Dua orang warga RT 03/05, Pulau Pramuka, Kelurahan Pulaupanggang,
Kecamatan Kepulauan Seribuutara, diduga terkena penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD). Kedua warga tersebut yaitu, Najla Vara Diba (9) yang saat
ini masih dirawat di RS Atmajaya, Pluit, dan Khanza Salsabila (4)
dirawat di RS Satyanegara, Jakarta Utara.
Nuraini (37) orang tua Najla Vara Diba mengungkapkan sejak Sabtu (3/11) lalu anaknya sudah dirawat karena diduga terjangkit DBD. "Anak saya panas dari hari Senin (29/10) lalu dan langsung dibawa ke RSUD Kepulauan Seribu. Kemudian, hari Sabtu (3/11) dirujuk ke RS Atmajaya. Hasil laboratorium belum keluar, dan rencananya hari ini. Saya pakai SKTM di sini, karena saya tidak mampu," ujarnya, Senin (5/11).
Kasudin Kesehatan Pulau Seribu, Aji Kurnianto mengatakan, kasus DBD di Pulau Seribu kemungkinan disebabkan dari nyamuk yang berada di darat. Sebab, berdasarkan penyelidikan epitimologi, fogging, dan memeriksa jentik dari rumah-ke rumah di beberapa pulau, hasilnya tidak terbukti. "Mobilitas warga pulau ke darat begitu tinggi. Kemungkinan menularnya bukan dari pulau, mungkin saja dia tertular di darat dan pulang di pulau sudah sakit," kata Aji.
Ia menyebut, sepanjang tahun 2012 sedikitnya terdapat 5 kasus warga yang diduga terkena DBD. Jumlah tersebut sama dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang mencapai 3-5 kasus. "Minggu ini ada 2 warga pulau yang dirawat di Rumah Sakit Atmajaya dan Satya Negara karena kasus DBD. Gejala terkena DBD panas tinggi, sakit kepala, dan banyak bintik merah. Biasanya kalau panas sudah dua hari, sebaiknya diperiksa darahnya di laboratorium. Nanti dari sana bisa dilihat hasilnya positif atau negatif DBD. Tapi kalau ada yang panas, kami akan beri parasetamol," ungkapnya.
Sedangkan, Kasudin Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri menuturkan, dugaan kasus DBD akibat nyamuk di daratan harus diselidiki kebenarannya. Seperti di mana tempatnya bekerja dan di mana tinggalnya selama di darat. "Harus diselidiki lagi apakah dia kena di darat apa di pulau. Kondisi air lingkungan dia tinggal di darat harus dicek dulu," tuturnya.
Berdasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Utara, sepanjang tahun 2012 terdapat sebanyak 1.126 kasus DBD. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang mencapai 1.770 kasus DBD. "Jumlah kasus tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu, karena setiap Jumat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ucapnya.
Nuraini (37) orang tua Najla Vara Diba mengungkapkan sejak Sabtu (3/11) lalu anaknya sudah dirawat karena diduga terjangkit DBD. "Anak saya panas dari hari Senin (29/10) lalu dan langsung dibawa ke RSUD Kepulauan Seribu. Kemudian, hari Sabtu (3/11) dirujuk ke RS Atmajaya. Hasil laboratorium belum keluar, dan rencananya hari ini. Saya pakai SKTM di sini, karena saya tidak mampu," ujarnya, Senin (5/11).
Kasudin Kesehatan Pulau Seribu, Aji Kurnianto mengatakan, kasus DBD di Pulau Seribu kemungkinan disebabkan dari nyamuk yang berada di darat. Sebab, berdasarkan penyelidikan epitimologi, fogging, dan memeriksa jentik dari rumah-ke rumah di beberapa pulau, hasilnya tidak terbukti. "Mobilitas warga pulau ke darat begitu tinggi. Kemungkinan menularnya bukan dari pulau, mungkin saja dia tertular di darat dan pulang di pulau sudah sakit," kata Aji.
Ia menyebut, sepanjang tahun 2012 sedikitnya terdapat 5 kasus warga yang diduga terkena DBD. Jumlah tersebut sama dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang mencapai 3-5 kasus. "Minggu ini ada 2 warga pulau yang dirawat di Rumah Sakit Atmajaya dan Satya Negara karena kasus DBD. Gejala terkena DBD panas tinggi, sakit kepala, dan banyak bintik merah. Biasanya kalau panas sudah dua hari, sebaiknya diperiksa darahnya di laboratorium. Nanti dari sana bisa dilihat hasilnya positif atau negatif DBD. Tapi kalau ada yang panas, kami akan beri parasetamol," ungkapnya.
Sedangkan, Kasudin Kesehatan Jakarta Utara Bambang Suheri menuturkan, dugaan kasus DBD akibat nyamuk di daratan harus diselidiki kebenarannya. Seperti di mana tempatnya bekerja dan di mana tinggalnya selama di darat. "Harus diselidiki lagi apakah dia kena di darat apa di pulau. Kondisi air lingkungan dia tinggal di darat harus dicek dulu," tuturnya.
Berdasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Utara, sepanjang tahun 2012 terdapat sebanyak 1.126 kasus DBD. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang mencapai 1.770 kasus DBD. "Jumlah kasus tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu, karena setiap Jumat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ucapnya.
Sumber : beritajakarta.com