Setiap daerah di nusantara memiliki kudapan khusus, tak terkecuali di
Pulau Sebira, Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Pulau paling ujung
Kepulauan Seribu ini punya kudapan khusus yang dihidangkan saat ada
hajat atau acara tertentu. Kudapan lezat nan segar itu yakni bernama
barongko atau buronggo.
Makanan berbahan dasar pisang kepok matang yang dibungkus daun pisang
ini, sejatinya merupakan makanan khas kebesaran para raja-raja bugis di
zamannya. Begitupun warga Pulau Sebira yang sebagian besar beretnis
bugis menjadikan barongko sebagai kuliner wajib pada acara-acara seperti
penyambutan tamu, pernikahan, sunatan, khataman Qur'an dan lain-lain.
Proses pembuatan kue yang mirip botok ini, sangat sederhana. Pisang
kepok yang sudah matang dihaluskan dan dicampur dengan santan kelapa,
kuning telur, dan gula putih. Semua bahan tersebut diaduk rata hingga
membentuk adonan, kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu di kukus
yang lamanya kurang lebih 20 menit.
Kue dengan tekstur lembut ini, dapat dihidangkan dalam keadaan panas
maupun dingin yang sebelumnya disimpan dalam lemari pendingin. Air dari
lemuran pisang matang terasa segar dengan tekstur asam dan manis sangat
menggugah selerah penikmatnya.
Adalah Ibu Hj. Hartuti, warga Pulau Sebira yang sering membuat
barongko. Menurutnya, siapapun bisa membuat barongko, selain bahannya
mudah di dapat juga membuatnya tidak sulit. "Asal ada bahannya terutama
pisang kepok pilihan yang sudah matang, kalau pake pisang jenis lain,
tidak seenak pisang kepok dan kuenya tidak lembut," jelasnya.
Sebenarnya, sambung dia, kapan saja dapat menemukan kue barongko ini,
asalkan ada bahannya. Warga Pulau Sebiara biasa membuatnya apalagi
disaat bulan Ramadhan. "Biasanya disajikan untuk berbuka puasa, kue ini
juga selalu dibuat bila ada tamu kehormatan yang mengunjungi Pulau
Sebira," lanjutnya.
Tak terkecuali saat layatan Bupati Kepulauan Seribu dalam kegiatan
Safari Ramadhan tahun ini, kue barongko selalu menjadi hidangan utama
dan memang menjadi menu pesanan untuk dibuat. "Sejak pak Djoko Ramadhan
hingga bupati sekarang Pak Ludfi, selalu memasan agar dibuatkan barongko
saat akan datang ke pulau ini," tuntas Hartuti. (beritapulauseribu.com)