Sebenernya aku gak tau ide untuk mbolang ini dari sapa. Ceritanya ada dua temenku (Riwe dan Mira) yang ngrencanain untuk ngabisin liburan “panjang” 6,7,8 April di Cikarang aja. Hal ini jarang2 buat mereka, biasanya sih kalo ada liburan panjang mereka pada balik ke daerahnya masing. Beda ama aku, yang gak pernah pulang karena memang keluargaku melarangku untuk pulang dengan alasan ngabisin biaya aja. Ntah dibelakangnya ada kedok apa, mungkin mereka kesulitan untuk membeli beras demi mencukupi kebutuhan makanku, atau mereka sudah kehabisan tempat untuk aku tiduri ketika aku pulang nanti. Just kidding mom :p.

Libur telah tiba... :3

Beberapa hari menjelang perjalanan, riwe ngabarin kalo kita bakal berangkat ke Pulau Harapan. Dari kita bertiga belum pernah ada yang tau ke Pulau itu, cuma si Mira pernah sih ke Pulau Tidung. Dan seperti biasa, aku yang sukanya memang cuma ngikut, ikut aja kemana mereka pergi. Dan… tanpa tau disana mau ngapain.

Proses selanjutnya adalah proses pencarian anggota yang ikut dalam perjalanan ini. Sebenernya bukan apa2 sih, cuma proses ini lumayan penting lho, karena ada banyak hal yang “bisa-lebih-murah-ketika-orangnya-banyak”. Akhirnya kita berusaha merekrut temen2 kita. Secara random. Aku ngajakin temen2ku yang kerja di sebuah bank BUMN, kemudian riwe juga ngajakin temen2 SMA dan kuliahnya serta Mira yang secara random ngehubungi temen2 kuliahnya untuk diajak. Akhirnya terbentuklah sekumpulan orang terpilih yang ikut ke Pulau Harapan. Selain Aku, Mira dan Riwe, ada Nindi (temen Mira yang kejebak ajakan Mira ketika dia harusnya ngerjain TAnya yang tenggatnya kurang berapa minggu lagi), Niken (temen kuliahku yang ikut mbantu Riwe ngajakin temen2nya yg lain), Weni (temen masa SMPku, yang selalu ranking di kelasku dulu -__-”), Novario (Temen kuliahku, yang entah kok bisa ikut), dan Alex (temen kantor yang mutusin kalo dia ikut h-x sebelum berangkat). Total 8 orang ( +5 orang temennya Mira yang ngikut snorkelingan aja) yang berangkat dalam acara jalan2 ini.

Manusia terpilih - Niken, Aku, Weni, Alex, Nindi, Mira, Riwe and Novario

Jam 5 pagi kami berangkat menuju Muara Angke. Dari Jakarta, entah Jakarta mana itu, kita bisa ke Muara Angke naek busway. Tujuan busway adalah halte angke. Ketika sudah turun, kita bisa naek mikrolet orange yang menuju muara angke dengan biaya hanya 3500 saja (terhitung tanggal 6,7,8 April 2012 :p).

Nah selama perjalanan, silahkan tahan bau2 yang ada di daerah sekitar pelabuhan angke. Bau ikan busuk, bau pasar, bau ketek cowo jenggotan, entah bau apa aja itu akan mewarnai perjalanan menuju muara angke. Yang jelas, kalo anda tau kecut, silahkan kali 100 ditambah 1 bau busuk. Hmmm gak lama kok, yaaa kira2 bertahanlah dengan bau2 itu selama 5 menit. Dari kita ber8,,, gak ada yang meninggal kok gara2 bau2 itu, sante aja,,, cuma ada yang mau muntah doang =)).

Sesampai di Muara Angke, kami lumayan bingung dengan kapal yang akan kami pilih. Keadaan disana rame banget, sesek, dan bau -__-”. Setelah bertanya2, jadi kata kunci untuk milih kapal menuju pulau harapan adalah “Kelapa” (Karena sebenernya pulau yang kita tuju adalah pulau Kelapa yang bersebelahan dengan Pulau Harapan). Setelah itu kami naek kapal yang berjejal2an, dengan cara duduk lesehan dan dengan pilihan duduk tanpa bersender, kemudian silahkan nikmati perjalanan panjang selama 3 jam ke Pulau Harapan :D . Oh ya, kapal dari muara angke berangkat jam 7 pagi, setelah itu gak ada kapal lagi menuju kepulauan seribu, kecuali mungkin kasus2 tertentu, jadi, semisal berangkat dari Jakarta, berangkatlah sepagi mungkin.

Kapal di muara angke yang kecil + gak enak duduknya...

Sesampainya di pelabuhan kelapa, kita langsung digiring ke pulau Harapan oleh guide kami, Pak Ilham. Jadi seperti yang aku bilang tadi, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa bersebelahan. Untuk menuju pulau Harapan, yang perlu dilakukan adalah berenang selama 15 menit menuju Pulau tersebut. Untuk yang gak bisa berenang, nanti guide akan meminjamkan pelampung untuk menuju pulau harapan. Yah, sebenernya ini sih masalahnya, jadi pelampung yang ada terbatas, jadi silahkan bergantian untuk yang gak bisa berenang.


Gak enak kan???


Gak2, aku bercanda, nanti akan ada jembatan yang ngehubungin kedua pulau itu. Gak panjang2 juga sih, 5 menit sampe kok. :D

Road to "hope"... (aisshh :p)

Pada jam 11 kurang, kami tiba di penginapan yang akan kami gunakan selama ada di pulau harapan. Ada 2 kamar dengan 1 kamar yang menggunakan AC dan 1 Kipas Angin (temen2ku yang cewe langsung nyerbu kamar yang ada ACnya –”). Kemudian kami disuguhi makan siang, dan setelah itu kita (yang cowo) siap2 melakukan sholat jumat.

Naaah… waktu maen2 tiba, setelah jumatan, kita menunggu guide di dermaga untuk memberikan perlengkapan2 snorkeling. Sepatu katak, snorkel, dan pelampung (bagi yang gak bisa renang). Pulau pertama yang kita kunjungi adalah pulau genteng.


Ada yang lihat genteng disini?
:-?
Di pulau genteng, kami diberikan pengarahan untuk menggunakan snorkel yang benar, cara melompat yang bener, dan berbagai macam hal penting lainnya (seperti mana yang boleh dipegang dan mana yang gak boleh dipegang). Pengarahan gak sampe 10 menit ketika aku nyadar temen2ku uda duluan nyemplung. Oh shit. Aku gak bisa berenang =)). Sumpah deh, walopun uda dikasih pelampung tetep aja aku agak takut. Tapi sudahlah, rasanya rugi banget kalo aku gak nyemplung padahal uda sampe sini =)). Sempet gelagapan sih waktu pertama nyemplung, nah pas aku liat bawah, jujur aku gak bisa liat batas bawah lautnya dimana ( dafuq :) ).

Pak ilham mengajak kami ke bagian dari pulau yang terdapat terumbu karangnya. Dan inilah yang kami liat disana. Salah satu hal terbaik yang pernah aku liat dengan mata kepalaku sendiri, Terumbu karang bewarna-warni dengan anemon2 serta ikan2 kecil yang bersembunyi disekitaran terumbu karang :D .


Ini namanya teyumbu kayaang... :3

Setelah asyik sok berenang di pulau genteng, kami menuju spot menyelam berikutnya. Pulau Bintang Kayu Angin. Bila pada pulau pertama terdapat banyak terumbu karang yang bisa kami lihat dan kedalaman laut yang emang dalam, di pulau ini hanya terdapat pantai yang sangaaaattt jernih. Bahkan saking jernihnya, kami bisa melihat banyak bulu babi di dekat perahu kami… hahaha. Yaah… paling gak aku bisa sok2an foto tanpa pelampung di pulau ini :p.Spot ketiga kami adalah pecahan ombak di deket pulau Perak. Aku juga bingung apa itu pecahan ombak, tapi yang bisa kujelaskan mungkin semacam ini. Jadi ada pulau yang gak jadi, dia cuma kumpulan pasir aja di bawah ketinggian air laut dan besarnya juga gak besar2 banget. Hmmm mungkin bisa kubilang semacam pantai yang gak ada daratannya. Di pecahan ombak itu, kami bisa memilih untuk berenang disekitaran daerah pantai atau menuju daerah yang lebih dalam. Dan sama seperti pulau sebelumnya, disini terdapat banyak bulu babi yang,,, yah apesnya ada yang kena korbannya. Bapak2 yang ikut rombongan kami.


Pecahan ombak... bukan perahu...

Sebenernya di paragraf ini gak penting juga sih buat diceritain, tapi, sejak si bapak ini ketusuk bulu babi, aku mulai memperhatikan si bapak2 yang ikut rombongan snorkeling kita. Si bapak, anggap namanya bapak A, memiliki temen cowo yang dia ajak, atau dia yang diajak oleh bapak B. Aku gak tau, tapi, aku merasa ada yang aneh di dua bapak2 ini. Entah sejak kapan, tapi mereka mulai mesra. Aku sih merhatiinnya dari si bapak B yang mijet kaki si bapak A yang kena bulu babi tadi  sambil pandang2an penuh arti. Bukan itu aja, mereka saling membelai satu sama lain. Bahkan riwe, mengaku melihat bapak A mencium bapak B. BAU-BAU GAK BERES -_-”.


Bulu babi... yang banyak...

Setelah itu kami menuju pulau perak untuk mengantarkan temen2 mira berkemping disana. Aku, yang kebelet banget pipis ikutan alex untuk pipis di pepohonan di pulau tersebut. Dan disitulah aku melihat hal yang menjijikkan. Dari balik2 pepohonan aku melihat si Bapak B menggendong Bapak A. Bukan itu aja, sesampainya di kapal, aku mendengar di Bapak B berkata ke Bapak A. Gimana setelah dikencingin? sambil tetap memandang penuh arti. Sementara itu aku memandang laut. Muntah.
Spot berikutnya adalah lokasi snorkel di dekat Pulau Bira. Nah disini nih daerah2 yang aku suka, banyak terumbu karang dengan kedalaman yang gak terlalu dalam. Jadi aku bisa melihat keindahan… haaa… semua keindahan itu terhapuskan sejak melihat kelakuan si kedua bapak tadi… -__-”

Pulau Bira...

Jam 6 kurang kami selesai dari jalan2 snorkelingan di kepulauan seribu. Sementara nindi berlari2 menuju kamar mandi. Aku memotret senja di Pulau Harapan dengan harapan bisa kesana lagi suatu saat nanti dengan perlengkapan travelling yang lebih lengkap. Syukur2 kalo bisa kemah sendiri di salah satu pulau di kepulauan seribu. Sementara senja semakin petang, aku melihat kedua bapak tadi bergandengan tangan di perjalanan pulang. FUCK. -__-”


Senja di pulau harapan...

Sumber : alchemisite 


Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu