sate odolIni bukan untuk menggosok gigi. Atau, lebih parah lagi, ini bukan pasta gigi yang bisa dimakan. Sate Odol, begitu sebutan kuliner khas Pulau Tidung, Kepulauan Seribu adalah nama makanan.

"Ikan tongkol digencet, dipukul-pukul, lalu dipatahin tulangnya, terus diodol-odol," tutur Ibu Kulsum dari RT 06 yang membuka usaha katering.

Ternyata yang dimaksud dengan "odol" atau "diodol-odol" adalah teknik mengolah ikan. Daging ikan yang sudah lunak karena dipukul-pukul dengan alat khusus, kemudian dikorek dan dikeluarkan dari kulitnya. Proses pengeluaran daging inilah yang disebut dengan "diodol-odol".

sate unik
Setelah daging ikan dikeluarkan, daging dicampur dengan bumbu yang sebelumnya telah diulek halus. Bumbu terdiri dari cabai, bawang merah, ketumbar, kecap, dan gula jawa. Selintas seperti bumbu semur.

Daging ikan yang sudah tercampur bumbu kemudian dimasukan kembali ke dalam kulit ikan tongkol. Ikan lalu dibungkus daun pisang dan dibakar di atas arang. Karena itulah, masakan ini disebut "sate" karena teknik masaknya dengan cara dibakar layaknya sedang membakar satai. Dengan kata lain, inilah satai ikan tanpa tusuk satai.

Rasanya, tentu sudah bisa tertebak dari bumbu racikannya. Seperti pepes ikan namun terasa perpaduan legit dan asin. Aroma daun pisang yang terbakar menambah cita rasa tersendiri.

"Sebenarnya bisa pakai ikan apa saja. Tapi yang bagus ikan tongkol. Karena bulat panjang dan kulitnya agak alot. Jadi pas dipukul gak mudah sobek," jelas Ibu Kulsum.

Jika tidak musim ikan tongkol, maka penduduk Pulau Tidung pun menggunakan ikan ekor kuning. Namun cara pembuatannya berbeda. Daging ikan yang sudah tercampur bumbu langsung dibungkus daun pisang dan dibakar.

Ibu Kulsum menuturkan resep Sate Odol tersebut diturunkan dari generasi ke generasi sejak dahulu kala. Anda bisa menemukan masakan yang serupa di Pulau Panggang, Kepulaun Seribu. Namun, di Pulau Panggung, masakan ini disebut dengan Sate Gepuk.

Kulsum menyebutkan di Serang, Banten, juga terdapat masakan yang sama dengan nama yang sama pula yaitu Sate Odol. Mungkin saja, Sate Odol adalah masakan yang dibawa oleh penduduk dari Serang.

Karena nenek moyang penduduk Pulau Tidung selain berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan, banyak pula yang berasal dari Banten. Bahkan beberapa penduduk Pulau Tidung masih memiliki keluarga di daerah Anyer, Banten.
 
Sumber : kumpulberita.com 
 
 

Related Posts:

  • Paket Murah Pulau Tidung PAKET PULAU TIDUNG : Paket Promo Pulau Tidung 2D1N Rp. 200.000,- Paket Lengkap Pulau Tidung 2D1N Via Muara Angke Paket Lengkap Pulau Tidung 2D1N Via Marina Ancol - … Read More
  • Kapal Dilarang Bersandar di Dermaga Timur Pulau Tidung Paska rampungnya pembangunan dermaga sisi timur Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, membuat kunjungan wisatawan ke pulau itu semakin ramai. Untuk memberikan keamanan sekaligus kenyamanan para wisatawan, Sudin Perhubungan Kab… Read More
  • Tetep Dudul di Trip Tidung Tralala Saya bahagia fulltenk! Akhirnya dengan doa yang tiada hentinya  *lebaysekali* saya bisa menuju pulau yang digadang-gadang sebagai new paradise di utara Jakarta ini. Hanya butuh selemparan be-ha saja dari gemerlapnya … Read More
  • Presiden Berikan Penghargaan Bagi 15 Guru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan memberikan penghargaan Satyalencana Pendidikan bagi 15 guru yang berprestasi dalam peringatan Hari Guru Nasional 2012. Dalam keterangan persnya, Kementerian Pendidikan dan Kebu… Read More
  • Penginapan di Pulau Seribu Laris Saat libur panjang, sejumlah penginapan di Pulau Seribu kebanjiran pesanan dari para wisatawan yang ingin bermalan. Hal ini, membuat omset para pengusaha penginapan meningkat drastis. Salah satunya penginapan Gina di Pulau … Read More

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada adalah DIAM. Bahasa yang paling manis adalah SENYUM

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu