Gambar 1 peserta trip dari kiri atas : pak Dody, pak Jong, Randy, Tri dan saya sendiri (catatan: itu bintang laut cuma dipinjam buat foto-foto, setelah itu dilepaskan kembali ke habitatnya dalam keadaan sehat walafiat) Sumber Foto : N01 sd 4 dari DSLR pak Jong yang saya ambil dari koleksi foto FB pak Jong (mohon ijinnya) dan gambar no 5 dari Nokia 5630 saya


Trip kali ini dimotori oleh Pak Dody dari Jurusan Kimia STKIP SURYA. Jauh-jauh hari trip ke pulau Pramuka sudah direncanakan. Rencananya kita akan jalan-jalan, snorkeling dan mancing di pulau Pramuka di kepulauan seribu. Tim akan berangkat dari pelabuhan baru Muara Angke dengan menggunakan kapal cepat KM Kerapu. Kali ini trip beranggotakan Pak Dody, Pak Jong, Randy, Tria dan Saya sendiri. Berikut penampakan para anggota trip.

Ada baiknya kita terlebih dahulu mengenal lebih dekat tentang pulau Pramuka. Pulau Pramuka adalah salah satu pulau yang dihuni oleh penduduk. Secara geografis pulau ini terletak di 5°44’45″lintang selatan dan   106°36’48″bujur timur. Pulau pramuka, di sebelah timur, utara dan selatan  berbatasan langsung dengan laut jawa, di sebelah barat terdapat pulau panggang yang juga berpenghuni. Pulau pramuka adalah pusat administrasi untuk daerah kabupaten kepulauan seribu. Dulu pulau pramuka disebut pulau Elang. Letak pulau pramuka dalam peta dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2 letak pulau pramuka di dalam peta kepulauan seribu

Pulau pramuka terletak cukup jauh dari pulau jawa. Pulau ini termasuk ke dalam kepulauan seribu utara. Karena posisinya yang cukup jauh maka pelayaran dari dan ke pulau ini hanya ada di pagi dan siang hari. Dalam gambar 2 tampak rute yang ditempuh oleh Km Kerapu zona 2. Kapal cepat ini melayari rute dari pelabuhan muara angke (kaliadem) – pulau Untung Jawa – pulau Lancam – pulau Pari dan berakhir di pulau Pramuka.

Pada gambar 3 berikut ini kita dapat melihat posisi pulau pramuka yang berdekatan dengan pulau panggang.
Gambar 3 gugusan pulau di sekitar pulau Pramuka

Pulau Panggang yang terletak di sebelah barat pulau pramuka terlihat cukup unik, karena di pulau ini terdapat Laguna, mungkin pulau Panggang termasuk juga salah satu jenis Atol, namun jika dilihat dari ukurannya sepertinya masih terlalu kecil. Atol adalah sejenis pulau koral yang mengeliling sebuah laguna baik menyeluruh atau hanya sebagian saja. Di lain kesempatan penulis akan mengeksplorasi pulau panggang ini. 

Gambar 4 berikut ini menunjukkan peta pulau pramuka.
Gambar 4 Pulau pramuka dilihat dari udara

Cerita dimulai pada hari jum’at 4 Mei 2012
Pada hari ini Sepertinya Pak Dody sangat sibuk mendaftar siapa saja yang hendak berangkat ikut ke pulau Pramuka. Rencananya mereka akan berangkat bareng dari rumah pak Dody ke Pelabuhan baru Muara Angke. Karena saya pergi sendiri dari rumah ke pelabuhan, maka saya tidak ikut bersibuk-sibuk ria bareng pak Dody dan tim. Sore harinya pak Dody memastikan ke saya bahwa timnya sudah siap berangkat.

Jum’at malam setelah pulang kerja, saya langsung menyiapkan semua peralatan mancing, hehehehehehe yang  ini hukumnya wajib, walaupun belum tentu di sana bisa mancing. Setelah semua beres, langsung tidur, lengkap dengan alarm yang disetel pada pukul 4 pagi.

Pukul 04.00 – 08.00 WIB
Tepat pukul 04.00 alarm sukses membangunkan saya dari mimpi. Bangun tidur langsung ambil handuk ke kamar mandi dengan niat mau mandi, tetapi begitu kena air, langsung niat mandi batal diganti dengan gosok gigi saja. Tepat pukul 04.20, saya sudah meluncur dengan Vixion tersayang ku ke arah jakarta. Sesampai di Jakarta, singgah sebentar ke POM Bensin untuk isi pertamax dan menguras sedikit ATM untuk biaya jalan-jalan.

Pukul 05.15, motor masuk ke kawasan Muara Angke, seketika itu juga bau khas muara angke tercium dan membuat semua syaraf-syaraf di otak sadar 100%. benar-benar obat anti ngantuk yang paling mujarab. Pukul 05.30 sudah siap mengantri tiket di pelabuhan. Pengunjung yang akan pergi ke kepulauan seribu pada hari ini ternyata banyak sekali. Banyak di antaranya yang harus kecewa karena sudah tidak kebagian tiket kapal lagi, tepat pada pukul 05.45 antrian tiket sudah ditutup.

Langsung SMS pak Dody, dan ternyata beliau dan rombongan masih terjebak macet di jalan. Pukul 07.00 Loket karcis dibuka. Perlahan dan pasti antrian karcis mulai bergerak satu persatu untuk membeli karcis, namun pak Dody dan TIM belum juga sampai di pelabuhan. Benar-benar mengkhawatirkan, hehehehehe, saya hanya berpikir untuk mundur ke antrian paling belakang supaya bisa menunggu pak Dody dan Tim. “Save by the bell“, tepat pada giliran saya untuk masuk membeli tiket, rombongan Pak Dody datang dan langsung ikut antri beli tiket. Tiket kapal cepat ini memang agak rumit penjualannya, kita tidak bisa membeli tiket lebih dari 1, jadi walaupun rombongan, tetap semua anggota rombongan harus ikut menunjukkan batang hidungnya ke si penjual tiket. Mungkin ini bentuk antisipasi terhadap calo.

Pelabuhan muara angke (kaliadem) adalah pelabuhan baru yang dibuat khusus untuk melayani penyeberangan dari dan ke kepulauan seribu. Letak pelabuhan kaliadem ini cukup terpencil di perkampungan nelayan. Gambar 5 adalah dermaga pelabuhan kaliadem.


Gambar 5 dermaga pelabuhan Muara Angke yang baru (pelabuhan kaliadem)

Setelah mendapatkan karcis, rombongan masih harus menunggu. Tepat pukul 08.00, petugas pelabuhan langsung mengabsen penumpang satu persatu untuk naik ke kapal sesuai dengan zona yang tertera di dalam tiket. Gambar 6 adalah foto KM kerapu 6 yang akan kita tumpangi untuk menuju ke pulau Pramuka.


Gambar 6 KM kerapu 6
Setelah semua penumpang masuk ke kapal, maka kapal pun bergerak perlahan keluar pelabuhan muara angke menuju laut lepas.

Pukul 08.00 – 09.30 WIB (kerapu yang meloncat-loncat)
Tepat pukul 08.15  KM Kerapu bergerak keluar dari pelabuhan. Kapal ini memiliki ukuran yang kecil, tetapi dilengkapi dengan 2 motor tempel YAMAHA dengan tenaga yang cukup besar sehingga bisa dibayangkan begitu throttle di tarik ke posisi penuh, maka haluan kapal akan terangkat dan kapal melesat dengan sangat cepat dipermukaan air. Bila kondisi laut cukup baik, akan terasa sangat menyenangkan, tetapi bila kondisi laut bergelombang, maka kapal ini akan meloncat-loncat di permukaan air. Kondisi ini mengingatkan saya kepada ikan terbang yang suka berenang cepat dan meloncat-loncat di atas permukaan air. Gambar 7 adalah dashboard KM Kerapu 6.


Gambar 7 Dashboard KM Kerapu 6

Pukul 09.30 – 10.30 WIB
Rombongan kami sampai di pelabuhan pulau Pramuka pada pukul 09.30. Setelah kapal merapat ke pelabuhan, satu per satu penumpang turun dari kapal.

Homestay ini terbilang sangat murah disewakan dengan harga Rp 300.000,- per malam. Di depan Homestay langsung berhadapan dengan pantai. Sayang sekali pantai di depan homestay ini kotor oleh sampah yang dibawah arus laut. Saya langsung melihat kondisi pantai dan ternyata banyak ikan-ikan kecil, lumanyan bisa dipancing untuk pemanasan sambil menunggu makan siang disiapkan. Berikut ini foto-foto pantai di depan homestay yang diabadikan oleh Pak Jong.

Gambar 8 jalan blok yang cukup rapi di depan homestay

Gambar 9 burung elang laut yang melintas di depan homestay berhasil difoto oleh pak Jong

Gambar 10 laut tepat di depan homestay

Suasana di sini sangat tenang sekali. hanya ada suara desiran angin laut yang berhembus sepoi-sepoi. Saya langsung menyiapkan pancing tegeg. Dengan menggunakan umpan kecoak laut yang didapat dari celah-celah batu. Acara memancing pun di mulai. Lemparan pertama langsung disambar ikan kecil (lihat foto).

Gambar 11 saya dan Tria sibuk mencari kecoak di celah-celah batu

Gambar 12 ikan kecil yang memakan umpan, seperti enak kalo digoreng.
Gambar 13 melepas kail dari mulut ikan, tadinya ikan ini mau dipotong untuk dijadikan umpan, cuma karena memang sudah mulai pikun, ikan malah dilepas lagi ke laut.
Tidak lama menunggu makan siang pun datang. Lauk yang dihidangkan cukup menggugah selera, ikan kembung goreng + sayur sop + telur dadar + buah jeruk. Setelah makan kita pun bersiap untuk pergi snorkeling dengan menggunakan kapal sewaan ke pulau Sepa dan Pulau bundar. Biaya Sewa kapal Rp 750.000,-, Sewa peralatan snorkeling Rp20.000,-. Sewa kapal ini cukup murah karena jarak pulau pramuka ke pulau sepa cukup jauh. Bila dilihat di peta, hampir sama dengan jarak dari pulau pramuka ke pulau jawa.
Pukul 11.00 – 18.00 WIB
Kami berkemas untuk persiapkan snorkeling. Dengan diantar mbak Wiwid kami berjalan menuju pelabuhan di mana kapal yang akan mengantarkan kami bersandar. Tidak menunggu lama, kapal pun berangkat menuju ke spot snorkeling yang bagus. gambar-gambar berikut ini menunjukkan foto pelabuhan di pulau pramuka. Walaupun namanya pelabuhan, tapi air di pelabuhan ini sangat jernih dan bersih. Saya melihatnya seperti sebuah kolam ikan raksasa dengan beragam ikan besar dan kecil hilir mudik di bawah kapal-kapal yang sedang bersandar.
Gambar 14 Air pelabuhan yang bersih dan jernih


Gambar 15 kapal bergerak meninggalkan pelabuhan

Gambar 16 Pelabuhan kapal besar di pulau pramuka, juga memiliki air yang bersih dan jernih

Perjalanan menuju ke spot tidak berjalan dengan mulus. beberapa kali kapal harus berhenti di tengah laut karena V-belt yang menghubungkan motor dengan pompa air kendor dan panas. Untung saja pada saat itu gelombang tidak terlalu besar sehingga kapal tidak terombang-ambing oleh ombak. Saya tidak melepaskan kesempatan ini untuk melempar umpan pancingan ke laut dan benar saja umpan disambar oleh ikan kurisi. Sayang sekali mesin kapal cepat diperbaiki sehingga acara memancing selesai. berikut beberapa foto pada saat kapal berhenti karena masalah dengan pompa air.

Gambar 17 ikan kurisi yang tertangkap


Gambar 18 melepaskan kail dari mulut ikan


Gambar 19 ikan kurisi

kurang lebih pukul 13.00 kapal sampai ke spot pulau sepa. Terumbu karang di sini sangat bagus sekali, sayangnya kita tidak ada yang membawa kamera bawa air. Terumbu karang di spot ini besar-besar dan dihuni oleh ikan yang beragam. Air laut juga cukup tenang sehingga kita dapat berenang dengan mudah. Hanya saja kita tetap harus berhati-hati karena di daerah ini banyak terdapat kawanan bulu babi.
Saya juga sempat mencoba memancing di spot ini, lumanya dapat 1 ekor kerapu ukuran kecil dan ikan kakak tua yang kemudian dilepaskan kembali ke laut. Puas menikmati spot pulau sepa, kami pun bergerak ke pulau bundar. Katanya pulau Bundar ini adalah miliki Tomi Soeharto, namun kelihatannya tidak ada aktivitas di pulau ini. Spot terumbu karang di pulau ini juga bagus. Sayangnya kita sampai di spot pada waktu yang sudah agak sore dan arus laut mulai kencang sehingga kita tidak dapat menikmati keindahan terumbu karang dengan baik.
Selesai berenang di spot pulau bundar kapal pun bergerak pulang ke pulau pramuka, hari sudah menjelang sore. Kami singgah sebentar di keramba ikan. Saya tidak tahu keramba ini miliki siapa tetapi memiliki ukuran yang besar dan terdapat sebuah restoran di atasnya. kita beristirahat sebentar di restoran sambil menikmati kelapa muda, khusus pak Dody menikmati sebotol Heineken. Berikut ini beberapa foto ikan-ikan yang terdapat di keramba.
Gambar 20 terumbu karang yang coba difoto oleh pak Jong dari atas permukaan air


Gambar 21 bintang laut biru yang diambil Randy dari dalam laut untuk foto-foto dan kemudian dilepaskan kembali ke laut


Gambar 22 Ikan hiu di dalam keramba


Gambar 23 mencoba memfoto ikan dalam keramba, tapi karena pantulan air laut, maka fotonya menjadi tidak jelas

Gambar 24 Ikan remora dalam keramba
Selesai beristirahat di keramba apung, maka kita pun pulang kembali ke pulau pramuka.

Pukul 18.00 – 21.00 WIB (supermoon at pramuka island)
Sore harinya kami habiskan dengan bersantai di homestay. Makan malam dihidangkan dengan menu yang enak yaitu : ikan cakalang bakar + cumi goreng saus tiram + kangkung goreng + sambal dan buah pisang.

Pada malam ini adalah saat bulan purnama sedang besar-besarnya. Beberapa foto bulan purnama di pulau pramuka dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.
Pada kondisi purnama, dilaut akan banyak terdapat cumi-cumi. Kita putuskan untuk memancing cumi-cumi, Pak Dody berbaik hati membelikan kita umpan cumi-cumi 2 buah. Sepertinya keberuntungan belum berpihak kepada kita, walaupun sudah berpindah spot dari pantai didepan homestay hingga ke dermaga, tidak ada satu cumi-cumi pun yang menyentuh umpan kita. Akhirnya kita putuskan untuk kembali ke homestay dan beristirahat.


Gambar 25  supermoon di pulau pramuka di foto oleh pak Jong dengan DSLR

Gambar 26 supermoon difoto dari balik pohon oleh Pak Jong dengan DSLR


Gambar 27 supermoon dengan kamera hp nokia 5630


Gambar 28 supermoon dengan kamera hp nokia 5630 dengan blitz

Pukul 06.00 – 12.00 WIB
Keesokan harinya saya bangun pukul 06.00. Ternyata langit sedang mendung sehingga tidak dapat melihat sunrise. Suasana pagi ini sangat sejuk dengan udara pantai yang bertiup menyegarkan paru-paru. Untuk mengisi waktu sambil menunggu makan pagi disiapkan, saya memutuskan untuk memancing ikan-ikan kecil yang ada di pantai. Cukup banyak ikan yang saya dapat dan saya lepaskan kembali ke laut.
Sarapan pagi dihidangkan berupa nasi goreng + mie goreng + telur ceplok + teh manis rasa kolak. Selesai makan dan mandi, kami memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keliling pulau dan mengunjungi tempat penangkaran penyu sisik.


Gambar 29 sunrise di pulau pramuka

Tempat penangkaran penyu sisik ini benar-benar diluar bayangan saya. Dalam benak saya terbayang sebuah pantai berpasir yang cukup luas yang dijaga sedemikian rupa sehingga aman dari predator telur dan tukik penyu sisik. Namun yang saya jumpai adalah sebuah gubuk dengan bak-bak plastik di dalamnya mirip tempat penjualan ikan hias.(lihat foto)

Menurut saya ini bukan tempat penangkaran penyu, tetapi lebih mirip sebuah ruang pamer penyu sisik. Di dalam beberapa ember terdapat tukik-tukik kecil yang baru menetas, yang membingungkan saya, sedikit sekali tukik-tukik yang menetas. Padahal kondisi di alam, telur penyu dapat menetas 100% dan bila dipindahkan ke tempat penetasan biasanya 80% telur dapat menetas. Sekali bertelur, penyu dewasa dapat menghaslkan 800 hingga 1000 butir telur. Kemanakah telur-telur yang lainnya?, apakah tidak menetas?, atau memang jumlah telur yang dihasilkan sedikit?. Tapi rasanya tidak mungkin penyu bertelur hanya sedikit.
Saya sempat bertanya ke pemilikinya, kapan penyu-penyu ini akan dilepas ke laut. Dengan nada tinggi dan emosi dia menjawab semua penyu akan dilepas ke laut, yang dibesarkan disini hanya penyu yang cacat saja. Ha…………… gubrak. galak amat. benar-benar jawaban yang dangkal dan mengada-ada. Saya tidak yakin kalau tukik yang dilepas ke laut setelah dipelihara selama beberapa hari dengan tangan manusia bisa bertahan hidup dilaut lepas. Kenapa?, karena insting untuk bertahan hidupnya tidak terbentuk. Terus tolong jangan remehkan hewan yang cacat. hewan cacat akan menemukan cara bertahan hidupnya sendiri dan bila dia harus mati, maka dia mati sebagai makan untuk predator yang lebih tinggi. Bukan karena campur tangan manusia. Justru campur tangan manusia ini akan merusak keseimbangan alam.

Pada kesempatan lain akan kita bahas cara penangkaran penyu yang benar menurut WWF.

Gambar 30 Tukik penyu sisik


Gambar 31 anak penyu sisik


Gambar 32 Tukik yang baru menetas


Gambar 33 penyu dewasa

Selesai berkeliling pulau, kami singgah ke loket penjualan tiket KM kerapu. Ternyata tiket sudah habis terjual. Akhirnya terpaksa kita pulang menggunakan kapal ojek KM Dolphin.
Pukul 13.00 – 16.00 WIB (perjalanan pulang ke pulau jawa)
Pukul 12.00 kami berangkat ke pelabuhan untuk naik kapal dolphin. Kapal dolphin ini terbuat dari kayu dengan ukuran yang cukup besar. Pukul 13.00 kapal berangkat meninggalkan pulau pramuka menuju ke pulau jawa. Ombak pada hari ini tidak besar dan cendrung tenang. perjalanan dari pulau pramuka ke pulau jawa ditempuh dalam waktu 3 jam.


Gambar 34 Kabin KM Dolphin
Ketika mendekati pulau untung jawa, saya sempat naik ke atas kapal untuk mengambil beberapa gambar.


Gambar 35 Pemandangan dari atap KM Dolphin, tampak di kejauhan pulau rambut dan pulau untung jawa


Gambar 36 penumpang di atap KM Dolphin


Gambar 37 tampak di kajauhan pulau Onrust


Gambar 38 Tampak di kejauhan pulau Ayer


Gambar 39 pulau sakit


Gambar 40 kapal mendekati pelabuhan muara angke yang lama

Terima Kasih untuk semua anggota tim yang telah ikut trip ini, semoga di kesempatan lain kita bisa jalan-jalan bareng lagi. Terima kasih juga atas foto-foto dari pak Jong. Selamat membaca.


Sumber : djukarna 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu