Tingginya intensitas hujan serta cuaca buruk yang kerap terjadi di wilayah Kepulauan Seribu membuat penyelesaian perbaikan Jembatan Cinta di Pulau Tidung menjadi terhambat. Hal ini tentu saja membuat warga serta pengunjung pulau tersebut menjadi kecewa. 

Mukti (31), salah seorang warga Pulau Tidung menuturkan, penyelesaian pengerjaan jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil ini tak sesuai dengan yang dijanjikan yakni akhir Desember 2012. Alhasil, karena molornya penyelesaian perbaikan jembatan itu, warga mupun pengunjung Pulau Tidung tidak dapat merayakan pergantian tahun di jembatan yang sudah menjadi ikon wisata Pulau Tidung itu. "Banyak warga saat merayakan tahun baru kemarin jadi tidak bisa menikmati dan melintas dari Tidung Besar ke Tidung Kecil menggunakan Jembatan Cinta, padahal pengunjungnya membludak," ujar Mukti, Rabu (2/1).

Bahkan, dikatakan Mukti, banyak pengunjung yang menungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa menikmati Jembatan Cinta yang masih dalam proses perbaikan. Pengunjung hanya bisa menikmati Jembatan Cinta dari Pulau Tidung Besar, sepanjang kurang lebih 100 sampai 200 meter saja. "Dari nilai estetikanya sendiri, banyak pengunjung yang menyayangkan jembatan terbuat dari beton. Seharusnya, bisa mempertahankan nilai seni dan keindahan jembatan yang terbuat dari kayu seperti sebelumnya," katanya.

Menanggapi hal itu, Kasudin Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Seribu, Sorimuda Harahap mengatakan, saat ini pengerjaan Jembatan Cinta telah masuk ke tahapan penyelesaian (finishing), dan rencananya baru akan rampung satu pekan lagi. "Sudah 100 persen dikerjakan, tinggal finishing-nya saja. Sudah disusun dan dipasang plat beton, sekarang tinggal dirapikan," tuturnya.

Dalam memperbaiki Jembatan Cinta, lanjut Sorimuda, pihaknya menemukan berbagai kendala, seperti cuaca buruk dimana terjadi angin kencang, hujan lebat maupun air laut pasang. Bahkan, pernah juga bahan material yang diperlukan tertahan lama di Kalibaru karena cuaca buruk. Jembatan Cinta, kata Sorimuda, memiliki panjang sekitar 635 meter dngan lebar 2,5 meter. "Anggaran perbaikan jembatan sekitar Rp 5,7 miliar. Tapi hanya 83,4 persen dari anggaran itu (sekitar Rp 5 miliar) yang dipakai. Sisanya (sekitar Rp 700 juta) masuk ke kas negara," katanya.

Mengenai desain jebatan yang tak lagi menggunakan kayu, dikatakan Sorimuda, untuk memperpanjang umur jembatan. Sebab, jika tetap menggunakan kayu, dikhawatirkan akan kembali rusak dengan cepat karena korosi air laut yang bisa menyebabkan kayu keropos. Meski begitu, tidak semua jembatan itu dibeton, karena masih ada 25 meter bagian jembatan yang berada disisi melengkung masih berbahan kayu, sehingga tidak menghilangkan estetikanya. "Jembatan dibeton agar lebih kuat dan tahan lama, serta tidak mudah rapuh," ucapnya.

Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi menambahkan, secara teknis, Jembatan Cinta sudah dibangun. Hanya saja, belum sampai bisa menghubungkan Tidung Besar dan Tidung kecil atau sebaliknya. "Kemarin sebelum tahun baru saya sudah melintasi. Memang belum sampai ke Pulau Tidung Kecil, tapi sudah bisa dilintasi sejauh 200 hingga 300 meter," katanya.


Sumber : beritajakarta.com 

 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu