"Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir yang
sasarannya lebih kepada ibu rumah tangga," kata Kepala Seksi
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
DKI Jakarta, Sartono kepada beritapulauseribu.com, Selasa (13/11).
Menurut Sartono, tingkat kemiskinan masyarakat pesisir sangat tinggi
dibanding dengan kehidupan masyarakat perkotaan. Karenanya, program
pemberdayaan masyarakat pesisir harus menjadi perhatian lebih
pemerintah. "Beberapa faktor penyebab tingginya kemiskinan masyarakat
pesisir seperti rendahnya pendidikan dan kurangnya peran kaum ibu dalam
memanfaatkan waktu untuk bekerja," lanjutnya.
Namun begitu, Sartono berpendapat, masyarakat Kepulauan Seribu tingkat
ekonominya sudah lebih baik dari masyarakat pesisir di daratan Jakarta.
Hal itu karena pariwisata di Kepulauan Seribu yang sedang berkembang.
"Dengan pelatihan melalui pemberdayaan masyarakat pesisir ini, merupakan
kesempatan untuk perkembangan pariwisata," jelasnya.
Wakil Lurah Pulau Tidung, Mashud Hamid berharap, peserta pelatihan untuk
pemberdayaan masyarakat pesisir dapat mengikuti dengan sunguh-sungguh
agar pengalaman dan ilmu yang didapat bisa diaplikasikan untuk
meningkatkan ekonomi. "Jangan sia-siakan kesempatan baik ini, ikuti
dengan serius, semoga bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan ekonomi
keluarga," imbuhnya.
Sumiyati (35), warga RT 04/04 Kelurahan Pulau Tidung, mengatakan,
pelatihan pemanfaatan sampah pelastik sangat bermanfaat dan dapat
memberikan pengalaman baru untuk diterapkan di rumah. Setelah
mendapatkan ilmunya. "Kita sudah dikasih ilmunya terus sama alatnya,
nanti kita mau buat suvenir buat di jual ke wisatawan," katanya seraya
berharap
Sumber : beritapulauseribu.com