Tugu
ini dibangun pada 1960 untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia
melawan penjajah Belanda. Monumen peringatan ini berada di areal seluas
80 hektare di Jakarta Pusat. Luasnya Lapangan Monas ini membuat
pengunjung bisa bersantai, berfoto, jogging, ataupun piknik bersama
dengan keluarga. Kini, berwisata ke Monas sudah jamak dilakukan warga
daerah yang berkunjung ke Ibu Kota.
Namun Jakarta tak hanya identik
dengan Monas. Beberapa tempat hiburan lain dapat dikunjungi seperti
Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Di tempat ini ada Dunia Fantasi
yang menyediakan berbagai macam atraksi permainan dan Sea World. Di
Sea World, pengunjung dapat menyaksikan makhluk-makhluk laut seperti
ikan--besar atau kecil--yang jarang disaksikan. Alternatif wisata lain,
ada Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan.
Pelancong yang gemar menikmati
wisata sejarah mungkin dapat menyambangi Museum Fatahillah, Kota,
Jakarta Barat. Walau telah berusia tiga abad lebih, arsitektur gedung
masih terpelihara cukup baik. Dulunya bangunan ini memiliki berbagai
fungsi. Mulai dari tempat beribadah, kantor pendaftaran pernikahan,
pengadilan hingga penjara. Sekarang bangunan ini dijadikan sebagai
museum yang menyimpan perjalanan sejarah Jakarta.
Tak jauh dari Museum Fatahillah,
ada pula Museum Wayang yang menyimpan berbagai peralatan wayang dari
Indonesia maupun luar negeri. Selain itu, Jakarta juga menyimpan kedai
es krim yang sudah berdiri sejak zaman Belanda. Es krim Ragusa, demikian
namanya, cukup populer dan terletak di bilangan Pasar Baru, Jakpus.
Bosan dengan suasana pengap
Jakarta, Anda mungkin dapat bersantai ke Pulau Bidadari, Kepulauan
Seribu. Pulau Bidadari menyediakan fasilitas tur satu hari. Pengunjung
dapat sepuas-puasnya menikmati suasana pulau ini.
Pulau Bidadari dapat ditempuh
sekitar setengah jam dari Marina Ancol, Jakut. Di tempat ini juga
disediakan berbagai fasilitas olahraga air seperti jet sky dan kano. Di
samping itu, masih ada restoran, cottage, dan tempat karaoke serta
berbagai fasilitas lain untuk memanjakan pengunjung. Di pulau ini,
wisatawan juga masih dapat menyaksikan sisa-sisa kemegahan Benteng
Martello. Benteng Belanda ini digunakan sebagai bagian dari sistem
pertahanan kolonial (Lip6)