebih menarik minat para wisatawan.
Sebab, pembangunan pariwisata di Pulau Seribu tidak hanya menjadi perhatian Pemprov DKI, tetapi juga mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif.
Terbukti dari dijadikannya dua destinasi wisata Jakarta menjadi destinasi wisata nasional. Yaitu wisata bahari Pulau Seribu dan wisata kawasan Kota Tua.
"Karena itu, Bupati Pulau Seribu harus menggerakkan daya dan upaya agar program pembangunan wisata disini bisa lebih maju lagi. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan di pulau ini. Warga harus menjaga lingkungan dan memberikan service excellent, menjaga suasana aman dan nyaman. Sehingga menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang diarahkan sebagai pusat seni budaya nusantara berbasis budaya Betawi," kata Sukesti saat membuka acara Festival Pulau Seribu 2012 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11).
Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu harus mendayagunakan potensi di Pulau Seribu bersama masyarakatnya menjadi tuan rumah bagi para wisatawan.
Diakuinya, memang ada kendala dalam mengembangkan pariwisata di Pulau Seribu, yaitu akses transportasi yang terbatas karena hanya mengandalkan angkutan umum perairan atau kapal melalui Pelabuhan Muara Angke dan Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Melihat itu, Pemprov DKI merencanakan akan melanjutkan kembali pembangunan airstrip atau landasan pacu pesawat ringan yang bisa mendarat di pantai di Pulau Panjang serta mengundang investor untuk membangun layanan transportasi udara menggunakan pesawat udara ringan yang dapat mengapung di air.
Bagi investor yang mau mengembangkan bisnis tersebut, Sukesti berjanji akan memberikan kemudahan perizinan usaha dan insentif pajak.
"Kami mengundang investor untuk menyediakan jasa pelayanan transportasi udara ke Pulau Seribu. Dengan begitu akses transportasi tidak hanya tergantung pada kapal laut saja," ungkapnya.
Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi membenarkan akses transportasi menuju Pulau Seribu merupakan kendala utama. Khususnya saat musim liburan atau weekend, banyak wisatawan yang tidak bisa terangkut semua ke Pulau Seribu. Kendala ini pula lah yang menyebabkan tidak pernah terealisasinya target kunjungan wisatawan setiap tahunnya.
"Target wisatawan tahun lalu sebanyak 1 juta, yang teralisasi hanya 600 ribu orang saja. Melihat itu, tahun ini kita masih targetkan 1 juta juga. Untuk tahun ini, rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 7 ribu orang per minggu," katanya.
Langkah strategis yang akan dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Seribu, Ludfi akan mengadakan wisata edukatif dan menerapkan kuota jumlah wisatawan ke Pulau Seribu.
"Seperti mau pergi naik haji. Kalau ada kuota atau pembatasan jumlah wisatawan, pasti orang akan penasaran, dan berlomba-lomba untuk mendaftarkan dirinya ke travel perjalanan," jelasnya.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadikan Pulau Seribu menjadi salah satu destinasi wisata nasional bersama Kota Tua dari beberapa destinasi wisata nasional Indonesia.
Deputi Gubernur DKI bidang Pariwisata Sukesti Martono mengatakan, pembangunan yang dilakukan di Kepulauan Seribu harus lebih tertata, lebih rapi dan lebih menarik minat para wisatawan.
Sebab, pembangunan pariwisata di Pulau Seribu tidak hanya menjadi perhatian Pemprov DKI, tetapi juga mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif.
Terbukti dari dijadikannya dua destinasi wisata Jakarta menjadi destinasi wisata nasional. Yaitu wisata bahari Pulau Seribu dan wisata kawasan Kota Tua.
"Karena itu, Bupati Pulau Seribu harus menggerakkan daya dan upaya agar program pembangunan wisata disini bisa lebih maju lagi. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan di pulau ini. Warga harus menjaga lingkungan dan memberikan service excellent, menjaga suasana aman dan nyaman. Sehingga menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang diarahkan sebagai pusat seni budaya nusantara berbasis budaya Betawi," kata Sukesti saat membuka acara Festival Pulau Seribu 2012 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/11).
Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu harus mendayagunakan potensi di Pulau Seribu bersama masyarakatnya menjadi tuan rumah bagi para wisatawan.
Diakuinya, memang ada kendala dalam mengembangkan pariwisata di Pulau Seribu, yaitu akses transportasi yang terbatas karena hanya mengandalkan angkutan umum perairan atau kapal melalui Pelabuhan Muara Angke dan Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Melihat itu, Pemprov DKI merencanakan akan melanjutkan kembali pembangunan airstrip atau landasan pacu pesawat ringan yang bisa mendarat di pantai di Pulau Panjang serta mengundang investor untuk membangun layanan transportasi udara menggunakan pesawat udara ringan yang dapat mengapung di air.
Bagi investor yang mau mengembangkan bisnis tersebut, Sukesti berjanji akan memberikan kemudahan perizinan usaha dan insentif pajak.
"Kami mengundang investor untuk menyediakan jasa pelayanan transportasi udara ke Pulau Seribu. Dengan begitu akses transportasi tidak hanya tergantung pada kapal laut saja," ungkapnya.
Bupati Kepulauan Seribu Achmad Ludfi membenarkan akses transportasi menuju Pulau Seribu merupakan kendala utama. Khususnya saat musim liburan atau weekend, banyak wisatawan yang tidak bisa terangkut semua ke Pulau Seribu. Kendala ini pula lah yang menyebabkan tidak pernah terealisasinya target kunjungan wisatawan setiap tahunnya.
"Target wisatawan tahun lalu sebanyak 1 juta, yang teralisasi hanya 600 ribu orang saja. Melihat itu, tahun ini kita masih targetkan 1 juta juga. Untuk tahun ini, rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 7 ribu orang per minggu," katanya.
Langkah strategis yang akan dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Seribu, Ludfi akan mengadakan wisata edukatif dan menerapkan kuota jumlah wisatawan ke Pulau Seribu.
"Seperti mau pergi naik haji. Kalau ada kuota atau pembatasan jumlah wisatawan, pasti orang akan penasaran, dan berlomba-lomba untuk mendaftarkan dirinya ke travel perjalanan," jelasnya.
Sumber : beritasatu.com