Untuk menekan pencemaran akibat pembuangan air limbah rumah tangga di pulau permukiman, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup mengembangkan projek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) rumah tangga komunal di Pulau Pramuka.

"Kita pilih Pulau Pramuka sebagai pilot projek program IPAL rumah tangga. Nantinya, air limbah rumah tangga akan ditampung secara komunal dan akan melalui proses filterisasi sebelum dibuang ke laut," jelas Bupati Kepulauan Seribu, Achmad Ludfi, Selasa (13/11).

Sebelum ini, menurut Ludfi, air limbah rumah tangga secara langsung dibuang ke laut. Padahal, air itu sudah bercampur dengan sejumlah zat kimia yang berbahaya untuk kelangsungan biota laut. "Ada dua sistem filterisasi, yakni penampungan air limbah bekas mandi dan penampungan kotoran manusia," tambahnya.

Program ini, sambung bupati, akan dibuat di sepuluh pulau permukiman lainnya secara bertahap. "Ada harapan besar program ini berhasil di Pulau Pramuka, karenanya kita proyeksikan agar di pulau permukiman lainnya dibangun sisten IPAL sejenis," katanya.

Terkait dengan pembangunan jalan umum di pulau permukiman, Ludfi menegaskan agar intansi terkait agar mengusulkan program pembangunan jalan dengan menggunakan matrial yang dapat menyerap air. "Saya larang kalau jalan disapal, mulai saat ini harus menggunakan konblok agar air hujan yang turun dapat menyerap ke tanah," tegasnya.

Hal ini, ludfi mengatakan, kondisi air tanah di pulau-pulau permukiman telah diambang krisis penggunaan. Pasalnya, dengan penggunaan air tanah yang berlebihan akan menurunkan kualitas air itu sendiri. "Sudah banyak contoh, Pulau Panggang dan Pulau Kelapa air tanahnya sudah asin. Begitupun dengan Pulau Untung Jawa dan Pulau Tidung tidak lama lagi akan bernasib sama," ujarnya. 
 
 
 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu