Saya bahagia fulltenk! Akhirnya dengan doa yang tiada hentinya *lebaysekali*
saya bisa menuju pulau yang digadang-gadang sebagai new paradise di
utara Jakarta ini. Hanya butuh selemparan be-ha saja dari gemerlapnya
Ancol Mansion yang ditawarkan Mbak Fenny sama Jeunk Evelyn Setiawan
saban minggu, cuman +/- 3 jam aja kok!! YES!
3 jam kudu nahan pipis,
3 jam kudu nahan beol,
3 jam terombang-ambing,
3 jam mual-mual,
SIYAAAPPP???
LET’S GO, BEIBE!!
Sekilas Tidung
Pulau Tidung terdiri
dari dua pulau , yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil yang
terletak di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, kabupaten kepulauan
Seribu,Provinsi DKI Jakarta. *masih jakarte, cing!*.
Antara Pulau Tidung
Besar dan Pulau Tidung Kecil dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yang
disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan sebuah kesan yang romantik,
eksotik, cantik, serta lentik! PLAK!!
Sedangkan nama
Tidung sendiri menurut hasil penerawangan Ki Joko Google Suprapto
Hartanto Sewujiwo berasal dari kata ‘perlindungan’ karena sempat
dijadikan sebagai tempat untuk berlindung ketika Fatahillah menyerbu
Malaka. Kok bukan Pulau Lindung ya? PLAKKK!! Kan sudah dipake untuk nama
hutan!! *Kriuk-Kriuk*
Gimane Caranye Pergi ke Sono?
Nah, bagi sodare-sodare yang mo pegi ke Tidung, nggak usah bingung apalagi linglung hingga gulung-gulung.
Caranya gampang! Berenang aja! PLAK PLAK PLAK C’TARR!
TIPS Menuju PULAU TIDUNG!
- Tentukan pilihan mo kapal yang berangkat dari mana selain pilihan terakhir yaitu berenang! Hihihi. Ada 3 (tiga) alternatif pilihan, yaitu: ANGKE, MARINA atau MUARA SABAN (Tangerang).
- Kapal dari Angke dan Muara Saban menggunakan kapal kayu berukuran sedang dengan jumlah kuota penumpang sepenuhnya (Hihihi) sedangkan kapal dari Marina Ancol menggunakan speedboat dengan jumlah kursi terbatas sebanyak 26 seat saja dan nggak boleh lesehan apalagi naik di atas atap!
- Harga tiket one way dari Angke Rp 33.000,00, Muara Cituis Rp 20.000,00 dan Marina Rp 32.000,00 dengan jadwal keberangkatan dari Angke yang terpagi sebelum jam 7 atau pokoknya nunggu kapal terisi penuh langsung bisa berangkat *horror kan*, jika telat terpaksa nunggu kapal berikutnya sedangkan jadwal dari Muara Cituis jam 11 dan jadwal dari Marina silakan tanya ke Mbak Fenny atau Jeunk Evelyn soalnya saya kurang tahu! Tapi kayaknya jam 8 deh^^.Haha.
- Tips 4 dst Khusus untuk kapal dari Angke. Datanglah sepagi mungkin ke Angke agar bisa memilih kapal yang bagus (yang mempunyai kanopi di lantai 2 kapal *baca: ATAP*) dan memilih tempat duduk yang paling pewe untuk perjalanan selama +/- 3 jam.
- Buanglah semua air, baik besar dan kecil. Kalo bisa buang smua dosa dan bertobatlah sebelum diguncang ombak! Huwahaha.PLAK!
- Kondisi di dalam ruangan lebih panas dengan sirkulasi udara yang kurang baik, jika dibanding dengan kondisi lantai 2 dari Kapal *baca: ATAP!!*
- Jika memilih lantai 2, berarti kudu siap merasa goncangan dan berpanas ria namun udara terasa lebih segar serta suguhan plus berupa panorama laut jawa yang ciamik pisan! *tentu saja laut jawa-nya bukan bagian angke ya! hihihi* Eiitss, jangan lupa siapkan sunblock plus kain bali untuk menutupi diri seutuhnya. Hihihi.
- Siapkan segala macam permainan untuk ngusir bosan, mulai petsociety atau mafia wars! GUBRAG!! Eh, jangan salah sinyal mentar* saya full lho^^.
- Apabila sudah bosan bermain segala macam permainan silakan mulai narsis saja untuk menghilangkan suntuk. Jepret sana! Jepret sini! *kapan lagi bisa foto di tengah laut, serasa Titanic KW 10 deh^^
10. Dan,tips terakhir adalah Kesabaran adalah kunci keberhasilan, termasuk berlayar menuju Pulau Tidung!
Tips-tips tersebut juga berlaku untuk perjalanan balik dari Tidung menuju Angke.
Akomodasi dan Tetek Bengek-nya!
Tenang saja!
- Banyak home stay di Pulau Tidung.
- Ada aqua dingin hingga warung indomie maupun pop mie dan pop ice.
- Klo ada yang takut preman tenang ada polsek.
- Bagi yang tiba-tiba mencret juga ada Puskesmas kok.
- capek jalan? Banyak yang nyewain sepeda 15 rb/hari hingga betis bisa segede talas deh. *Namun jangan lupa milih sepeda yang enak ya!*
- Oh gak bisa renang? Ada life jacket lagi. Snorkeling juga lengkap make fin cuman 35rb aja!
- Gak mo repot? Booking aja dari Jakarta untuk menyiapkan segalanya, namun tetap jangan lupa untuk berkoordinasi agar tidak terjadi miss komunikasi termasuk dalam hal ittenary, kalo bisa bikin ittenary sendiri saja trus diomongi ke PIC yang bakal membantu trip.
- Termasuk pula dalam makanan, bisa catering ataupun cari makan sendiri. Eh, klo hobi makan tongkol sih silakan catering saja, hihihi! Eh, bisa juga lho minta BBQ-an ditepi pantai^^. *Tapi tetap BBQ-nya ada tongkolnya! Huwhahahaa
Saya dan teman-teman menginap di Penginapan Audy *jadi pengin nyanyi satu jammmm sahaaajjjjaa* yang masih baru dengan fasilitas 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 televisi, 1 dispenser, 1/2 AC (karena 1 Ac buat 2 penginapan), dan halaman dengan taman bunga.
Ngapain aje di sane?
Piknik lah! Masak nyuci baju! Hihihi.
Segala macam
aktivitas pantai, hingga snorkeling dan diving bisa dilakukan di Pulau
Tidung. Khusus untuk snorkeling maupun diving sebaiknya mencari tahu
terlebih spot-spot yang ciamik untuk dikunjungi baik melalui internet
maupun PIC yang membantu selama di Tidung. Snorkeling dan Diving ini
dilakukan di pulau-pulau sekitar Pulau Tidung.
Sedangkan untuk
sekedar leyeh paling mantab dilakukan di atas jembatan karena saya tidak
menemukan pantai yang asik untuk gulung-gulung bermain pasir dan ombak.
*bollywood bangget*.
Saya dan teman-teman berkesempatan snorkeling di sekitar Pulau Karang Beras
dengan didahului perjuangan menerjang ombak dan sedikit berputar-putar
mencari ombak yang rada tenang. Pemandangan alam bawah laut di Karang
Beras dipenuhi dengan karang beraneka rupa yang berwarna cokelat gabah,
hmm… mungkin itulah asal usul nama pulau ini *Sok Tahu!*.
Sedangkan ikan-ikan yang hobi jalan-jalan nggak sungkan-sungkan kok
muncul di hadapan kita dengan liukan – liukan tubuh yang menggoda untuk
disentuh *kok rada mesum ya*.
Selain itu, sunrise
maupun sunset siap memanjakan mata, namun hal ini sangat tergantung
dengan amal ibadah *PLAK* kondisi cuaca maksudnya! Hihihi.
Pengalaman Pribadi ke Tidung!*Baca: Fakta Dudul Trip Tidung*
- Beberapa malam sebelumnya, saya bermimpi kapal saya karam di tengah laut! Hiks…
- Sehari sebelum keberangkatan sibuk mencari sunblock yang ternyata harganya selisih 20% sunblock merk yang sama yang dibeli teman saya! Huwaaaaaaaaaaaa…*labrak hypermart!
- Beruntung saya tidak telat bangun, jam 3 saya sudah bangun, trus janjian di karet bareng dita, arif, tunjung dan yenny. Namun ternyata Yenny sedikit terlambat karena insiden tukang ojek yang nyawanya belum kumpul 100%, padahal saat itu kita pun sedang membangunkan seorang sopir taksi yang sedang ngetem di depan HSBC! Sepertinya sopir taksi itu nyawanya juga belum kumpul deh^^. Beruntung deh tidak terjadi apa2! Haha.
- Tiga jam di atas atas kapal tanpa atap berpanas ria adalah pengalaman yang memalukan sekaligus mengasikkan dan tentu saja menyiksa serta menguji kesabaran!
- Snorkeling 5 meter balik ke Kapal! Huwahahaha. Mendinganlah bagi orang yang parno dengan apapun yang nggak bisa napak. Prestasi ini cukup baik jika dibanding pengalaman snorkeling sebelumnya. Di Phi-phi Island saya benar-benar pegangan perahu, sedangkan di Karimun Jawa saya berpegangan pada tali tambang yang diikatkan di kapal. Huwahaha!
- Mengejar Matahari. Huwaa…demi sunset nih gowes sepeda menyusuri Pulau Tidung Utama ke arah barat dengan menembus hutan yang nggak lebat, eh sampe di ujung barat matahari terlahang mendung, hiks, beruntung deh masih ada seberkas sinar merah menyala.
- Ngomong-ngomong sinyal mentar* full tentu saja saya tidak mau kalah eksis donk, langsung deh update twitter di atas laut bilang sinyal mentar* full, eh kebetulan ada teman yang bekerja di indos*t trus gara2 twit itu saya bakal dapat merchandise dari Indosa* lho!! Cenangnya ….
- Nah, yang terdudul dari trip ini adalah JRENG JRENG JRENG JRENG! Kulit saya memang tidak terlalu terbakar berkat bantuan sunblock seharga 120ribuan itu (tanpa diskon, tetap dibahas), namun lengan saya mengalami luka bakar yang cukup serius. Bukan lantaran tersengat sinar uv, namun tersengat oleh KNALPOT PERAHU!! DUNG DUNG DUNG… Awalnya saya ingin mengambil tas di bagian belakang mesin (terletak di tengah dan mempunyai cerobong asap *baca: knalpot), eh NDILALAH lengan kanan bagian dalam di atas siku dengan sukses tanpa pemotongan tumpeng nyium tuh knalpot. PUAAANNNNASSSS!!!! Errr… Sakit dan malunya sih sebenernya tidak seberapa, namun nilai estetika yang hilang akibat bekas luka bakar ini yang RUARRRR BIASSAAAA!! Hiks … Hikss … Emang nggak perlu kali ya bikin2 tatto temporer lagi, soalnya Tuhan udah ngasih tatto permanen dengan merk “BEKAS KNALPOT PERAHU DI TIDUNG!!!”
PS:
Sebenarnya ada yang terlewat dari trip kemarin, yaitu saya lupa foto ala Cinta Fitri seperti ini:
*tertawa ala mischa*
Sumber : dansapar.com