Pulau Karya Sebuah nama yang sangat umum sekali. Tidak ada ciri khasnya. Entah kenapa bernama Pulau Karya. Pulau Karya letaknya bersebelahan dengan Pulau Panggang. Berbeda sekali dengan Pulau Panggang yang terlihat penuh dengan rumah-rumah penduduk, Pulau Karya terlihat asri. Bahkan kalau kita menyelusuri pantai bagian utara, ikan-ikan terlihat saling berkejaran. Tidak hanya yang kecil, yang besarpun berani menampakkan diri di perairan yang agak dangkal.

Saya mencoba menjelajahi Pulau Karya dari sisi selatan dimana terdapat dermaga masuk. Dari dermaga Pulau Karya, ojek perahu sering menyinggahinya. Memang sisi selatan Pulau Karya terlihat curam dengan adanya kolom-kolom yang digunakan sebagai penyanggah atau pencegah abrasi.
 

Kemungkinan perairan sisi selatan ini dulunya dangkal sebagaimana perairan di pulau-pulau lainnya. Perairan ini kemudian diperdalam agar kapal-kapal bisa melintasinya. Pendalaman lautan pastilah menimbulkan abrasi sehingga perlu ditanam kolom-kolom yang berfungsi mencegah tanah di pulau melorot turun dan juga mencegah abrasi dari gempuran ombak lautan.

Pulau Karya adalah pulau tanpa penduduk. Rumah-rumah yang berderet-deret di sisi selatan merupakan rumah dinas pemerintahan Kepulauan Seribu. Rumah-rumah ini terbilang bagus dengan tataannya yang rapi berjajar. Kalau kita melangkah terus ke arah barat pulau akan kita temui pemakaman Umum. Pemakaman ini digunakan oleh penduduk Pulau Pramuka dan Pulau Panggang.

Berjalan terus ke arah barat, kita akan menemukan hamparan pasir putih yang terbentang cukup luas. Pasirnya memang putih.” Pasirnya sepeti di Pantai Lombok.” Bersebelahan dengan hamparan pasir putih terdapat perairan dangkal yang menyebar hingga sisi utara pulau. Perairan dangkalnya kemungkinan berjarak sepuluh meteran dari bibir pantai, bahkan bisa lebih. Jadi kalau kita berjalan melebihi bibir pantai, kita tidak akan menemukan perairan yang dalam sampai sepuluh hingga lima belas meter ke depan.

Sedangkan sisi utara Pulau Karya masih tetap dangkal. Bahkan saya melihat seseorang sedang mencari kerang-kerangan di laut yang dangkal tersebut. Sayangnya sisi utara Pulau Karya tidak berpasir melainkan berbatu-batu karang. Kita tidak bisa menjelajahi pantainya karena berbatu-batu karang dan tidak nyaman untuk kaki telanjang.

Setelah menyelusuri bagian utara pulau, akhirnya saya sampai dibagian timur pulau. Saya beristirahat sebentar di bale-bale papan yang menghadap ke laut. Di sisi timur Pulau Karya tempatnya teduh dan banyak ditumbuhi pepohonan besar. Cukup lama menikmati sepoi-sepoi angin laut sambil mengistirahatkan kaki yang lelah setelah berkeliling pulau. Setelah lelah hilang, saya berjalan lagi dan menemukan kembali dermaga tempat kami bertolak tadi. Pulau Karya memang tidak menawarkan banyak hal tetapi hamparan pasir putihnya cukup mengasyikkan untuk memanjakan kaki yang tidak pernah lepas dari alas kaki. Air yang membiru dicampur riak-riak kecil sungguh menciptakan relaksasi. Cobalah datang ke Pulau Karya dan nikmati hamparan pasir putihnya. Pasti akan merindukannya untuk datang kembali

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu