Bagi warga Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari adalah dambaan. Betapa tidak? sekitar 3000 jiwa warga di pulau ini harus bersusah paya hanya sekadar mendapatkan air yang dapat dipakai untuk mencucui pakaian atau mandi.

Air tanah pulau ini tak lagi dapat digunakan karena berasa asin, sehingga warga mencari alternatif dengan mengambil air di Pulau Karya atau di Pulau Pramuka. Sebenarnya, di Pulau Panggang telah dibangun sistem penyulingan air bersih dengan sistem desalinasi oleh Departemen PU, namun alat itu kini tak berfungsi.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum, warga hanya dapat mengandalkan air dari hasil reverse osmosi (RO) yang hanya mampu memenuhi kebuthan air bersih warga sekitar 20 persen saja. Karena itu warga berharap ada sistem yang lebih baik untuk penyediaan air bersih di Pulau Panggang.

"Kami sangat berharap pelayanan air bersih lebih baik lagi. Karena kebutuhan air di pulau ini sangat tinggi," ujar Suhardi (42) Warga RT 08/02 Kelurahan Pulau Panggang.

Bupati Kepulauan Seribu mengakui ketersediaan air bersih untuk warga permukiman di Kepulauan Seribu kini menjadi salah satu masalah yang harus segera ditangani. Untuk itu dia telah menyiapkan program kerja sama dengan sejumlah pihak untuk memproduksi air bersih yang berbahan baku dari air laut.

Menurut dia, bila program ini berhasil permasalahn air bersih untuk warga akan tertangani. Bahkan, bila produksinya bagus tidak menup kemungkinan Kepulauan Seribu akan menjadi suplayer air bersih. Karena bahan bakunya melimpah.
 
 
 

Text Widget

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text

Unordered List

Pulau Seribu